Books
“SANG PENGIKAT MANTRA”
Judul Asli : SPELLBINDER
[
book 1 of SPELLBINDER Series ]
by Helen Stringer
Copyright © 2009 by Helen
Stringer
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Fialita
& Primadonna Angela
Editor : Primadonna Angela
Desain
Sampul : EorG
Cetakan
I : April 2014 ; 408 hlm ; ISBN 978-602-03-0377-2
Rate : 3.5 of 5
Jika diberikan pilihan
untuk terlahir dengan memiliki bakat khusus, atau sama sekali tidak memiliki
bakat dan kemampuan yang menonjol,
menjadi sosok remaja yang ‘biasa-biasa’ saja, pilihan manakah yang akan
kau ambil ? Tentu saja hampir sebagian besar remaja memilih memiliki ‘sesuatu’
yang membuat mereka ‘spesial’ daripada sekedar remaja normal dan biasa. Namun
bagi Belladonna Johnson, justru acapkali dirinya berharap terlahir sebagai
gadis biasa dan normal, tanpa kemampuan atau bakat-bakat khusus. Aneh kan ?
Tetapi mungkin bisa dimaklumi, jika dirimu berada pada posisi Belladonna. Karena
ia bisa melihat HANTU. Sebuah bakat yang diwarisi dari sang ibu, bahkan nenek
serta bibinya, juga memiliki keistimewaan menyangkut dunia supranatural.
Hal ini sebenarnya tidak
terlalu menyedihkan, karena Belladonna mulai terbiasa untuk ‘berpura-pura’ bersikap
normal. Celakanya, hal ini semakin ‘aneh’ ketika kedua orangtuanya meninggal
dunia, namun tetap ‘tinggal’ di kediaman mereka, layaknya sebuah keluarga utuh,
meski manusia yang hidup di sana hanya Belladonna seorang. Rahasia ini hanya
diketahui oleh nenek dan bibinya, serta Belladonna tentunya. Hingga serangkaian
peristiwa aneh bermunculan, yang membuat Belladonna harus mengambil keputusan,
langkah apa yang harus ia segera lakukan. Dimulai dengan ‘lenyapnya’ Hantu Ibu
kemudian Ayahnya, disusul dengan semua Hantu yang ada di kota tersebut.
Belladonna yang kebingungan, mulai menemukan kejanggalan kala bertemu dengan
Hantu Sekolahnya, Elsie Blaine – gadis yang meninggal di tahun 1912 akibat
melompati pembatas tenis.
Pesan aneh yang
disampaikan oleh Hantu Lady Mary, Hantu Elsie hingga kedua orangtuanya,
ditambah dengan ‘kecelakaan’ yang melibatkan Steve Evans – cowok teman
sekelasnya yang terkenal sebagai biang onar, Belladonna mendapati sebuah
malapetaka besar menyangkut nasib dan kehidupan manusia terancam bahaya besar,
akibat lenyapnya para Hantu dari segala penjuru dunia, bukan hanya di
dunia-nya. Tatkala Deidre Nightshade – bibinya, yang mengemban tugas mengusir
Para Pemburu Hantu, dan Jessamine Johnson – neneknya, yang memiliki grup
rahasia supranatural, tidak bersedia memberikan informasi atau mengijinkan
Belladonna ikut campur dalam masalah ini ... gadis ini tahu, ia harus mengambil
langkha drastis. Dimulai dari mengajak Steve sebagai rekan untuk menelusuri
dunia lain, mencari Spellbinder yang mampu mengatasi masalah tersebut !!
Secara garis besar kisah
ini menarik untuk disimak, tentang dunia supranatural atau disebut sebagai
sembilan dunia paralel dimana masing-masing penghuninya, menjalani kehidupan
yang berbeda dan tidak mengetahui keberadaan dunia-dunia lain, kecuali bagi Para
Penjaga dan Ilmuwan yang secara khusus mengawasi keseimbangan antar dimensi.
Melalui karakter seorang gadis remaja, Belladonna yang memiliki kemampuan
supranatural, kerjasamanya dengan bocah bengal nan cerdik dan pemberani Steve
Evans, keduanya memenuhi suatu ramalan kuno saat dunia terancam bahaya. Terlepas
dari rangkaian misteri dan ketegangan yang dibangun sepanjang kisah ini, ada
beberapa hal yang kurasakan cukup mengganggu kenyamanan dalam menikmati
keseluruhan kisah. Antara alur yang seharusnya berjalan dengan mulus, alih-alih
digambarkan ‘meloncat-loncat’ pada adegan yang berbeda, hingga penjabaran suatu
adegan yang terlalu bertele-tele dan sangat datar.
Rasa penasaran yang
terbangun akibat misteri yang terbentuk semenjak awal kisah ini, juga beberapa
kali menemui antiklimaks saat penjelasan yang diberikan entah mengapa kurang
memuaskan bagi diriku. Konflik dan perkembangan emosi pada
karakter-karakternya, juga terjalin cukup datar, dimana seharusnya mampu memicu
perasaan dan membangkitkan emosi para pembacanya. Saat melalukan sedikit
‘googling’ – kudapati buku ini merupakan buku pertama dari serangkaian serial,
yang membawa diriku pada sebuah pemikiran, apakah sang penulis sengaja membuat
kisah buku pertama ini ‘serba-tanggung’ demi memberikan kesempatan lebih pada
kisah-kisah selanjutnya ? Well, dengan melihat ide serta ‘bahan-bahan’ yang
telah tersedia di awal kisah ini, sangat kuharapkan adanya perkembangan yang
lebih menarik dalam kisah selanjutnya. Jika tidak, berarti kisah ini merupakan
salah satu karya yang (seharusnya) bagus namun tidak mampu melebihi ekspetasiku
sebagai penikmat cerita dan penggemar kisah fantasi. Overall, it’s just 3.5
star for Spellbinder \(-__-)/
Tentang Penulis :
Lahir di Liverpol,
Inggris, Helen pertama kali bekerja sebagai periset sejarah keluarga para Earl
of Sefton di Croxteth Hall, untuk digunakan sebagai sarana promosi saat pameran
dan tur rumah tua nan besar itu, ketika dibuka untuk umum.
Ia melanjutkan pendidikan
di sekolah film di Amerika dan bekerja di dunia hiburan, mula-mula di rumah
produksi televisi, lalu di biro hukum entertainment. Di sinilah, Helen mulai
mengerjakan Spellbinder, setiap pagi bangun lebih awal untuk menuliskan buah
pikirannya.
Kini ia tinggal di sebuah
lumbung di halaman belakang rumah orangtunya, bersama segerombolan kucing dan
banyak sekali koleksi buku. Helen sangat suka membaca buku-buku sejarah,
sekaligus mengumpulkan buku-buku resep vintage, dan memulai aneka kegiatan
serta percobaan memasak. ( sumber : Gramedia Pustaka Utama )
[
more about this author & related works, just check at here : Helen Stringer | on Goodreads
]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
31th Book in
Finding New Author Challenge
88th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/