Translate

Saturday, February 16, 2013

Books "MASQUE OF THE RED DEATH"



Judul Asli : MASQUE OF THE RED DEATH
[ book 1 of Red Death Saga Series ]
Copyright © 2012 Bethany Griffin
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Yudith Listriandri
Editor : Nunung Wiyati
Ilustrasi Isi : Satrio
Desain sampul : Fahmi Ilmansyah
Cetakan I : Januari 2013 ; 400 hlm
Rate : 3,5 of 5

Wabah penyakit mengerikan melanda Kota Atas dan Kota Bawah. Tiada satu pun pengobatan yang mampu memberantas masalah ini. Satu-satunya cara hanya pencegahan, dengan menggunakan masker khusus dari keramik yang akan menyaring udara luar penuh dengan virus berbahaya. Permasalahannya, masker itu sangat mahal, maka hanya golongan menengah keatas yang mampu membelinya. Araby Worth adalah salah satu yang beruntung. Ia adalah putri Dr. Worth – salah satu ilmuwan penggagas pembuatan masker tersebut. Kini ia tinggal di salah satu Menara Akkadia yang mewah bersama kedua orang tuanya, menjalani kehidupan nyaman dan berkecukupan. 

Namun Araby tak pernah merasa bahagia – hati dan perasaannya telah ‘tumpul’ semenjak kematian tragis yang menimpa saudara kembarnya Finn. Maka Araby menjalani hidup sehari-hari bagai hantu kosong, berusaha melupakan kepedihan hatinya melalui obat terlarang. Hingga ia bertemu dengan Will – pemuda misterius yang menjaga dan mengelola Klub Debauchery - klub eksklusif dimana Araby sering menemani April, sahabatnya. Will yang menarik dan tampan, yatim piatu yang harus mengurus dan menjaga kedua adiknya yang masih kecil. Perkenalan Araby dengan Will membuka matanya, mengingatkan akan kehidupan masa lalunya yang serba kekurangan, kelaparan dan ketakutan, kehidupan dimana Finn masih hidup dengan penuh keceriaan. 


[ source ]
Melalui Will, Araby menemukan ‘sesuatu’ yang sempat hilang dalam dirinya – ia menemukan sebuah kebahagiaan walau hanya sejenak. Kemudian bencana besar mengancam kehidupan masyarakat. Wabah baru yang lebih mengerikan melanda berbagai lapisan masyarakat. Penduduk yang miskin dan putus asa melakukan pemberontakan yang dipimpin oleh sosok aneh dan menakutkan. Diawali dengan peristiwa lenyapnya April saat berada di Klub, selama berhari-hari hilang tanpa jejak. Araby harus bekerjasama dengan Elliot – kakak April sekaligus kemenakan Raja Prospero, guna menemukan jejak April. 

Tanpa disadari, ia telah memasuki pergaulan yang penuh kemunafikan, selubung misteri dan kegilaan menyelimuti kehidupan orang-orang tersebut. Araby menemukan jawaban dari rahasia masa lalu yang kelam, sebuah konspirasi dan pembunuhan demi kekuasaan tertinggi. Kini Araby bukan hanya harus menyelamatkan jiwanya dari kejaran teror dan bahaya yang mengancam nyawanya, namun ia juga harus mencari jalan guna membebaskan orang-orang yang ia kasihi dari ancaman yang tak kalah mengerikan. Araby berjuang bahkan bersedia bertaruh nyawa, karena ia tak mampu menghadapi kehilangan lagi – setelah kematian Finn, yang tewas akibat permainan politik kotor serta perebutan tampuk pemerintahan.

[ source ]


Sebuah kisah fantasi yang unik karena menggabungkan antara drama modern dengan seting serta gaya penulisan kisah klasik. Dengan mengambil elemen-elemen tertentu yang merupakan sumber isnpirasi sang penulis, sebuah intrepretasi akan karya penulis ternama, dibuat menjadi versi modern dengan beberapa perubahan di sana-sini. Apakah berarti sang penulis hanya sekedar ‘menyalin’ sebuah kisah lama – sebuah kisah klasik ? Menurutku justru beliau berusaha memberikan warna tersendiri dan ide yang cukup bagus sekaligus menarik dengan bumbu misteri serta suasana yang mencekam semenjak awal kisah ini dimulai. 


Diinspirasi dari kisah dengan judul serupa ‘The Masque of The Red Death’ karya penulis ternama Edgar Allan Poe, kisah ini cukup menarik dengan menggunakan tema ‘Wabah Merah’ serta karakter ‘Prospero’  sebagai sarana untuk menyajikan kisah misteri serta konspirasi mengerikan dengan bumbu hubungan asrama segitiga antara Araby, Will dan Elliot. Penggambaran karakter Prospero yang benar-benar dingin serta kejam, Araby yang bagaikan mayat hidup namun berhasil menemukan secercah cahaya kehidupan lewat petualangan yang mengancam jiwanya, serta keberadaan Elliott yang tampak hangat dalam sekejab namun berubah menjadi dingin dan tertutup, dikombinasi dengan Will yang digambarkan memiliki kepribadian yang terbalik dari Elliott, semuanya nyaris merupakan penangkapan sang penulis atas esensi karya-karya Poe. Gelap-pekat-suram-penuh dengan bayangan kengerian serta kematian, yang justru mengingatkan kita akan keberadaan cahaya terang serta nilai-nilai kehidupan

Jika ada sedikit kejanggalan yang mengganggu hanya pada cara penulisan yang tampaknya berusaha ‘meniru’ gaya penulisan Poe yang memang penuh dengan misteri dan suasana kelam, namun justru kehilangan arah pada beberapa poin dimana seharusnya tercantum hubungan antara kisah satu dengan kisah selanjutnya, seakan-akan terputus di tengah alur kisah. Diluar hal tersebut, penulis mampu menyajikan kisah fantasi dengan tema yang berbeda dan cukup membuatku penasaran bagaimana kelanjutan dari kisah petualangan tokoh-tokoh kisah ini. Dan ditengah maraknya karakter-karakter yang serba ‘hedonis’ atau digambarkan sebagai pahlawan, maka kisah tentang sisi kelam manusia menjadi suatu hal yang berbeda sekaligus menimbulkan keingin-tahuan lebih dalam. 

Tentang Penulis :
Bethany Giffin sangat menyukai buku semenjak masih belia. Karya pertamanya ditulis ketika kelas 1 SD, berkisah tentang hewan peliharaannya. Hingga remaja ia masih rajin menulis serta mengirimkan karya-karyanya ke berbagai media serta kompetisi, namun hampir selalu ditolak dan tak pernah menang. Meski demikian ia tak pernah berkecil hati dan kecintaannya terhadap dunia buku semakin kuat, semua jenis bacaan ia ‘lahap’ termasuk bacaan klasik, dan di sanalah ia berkenalan dengan karya Edgar Allan Poe yang menjadi idolanya.

Setelah menyelesaikan kuliah, ia sibuk dengan pekerjaan sebagai pengajar dan kegiatan menulis sempat terhenti sejenak. Novel pertamanya berjudul ‘Handcuffs’ – dan keberhasilan ini mendorong dirinya untuk menulis kisah yang sedikit berbeda, dengan ‘meminjam’ ide dari karya idolanya Edgar Allan Poe, lahirlah ‘The Masque of the Red Death’ – sebuah kisah fantasi yang menggabungkan modernisasi dengan seting kisah klasik yang memberikan daya tarik tersendiri bagi pembacanya.

[ more about the author and books, visit at here : Bethany Giffin Site’s ]

Best Regards,
* Hobby Buku *

1 comment:

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...