Translate

Thursday, October 31, 2013

Books "SEBASTIAN DARKE : PRINCE OF PIRATES"

Judul Asli : SEBASTIAN DARKE – PRINCE OF PIRATES
[ book 2 of SEBASTIAN DARKE Series ]
Copyright © Philip Caveney, 2008
Penerbit B-First (a division of Penerbit Bentang)
Alih Bahasa : Reni Indardini
Editor : Perwira Leo
Proof reader : Wiendya Dhewi & Pritameani
Lay out : Bowo
Desain Sampul : Ilma Yusrina
Ilustrasi sampul : Roni Setiawan
Ilustrasi Isi : Wisnu
Cetakan I : Juni 2010 ; 366 hlm ; ISBN 978-602-8864-02-2
Rate : 3.5 of 5

Sebastian Darke si Pangeran Pelawak, yang menganggap dirinya sama sekali tidak berbakat melucu, Max – sang raksasa buffalope yang cerewet dan penggerutu, serta Kapten Cornelius Drummel yang perkasa (meski bertubuh mungil), kini terlibat dalam petualangan baru yang tak kalah serunya dengan kisah pertama. Berbekal peta harta karun yang ‘dibeli’ oleh Cornelius dari seorang pelaut tua yang sekarat, mereka berusaha mencari harta karun Callinestra yang legendaris di kalangan para pemburu harta.

Namun perjalanan yang harus ditempuh, tak seindah bayangan awal. Dimulai dari perjuangan berat menembus Hutan Geltane yang kelam dan menakutkan, penuh dengan ancaman bahaya para penghuni yang bersembunyi di kegelapan. Bahkan di awal kisah, mereka bertiga harus berhadapan dengan ular raksasa, dan duo penyihir, Adam dan Leonora, yang mampu berubah menjadi mahkluk jadi-jadian. Sebastian yang sangat polos, jatuh dalam ‘godaan’ wanita cantik hingga terkena ‘kutukan-mantra-cinta’ yang membuatnya selalu teringat, terkenang dan tak mampu menolak perintah wanita yang mengerikan.



Hanya berkat kecurigaan Max (yang selalu curiga pada siapa pun) dan keberanian Cornelius, mereka mampu keluar dari jebakan maut lawan yang mengerikan itu, meski Sebastian masih belum terbebaskan dari kutukan mantra cinta. Dan ketika akhirnya mereka terbebas dari jeratan Hutan yang kelam, perjalanan yang tak kalah berbahaya hadir di hadapan mereka : mengarungi lautan luas dan ganas. Karena sama sekali tidak memiliki pengalaman dalam bidang ini, mereka harus menyewa jasa awak Sea Witch yang dikomandani Kapten Jenna Swift – wanita cantik dan tangguh yang memiliki kecerdikan serta keberanian menentang bahaya.

Kisah ini semakin menarik, dengan adanya konflik dalam diri Sebastian, yang mengaku masih dalam kondisi ‘patah-hati’ akibat putus hubungan dengan Putri Kerrin – penerus Kerajaan Keladon. Namun kini dalam pengaruh ‘mantra-cinta’ penyihir jahat Leonora, harus menghadapi Kapten Jenna Swift yang jelas-jelas tertarik dengan dirinya. Tak pelak, Max dan Cornelius, yang tak pernah setuju dalam hal apa pun, anehnya bersatu pendapat dalam menangani aneka tindakan ‘konyol’ yang diperbuat oleh Sebastian menyangkut kaum wanita di sekelilingnya. Adegan yang lucu sekaligus menggelitik, terutama saat dimana seharusnya kisah romantis terjadi, justru menjadi berantakan karena Sebastian yang dapat dikatakan ‘tulalit’ dalam melakukan hal-hal yang benar.

Tak kalah menariknya, detail dan gambaran petualanga di atas lautan, mulai makhluk-makhluk mengerikan yang disebut kelfer (mirip piranha raksasa), hingga pertempuran melawan bajak laut yang dipimpin Kapten Kidd (sesuai julukannya, ternyata memang dipimpin oleh bocah remaja yang jago bertarung), bahkan pemandangan kota bawah laut yang menakjubkan membuat kesan tersendiri sepanjang kisah ini. Ketika akhirnya mereka berhasil sampai di tempat tujuan, bahaya besar justru menghadang karena Cornelius harus memecahkan teka-teki demi menemukan jalur tepat menuju tempat harta karun itu disimpan. Selain harus memeras otak serta fisik, karena medan yang berat dan penuh bahaya, musuh yang juga mengincar harta karun itu, turut membayangi gerak-gerik mereka...

Satu hal yang terlihat sedikit berbeda dalam kisah buku kedua ini, bukan saja diterbitkan oleh penerbit yang berbeda (meski masih dalam satu grup), penggunaan tata bahasa sekaligus ilustrasi isi dan sampul, jauh lebih baik dan menarik dibanding buku pertama. Jika Anda sempat memperhatikan ilustrasi sampul, maka penggambaran para karakter cukup tepat dan sekaligus memiliki daya humor yang sesuai dengan kisahnya. Sebagaimana sebuah kisah berseri, maka akhir kisah ini pun berakhir dalam kondisi ‘menggantung’ alias mengundang rasa penasaran untuk mengetahui kelanjutan perjalanan masing-masing karakter kisah Sebastian Darke, dan apakah sebuah happy ending akhirnya akan terjadi pada mereka ?

Tentang Penulis :
Philip Caveney, lahir pada tahun 1951 di Prestatyn, North Wales, Ayahnya bekerja di RAF sehingga selama masa kanak-kanaknya, keluarganya sering berpindah markas militer. Caveney pernah menghasilkan beberapa novel thriller dewasa, tetapi sekarang sukses menulis buku anak-anak. Kini beliau tinggal bersama istri dan putrinya di Manchester. Seri Sebastian Darke telah diterjemahkan dalam beberapa bahasa dan meraih penghargaan seperti Nominasi Waterstones Children’s Book Prize, Stockton Prize, dan Conventry Inspiration Book Award.

[ more about this auhor and related works, just check at here : Philip Caveney | on Goodreads | on Wikipedia ]

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...