Books
“LAUTAN MONSTER”
Judul Asli : THE SEA OF MONSTERS
[
book 2 of Percy Jackson & The Olympian Series ]
Copyright © 2006,
Rick Riordan
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Nuraini Mastura
Editor : Soehindrati A. Shinta
Penyelaras Aksara : Alfiyan
Ilustrasi Isi : Kebun Angan
Ilustrasi & Desain Sampul :
Windu Tampan
Cetakan IV : Mei 2010 ; 370 hlm ; ISBN 978-979-433-548-2
Rate : 3,5 of 5
Percy Jackson berhasil
menjalani masa pelatihan pertamanya di ‘Half-Blood Camp’, bahkan menyelesaikan
misi untuk menemukan kembali ‘petir-asali’ milik Zeus yang hilang dicuri serta
nyaris menimbulkan perang besar antar pengikut para Dewa. Percy yang telah mendapat
‘pengakuan’ dari ayahnya : Poseidon – sang penguasa Lautan, kini berusaha
menyeimbangkan kehidupan barunya yang bertolak-belakang. Sebagai remaja yang
masih harus menyelesaikan pendidikan formal di dunia manusia, serta tanggung
jawabnya terhadap kelangsungan Perkemahan Blasteran.
Dan masalah yang lebih besar
kini menanti dihadapannya. Mulai dari kemunculan anak aneh, bertubuh besar dan
kuat namun kikuk dan suka mengikuti Percy kemana-mana, bocah tunawisma bernama
Tyson yang juga bersekolah di sekolah baru Percy (karena termasuk anak
bermasalah, Percy keluar-masuk sekolah baru berkali-kali). Kemudian ia mendapat
‘mimpi-panggilan’ dari Grover – sahabatnya, seorang satir yang sedang pergi
menjalankan misinya. Mimpi tersebut mengusik Percy karena gambaran bahwa Grover
dalam kondisi berbahaya.
Kemunculan Annabeth – sahabat
lainnya, keturunan Dewi Athena yang cerdik, secara tiba-tiba dan membawa kabar
bahwa Perkemahan dalam bahaya, membawa Annabeth, Percy dan Tyson (yang selalu
memgikuti Percy) kembali sebelum waktunya ke Perkemahan yang ternyata hancur
akibat kehilangan perlindungan sihir yang dikeluarkan oleh Pohon jelmaan Thalia
– putri Zeus yang tewas dalam pertempuran. Pemeriksaan menunjukkan bahwa Pohon
tersebut sengaja diracun, dan satu-satu harapan untuk menyelamatkan
kelangsungan kehidupan yang masih ada, Percy dan kawan-kawannya harus mencari
jalan menjelajahi Lautan Monster – tempat yang sangat menakutkan dan tak pernah
ada satu pun yang keluar selamat dari tempat itu.
Konflik mulai muncul ketika
Dewan memilih Clarisse – putri Ares sebagai perwakilan yang mengemban misi
tersebut. Hubungan Percy dan Clarisse semenjak awal tidak pernah baik, dan kali
ini ia menolak memilih Percy untuk menemani misinya. Percy yang khawatir dengan
nasib Grover, berusaha keras menahan amarah karena permainan ‘politik’ serta
‘aturan’ yang melarangnya ikut serta dalam misi tersebut. Akan tetapi ada
pihak-pihal tertentu yang ‘memutuskan’ bahwa Percy-lah yang cocok untuk
melaksanakan beberapa petualangan berbahaya. Ketika Percy menyadari dirinya
telah ‘dipancing’ oleh permainan para dewa, ia tak memiliki pilihan selain
mengikuti petunjuk-petunjuk aneh yang diberikan oleh Dewa Hermes.
Hal ini juga yang membawa
perjalanan Annabeth serta Tyson, yang ‘dijebak’ untuk menyertai Percy pada
pertemuan dengan Luke – putra Hermes, yang berkhianat dan melukai Percy sebelum
meninggalkan Perkemahan Blasteran, demi mengikuti Kronos. Salah satu kendala
besar yang dialami oleh Percy, fakta bahwa Kronos – Penguasa Titan yang
dimusnahkan oleh putra-putranya Zeus, Poseidon dan Hades, kini bangkit dan
sedang menyusun kekuatan untuk membalas dendam dan mengambil kembali kekuasaan
atas dunia – sama sekali tidak dipercayai oleh anggota Dewan termasuk para
Dewa.
Tiada yang mengetahui secara
pasti bagaimana Kronos mampu membangkitkan kekuatannya, namun Percy yakin bahwa
Luke memiliki peran penting dalam mewujudkan hal itu. Keyakinan Percy akan hal
itu juga mendapat sedikit tentangan dari sahabat karib-nya Annabeth, yang
berhutang nyawa dan sangat mengagumi Luke yang telah membawanya ke dalam
Perkemahan Blasteran di masa kecilnya yang penuh penderitaan. Kematian Thalia –
putri Zeus demi menyelamatkan nyawa Annabeth serta Luke ketika Grover mengemban
misi pertamanya, menambah erat hubungan keduanya, hingga Annabeth tak mampu
mempercayai bahwa Luke telah berubah sama sekali dan memihak pada Kronos.
Kisah dalam buku kedua
petualangan Percy Jackson ini sedikit berbeda dengan buku pertama, keagungan
dan kemegahan dunia para Dewa tidak terlalu banyak disinggung, justru
petualangan keras dan berat menghadang setiap perjalanan tokoh utama kisah ini.
Ketegangan dibentuk dengan munculnya aneka misteri silih-berganti, untuk setiap
jawaban atas pertanyaan yang muncul, disertai dengan misteri dan teka-teki baru
yang harus dipecahkan. Meski tidak ‘seheboh’ buku pertama, ada beberapa poin
yang cukup berkesan di buku kedua ini.
Yaitu kemunculan Tyson – yang
ternyata bukan manusia biasa melainkan Cyclops (makhluk bertubuh raksasa
bermata satu), dan ia saudara tiri Percy (^_^) ... yang meski bertubuh fisik
bagai ‘monster’ hatinya baik banget dan sayang plus ‘very-protective’ terhadap
Percy (disayang sama Cyclops, entah bagaimana rasanya). Hal lain yang tak kalah
menariknya petualangan Grover yang nyaris menjadi pengantin Cyclops kemudian
beralih menjadi santapan utama hahaha...sungguh bikin geli plus kasihan melihat
nasib satir satu ini. Yang jelas, kisah ini berakhir dengan tanda tanya besar
yang tentunya (diharapkan) bisa terjawab di buku ketiga ...
“Percy – kau adalah setengah dewa, setengah manusia. Kau hidup di dua dunia. Kau bisa dilukai oleh keduanya, dan kau bisa mempengaruhi keduanya. Itulah yang membuat pahlawan begitu istimewa. Kau membawa harapan kemanusiaan ke wilyah keabadian. Para monster tak pernah mati. Mereka selalu terlahir kembali dati kekacauan dan barbarisme yang selalu muncul menyertai peradaban. Mereka harus dikalahkan berulang-ulang kali, dijauhkan dari kemungkinan menyulut kekacauan. Para pahlawan menyimbolkan perjuangan itu. Kau memperjuangkan perlawanan yang harus dimenangkan oleh umat manusia, di setiap generasi, agar kemanusiaan itu tetap terjaga.” [ ~ Chiron to Percy | p. 332 – 333 ]
Tentang Penulis :
Rick Riordan, semula menjalani
profesi sebagai guru Sejarah dan Bahasa Inggris di sebuah sekolah menengah
negeri dan swasta di kota San Fransisko, Bay Area serta Texas selama 15 tahun,
hingga memperoleh anugerah Master Teacher Award dari sekolah Saint Mary’s Hall
pada tahun 2002. Karya fiksi dewasa yang ditulisnya, memenangkan tiga
penghargaan nasional untuk kategori misteri, mulai dari Edgar Award, Anthony
Award hingga Shamus Award. Rangkaian cerita pendek karyanya juga dimuat dalam
majalah misteri Mary Higgins Clark dan majalah misteri Ellery Queen.
Kesuksesan karya tulisnya
melalui serial Percy Jackson & The Olympians, dimulai dari buku pertama The
Lightning Thief yang masuk dalam daftar New York Times Notable Book di tahun
2005, dan hak cipta adaptasi filmnya dibeli oleh Twentieth Century Foxdan telah
tayang pada Februari 2010. Menyusul buku kedua ‘The Sea of Monsters’ yang juga
telah diadaptasi dan rilis pada bulan Agustus 2013. Serial yang terdiri dari
lima judul buku yang membuat kumpulan penggemar petualangan para ‘Demi-God’
bahkan berlanjut pada serial Hero of Olympus, yang merupakan sekuel petualangan
Percy Jackson dan kawan-kawannya.
Selain serial yang mengangkat
sejarah dan mitologi Yunani, beliau juga menghasilkan karya lain yang mengambil
tema sejarah serta mitologi Mesir dalam
serial ‘Kane Chronicles’ yang tak kalah menariknya. Kini Rick Riordan menjalani
kehidupan full-time sebagai penulis aktif yang selalu menyajikan ide-ide serta
tema menarik bagi kaum remaja hingga dewasa. Beliau tinggal di kawasan San
Antonio bersama istri dan kedua putranya.
[ more about the author and
related works, just check at here : Rick Riordan | on Goodreads | on Wikipedia
| on IMDb | Percy Jackson’s Site (UK) | Percy Jackson's Site (USA) ]
Best Regards,
* Hobby Buku *
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/