Translate

Sunday, July 13, 2014

Books "FLY BY NIGHT"

Judul Buku : FLY BY NIGHT
[ book 1 of FLY BY NIGHT Series ]
Copyright © by Frances Hardinge
Penerbit : QWERTY ( Kelompok Penerbit Matahati )
Alih Bahasa : Maria M. Lubis
Editor : Endah Sulwesi
Cetakan I : Agustus 2010 ; 412 hlm ; ISBN 978-602-9760-415
Rate : 4.5 of 5

~ WARNING : SNEAK PEEK ALERT !! ~

Di suatu tempat yang dikenal sebagai Negeri Terbelah, hidup seorang gadis berusia duabelas tahun bernama Mosca yang hidup sebatang kara, menumpang dan terpaksa bekerja pada satu-satunya sanak yang masih ada. Namun kehidupannya yang senantiasa monoton dan membosankan, akan mengalami perubahan besar. Dimulai dengan kemunculan sosok bernama Eponymous Clent, penyair puitis yang mampu memukau banyak orang dengan kata-kata, kalimat, serta kisah yang dijalin dengan tatanan kosa kata yang jarang didengar oleh penduduk Chough.



Hanya satu orang yaitu Mosca – putri sang Ahli Cetak  Quilllam Mye, saat mendengarkan kalimat-kalimat tersebut bagaikan mendapat ‘makanan’ akan kelaparan kata-kata tersebut,  karena semenjak kecil sering mendengar serta melihat karya ayahnya, hingga ia meninggal dunia dan karya-karya serta kumpulan buku-bukunya dihanncurkan, dibakar oleh penduduk yang takut akan kekuatan kata-kata terlarang. Mosca memutuskan melarikan  diri dari kurungan paman dan bibinya, membebaskan Mr. Clent – yang sedang dikurung menanti hukuman akibat adanya ‘hasutan’ tamu asing di kediaman pemimpin Chough.

Dengan penuh tekad, Mosca bersama sahabatnya Saracen – angsa jantan yang galak hingga anjing-anjing pun takut kepadanya, mengikuti Mr. Clent menuju Mandelion : kota asal ayahnya sebelum ia dibuang oleh pemerintah. Tanpa diduga, di dalam perjalanan mereka bertemu dengan orang-orang yang akan merubah bukan hanya nasib mereka masing-masing, tapi juga masa depan dari kehidupan Negeri Terbelah. Mosca yang terbiasa hidup sebagai gadis yang tak pernah dipedulikan, telah belajar untuk menjaga dirinya dan senantiasa waspada terhadap kondisi sekelilingnya.

Termasuk saat ia menaruh kecurigaan akan niat serta tingkah laku Mr. Clent yang misterius. Suatu ketika ia akhirnya mendapati bahwa Eponymous Clent adalah mata-mata dari Ahli Cetak, yang terjun ke lapangan guna mencari tahu sumber dan pelaku Percetakan Gelap – suatu kegiatan ilegal semenjak para Ahli Cetak menerapkan hukum bahwa hanya buku-buku yang dicetak dengan simbol dan persetujuan para Ahli Cetak yang boleh beredar di masyarakat. Mosca mengetahui sejarah masa lalu negaranya dari cerita ayahnya, di mana dahulu kala negeri ini diperintah oleh seorang raja, hingga ia digulingkan dari tahta dan dipenggal.

Karena satu-satunya keturunan juga meninggal mendadak, maka selama beberapa lama, pemerintahan dikendalikan oleh Parlemen sembari mencari ahli waris penerus tahta. Namun perselisihan akan siapa yang harus berkuasa berlanjut hingga duapuluh tahun lebih. Sampai muncul Para Penangkap Burung – yang berperan sebagai pendeta yang memberikan pencerahan serta menangkap para pengacau, hingga kekuasaan yang demikian besar mempengaruhi mereka dan menyingkirkan semua orang, termasuk pimpinan agama serta gereja-gereja lainnya dengan alasan bahwa mereka melakukan praktek terlarang.

Penduduk ketakutan, tidak berani berdoa, membaca dan menulis, karena khawatir ditangkap dan tak akan pernah kembali – saat-saat yang dikenal dalam sejarah sebagai Masa Kelam. Hingga akhirnya setelah sekian lama, teror tersebut dihentikan oleh gabungan kekuatan para Serikat Pekerja, berhasil mengalahkan kekuasaan Para Penangkap Burung dan konspirasi kaum Bangsawan. Dan saat ini, di mana kekuasaan mutlak tidak berada ditangan satu pihak, namun terbagi antara Serikat Ahli Cetak, Serikat Perajin Kunci, Serikat Pekerja Air dan sebagian kaum Bangsawan yang dipimpin oleh Duke Mandelion – Vocado Avourlace.

Sang Duke yang mengalami kegilaan karena ditolak lamarannya oleh Ratu Kembar, hingga tanpa sadar ia dikendali kan oleh adiknya – Lady Tamarind, yang juga melakukan gerakan bawah tanah demi memperoleh kekuasaan mutlak. Mosca yang hanya menginginkan impiannya terwujud, bisa bersekolah, membaca buku-buku secara bebas, mempelajari semua hal-hal baru ( sesuatu yang terlarang bagi seorang gadis pada era tersebut ), akhirnya terbelit dalam situasi yang membahayakan nyawanya, konspirasi besar yang telah disusun bertahun-tahun memperebutkan kekuasaan. Semula ia hanya bermaksud melakukan ‘tindakan benar’ dengan melaporkan ‘pembunuhan’ yang tanpa sengaja dilihatnya.

Namun ketika menyusup mencari bukti-bukti memberatkan yang dapat dimanfaatkan oleh Lady Tamarind, hingga akhirnya Mosca menyadari bahwa tidak kebenaran, yang ada hanya permaianan kotor yang menjerumuskan banyak orang. Maka Mosca harus mengambil keputusan sendiri, langkah apa yang harus dilakukan demi memperbaiki semua yang terlanjur terjadi … akibat campur-tangannya. Mosca tidak dapat mempercayai siapa pun dan ia harus berjuang, memutar otak demi mengalahkan pihak-pihak yang lebih kuat dan lebih banyak. Bagaimana pun, ia adalah putri Quillam Mye – Ahli Cetak terkenal yang tak kenal putus asa dan penuh akal hingga saat terakhir …  

Random Thought :
Well, semula ku-kira ini sekedar kisah fantasi ringan belaka, namun bacaan ini lumayan berbobot karena berdasarkan suatu konflik politik yang berlangsung puluhan tahun. Melalui sosok gadis cilik bernama Mosca, penulis berusaha menyampaikan “suara” atas kebebasan berkarya, kebebasan berpikir, kebebasan melakukan apa pun sebagai layaknya makhluk hidup. Yang cukup unik, meski di sana-sini menyiratkan suatu bentuk modernisasi dalam bentuk pemerintahan, penulis mampu menjalin kisah ini dengan melibatkan hikayat serta pagan-pagan yang bukan sekedar menekankan pada kepercayaan kuno tapi juga mengingatkan kita bahwa dalam kehidupannya, manusia membutuhkan pegangan hidup berupa Keyakinan akan Sesuatu.

~ Mosca by @ tealin ~
" I DON'T WANT A HAPPY ENDING, I WANT MORE STORY " __ Mosca

Jika manusia tidak memiliki hal tersebut, maka mereka akan mudah terombang-ambing dan dipengaruhi ketakutan akan Hukuman atau dalam kisah ini digambarkan sebagai Konsekuensi dari Jantung ( = kemungkin besar penulis merujuk pada Yang Kuasa ). Dengan membangun konflik demi konflik dan menjalinkan bak kisah spionase gaya fantasi, maka tak heran meski ini merupakan karya pertamanya, penulis memperoleh berbagai penghargaan dari berbagai negara. Membaca kisah ini merupakan suatu hiburan tersendiri karena gambaran ‘mengerikan’ mampu dituang dalam kisah yang ‘indah’ … tanpa menghilangkan fakta-fakta, justru mengingatkan diri kita akan kenyataan yang hingga saat ini masih terjadi.

~ Frances Hardinge ~
Jaman boleh berubah, namun kegiatan serta oknum-oknum yang bermaksud merampas kebebasan serta hak makhluk hidup lain masih terus berlangsung hingga ada yang berani melakukan perlawanan. Sungguh diri-ku iri sekaligus ‘membatin’ – apakah sanggup melakukan keberanian yang ditunjukkan oleh karakter gadis cilik bernama Mosca ini… dan tak terbayangkan jika ada tempat seperti kisah ini, tidak ada buku, tidak ada bacaan, tidak boleh menulis, tidak boleh membaca, dan diskriminasi bahwa kaum perempuan tak layak memperoleh hak dan kesempatan yang sama dengan kaum pria, duhhh … sungguh suatu kisah yang sangat tajam dan berani tanpa tedeng aling-aling !!!

[ more about this author & related works, just check at here : Frances Hardinge | on Goodreads | at Twitter ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
59th Book in Finding New Author Challenge
155th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...