Translate

Friday, March 28, 2014

Books "THE HOST"

Books “SANG PENGELANA”
Judul Asli : THE HOST
[ book 1 of THE HOST Series ]
Copyright © 2008 by Stephenie Meyer
Cover design : Julianna Lee
Cover photographs : © Claire Artman / Zefa / Corbis
Cover art copyright : © Hachette Book Group
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Ingrid Dwijani Nimpoeno
Editor : Rosi L. Simamora
Cetakan I : Juli 2009 ; 776 hlm ; ISBN 978-979-22-4777-0
Rate : 4 of 5

~ WARNING : SPOILER ALERT !! ~

Alkisah bumi sedang dalam perang, manusia vs alien – atau makhluk asing yang dikenal sebagai ‘jiwa’ … Adapun ‘jiwa-jiwa’ tersebut telah berkelana dari planet ke planet dengan tujuan mempelajari kehidupan di planet tersebut dan jika memungkinkan maka mereka akan menetap beberapa periode di tempat tersebut. Dikarenakan ‘jiwa-jiwa’ tidak memiliki wujud berupa tubuh secara fisik yang mampu hidup atau beradaptasi langsung dengan lingkungan planet yang ditempati, maka ‘jiwa-jiwa’ membutuhkan tubuh-inang makhluk hidup lain. Dan di Bumi – planet kesekian yang mereka datangi, manusia adalah makhluk hidup yang dianggap paling memiliki potensi untuk digunakan, maka mereka ‘memasuki’ tubuh manusia dan menggunakan sebagai tubuh-inang.



Tentu saja tubuh manusia yang digunakan akan dikuasai oleh ‘jiwa’ yang menempatinya dan akan bertindak serta berpikir sebagaimana ‘jiwa’ tersebut harus melaksanakan kewajiban semasa di menetap di Bumi. Kebanyakan dari manusia-manusia yang digunakan sebagai inang, dianggap telah ‘tewas’ oleh kerabat serta kenalannya sesama manusia, karena ‘entitas’ maupun jati-diri serta pikiran sang manusia bisa dikatakan dikuasai oleh ‘jiwa’ dan perlahan akan menghilang dikalahkan oleh kekuatan pikiran ‘jiwa’ yang menghuninya. Sebagian dari manusia-manusia tersebut menyerah, namun sebagian melakukan perlawanan, lari dari kejaran para aliens, bersembunyi dan berusaha bertahan hidup dalam lingkungan yang keras dan berat. Salah satu diantara mereka adalah Melanie Stryder dan adiknya Jamie Stryder.

Mereka menjadi pelarian setelah ayah mereka tertangkap dan dikuasai oleh sang ‘jiwa’ …dan suatu hari di tengah pelarian, bertemulah dengan Jared, manusia lain yang juga dalam pelarian, dan bersama-sama mereka mencari jalan guna menemukan kerabat Melanie yang masih tersisa, hingga akhirnya Melanie tertangkap !! Tubuh Melanie yang mengalami kerusakan berat akibat perlawanannya saat hendak ditangkap oleh Pencari, mampu dipulihkan oleh Penyembuh, hingga tiba waktunya untuk memasukkan ‘jiwa’ yang terpilih guna menyelidiki pikiran serta keberadaan manusia lain lewat benak Melanie. Sang ‘jiwa terpilih’ dikenal sebagai Wanderer ( Sang Pengelana ) karena ia telah mengalami perpindahan serta menjalani delapan kehidupan yang berbeda di planet yang beragam, jauh lebih banyak dari ‘jiwa-jiwa’ lain.  

Kisah semakin berkembang saat Wanderer mendapati bahwa Melanie tidak menyerahkan tubuh serta pikirannya dengan mudah, perlawanan yang dilakukan menyebabkan Wanderer tak mampu mengakses setiap pikiran serta masa lalu Melanie tanpa seijinnya. Seiring dengan waktu, Wanderer mendapati dirinya mampu merasakan emosi tertentu yang dipicu dari kenangan Melanie yang mampu lolos dari pertahanan serta persembunyian benak Melanie, dan salah satunya adalah kenangan Melanie atas Jared – pria yang menempati tempat khusus di hati Melanie. Yang cukup membingungkan pikiran serta perasaan Wanderer adalah ia juga merasakan siksaan hati akan kerinduan kenangan dan bayangan Jared. Dan kondisi tersebut tidak dipermudah dengan adanya tekanan dari Pencari yang mencurigai keadaan Wanderer karena tak mampu memberikan laporan secepatnya atas penyelidikan benak Melanie.

Wanderer merasa dirinya tak akan mampu bertahan lebih lama, maka ia memutuskan keluar dari lingkungan semula dan berangkat menuju kota lain dengan alasan mencari Penyembuh Fords yang pertama kali membantu dirinya. Namun di tengah-tengah perjalanan, Wanderer dan Melani justru mendapati bahwa mereka digerakan menuju suatu tempat tertentu – tempat di mana baik pikiran dan hati mereka yang gelisah senantiasa mengusik, guna menemukan Jared dan Jamie yang diketahui sebelum mereka berpisah yaitu menuju tempat persembunyian kerabat Melanie, Uncle Jeb.  Akhirnya Wanderer / Melanie melarikan diri dari rencana semula, lari dari sang Pencari yang merongrong dan menimbulkan kegelisahan pada diri mereka. Berdua mereka menempuh medan yang sulit dan berat guna memecahkan teka-teki dari peta yang tertanam dalam ingatan di benak Melanie…

Hingga akhirnya dalam kondisi payah dan hampir sekarat di padang gurun, tubuh Melanie / Wanderer ditemukan dan diselamatkan oleh Uncle Jeb.  Saat Melanie / Wanderer siuman, mereka mendapati berada di tempat persembunyian sekelompok manusia yang dibuat oleh Uncle Jeb … dan diantara manusia-manusia tersebut terdapat Jared dan Jamie. Kelegaan dan kerinduan Melanie berbalut dengan kewaspadaan Wanderer serta sakit hati akibat permusuhan oleh kaum manusia mewarnai perjumpaan mereka dengan Jared, Jamie serta kerabat-kerabat Melanie lainnya. Perjuangan baru dimulai karena kaum manusia membenci sosok Melanie yang telah dimasuki aliens ( paling tidak demikian pikiran kaum manusia ) dan mereka semula sepakat untuk memusnahkan aliens tersebut … namun Uncle Jeb yang menghalangi dan melindungi sosok Wanderer / Melanie.

Hanya berkat campur tangan Uncle Jeb maka untuk sementara Wanderer / Melanie diperbolehkan tinggal hingga diambil keputusan atas kelangsungan nasibnya. Maka dimulailah pengalaman serta petualangan Wanderer dan Melanie, dimana mereka mulai memahami serta membina hubungan yang lebih erat di antara keduanya, meski konflik serta kepentingan akan hubungan dengan manusia lain sering kali muncul. Mampukah mereka berdua bertahan sekian lama sedangkan kepentingan masing-masing justru membawa mereka harus terpisah, karena hanya satu yang dapat bertahan dan yang satu harus mengalah…meninggalkan dunia.

Kesan :
Ini adalah novel karya Stephenie Meyer yang jauh lebih ‘serius’ dalam penggalian karakter tokoh utama Wanderer yang dikenal sebagai Wanda di kalangan teman dan orang-orang yang mengasihinya. Jika membandingkan dengan Twilight Saga yang berpusat pada pola pikir Bella yang nota-bene gadis remaja namun seringkali berpikir jauh lebih tua akibat berhubungan dengan vampire berusia ratusan tahun, maka boleh dikatakan tokoh Wanderer ibarat bayi yang baru lahir. Kepolosan serta pemahaman akan hal-hal yang dianggap hitam atau putih bahkan wilayah ‘kelabu’ di mata manusia justru menjadi sorotan dalam berbagai percakapan antara Wanderer dengan Melanie. Yang membuat unik situasi seperti saat Jared mencium Wanderer dan Melanie marah besar, tangan kiri merangkul dan tangan kanan menonjok … ha..ha..ha.. Kesannya lucu namun juga jadi terenyuh akan konflik hati dan pikiran Wanderer.

Jika di banyak cerita aliens digambarkan sebagai sosok mengerikan dan berbahaya, maka aliens versi Stephenie Meyer justru dapat membuat kita ‘jatuh-hati’ akan kejujuran serta kemurahan hati dan kelapangan pikiran yang digambarkan dalam tokoh Wanderer, bahkan dapat dikatakan sifat-sifat terbaik yang diharapkan dalam manusia tercermin padanya, dan uniknya sifat-sifat tersebut digambarkan berkembang menjadi lebih baik justru saat Wanderer menjalani kehidupan dan berinteraksi dengan manusia … ibarat suatu ungkapan ‘manusia yang me-manusia-kan dirinya menjadi makhluk yang jauh lebih baik. Jika Anda sebagai pembaca mengharapkan hiburan romansa ala Twilight yang penuh dengan gejolak emosi naik-turun, maka jangan mengharapkan hal yang sama dalam kisah ini, karena pengerjaan akan permainan emosi lebih halus dan mendalam, mengajak kita untuk melihat filosofi kehidupan serta pembelajaran akan makna-makna yang lebih penting.

Pada awal pembukaan akan terasa sedikit aneh dan janggal dengan perpindahan setting serta tokoh Wanderer, pikiran Melanie serta masa saat mereka bergabung, namun jika Anda sabar mengikuti maka Anda akan menemukan suatu kesempatan berkenalan dengan sosok menakjubkan bernama Wanderer ini. Secara pribadi selesai membaca buku ini, kesan mendalam serta filosofi kehidupan terngiang dalam pikiran-ku, dan tanpa dapat dicegah senyum simpul terbentuk seiring dengan perkataan Wanderer “Ini dunia yang aneh.” … dan mungkin masih ada harapan bagi kehidupan baru di dunia ini.   

Tentang Penulis :
Pada suatu malam di bulan Juni 2003, seorang ibu rumah tangga biasa bernama Stephenie Meyer bermimpi. Di mimpinya seorang gadis bercakap-cakap dengan seorang pemuda berkilauan di padang rumput penuh sinar matahari. Pemuda itu bukan manusia biasa. Ia seorang vampir. Mereka saling jatuh cinta dan si pemuda memberitahu gadis itu, betapa sulit baginya untuk tidak membunuh si gadis.

Stephenie belum pernah menulis sebelumnya, namun mimpinya itu sangat kuat hingga ia memutuskan untuk menuliskannya. Dan tulisannya itu kelak dikenal sebagai TWILIGHT, yang disusul dengan NEW MOON, ECLIPSE, dan BREAKING DAWN. Tiga judul pertama sampai kini telah terjual lebih dari 5,3 juta copy di Amerika saja untuk edisi perdana, ditambah dengan melonjaknya perminataan setelah film adaptasi dari ke-4 judul tersebut akhirnya rilis, memberikan kesempatan tersendiri bagi Twilight Fans.

Selain serial TWILIGHT
SAGA, Stephenie juga menulis novel dewasa THE HOST, kisah cinta serta petualangan yang unik antara manusia dengan makhluk sejenis alien yang menguasai planet bumi dengan melakukan invasi pada seluruh makluk hidup yang ada, termasuk manusia bernama Melanie Stryder. Kisah ini juga menarik perhatian sehingga diangkat ke layar lebar dengan judul sama yang rilis di tahun 2013. The Host semula merupakan single-story, namun ‘rumors’ telah beredar bahwa Stephenie sedang mengerjakan proyek sekuel untuk sebuah serial khusus, tentang Wanderer dan kawan-kawan ... semoga saja terlaksana dan segera beredar (^_^ )

[ more about this author & related works, just check at here : Stephenie Meyer | on Goodreads | on Wikipedia | on IMDb | Movie Adaptation (2013) | The Host Official Site ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
64th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

4 comments:

  1. Diana Citra | florentina.diana@rocketmail.com | Alasan : Aku pengin banget buku The Host karena aku adalah penggemarnya Stephenie Meyer. Aku tertarik dengan setiap kisah yang dibuat Stephenie Meyer.

    ReplyDelete
    Replies
    1. The Host novel serius dan terbaik karya Stephenie dibandingkan Twilight Saga (menurutku) sayang promosinya kurang mendapat respons

      Delete
  2. sepertinya the host lebih seru dari twilight saga ya mba? aku udah punya the host sih tapi masih ditmbunan.. dan filmnya juga belum ditonton. Filmnya bagus ngga mba? #eh ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. filmnya ga sebagus novelnya mbak... seriusan bagusan novelnya. dapet banget tuh feelnya. pertama baca disabar2in gara2 tebeelnnnya hahahaa plus kadang aku ulang2 dikit soalnya ada yg bikin aku bingung

      Delete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...