Translate

Monday, March 17, 2014

Books "WHISPER"

Books “BISIKAN”
Judul Asli : WHISPER
Copyright © 2010 by Phoebe Kitanidis
Penerbit Elex Media Komputindo
Alih Bahasa : Handri Eko
Cetakan I : April 2011 ; 318 hlm ; ISBN 978-602-00-0127-2
Rate : 4 of 5
“Dunia ini penuh Bisikan. Terlalu banyak untuk kita ambil semua. Itu akan seperti mencoba menghitung setiap butir pasir di pantai. Dan terkadang seseorang bis terjebak di dalamnya. Melihat dunia dengan kacamata gelap, membaca yang paling buruk dari setiap Bisikan. Itu jalan yang sulit untuk dijalani, karena semakin berharap menemukan sisi gelap, semakin banyak hal negatif yang bisa ditemukan. Tetapi jika berusaha untuk menemukan hal baik dari seseorang, maka hal-hal positif hampir selalu dapat ditemukan.” [ ~ from THE WHISPER | p. 10 -11 ]
Pernahkah dirimu berharap memiliki suatu bakat istimewa, sesuatu yang sama sekali berbeda dan membuat dirimu ‘sangat istimewa’ dibandingkan oarang-orang di sekelilingmu ? Ini adalah Impian hampir setiap manusia, terutama kaum remaja, untuk memiliki kelebihan yang mampu ditonjolkan, untuk ‘tampil beda’. Namun bagaimana jika bakat tersebut tidak sesuai dengan harapanmu ? Apakah bisa dirimu ‘membuang’ atau menghilangkan bakat tersebut ?



Jessica dan Joy – dua kakak beradik yang diam-diam mewarisi bakat keturunan dari keluarga mereka. Keduanya mampu mendengar ‘bisikan’ kata hati setiap orang di sekeliling mereka yang meluncur dalam benak masing-masing. Kemampuan yang juga diwarisi oleh ibu dan bibi mereka, meski dari kenyataan yang terlihat, tidak semua orang mampu bertahan dengan kemampuan unik ini. Ibu mereka, Kelli tampaknya menerima bakatnya dengan tenang dan terkendali, sedangkan saudaranya Jane, terkena gangguan jiwa dan tinggal menyepi di suatu tempat.

Demikian pula dengan Jessica dan Joy, jika Jessica menunjukkan tanda-tanda pemberontakan semenjak usia remaja, dengan penampilan dan sikap yang semakin lama semakin buruk, membuatnya terkucil dari pergaulan dan dianggap gadis aneh, maka adiknya Joy justru mampu beradaptasi dan menjadi salah satu dari gerombolan gadis-gadis populer, pintar dan disukai siapa saja. Hubungan antara Joy dan kakaknya yang dulu sangat akrab, semakin lama semakin menjauh, dan di penghujung perayaan ulang tahun Joy ke-17, Jessica membuat ulah yang menimbulkan pertengkaran sengit antar keduanya.

Penderitaan Joy antara ‘sakit fisik’ berupa serangan sakit kepala mengerikan yang sering muncul, dengan beban mental dan sakit hati atas perlakuan Jessica, tak pernah menduga bahwa setelah Perayaan Ulang Tahunnya, kehidupan keluarga yang selama ini dianggap tenang, nyaman dan bahagia, mulai mengungkapkan rahasia-rahasia yang dipendam selama bertahun-tahun. Dan ketika ia ‘mendengar’ bisikan Jessica yang diduga berapa ratusan mil di kota lain, berniat ‘membunuh’ bakatnya – hanya satu kesimpulan muncul dibenaknya, Jessica hendak melakukan hal terburuk atau mencoba bunuh diri.

Celakanya, Jessica seakan-akan lenyap ditelan bumi, tidak mampu dihubungi atau ditemukan oleh siapa pun. Sementara Kelli – sang ibu menutup diri, dan Robert – sang ayah nyaris tidak memperhatikan kedua putrinya dan sibuk dengan pekerjaannya, maka Joy harus berusaha seorang diri menemukan Jessica sebelum semuanya terlambat. Anehnya, kemampuan Joy untuk ‘mendengar’ semakin meningkat dan mampu menangkap potongan pikiran Jessica yang memberikan rangkaian petunjuk dimana Joy akan mencari dirinya.

Bantuan muncul tanpa diduga dari bocah bernama Jamie – adik kandung Ben Williams, yang selama ini dikenal sebagai bocah aneh dan bergul dengan kelompok terkucil. Ben sendiri dikenal sebagai cowok keren yang menjadi favorite SMU Lincoln dan ditaksir oleh Parker, sahabat Joy, tanpa mengetahui bahwa Joy juga diam-diam menaruh harapan terhadap Ben. Berkat ualh Jessica, rahasia hati Joy terungkap dihadapan Parker, nyaris merusak persahabatan mereka. Namun anehnya semenjak peristiwa itu, Joy mendengar ‘hal-hal buruk dan negatif’ yang ada di dalam benak sahabat-sahabatnya, serta orang-orang disekelilingnya. Benarkah ramalan Jessica bahwa mereka sebenarnya dikutuk oleh bakat tersebut, alih-alih suatu karunia yang membahagiakan sebagaimana Joy alami sebelumnya ?

Kisah ini merupakan perpaduan antara drama-keluarga mengangkat tema psikologis yang menarik, terutama kisah pencarian jati diri sepasang gadis remaja, hingga krisis keluarga mendorong para anggota keluarga yang sebelumnya membentuk ‘benteng pertahanan’ masing-masing dalam siklus dan komunikasi antar keluarga, hingga semuanya pecah, hancur dan mengungkap rahasia-rahasia terdalam yang bersarang bagai kanker menggerogoti hati dan jiwa masing-masing. Dipadu dengan kekuatan supranatural, akan orang-orang yang memiliki ‘bakat-istimewa’ untuk mendengarkan-bisikan, atau merasakan gelombang emosi dari pihak-pihak lain, membuat batas antara karunia dan kutukan nyaris berada pada level yang serupa. Meski tema ini dirujukan bagi kaum remaja, namun pesan moral di dalamnya sangat berguna bagi siapa saja – terutama mereka yang ‘mempertanyakan’ keberadaan diri dan eksistensi dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang penuh dengan aneka permasalahan.

[ more about the author & related works, just check at here : Phoebe Kitanidis | on Goodreads  ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
15th Book in Finding New Author Challenge
44th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

1 comment:

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...