Translate

Sunday, June 30, 2013

Books "HARRY POTTER & THE ORDER OF THE PHOENIX"

Books “HARRY POTTER & ORDO PHOENIX”
Judul Asli : HARRY POTTER & THE ORDER OF THE PHONIEX
( book 5 of Harry Potter Series )
Copyright © Text by Joanne Rowling 2003
Illustrations by Mary GrandPré copyright © 2003 by Warner Bros
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Listiana Srisanti
Cetakan I : Januari 2004 ; 1.200 hlm
Rate : 4,5 of 5

Harry Potter kembali ‘selamat’ dari usaha pembunuhan yang telah direncanakan dengan seksama oleh Lord Voldermot, namun usaha tersebut membawa korban lain yaitu kematian Cedric Diggory. Hal ini membawa dampak cukup besar pada kalangan masyarakat Sihir, karena keberadaan Lord Voldemort menandakan bahwa ia akan siap melakukan serangan terbaru bersama para Pengikutnya. Dumbledore segera mengambil tindakan guna menggalang kekuatan melawan Kuasa Kegelapan yang akan segera meluas. Sayangnya hal ini tidak diikuti oleh pihak Pemerintahan Sihir, terutama karena Kementerian Sihir dibawah komando Cornelius Fudge justru mengambil tindakan sebaliknya. Mengabaikan peringatan demi peringatan yang diberikan oleh Dumbledore, dan men-diskredit-kan nama baik Dumbledore maupun Harry Potter. Intinya kemunculan Lord Voldemort hanya sebuah ‘isu’ belaka yang dilancarkan oleh pihak-pihak yang tidak kompeten dalam usaha mencari perhatian.



Alhasil komunitas Sihir terpecah-belah, menjadi dua kubu yang berbeda pendapat dan bersiteru alih-alih bersatu-padu guna melawan Lord Voldemort. Sementara Dumbledore sibuk mempersiapkan pasukan khusus yang disebut sebagai Ordo Phoenix, Harry menjalani suasana emosi yang naik-turun akibat kesepian, jengkel dan marah karena merasa ‘dikucilkan’ dari segala kesibukan dan terkurung tak berdaya di Privet Drive No. 4. Hingga kemunculan tak terduga dari Dementor yang menyerang dirinya dan Dudley, membuat dirinya harus mengeluarkan mantra Patronus, yang berujung pada teguran keras dari Kementerian Sihir akibat penggunaan Sihir di hadapan Muggle yang terlarang bagi penyihir di bawah umur.

Buku kelima ini penuh dengan ‘adegan’ perkelahian, kemarahan, perseteruan dan perpecahan antara satu dengan lainnya. Kemunculan kembali Voldemort telah membuat kereasahan berbagai kalangan, dan sebagai tambahan sikap ‘tidak bijaksana’ dengan agenda politik serta propaganda demi kepentingan sepihak justeru semakin menambah keruh suasana. Keberadaan Ordo Phoenix yang bergreak secara rahasia untuk mengumpulkan kekuatan melawan pasukan Kegelapan merupakan agenda khusus yang berbahaya karena bukan saja mereka harus mempersiapkan diri melawan Voldemort, tetapi juga berhati-hati untuk tidak menimbulkan kecurigaan para mata-mata pemerintahan di bawah naungan Cornelius Fudge. Alhasil tokoh-tokoh baru yang muncul mampu menimbulkan rasa ‘gregetan’ yang tak ada habisnya. Seperti pula Harry yang merasa dirinya ‘dikucilkan’ semenjak awal, terutama oleh Dumbledore yang biasanya selalu mendampingi dirinya.

Namun kisah ini juga mengalami saat-saat seru, seperti ketika Harry beserta Hermione dan Ron membentuk Laskar Dumbledore, untuk mempelajari dan melatih kemampuan Mantra yang dilarang keras oleh pemerintahan. Yang jelas, hal ini sedikit banyak mendekatkan hubungan antara Harry dan Cho Chang yang disukainya semenjak dulu. Dan ada satu tokoh yang sangat menyebalkan muncul, guru baru bernama Dolores Umbridge yang merupakan antek Fudge untuk mengontrol Hogwart di bawah pimpinan Dumbledore yang jelas-jelas menentang kebijakan sang Perdana Menteri. Sosok Dolores yang culas dan memanfaatkan kelemahan serta mencari-cari keburukan orang lain sungguh sangat tepat sebagai penggambaran politisi yang menjengkelkan. Tipikal manusia yang tidak melakukan penyerangan secara terang-terangan tetapi ‘menusuk’ dari belakang, entah bagaimana Rowling mampu menghadirkan sosok yang notabene tidak memiliki ‘kebaikan’ sama sekali.

Selain itu, kisah ini berakhir dengan ending yang benar-benar surprise, yang jelas membuat mataku sempat bengkak semalama saat pertama kali membacanya (why...oh...why...it happens like that (-__-) sorry sedikit spoiler *sighs*). Jika dari buku pertama kisah perjalanan hidup Harry Potter ini masih menyimpan antusias dan imajinasi tinggi, maka semakin lama, kisahnya mengarah pada kehidupan yang lebih kelam. Jangan salah duga, bukan berarti buruk, melainkan kehidupan digambarkan bukan sebagai dongeng semata, lebih mendekati realita bahwa ‘nothing as good as it seems when you talks about life’ ...tetapi justru entah mengapa dengan pendekatan seperti ini, kisahnya semakin dalam menyentuh para pembaca, termasuk diriku. 

Mungkin benar kata pepatah bahwa tragedi memberikan dampak tersendiri, dan luka batin hanya dapat disembuhkan dengan kekuatan dari dalam diri untuk bangkit dan melangkah lebih jauh, meski sangat-sangat berat. O’ya sebelum kututup review ini (takutnya semakin panjang bakalan ‘spoiler-berat’ nih hehe), ada satu adegan yang sangat-sangat memorable (jangan khawatir, yang satu ini tidak bikin mata bengkak), yaitu ketika Fred dan George Weasley melakukan penyerangan dahsyat terhadap Dolores Umbridge ...OUW-WAOUW-WAOUWW---KEREN BANGET !!! Lebih Seru daripada pertandingan Quidditch !!! GO WEASLEY !!!

Tentang Penulis :
Joanne Kathleen Rowling, semula adalah orang tua tunggal yang berjuang dalam membesarkan putrinya, ketika di sela-sela waktu beliau menuliskan awal kisah Harry Potter & Batu Bertuah di carikan-carikan kertas di sebuah cafe setempat. Dewan Seni Skotlandia secara tak diduga memberikan penghargaan yang memungkinkan dirinya membuat kisah ini lebih panjang hingga mendekati sebuah buku. Namun perjuangan untuk menerbitkan kisah ini menjadi perjuangan yang cukup berat. Pada saat itu tidak  penulis wanita yang cukup dikenal apalagi populer, dan tidak ada yang tertarik untuk menerbitkan novel fantasi. Hingga ada satu agen yang benar-benar tertarik, dan bersedia berjuang demi terbitnya buku ini, kemudian dimulailah cetakan buku Harry Potter yang pertama. 

Tanpa diduga oleh siapa pun, buku ini menjadi sebuah awal fenomena, wabah Harry Potter menyebar ke seluruh penjuru dunia, diterjemahkan dalam berbagai bahasa, dengan penggemar mulai dari anak-anak hingga dewasa bahkan lanjut usia, semuanya terpikat akan kisah perjalanan hidup sosok bocah bernama Harry Potter. Rowling memperoleh berbagai penghargaan dan menangguk kesuksesan dengan serial ini. Apalagi sejak Warner Bros tertarik membeli hak cipta untuk franchise serta movies adaptations. Nama Rowling kini menempati jajaran teratas penulis bestseller serta penulis wanita dengan kekayaan tertinggi berkat karyanya.

[ more about the author, books and related adaptations, check on here : JK Rowling’s Site | Harry Potter Books | Potter More | Movies Adaptations | Harry Potter Fan’s Site ]

Best Regards,
* Hobby Buku * 

1 comment:

  1. Dian | dianmaharani833@yahoo.com | Alasan: Karena, aku baru pertama kali mengetahui jenis burung Phoenix

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...