Books
“BISIKAN”
Judul Asli : WHISPER
Copyright © 2010 by Phoebe
Kitanidis
Penerbit Elex Media
Komputindo
Alih Bahasa : Handri Eko
Cetakan
I : April 2011 ; 318 hlm ; ISBN 978-602-00-0127-2
Rate : 4 of 5
“Dunia ini penuh Bisikan. Terlalu banyak untuk kita ambil semua. Itu akan seperti mencoba menghitung setiap butir pasir di pantai. Dan terkadang seseorang bis terjebak di dalamnya. Melihat dunia dengan kacamata gelap, membaca yang paling buruk dari setiap Bisikan. Itu jalan yang sulit untuk dijalani, karena semakin berharap menemukan sisi gelap, semakin banyak hal negatif yang bisa ditemukan. Tetapi jika berusaha untuk menemukan hal baik dari seseorang, maka hal-hal positif hampir selalu dapat ditemukan.” [ ~ from THE WHISPER | p. 10 -11 ]
Pernahkah dirimu berharap
memiliki suatu bakat istimewa, sesuatu yang sama sekali berbeda dan membuat
dirimu ‘sangat istimewa’ dibandingkan oarang-orang di sekelilingmu ? Ini adalah
Impian hampir setiap manusia, terutama kaum remaja, untuk memiliki kelebihan
yang mampu ditonjolkan, untuk ‘tampil beda’. Namun bagaimana jika bakat
tersebut tidak sesuai dengan harapanmu ? Apakah bisa dirimu ‘membuang’ atau
menghilangkan bakat tersebut ?
Jessica dan Joy – dua kakak
beradik yang diam-diam mewarisi bakat keturunan dari keluarga mereka. Keduanya
mampu mendengar ‘bisikan’ kata hati setiap orang di sekeliling mereka yang
meluncur dalam benak masing-masing. Kemampuan yang juga diwarisi oleh ibu dan
bibi mereka, meski dari kenyataan yang terlihat, tidak semua orang mampu
bertahan dengan kemampuan unik ini. Ibu mereka, Kelli tampaknya menerima
bakatnya dengan tenang dan terkendali, sedangkan saudaranya Jane, terkena
gangguan jiwa dan tinggal menyepi di suatu tempat.
Demikian pula dengan
Jessica dan Joy, jika Jessica menunjukkan tanda-tanda pemberontakan semenjak
usia remaja, dengan penampilan dan sikap yang semakin lama semakin buruk,
membuatnya terkucil dari pergaulan dan dianggap gadis aneh, maka adiknya Joy
justru mampu beradaptasi dan menjadi salah satu dari gerombolan gadis-gadis
populer, pintar dan disukai siapa saja. Hubungan antara Joy dan kakaknya yang
dulu sangat akrab, semakin lama semakin menjauh, dan di penghujung perayaan
ulang tahun Joy ke-17, Jessica membuat ulah yang menimbulkan pertengkaran
sengit antar keduanya.
Penderitaan Joy antara ‘sakit
fisik’ berupa serangan sakit kepala mengerikan yang sering muncul, dengan beban
mental dan sakit hati atas perlakuan Jessica, tak pernah menduga bahwa setelah
Perayaan Ulang Tahunnya, kehidupan keluarga yang selama ini dianggap tenang,
nyaman dan bahagia, mulai mengungkapkan rahasia-rahasia yang dipendam selama
bertahun-tahun. Dan ketika ia ‘mendengar’ bisikan Jessica yang diduga berapa
ratusan mil di kota lain, berniat ‘membunuh’ bakatnya – hanya satu kesimpulan
muncul dibenaknya, Jessica hendak melakukan hal terburuk atau mencoba bunuh
diri.
Celakanya, Jessica
seakan-akan lenyap ditelan bumi, tidak mampu dihubungi atau ditemukan oleh
siapa pun. Sementara Kelli – sang ibu menutup diri, dan Robert – sang ayah
nyaris tidak memperhatikan kedua putrinya dan sibuk dengan pekerjaannya, maka
Joy harus berusaha seorang diri menemukan Jessica sebelum semuanya terlambat.
Anehnya, kemampuan Joy untuk ‘mendengar’ semakin meningkat dan mampu menangkap
potongan pikiran Jessica yang memberikan rangkaian petunjuk dimana Joy akan
mencari dirinya.
Bantuan muncul tanpa
diduga dari bocah bernama Jamie – adik kandung Ben Williams, yang selama ini
dikenal sebagai bocah aneh dan bergul dengan kelompok terkucil. Ben sendiri
dikenal sebagai cowok keren yang menjadi favorite SMU Lincoln dan ditaksir oleh
Parker, sahabat Joy, tanpa mengetahui bahwa Joy juga diam-diam menaruh harapan
terhadap Ben. Berkat ualh Jessica, rahasia hati Joy terungkap dihadapan Parker,
nyaris merusak persahabatan mereka. Namun anehnya semenjak peristiwa itu, Joy
mendengar ‘hal-hal buruk dan negatif’ yang ada di dalam benak
sahabat-sahabatnya, serta orang-orang disekelilingnya. Benarkah ramalan Jessica
bahwa mereka sebenarnya dikutuk oleh bakat tersebut, alih-alih suatu karunia
yang membahagiakan sebagaimana Joy alami sebelumnya ?
Kisah ini merupakan perpaduan
antara drama-keluarga mengangkat tema psikologis yang menarik, terutama kisah
pencarian jati diri sepasang gadis remaja, hingga krisis keluarga mendorong
para anggota keluarga yang sebelumnya membentuk ‘benteng pertahanan’
masing-masing dalam siklus dan komunikasi antar keluarga, hingga semuanya
pecah, hancur dan mengungkap rahasia-rahasia terdalam yang bersarang bagai
kanker menggerogoti hati dan jiwa masing-masing. Dipadu dengan kekuatan
supranatural, akan orang-orang yang memiliki ‘bakat-istimewa’ untuk
mendengarkan-bisikan, atau merasakan gelombang emosi dari pihak-pihak lain,
membuat batas antara karunia dan kutukan nyaris berada pada level yang serupa.
Meski tema ini dirujukan bagi kaum remaja, namun pesan moral di dalamnya sangat
berguna bagi siapa saja – terutama mereka yang ‘mempertanyakan’ keberadaan diri
dan eksistensi dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang penuh dengan aneka
permasalahan.
[
more about the author & related works, just check at here : Phoebe Kitanidis | on
Goodreads ]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
15th Book in
Finding New Author Challenge
44th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
ah bro gak bisa copas :(
ReplyDelete