Books
“SEJUMPUT SIHIR”
Judul Asli : A DASH OF MAGIC
[ book 2 of The Bliss Bakery
Trilogy ]
Kathryn Littlewood
Copyright © 2012 by The
Inkhouse
Cover art © 2012 by Iacopo
Bruno
Indonesian translation © Noura
Books Publisher
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Sujatrini Liza
Editor : @putronugroho
Cetakan I : Agustus 2013 ; 304
hlm
Rate : 3,5 of 5
Bliss Cookery Booke yang
menjadi ‘sumber-kekuatan’ selama bertahun-tahun di kota Calamity Falls telah
dicuri oleh Lily Le Fay dari keluarga Bliss – pemilik Follow Your Bliss Bakery
serta penjaga rahasia sihir kuno yang telah bersumpah hanya menggunakan untuk
kebaikan dan kepentingan orang-orang yang membutuhkan. Lily yang menggunakan
cara licik telah menipu para kemenakannya yang diberi tugas menjaga kelangsungan
toko kue mereka saat kedua orang tua mereka pergi melaksanakan panggilan tugas
di luar kota.
Sembilan bulan telah berlalu,
kehidupan penduduk di Calamity Falls secara perlahan namun pasti mulai
menampakkan perubahan, karena ketiadaan ‘sihir’ yang bisa menguatkan dan
memberikan semangat serta pandangan positif dalam menjalani kehidupan
sehari-hari. Satu-satunya orang yang didera perasaan bersalah selama sembilan
bulan tersebut, adalah Rosemary Bliss – putri Purdita ‘Purdy’ dan Albert Bliss,
yang sempat ‘terpukau’ dengan pesona dan hasutan Bibi Lily-nya untuk mengikuti
jejak mengejar ketenaran dan kekayaan, alih-alih membantu pihak-pihak yang
kesusahan.
~ German Cover ~ |
Penyesalan yang tidak pernah
bisa hilang meski tak satu pun anggota keluarganya menyalahkan Rosemary pribadi
atas hilangnya Booke, semakin memuncak ketika mereka mendapati Lily telah
berbuat lebih jauh dari sekedar meraih popularitas sebagai penulis buku serta
pemandu acara memasak di televisi yang sedang naik daun ’30 Menit Sihir Lily’ – ia telah memperdagangkan ‘ramuan-sihir’ di
pangsa pasar luas, yang akan ‘mempengaruhi’ benak serta pemikiran siapa saja
yang memakannya, akan ‘memuja’ dan ‘tergila-gila’ dengan Lily Le Fay.
Keluarga Bliss harus memutar
otak untuk membuat Lily bersedia mengembalikan Booke, dan satu-satunya cara
yang bisa dipikirkan adalah menantang Lily secara terbuka dalam acara Gala des Gâteaux Grands di Paris,
Prancis – sebuah kompetisi pastry paling bergengsi di dunia. Sang penantang
adalah Rosemary Bliss – gadis berusia 12 tahun melawan Lily Le Fay – ahli pastry yang sedang ‘naik daun’ ; bisa dipastikan mengundang perhatian khalayak umum.
Demi mempersiapkan ‘kemenangan’ Rosemary, Albert dan Purdy harus menemui kakek
buyut Purdy, Balthazar Bliss, satu-satunya kerabat yang memegang salinan dari
Booke – yang memilih hidup menyepi di kawasan Meksiko.
[ source ] |
Permasalahan pertama muncul
karena salinan Booke yang ada, tertulis dalam bahasa Sassanian – yang hanya
dipahami oleh suku dukun kuno di Bulan Sabit Subur, dan hanya segelintir
manusia yang bisa memahaminya, termasuk Balthazar yang hanya sanggup
menerjemahkan ribuan resep dalam buku ke bahasa Inggris sebanyak 9 buah saja.
Maka jalan satu-satunya, Balthazar harus ikut berangkat ke Paris, bersama
Asparagus Hijau atau yang akrab dipanggil Gus – kucing gendut bulat keturunan
asli Scottish Fold yang bisa berbicara (gara-gara makan Biskuit Cheddar
Mengoceh yang dibuat oleh Balthazar ketika ia masih berusia 15 tahun).
Kisah petualangan keluarga
Bliss (Albert dan Purdy, serta keempat anak mereka, Thyme, Rosemary, Sage, dan
Parsley ‘Leigh’) bersama Balthazar dan Gus di Paris dalam kompetisi pastry
sedunia ini sangat menarik untuk disimak. Bukan saja pembaca disajikan dengan
aneka resep unik nan menggiurkan, serta pertandingan antar para perwakilan ahli
pastry terkemuka di dunia yang dijamin penuh intrik dan konflik, masih ditambah
dengan kemunculan karakter-karakter baru, seperti tikus Paris bernama Jacques –
yang setelah diberi Biskuit Cheddar Mengoceh, bersedia menjadi mata-mata untuk
menyusup di kamar Lily Le Fay.
~ Finland Cover ~ [ source ] |
Suasana menegangkan juga
dimunculkan saat para anggota keluarga Bliss harus mencari ‘bahan-utama’ yang
dibutuhkan agar sihir Bliss bekerja pada adonan yang akan mereka buat dalam
setiap kompetisi. Mulai dari mengumpulkan air hujan murni di puncak menara
Eiffel, menangkap rahasia senyum Monalisa di museum Louvre, hingga menyusup
untuk mengambil ‘bunyi-lonceng’ menara Notre-Dame yang dijaga oleh para
gargoyle yang mengerikan. Semua tema baru serta latar belakang yang menarik,
muncul secara bergantian mewarnai kisah ini mulai awal hingga akhir. Anehnya,
meski banyak hal baru dan unik yang muncul dibandingkan buku pertama, entah
mengapa kisah ini terasa sedikit ‘hambar’ dan ‘datar’ ... tiada sebuah ‘greget’
yang membuatku benar-benar terkesan setelah selesai membacanya.
Sang tokoh utama Rosemary Bliss
yang seharusnya mampu ‘menonjol’ justru tenggelam ditengah sekian banyak
karakter baru yang bermunculan silih berganti (perasaan tidak percaya diri
serta alasan merasa bersalah yang diungkapkan berulang-ulang sebagai setiap
alasan dan tindakannya, semakin lama semakin terasa menjengkelkan). Ibarat
menonton rombongan sirkus yang ‘gaduh’ serta ‘ribut’ keasyikan untuk menikmati
sajian ini berkesan cukup dangkal tanpa ada kenangan khusus. Satu-satu karakter
yang menarik adalah si kecil Leigh yang mengalami ‘transformasi’ akibat tak
sengaja memakan kue dari ‘ramuan-sihir’ Lily Le Fay. Sungguh sayang, padahal
ini adalah salah satu buku yang kunanti-nantikan kelanjutannya setelah membaca
buku pertamanya (-__-)
[ more about the author, just
check at here : Kathryn Littlewood | Bliss Game ]
Best Regards,
* Hobby Buku *
Vania | vaniautami31@gmail.com | alasan: saya pengen baca buku ini karena penasaran kelanjutan buku pertamanya yang sudah saya miliki sebelumnya. krn udah terlanjur baca yg pertama apa boleh buat walaupun kayaknya agak flat ya kalo diliat dari review ini.
ReplyDeleteOlivia | olive1412@gmail.com | saya sudah pernah membaca novel yang sebelumnya.. Penasaran dengan kelanjutan pertarungan antara keluarga Bliss Bakery dan Lily.. Walaupun disini dibilang agak hambar, tetep aja wajib punya buku ini, apalagi bakal ada seri 3 nya dengar-dengar sebentar lagi ;)
ReplyDelete