Books
“PEWARIS TAKHTA WILL WOLFKIN”
Judul Asli : THE LAST WORDS OF WILL WOLFKIN
Copyright © 2010 by Steven
Knight
Penerbit Gramedia Pustaka
Utama
Alih Bahasa : Debbie J.
Christ
Cetakan I : Januari 2011 ;
344 hlm ; ISBN 978-979-22-6612-2
Rate : 3.5 of 5
Kisah kehidupan Toby
Walsgrove, sedikit banyak mirip kisah Oliver Twist, karya penulis Charles
Dickens. Meski cukup banyak pula hal-hal yang tidak mirip kecuali penggambaran
betapa malang nasib bocah yang terlahir ke dunia untuk kemudian ditinggalkan
oleh sang ibu, bahkan sebelum ia diberikan nama. Akibatnya, Toby diberi nama
oleh para perawat yang menggantikan tugas sementara mengasuh bayi tanpa sanak
keluarga. Hingga ia diserahkan dalam pengawasan dan pemeliharaan para biarawati
dari biara Karmelit. Kasus Toby cukup
unik karena ia terlahir dalam kondisi ‘encephalopathy’
statis – dimana ia nyaris tidak melakukan gerakan apapun, pada anggota tubuh
maupun indera bicaranya. Bagi orang awam, Toby bisa digambarkan sebagai bocah
yang mengalami kelumpuhan total atau masuk kategori ‘idiot’.
Tiada yang mengetahui
bahwa jauh di dalam dirinya, terutama benak dan pikiran, Toby adalah bocah luar
biasa. Dengan kepekaan dan kecerdasan untuk mengenali dan mempelajari apa pun
yang ada disekelilingnya. Di balik tubuh yang kaku dan terdiam selamanya, benak
Toby melanglang buana, penuh dengan imajinasi akan tempat-tempat yang tak
pernah ia kunjungi. Hanya Suster Mary yang senantiasa penuh kasih dan rajin
untuk merawat serta memberikan hiburan berupa bacaan dan kisah-kisah menarik,
menjanjikan petualangan yang tak pernah bisa dilakukan oleh Toby. Semuanya
tetap akan berjalan seperti itu hingga suatu hari, di kala Toby berada dalam
kondisi keputus-asaan dan penderitaan yang tak tertahankan, sebuah mukjizat
aneh menghampiri dirinya.
Toby dibawa pergi
meninggalkan biara oleh sosok bocah aneh yang mengaku bernama Egil menjelang
tengah malam. Egil yang juga mengaku sebelumnya ia adalah Shipley – kucing
hitam yang ditampung oleh biara dan menjadi sahabat Toby selama ini. Bukan saja
kini ia berwujud ‘mirip’ dan bertingkah layaknya manusia (dengan telinag
runcing dan tingkahlaku menyerupai kucing), ia juga membuat Toby ‘mampu
bergerak’ secara normal, bukan sosok bocah lumpuh di atas kursi roda. Pada
malam bulan purnama, Toby Walsgrove meninggalkan biara di wilayah Fincley,
London, Inggris, menuju suatu tempat di Islandia, menemui Dokter Fellman –
kakek Egil sekaligus wali Toby yang hendak memberikan kuasa warisan yang sangat
besar kepada Toby, dengan catatan ia harus segera berada di suatu tempat dimana
Kaum Fel tinggal di kawasan Islandia.
Menempuh perjalanan jauh
ditambah dengan aneka petualangan menarik sekaligus mengerikan, kehidupan Toby
tidak pernah kembali sama seperti sebelumnya. Kaum Fel yang diketahui telah ada
di dunia, jauh sebelum keberadaan manusia, memiliki kemampuan unik yang
berkaitan dengan sihir dan penggunaan energi alam semesta yang tiada batas.
Namun seiring perkembangan waktu, manusia yang dianggap lemah, ternyata mampu
berkembang dan menciptakan peralatan dan sarana untuk membantu kehidupan
mereka. Kerjasama antara Kaum Fel dan manusia terbentuk, hingga keserakahan dan
iri hati akibat kemampuan Kaum Fel, membuat perpecahan dan perang panjang antar
keduanya. Demi kelangsungan kehidupan masing-masing, Raja Kaum Fel membawa
kaumnya yang tersisa untuk menetap di wilayah Islandia yang terpencil dan tak
berpenghuni (kecuali adanya anjing dan singa laut).
Berabad-abad kemudian,
ketika Raja Agung Will Woflkin yang terakhir memerintah akhirnya wafat, kini
seratus tahun masa berkabung hampir usai, dan saatnya memilih pewaris takhta
selanjutnya, demi masa depan Kaum Fel. Dan Toby Walsgrove adalah salah satu
dari ahli waris keturunan Raja Will Wolfkin dengan Gwendoline McShaffrey –
wanita dari ras manusia biasa yang bertemu secara kebetulan dengan sang raja
kala ia terdampar di pulau setelah diserang oleh perompak. Ia akan berhadapan
dengan sepupunya Helva Gulkin yang memerintah dengan tangan besi pada masa-masa
terakhir sepeninggalan Raja Will Wolfkin. Toby yang selama 14 tahun
menghabiskan waktu ‘terpaku’ di atas kursi rodanya, kini harus mempelajari
banyak hal, termasuk pengendalian kekuatan sihir dan energi demi melawan Helva.
Dan untuk itu ia akan
dibantu oleh saudara kandungnya : Emma – gadis yang tak pernah ia kenal atau
ketahui, berasal dari Sudan, Afrika, yang memiliki sifat dan temperamen
bertolak-belakang dengan Toby. Mampukah keduanya memenuhi takdir yang
digariskan oleh garis keturunan nenek moyang yang sama sekali asing bagi mereka
? Dengan keterbatasan waktu dan ketidak-percayaan yang memecah-belah keyakinan
antar mereka, situasi semakin genting di saat masing-masing pihak tidak mampu
mengenali siapa lawan dan siapa kawan yang sebenarnya. Apakah cukup layak
perjuangan mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan Kaum Fel dan rakyat
Langjoskull yang tak pernah dikenal atau diketahui sepanjang kehidupan Toby
maupun Emma ?
Ini adalah sebuah kisah
petualangan yang mengundang rasa penasaran, penuh dengan misteri yang nyaris
membuat ‘gregetan’ karena begitu banyak hal yang tak terjawab semenjak awal
kisah, membuatku harus menebak-nebak kemana arah dan tujuan akhir sang penulis.
Mengisahkan dua dunia yang berada dalam satu wadah, antara realita penggunaan
nalar dan logika, disertai pengetahuan terlarang penggunaan energi alam semesta
atau bisa juga dikatakan sebagai kekuatan ‘sihir’. Menjanjikan petualangan
fantasi nan seru ala Narnia, meski terus terang beberapa detil tidak terungkap
dengan jelas sehingga menimbulkan kebingungan, dan ending yang membuatku
terkejut (sekaligus kembali bertanya-tanya, hanya satu hal yang terlintas
setelah membaca kisah ini : apakah sang penulis berencana membuat suatu kisah
serial yang memang acapkali membentuk selubung misteri pada awal kisah ... dan
akhir kisah di buku pertama ?
[
more about this author & related works : just chaeck at here : Steven Knight | on Goodreads
| on
FantasticFiction | on IMDb
]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
10th Book in
What’s A Name Challenge
14th Book in
Finding New Author Challenge
43th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/