Translate

Monday, July 28, 2014

Books "SISTERS RED"

Books “DUA SAUDARI BERTUDUNG MERAH”
Judul Asli : SISTERS RED
[ book 1 of RETOLD FAIRYTALES Series ]
Copyright © Jackson Pearce, 2010
Penerbit Atria
Alih Bahasa : Ferry Halim
Editor : Ida Wajdi
Layout  : Aniza Pujiati & Hadi
Desain sampul : Melati Puspa Indah
Cetakan I : Februari 2011 ; 434 hlm ; ISBN 978-979-024-464-1
Rate : 3.5 of 5

“Seorang gadis cilik bertudung merah sedang berjalan di tengah hutan. Ia hendak berkunjung ke rumah nenek sambil membawa keranjang makanan buatan sang ibu. Gadis cilik yang lucu dan ceria ini tak pernah menduga bahwa ada sosok yang mengintai dirinya. Seekor serigala buas yang berusaha melakukan tipu daya demi memuaskan rasa rakusnya ... bagaimana nasib si kecil tudung merah ?”


Dongeng yang ditulis ulang oleh Grimm Bersaudara ini merupakan salah satu dari sekian banyak kisah yang berasal dari cerita-cerita rakyat, legenda serta mitos hingga terkenal berabad-abad kemudian, dengan aneka perubahan dan variasi kisah yang bisa diolah sedemikian rupa oleh imajinasi para penulis. Di antara mereka, Jackson Pearce menyajikan kisah fantasi yang memadukan dasar-dasar dari Dongeng Grimm Bersaudara, dengan kreatifitas dan imajinasi tersendiri, untuk memberikan serial Retelling Fantasy ini sebagai bacaan yang tak kalah menariknya.

Alkisah di sebuah pinggiran kota kecil yang dikenal dengan nama kota Ellison, tinggal dua bersaudari Scarlet dan Rosie March. Keduanya tinggal sendiri semenjak kematian sang nenek akibat pembunuhan yang brutal dan meninggalkan ‘bekas’ permanen berupa luka fisik maupun hati pada kedua kakak beradik ini. Sang pembunuh bukanlah manusia biasa melainkan Fenris – manusia serigala yang hanya bisa dikenali oleh golongan tertentu. Scarlet yang masih kanak-kanak saat itu, menyaksikan pembunuhan brutal sang nenek, bertekad melawan Fenris demi melindungi Rosie. Makhluk itu berhasil ia bunuh, namun meninggalkan luka parah yang menyebabkan Scarlet kehilangan sebelah matanya.

Dibesarkan dan dibimbing oleh satu-satunya tetangga terdekat mereka, Charlie Reynold – sang tukang kayu, kedua saudari March mempelajari keahlian bela diri dan kemampuan melacak serta membunuh kaum Fenris. Pa Reynold, demikian anak-anaknya serta kedua anak angkat itu memanggil beliau, membekali keahlian khusus bagi setiap anggota keluarganya. Ketika mereka beranjak dewasa, masing-masing dari putra-putrinya pergi meninggalkan kota Ellison, mencari pengalaman serta kehidupan baru. Yang masih tinggal hanya Silas – putra bungsu Reynold , serta Scarlet dan Rosie.

Kemudian Silas juga pergi mencari pengalaman di California, menempuh kuliah layaknya anak remaja. Scarlet masih menjalani misinya untuk membasmi setiap Fenis yang ada di wilayah Ellison. Dan Rosie tidak akan meninggalkan sang kakak yang telah mengorbankan dirinya demi keselamatan diri Rosie. Namun semuanya berubah. Pa Reynold terserang Parkinson hingga harus dirawat di panti. Silas pun pulang terutama setelah ia menerima warisan dari pamannya, Jacob Reynolds. Dan anehnya, kaum Fenris mulai bermunculan bagai wabah, ditandai dengan menghilangnya anak-anak muda tanpa jejak, baik penduduk maupun pendatang.

Scarlet melihat kesempatan besar untuk membalaskan dendamnya pada kaum Fenris, dan tetap berusaha dengan ketat menjaga serta mengawasi Rosie. Namun kedua gadis yang kini berusia 18 tahun dan 16 tahun itu berkembang serta berubah tanpa mereka sadari. Terutama jika menyangkut hubungan mereka dengan Silas Reynolds – pemuda menarik berusia 19 tahun yang selalu siap membantu keluarga March. Kala rentetan peristiwa memaksa mereka untuk mengambil keputusan dalam waktu singkat, berburu kaun Fenris diluar wilayah Ellison, sebuah rahasia kelam menyangkut keluarga mereka akhirnya terkuak ... dan masing-masing harus berhadapan dengan realita yang menyakitkan !!

Kisah ini memiliki keunikan tersendiri yang bisa juga dikatakan perpaduan aneka kisah mitos serta imajinasi sang penulis. Walau secara garis besar mengusung tema kisah Red Riding Hood, jangan salah menduga bahwa ini sekedar tulisan spin-off belaka, karena penulis berhasil menyajikan kisah yang sama sekali berbeda dan tetap mempertahankan nuansa kisah dark-fantasi ala Grimm, dengan tambahan bumbu romance yang sama sekali tidak berkesan ‘cengeng’ atau ‘melodramatic’ ... sayangnya, akhir kisah ini terus terang membuatku sedikit kecewa dan penasaran karena beberapa pertanyaan yang belum terjawab. Mungkin juga ini merupakan siasat sang penulis, sebagaimana kisah serial biasa ditulis ...

[ more about this author & related works, just check at here : Jackson Pearceon Goodreads | on Wikipedia | at Twitter ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
61th Book in Finding New Author Challenge
157th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...