Translate

Thursday, October 31, 2013

Books "SEBASTIAN DARKE : PRINCE OF EXPLORERS"

Judul Asli : SEBASTIAN DARKE – PRINCE OF EXPLORERS
[ book 3 of SEBASTIAN DARKE Series ]
Copyright © Philip Caveney, 2009
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Fransisca
Editor : Meidyna
Proof reader : Pritameani
Lay out : gores_pena
Desain & Ilustrasi Sampul : Edi Jatmiko
Ilustrasi Isi : Wilsa Pratiwi
Cetakan I : September 2010 ; 328 hlm ; ISBN 978-979-433-598-7
Rate : 4 of 5

Sebastian Darke – si Pangeran Pelawak, Max – si buffalope tua yang cerewet dan Cornelius Drummel, kini meninggalkan Ramalat dan menempuh perjalanan jauh menembus rimba Hutan Mendip guna menemukan Legenda Mendip – Kota Hilang, sebuah ekspedisi khusus yang dibiayai oleh Thaddeus Peel. Petualangan mereka sebelumnya dalam usaha mencari harta karun Callinestra, berhasil dengan sukses, meski tidak memiliki akhir yang sesuai dengan harapan mereka masing-masing. Akibat dari penjelajahan sebelumnya, Kapten Jenna Swift serta awak Sea Witch, pergi mengirim kargo disertai Beverly ala Kapten Kidd yang telah bertemu kembali dengan ayahnya, Kapten Jason Donovan. Sedangkan rombongan Sebastian, memutuskan menerima tawaran Thaddeus Peel, demi mencari pemasukan sekaligus mengisi waktu senggang mereka, sembari menunggu kapal Sea Witch kembali dari pelayaran.

Namun medan yang harus dihadapi kali ini sangat-sangat berbeda. Bukan saja jauh lebih berat dan penuh tantangan, karena mereka harus memasuki wilayah yang terbilang liar tanpa sentuhan peradaban modern, penuh dengan makhluk aneh dan langka, alam liar dan suku-suku yang memiliki kepercayaan akan dewa dan iblis. Semenjak awal kisah, mereka sudah diserang oleh suku liar, membuat Sebastian terluka parah dan berada diambang kematian. Namun sekali lagi, Sebastian lolos dari ancaman maut, ia diselamatkan oleh suku terasing di pedalaman. Dan menurut kepercayaan suku Jilith, sebuah ramalan yang diwariskan secara turun-temurun, mengungkapkan sosok pahlawan yang akan membebaskan mereka dari kekejaman Gograth – musuh bebuyut suku Jilith. Bisa ditebak siapakah sosok yang mereka maksud ?



Sebastian Darke, sang Pangeran Pelawak, kini dikenal sebagai Sang Terpilih, pahlawan yang akan membebaskan Suku Jilith. Permasalahannya, ia tak memiliki bayangan sedikit pun, bagaimana caranya melawan dan menghabisi suku Gograth yang mengerikan. Satu-satunya jalan, ia harus mengaku bahwa dirinya sama sekali bukan sosok yang dimaksud dalam ramalan tersebut. Yang cukup membuatnya jengkel, kedua temannya sama sekali tidak mendukung niatnya. Max – si buffalope, menikmati kondisi nyaman dan aman untuk sementara, dan pengakuan Sebastian bisa jadi membuatnya beralih peran sebagai calon santapan lezat bagi suku tersebut. Hanya Cornelius yang mendesak dan berusaha keras meyakinkan Sebastian untuk mengambil ‘peran’ sebagai sang Pahlawan, demi tujuan awal misi mereka. Karena salah satu tetua suku Jilith, pernah mengetahui keberadaan kota yang hilang. Maka untuk sementara, mereka bertiga berusaha menolong suku Jilith dari kelicikan suku Gograth.

Kerumitan muncul ketika ramalan itu juga mengungkap tentang hal lain. Bahwa sang Terpilih akan menikahi putri Ketua Suku yang akan memimpin masa depan suku ke arah yang lebih baik. Tak heran jika semenjak awal, Keera – putri Ketua Suku yang cantik sekaligus pemberani, selalu berada di dekat Sebastian. Sekali lagi, si Manusia Peri terbelit dalam kondisi asmara yang rumit, meski ia selalu mengingatkan dirinya bahwa kini ia terikat dengan Jenna Swift, yang entah berada dimana saat itu. Sebastian Darke harus segera memulihkan kondisinya agar mereka bisa menempuh perjalanan mencari kota yang hilang. Sementara itu, ia disibukkan dengan keberadaan Keera yang jelas-jelas menaruh harapan besar pada dirinya, dan kehadiran Cal – pemburu perkasa di suku tersebut yang menganggap Keera adalah pasangan hidupnya, bukan pemuda asing yang tidak jelas asal-usulnya.

Kisah petualangan Sebastian Darke, Max dan Cornelius kali ini jauh lebih menarik, terutama saat mereka akhirnya menemukan kota yang hilang, dan menemukan rahasia mengerikan yang menyelubungi kota tersebut. Jika dalam dua kisah sebelumnya, tingkah laku Sebastian cenderung konyol (memang kelihatannya penulis sengaja membuat karakter non-hero seperti ini), maka dalam kisah ini ia memiliki kematangan yang jarang terlihat. Bahkan Max dan Cornelius yang selalu saja bertengkar, mendapati banyak hal-hal penting yang harus mereka lakukan, demi memperjuangkan keselamatan banyak nyawa selain diri mereka sendiri. Keberadaan dan sejarah masa silam kota yang hilang, merupakan suatu kisah tersendiri yang sangat memikat hingga menjelang akhir kisah yang cukup tragis. Tak pelak, ini salah satu kesukaanku, penuh nuansa kegelapan yang mencekam, tragis namun menyimpan harapan yang lebih baik.

Tentang Penulis :
Philip Caveney, lahir pada tahun 1951 di Prestatyn, North Wales, Ayahnya bekerja di RAF sehingga selama masa kanak-kanaknya, keluarganya sering berpindah markas militer. Caveney pernah menghasilkan beberapa novel thriller dewasa, tetapi sekarang sukses menulis buku anak-anak. Kini beliau tinggal bersama istri dan putrinya di Manchester. Seri Sebastian Darke telah diterjemahkan dalam beberapa bahasa dan meraih penghargaan seperti Nominasi Waterstones Children’s Book Prize, Stockton Prize, dan Conventry Inspiration Book Award.

[ more about this auhor and related works, just check at here : Philip Caveney | on Goodreads | on Wikipedia ]

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...