Translate

Monday, October 7, 2013

Books "THE FIVE ANCESTORS : MONKEY"

Books “LIMA LELUHUR 2 - MONYET”
Judul Asli : THE FIVE ANCESTORS 2 - MONKEY
Copyright © 2005 by Jeff Stone
Cover Ilustrations copyright © 2005 by Richard Cowdrey
Penerbit Teen@Noura [ Penerbit Noura Books ]
Alih Bahasa : Sujatrini Liza
Editor : Ida Wajdi
Proof-reader & Lay-out : Putri Rosdiana, @kaguralian, Nurhasanah
Desain sampul : Fahmi Ilmansyah
Ilustrasi Isi : Malia Hartati
Cetakan I : September 2013 ; 270 hlm ; ISBN 978-602-9498-29-5
Rate : 3.5 of 5

Kelanjutan kisah petualangan lima orang master Kungfu, yang memiliki kemampuan unik, meski masih berusia sangat muda, mereka merupakan siswa pilihan Kuil Cangzhen – cabang Kuil Shaolin yang dirahasiakan dari pengetahuan khalayak umum. Mereka yatim-piatu dan dibesarkan oleh sang Mahaguru, diberi nama yang cukup unik, dalam bahasa Kanton yang tidak lazim digunakan oleh penduduk sekitar. Bocah-bocah yang dikenal sebagai Long (Naga), Seh (Ular), Hok (Bangau), Malao (Monyet) dan Fuk (Macan). Dalam buku pertama, pembaca diajak menelusuri perjalanan Fuk, hingga ia bertemu kembali dengan Malao, bahu-membahu melawan Ying – mantan siswa Kuil Cangzhen yang membelot sekaligus pemimpin utusan Kaisar yang menumpas seluruh penghuni Kuil hingga rata dengan tanah.



Ying (Elang) yang menolak pilihan Sang Mahaguru sebagai sosok ‘Elang’ memilih untuk menjadi ‘Naga’ sebagaimana status ayah kandungnya, yang tewas terbunuh dalam pertarungan dengan Sang Mahaguru. Ilmu yang dipelajari oleh Ying sangat ganas sekaligus mengerikan. Dan perebutan 4 buah dokumen yang berisi pengetahuan untuk menguasai jurus ‘Naga’ yang terlarang karena sangat berbahaya ... mewarnai hampir keseluruhan kisah ini. Pada buku kedua, kisah masih terus berlanjut, namun sudut pandang pembaca diarahkan untuk mengamati lebih dekat sosok termuda dari 5 Master, Malao – yang tingkah lakunya sangat mirip dengan monyet, tak pernah bisa diam, selalu usil dan cerewet.

Jika Fuk merupakan sosok yang mudah naik darah sehingga sering terjadi bentrokan dengan orang-orang yang ditemuinya, maka Malao merupakan karakter yang menarik untuk diikuti karena ulahnya yang usil dan suka bercanda. Meski memiliki keahlian ilmu bela diri, ia tak pernah memiliki hati keji apalagi untuk membinasakan lawannya. Hal ini merupakan keunggulan sekaligus kelemahan dirinya, terutama saat berhadapan dengan lawan yang tak segan-segan membinasakan dirinya. Dibanding Fuk yang besar dan kekar, tubuh Malao yang kecil dan ringan, serta usianya yang relatif muda, seringkali disepelekan oleh siapa saja. Namun Malao memiliki kecerdikan serta akal untuk melakukan aneka tipu muslihat untuk mengecoh siapa saja.

Malao yang semula pergi menjauh dari Kuil, setelah berpisah dengan saudar-saudara seperguruannya, tersesat dan akhirnya justru kembali ke wilayah dekat Kuil Cangzhen. Sepanjang perjalanan, ia menemui aneka peristiwa aneh, mulai dari bertemu dengan gerombolan bandit yang nyaris menewaskan dirinya, seandainya tidak muncul Seh – saudara perguruannya yang berpura-pura tak mengenalnya. Keadaan Seh yang bergabung dengan gerombolan bandit menimbulkan tanda tanya di benak Malao, namun belum sempat ia mendapatkan jawaban, petualangan baru menghadap di depannya.

Dari membantu Hok untuk menyelamatkan jasad Sang Mahaguru yang dipenggal oleh Ying, hingga memimpin penyerbuan menyerang pasukan Kaisar yang berusaha menangkap Fuk dibantu dengan segerombolan monyet di bawah pimpinan kera albino, muncul legenda tentang Raja Monyet, serta tongkat sakti yang dimilikinya, yang anehnya memiliki tanda serupa dengan tongkat yang diperoleh Malao dari Kuil Cangzhen (legenda Raja Monyet di sini bukanlah Sun Go Kong, melainkan sosok Pencuri yang tak pernah tertangkap dan dijuluki sebagai Raja Monyet). Misteri yang semenjak awal menyelubungi kisah ini sedikit demi sedikit terungkap, namun jangan berharap mendapatkan penjelasan secara gamblang, karena masih banyak kepingan ‘puzzle’ yang belum ditemukan.

Siapakah si Pemabuk dan hubungannya dengan Fuk ? Dan apakah Mong (Raja Bandit) memiliki hubungan kekerabatan  dengan Seh ? Apa peran Sang Mahaguru dalam memilih dan melatih 5 bocah pilihan yang dirahasiakan asal-usulnya ? Dan benarkah salah satu dari kelima bocah Master ini sebenarnya seorang gadis ? Jawabannya (mungkin) berada di dalam buku ketiga petualangan The Five Ancestors, yang akan mengikuti perjalanan Seh (Ular) serta menyingkap masa lalu dan rahasia yang dipegang oleh Sang Mahaguru ... duh benar-benar membuat penasaran endingnya, jadi tidak sabar untuk segera membaca kelanjutannya. Jangan terlalu lama ya dear penerbit Noura, untuk mengeluarkan keseluruhan kisah seri ini (^_^)

Tentang Penulis :
Jeff Stone, lahir di tahun 1953, lulusan Michigan State University adalah penulis asal Amerika. Ia kini tinggal di Midwest bersama istri dan kedua anaknya. Ia berlatih bela diri setiap hari. Pernah menjalani aneka profesi, mulai dari fotografer, editor, tukang reparasi, penulis di bidang teknik, guru tari ballroom, promotor konser, hingga sebagai direktur pemasaran di perusahaan-perusahaan yang mendesain sekolah, perpustakaan dan taman untuk bermain skateboard. Seperti kisahnya, The Five Ancestors (Lima Leluhur). Ia diadopsi semenjak bayi. Pada usia ke-18, ia melakukan pencarian jejak ibu kandungnya, dan 15 tahun kemudian barulah ia berhasil bertemu dengan sosok yang telah melahirkannya.

[ more about this author and related works, just check at here : Jeff Stone | on Wikipedia | on Goodreads ]

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...