Books
“PERTEMPURAN SANG NAGA”
Judul Asli : BLACK POWDER WAR
[
book 3 of TEMERAIRE Series ]
By Naomi Novik
Copyright © 2006 by
Temeraire LLC
Penerbit Elex Media
Alih Bahasa : Ine
Milasari Hidajat
Editor : Andriyani
Cetakan I : November
2013 ; 508 hlm ; ISBN 978-602-02-2587-6
Rate : 3.5 of 5
Temeraire – Naga
Celestial dari Kerajaan China, yang jatuh ke tangan Inggris dalam pertempuran
Eropa, antara Inggris dan Prancis, sempat menikmati kehidupan yang sama sekali
berbeda bersama sang penunggang Kapten Will Laurence serta kru-nya, ketika
mereka menjalani misi diplomatis di China. Namun kondisi berubah total ketika
mereka terlibat dalam aksi kudeta yang hendak dilakukan oleh Pangeran Yongxing
– saudara kandung Kaisar China. Percobaan-percobaan pembunuhan terhadap
Laurence dan anggota pasukannya, berhasil digagalkan, dan akhirnya justru sang
Pangeran tewas dalam aksi terakhirnya.
Kematian Pangeran
Yogxing membawa dampak besar pada diri Temeraire, hingga ia bersedia
meninggalkan tanah leluhur serta kerabatnya, untuk kembali ke Inggris bersama
Laurence. Namun sebelum rombongan mereka berangkat, sebuah perintah khusus
datang dari pimpinan di Inggris. Kapten Laurence beserta pasukannya, diharuskan
menuju Kerajaan Turki secepat mungkin, untuk menjemput tiga buah telur Naga
yang akan segera menetas. Tanpa mengetahui pasti kondisi sepanjang perjalanan
jauh ke wilayah tak dikenal, Laurence mengambil seorang pemandu bernama Tharkay
– pria aneh, penyendiri, namun diakui memiliki pengetahuan serta pengalaman
menjelajah wilayah-wilayah tertentu, termasuk Turki.
Karena Kapal
Allegiance sedang dalam perbaikan akibat kecelakaan kebakaran, maka
satu-satunya cara, perjalanan tersebut harus ditempuh melalui jalur darat.
Melewati perbatasaan dan kawasan Prancis cukup berbahaya, ditambah dengan medan
yang panjang, sulit serta cuaca yang tak terduga. Mulai dari padang pasir,
badai yang acapkali muncul dengan tiba-tiba, perompak sepanjang wilayah tak
bertuan, kelaparan hingga kekeringan serta aneka kecelakaan aneh yang merenggut
nyawa anggota pasukan satu demi satu, semuanya merupakan kisah petualangan yang
menarik dan menegangkan.
Masuknya ‘kawan-lama’
dari China, Lien – Naga Celestial albino yang memiliki kekuatan aneh, menaruh
dendam membara terhadap Temeraire yang dianggap sebagai penyebab kematian
penunggangnya : Pangeran Yongxing. Kondisi Lien yang aneh, membuatnya
dikucilkan oleh masyarakat China termasuk kaum Naga. Maka dengan kematian sang
penunggang, yang juga merupakan satu-satunya teman, Lien meninggalkan China,
menyeberangi Lautan untuk bergabung dengan pihak yang dibencinya : Kaum Barat,
dalam hal ini pihak Prancis, guna membantu Napoleon mengalahkan Inggris
sekaligus menyingkirkan Temeraire dan setiap pihak yang disayanginya ...
Jika dalam buku
pertama, pembaca diajak menelusuri petualangan di kawasan Inggris, dan buku
kedua memiliki nuansa kental Oriental akan kehidupan di China yang sama sekali
berbeda dengan Inggris, maka buku ketiga sekali lagi memberikan sajian yang tak
kalah menariknya. Perpaduan antara kondisi suram peperangan yang
berkepanjangan, penderitaan para penduduk serta pasukan Prussia dalam melawan
serta mempertahankan wilayah mereka dari serbuan pasukan Prancis, mampu
menimbulkan rasa penasaran akan gambaran detil peperangan di kawasan Eropa.
Tugas awal yang semula
merupakan misi menjemput telur-telur Naga, berubah kala pihak Kerajaan Turki
bersekutu dengan Prancis demi menangguk keuntungan setelah menerima pembayaran
dalam jumlah besar dari pihak Inggris. Keunikan lain dalam kisah-kisah tentang
Naga yang selama ini kubaca, adanya dialog serta penuturan pola pikir Temeraire
yang dalam serta lugas, sekaligus cukup polos, seputar politik, loyalitas,
kejujuran serta misi, yang acapkali memancing Laurence untuk menggali
pengetahuan hingga berusaha keras menjabarkan dunia ‘kaum-manusia’ terhadap
sosok Naga yang sangat cerdas dan memiliki kepekaan tersendiri.
Bobot kisah buku
ketiga ini jauh lebih serius dan mengulas aneka sudut pandang yang menarik.
Namun entah mengapa, kembali pada kasus buku pertama, gaya tutur bahasa serta
emosi dalam edisi ini terasa janggal dan kurang menarik. Saat buku kedua jauh
lebih ‘merasuk’ , maka dalam buku ketiga ini kembali datar, bagai membaca kisah
sejarah ala text-book tanpa melibatkan perasaan maupun emosi. Alhasil sampai
pada akhir kisah yang cukup bikin penasaran sekaligus jengkel (karena endingnya
benar-benar menggantung), kali ini cukup 3.5 bintang untuk Temeraire \(-__-)/
Note
: terus terang diriku tidak termasuk ‘rewel’ soal desain sampul, tetapi jika
melihat perbandingan dengan edisi-edis lainnya, kenapa jauh sekali berbeda ya
... membuat ‘iri’ dengan desain edisi luar negeri yang sangat menarik, coba
saja lihat perbandingannya, seharusnya penerbit mampu membuat yang lebih bagus
tanpa harus sama persis dengan versi aslinya, apalagi kisah tentang Naga selalu
menjadi daya tarik tersendiri bagi sesama penggemar kisah fantasi.
Tentang Penulis :
Naomi Novik, menjadi
pembaca setia kisah-kisah fantasi sejak usia 6 tahun, ketika ia pertama kali
membaca kisah The Lord of the Rings karya JRR Tolkien. Selain itu, ia juga
menggemari karya-karya Patrick O’Brien dan Jane Austen, serta mempelajari sejarah
khususnya sepanjang masa Napoleon Bonaparte. Lulusan Brown University dalam
bidang literatur Inggris ini sempat melakukan graduate-work dalam bidang ilmu
komputer di Columbia University, yang akhirnya ditinggalkan untuk menekuni
proyek desain dan pengembangan game komputer bernama Neverwinter Nights : Shadow
of Undrentide.
Setelah menjalani
sepanjang musim dingin mengerjakan game tersebut di Edmonton, Kanada, ia
menyadari bahwa dirinya lebih menyukai menulis daripada sebagai progamer. Maka
sekembalinya ke New York, ia memutuskan untuk menekuni dunia penulisan, dan
hasilnya adalah His Majesty’s Dragon sebagai novel pertama sekaligus buku
pertama dari serial Temeraire. Kini ia tinggal dan menetap di New York bersama
suami dan ke-6 komputernya. Untuk mengenal Naomi Novik lebih dekat, silahkan
berkunjung di situs resminya di www.temeraire.org.
[
more about this author and related works, just check at here : Naomi Novik | on Goodreads |
on Wikipedia | at Twitter ]
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/