Books
“LIMA LELUHUR 1 - MACAN”
Judul Asli : THE FIVE ANCESTORS 1 - TIGER
Copyright
© 2005
by Jeff Stone
Cover
Ilustrations copyright © 2005 by Richard Cowdrey
Penerbit Teen@Noura [ Penerbit
Noura Books ]
Alih Bahasa : Sujatrini Liza
Editor : Ida Wajdi
Proof-reader & Lay-out :
Putri Rosdiana, @kaguralian, Nurhasanah
Desain sampul : Fahmi Ilmansyah
Ilustrasi Isi : Malia Hartati
Cetakan I : September 2013 ; 270
hlm ; ISBN 978-602-9498-28-8
Rate : 3.5 of 5
Kisah ini diawali dengan
munculnya serangan terhadap Kuil Cangzhen di Provinsi Henan, China pada 4348 –
Tahun Macan (sekitar 1650 M) oleh pasukan Kaisar. Tujuan utama penyerangan
adalah untuk merebut pusaka yang disimpan dalam perpustakaan Kuil Cangzhen.
Pusaka yang terdiri dari 4 buah dokumen, berisikan pengetahuan untuk
mempelajari ilmu tingkat tinggi yang cukup berbahaya. Para penghuni Kuil yang
terdiri dari biksu-biksu yang menguasai ilmu bela diri, sebagaimana pengikut
Kuil Shaolin, hampir tertumpas, tewas terbunuh dalam pembantaian yang dipimpin
oleh Ying – pemuda yang baru berusia 16 tahun namun telah mendapat kepercayaan
Kaisar dan memiliki pengetahuan tentang Kuil Cangzhen yang tersembunyi, karena
ia merupakan bekas murid Kuil tersebut.
Ying yang juga dijuluki sebagai
‘Elang’ – menaruh dendam kesumat terutama kepada pimpinan Kuil sang Mahaguru,
yang dianggap merusak masa depan dan membunuh ayah kandungnya, sebelum beliau
mengambil 4 dokumen pusaka tentang ilmu tinggi untuk menjadi sosok ‘Naga’ ....dan kesempatan untuk mengambil hak
miliknya serta menumpas orang-orang yang ia benci, menjadikan dirinya sosok
ganas sekaligus mengerikan. Kuil Cangzhen adalah kuil yang tersembunyi dari
dunia luhur, dan memegang peran penting dalam dunia politik serta negara, tanpa
ada yang mengetahui secara pasti peran-serta mereka. Sang Mahaguru yang
memegang tampuk kepemimpinan di Kuil tersebut, memegang rahasia terpendam yang
melibatkan masa depan beberapa muridnya.
Ketika pembantaian dimulai,
beliau menyembunyikan 5 orang siswanya, Fuk (Tiger), Malao (Monyet), Hok,
(Bangau), Seh (Ular) dan Long (Naga), dan berpesan agar mereka melarikan diri dan
mencari jalan hidup masing-masing di luar Kuil, dimana nantinya peran-serta
masing-masing akan dibutuhkan dalam kancah dunia persilatan. Fuk, yang berusia
12 tahun, memiliki tubuh kekar dan kuat, serta perangai mudah marah dan naik
darah (terutama jika diganggu oleh Malao, yang baru berusia 11 tahun, dan suka
usil). Hok yang pendiam dan tenang, serta Seh yang tinggi kurus serta serius,
sama-sama berusia 12 tahun, acapkali harus memisahkan perselisihan antar Fuk
dan Malao. Long (13 tahun), selain paling tua, ia memiliki pandangan jauh yang
lebih bijaksana.
Kelima siswa ini merupakan
murid termuda namun secara khusus dipilih oleh Sang Mahaguru untuk mendalami
juru-jurus yang berbeda. Sebelum Ying keluar dan membelot dari Kuil, ia juga
merupakan bagian dari siswa khusus ini. Persamaan antar anak-anak ini, mereka
semua yatim-piatu yang diserahkan dalam naungan Kuil Cangzhen. Tiada seorang
pun yang mengetahui latar belakang atau keberadaan orang tua masing-masing,
hingga Ying keluar dan menyelidiki masa lalunya, hanya untuk mendapati ayah
kandungnya adalah ahli kungfu ternama yang memiliki kekuatan sebagai ‘Naga’ –
hingga ia tewas di tangan Mahaguru yang juga memiliki simbol sebagai ‘Naga’ ...
Kisah bergulir dengan cepat,
antara pertarungan hingga pengejaran yang dilakukan Ying untuk membasmi mantan
saudara-saudaranya. Kelima murid Kuil Cangzhen yang tersisa dan satu-satunya
pihak yang selamat dari pembantaian, semula berpisah, menempuh perjalanan hidup
masing-masing. Dan nasib akhirnya tetap membawa mereka pada berbagai pertemuan
tak terduga, saat pencarian jawaban dibalik misteri penyerangan Ying, merupakan
awal terbukanya rahasia gelap yang disembunyikan oleh sang Mahaguru sekian
tahun lamanya.
Dalam buku pertama, pembaca
akan disuguhkan petualangan yang dialami oleh Fuk (Tiger), yang harus
mengendalikan emosi serta perilakunya, kesalahan yang ia perbuat hingga nyaris
menewaskan sosok bocah tak bersalah, persahabatan unik antara dirinya dengan
anak macan yang diselamatkannya, hingga pertemuan dengan sosok pria pemabuk
yang aneh, dan memiliki ilmu silat cukup menarik. Sebagai bacaan bagi kalangan
remaja, kisah ini menarik untuk disimak, perpaduan legenda dan petualangan seru
sekaligus menegangkan, ditambah dengan bumbu misteri yang menggugah rasa ingin
tahu semenjak awal hingga akhir kisahnya. Satu-satunya perbedaan nyata, sebagai
penyuka bacaan silat kisah ini terasa ‘ringan’ dibandingkan karya silat penulis
Asia yang terasa lebih beragam dan kental akan unsur-unsur budaya.
Tentang Penulis :
Jeff Stone, lahir pada tahun 1953 dan lulusan Michigan State University, adalah penulis asal Amerika. Ia kini tinggal di Midwest
bersama istri dan kedua anaknya. Ia berlatih bela diri setiap hari. Pernah
menjalani aneka profesi, mulai dari fotografer, editor, tukang reparasi,
penulis di bidang teknik, guru tari ballroom, promotor konser, hingga sebagai
direktur pemasaran di perusahaan-perusahaan yang mendesain sekolah,
perpustakaan dan taman untuk bermain skateboard. Seperti kisahnya, The Five
Ancestors (Lima Leluhur). Ia diadopsi semenjak bayi. Pada usia ke-18, ia
melakukan pencarian jejak ibu kandungnya, dan 15 tahun kemudian barulah ia
berhasil bertemu dengan sosok yang telah melahirkannya.
[ more about this author and
related works, just check at here : Jeff Stone | on Wikipedia | on Goodreads ]
Best Regards,
Hobby Buku
Salam kenal, Keren reviewnya, dari kemarin lihat bukunya di TB Mizan Yogya.
ReplyDeleteLathifah | thifalathifah@gmail.com
ReplyDeleteudah bebrapa kali di rekomendasi sama temen. tapi karna masalah keuangan, dan banyak seri lain yg mesti dibeli. jadi gak kebeli2 seri ini. padahal buku nya imut, dan tipis.
Biondy | biondyalfian[at]yahoo[dot]com | tertarik sama tema dan latar belakang yang diangkat novel ini.
ReplyDelete