Judul Asli : LEGEND
By Marie Lu
Copyright © 2011 by Xiwei Lu
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Lelita Primadani
Editor : Prisca Primasari & Emi
Kusmiati
Desain sampul : Windu
Tampan
Cetakan I : November 2012 ; 383 hlm
Rate : 4 of 5
Kisah fantasi dengan tema dystopian menjadi
tren tersendiri semenjak peluncuran film The Hunger Games yang turut berdampak
pada novel trilogi karya Suzanne Collins. Kemudian mulai bermunculan
novel-novel dengan tema serupa, yang membuatku sedikit bingung sekaligus kecewa
karena tidak semuanya memiliki daya tarik serupa atau lebih baik dari
pendahulunya. Maka saat melihat muncul satu lagi novel dengan tema serupa, ada
sedikit keraguan di dalam benakku, apakah kisahnya mampu memenuhi ekspektasi
yang kuharapkan ?
Semenjak awal pembukaan kisah hingga berjalan
beberapa halaman, maka tak dapat diragukan lagi, diriku SANGAT MENYUKAI kisah
ini. Dibuka dengan seting tahun 2013 ketika Amerika Serikat terpecah menjadi 2
kubu besar, Republik di Barat dan Koloni di Timur. Kedua belah pihak saling
berusaha mencari jalan untuk ‘memusnahkan’ pihak lawan. Propaganda perang dan
politik memenuhi kehidupan masyarakat, kesenjangan antara kaum kaya dan miskin
semakin melebar, kejahatan merajalela. Maka pemerintahan Republik membuat
aturan baku bagi para warganya. Dimulai dari kanak-kanak, dimana pada usia
tertentu, mereka wajib mengikuti ujian yang akan menentukan masa depan mereka.
Yang lulus dengan nilai tinggi akan diterima dalam Akademi dan kehidupan
keluarga mereka akan terjamin. Sedangkan yang tidak lulus akan dikirim ke
pabrik-pabrik / perusahaaan pemerintahan sebagai buruh kasar.
[ source ] |
Kemudian wabah penyakit mematikan menyerang
rakyat Republik, maka diadakan vaksinasi massal serta kontrol kesehatan setiap
saat. Bagi mereka yang dinyatakan mengidap virus tertentu, akan dikarantina di
kediaman mereka, dibiarkan hingga meninggal / dimusnahkan oleh pihak
pemerintah. Obat-obatan bukan saja sangat mahal namun dijamin langka dan hanya
terdapat di institusi kesehatan yang dijaga ketat. Mayoritas penduduk yang
sangat miskin, tak berdaya dalam menghadapi hal-hal seperti ini. Setiap hari
terjadi kematian, hingga tak dapat terhitung jumlahnya dalam sebulan. Di masa
inilah muncul sosok pemuda yang dikenal sebagai DAY – yang menjadi buronan
pemerintah paling dicari. Meski baru berusia 15 tahun, namun ia memiliki
keahlian serta ketrampilan yang menyebabkan tiada satu pun yang mengetahui
latar belakang, maupun wajahnya. Ia adalah sosok Legenda di kalangan
pemberontak, dan kriminal paling berbahaya bagi pemerintah.
Day akan tetap bebas berkeliaran seandainya
suatu hari ia tidak memutuskan menyelundup ke Institusi Kesehatan – berusaha
mencuri obat penawar bagi orang yang dikasihinya, yang terbukti postif terkena
virus mematikan. Saat berusaha melarikan diri, ia berjumpa dengan Kapten Metias
– pemimpin patroli keamanan saat itu. Keduanya terpisah dalam keadaan terluka,
dan tanpa ada yang mengetahui, inilah awal dari terbongkarnya sebuah konspirasi
dan rencana gila untuk mengendalikan kehidupan manusia. Metias dinyatakan tewas
terbunuh oleh buronan Day. Pihak Militer mengirim agen khusus guna melacak dan
menangkap Day. Agen itu adalah June Iparis – adik kandung Metias yang baru
berusia 15 tahun namun memiliki prestasi tertinggi dalam seluruh bidang akademik
maupun ketangkasan fisik. June menerima tugas rahasia itu dengan tujuan
membalas dendam pada sosok yang telah menghilangkan nyawa satu-satunya
keluarganya yang tersisa. Dengan menggunakan tipu muslihat, dan tekad bulat,
akhirnya keduanya bertemu tanpa pernah menyangka kebenaran diri masing-masing.
[ source ] |
Day adalah sosok misterius yang sebenarnya
adalah remaja berusia 15 tahun, yang berjuang demi hidupnya, karena ia telah
menjadi salah satu korban yang sengaja hendak dimusnahkan oleh pihak berwenang.
Dari sekian banyak korban, Day adalah salah satu yang bukan hanya bertahan
tetapi melakukan pembalasan kembali demi keadilan. Hidup dalam samaran dan
senantiasa bersembunyi demi keamanan keluarganya, hidup sebagai anak jalanan di
tempat yang sangat buruk, nama aslinya telah dianggap lenyap, karena ia telah dinyatakan
‘tewas’. June di sisi lain juga mengalami tragedi dalam kehidupannya, namun
Metias selalu melindungi dirinya. Dan kini setelah Metias tiada – June kehilangan
pegangan hidup. Namun saat berhadapan dan bersama Day, ia menemukan sosok
serupa dengan Metias, sosok yang senantiasa berlaku adil dan berusaha berjalan
pada kebenaran. Lalu mengapa semua bukti justru memberatkan Day ? Penjarahan,
pencurian, perusakan, semua mengarah pada Day, tetapi pembunuhan Metias ...
benarkah Day pelakunya ? Jika bukan dia, lalu siapa pelaku sebenarnya ? Dan apa
alasannya ?
Melalui adegan-adegan seru dan menegangkan,
disertai alur yang cepat, kita akan dibawa menelusuri dua dunia yang berbeda,
namun diantara perbedaan tersebut, dua sosok manusia akan dipersatukan melalui
keyakinan serta kepercayaan bahwa kebenaran harus ditegakkan. Meski keduanya
berada pada posisi dan status yang berlawanan. Memanfaatkan intrik serta
konflik yang penuh dengan misteri yang senantiasa membuat diriku penasaran,
berusaha mencari jawaban dalam halaman-halaman berikutnya, hanya untuk menemui
pertanyaan-pertanyaan baru yang timbul.
Walau penuh dengan berbagai detil serta
penjabaran yang terkadang menggunakan sistim ‘flash-back’ – penulis tetap mampu mempertahankan suasana seru dan
menarik pembaca untuk segera meluncur menyelesaikan kisah ini. Disertai pula
dengan berbagai karakter yang unik, maka ‘Legend’ merupakan kisah fantasi
dystopian yang layak untuk disimak lebih lanjut dan tentunya menjadi salah satu
pilihan koleksi-ku. Sungguh tak sabar untuk mengetahui bagaimana kisah
kelanjutannya, apalagi terbayang bahwa seting buku kedua akan memasuki dunia
baru : Koloni di Timur (^_^) ... satu-satunya yang sedikit kurang hanya versi
desain sampul yang kurang menarik, semoga buku kedua bisa ditampilkan dengan
edisi sampul yang jauh lebih bagus.
“Setiap hari berarti 24 jam yang baru. Setiap hari berarti segalanya kembali mungkin. Kau hidup pada saat ini, kau mengambil itu semua dalam satu hari, dalam satu waktu – Kau mencoba berjalan dalam Cahaya ; itulah nama-ku : DAY”
~ DAY and Tess ~ [ source ]
Marie Lu is the art director at Online Alchemy, a video game company,
and also owns the children’s brand Fuzz Academy. She was first inspired
to write Legend while watching Les Miserables one afternoon, and
wondered how the relationship between a famous criminal vs. a prodigious
detective might translate into a more modern story. She graduated from
the University of Southern California in 2006 and lives in Los Angeles,
California.
[ more
about the author and books, visit at here : Marie Lu Site’s | Legend The Series ]
Best Regards,
* Hobby Buku *
Beneran aku gak terlalu respek dengan buku ini pas liat covernya, tapi baca reviewnya Mbak nih, aku ngiler2 pengen bukunyaaaa!!!
ReplyDeleteIya beneran mbak, aq sendiri tdk menyangka bakalan sebagus ini ceritanya :D ayang banget covernya dibuat begitu >,<
Deleteya ampun.. Pantesan kemarin lihat buku ini di toko buku kok kayaknya familiar sama nama pengarangnya.. Ternyata pas lihat cover aslinya.. Ooh yang itu toh! Beda jauh ya cover versi Mizannya. Cover ini menurutku agak senada dengan cover Deliriumnya Mizan. Didominasi warna biru dan ngejreng.
ReplyDeleteSeru nih kayaknya bukunya. Jadi pengen coba baca. Tapiii.. seperti biasa, aku kayaknya nunggu serialnya tamat dulu deh. Ahahaha...
Mizan memang suka begitu, buku yang dimabil bagus2 dan asyik, cmn ya begitu, cover sama ilustrasi asli diromabk abis-abisan, kadang bagus, kadang ancur >,< sama sekali tidak sesuai tema atau ceritanya
Deletepadahal cover aslinya keren, background silver dan simbol bintang. Mizan harusnya sebelum rilis buku, runding dulu sama fans, cover yg bagus macam apa, kaya UFUK (tidak bermaksud membandingkan sih)
ReplyDeleteDari review bukunya membuat ku tertarik untuk memilikinya :) semoga kesampaian untuk membacanya :)
ReplyDeleteIla Aulia Rahmah | la_aulia97@yahoo.com | Suka gara-gara ini genre distopia, rating di goodreads juga mendukung, apalagi habis baca review bukunya jadi tambah penasaran :3
ReplyDelete