Translate

Thursday, July 31, 2014

Books "WITCH SONG"

Books “NYANYIAN SANG PENYIHIR TERAKHIR”
Judul Asli : WITCH SONG
[ book 1 of WITCH SONG Series ]
Copyright © by Amber Argyle
Penerbit Atria
Alih Bahasa : Berliani M. Nugrahani
Editor : Ida Wajdi
Layout  : Aniza Pujiati
Desain sampul : Aniza Pujiati
Cetakan I : Juli 2012 ; 514 hlm ; ISBN 978-979-024-486-3
Rate : 3 of 5

Syahdan di desa Gonstower, di wilayah negara bagian Harden, tinggallah seorang gadis remaja bernama Brusenna bersama Sacra – ibunya. Mereka tinggal di sebuah tempat yang tersembunyi di dalam hutan, dimana jalan masuknya tidak diketahui atau sulit untuk ditemukan oleh manusia biasa. Hal ini bisa dilakukan karena mereka adalah kaum Penyihir atau dikenal sebagai Pelantun Mantra. Brusenna tak pernah mengetahui apa alasan ibunya untuk menyembunyikan diri, namun semenjak kanak-kanak, ia sudah terbiasa mendapat perlakuan tak menyenangkan dari penduduk sekitar, dan ia menduga itulah alasan mengapa mereka hidup jauh dari pemukiman penduduk. Hingga menjelang usianya ke-15, terjadi serangkaian peristiwa yang membawa perubahan besar pada kehidupan serta masa depannya. Dimulai dari perlakuan semena-mena pedagang di pasar yang nyaris membuatnya menerima hukuman penggal, hingga muncul seorang penyihir yang menyebut dirinya Coyel.



Coyel bukan hanya sekedar menyelamatkan dirinya, tetapi juga dalam misi khusus menemukan Sacra, untuk meminta bantuan karena bencana akan segera terjadi akibat tindakan salah satu dari kaum Penyihir yang seharusnya menjaga keseimbangan dunia serta alam sekitar, namun justru sang pelaku berniat menjadi penguasa kekuatan sihir dan pengendali alam. Sacra yang menyimpan rapat-rapat masa lalunya, awalnya menolak permintaan Coyel dengan pertimbangan keselamatan Brusenna. Tapi ketika keadaan tampak semakin memburuk, Sacra memutuskan mengambil tindakan untuk mencegah malapetaka lebih lanjut, meski itu berarti ia harus meninggalkan Brusenna seorang diri dengan amanat khusus, seandainya ia tak kembali pada waktu yang ditetapkan. Brusenna, tanpa teman atau kenalan selain Bruke – anjing penjaga dan pendampingnya selama ini, harus mengambil keputusan kala hari-hari penantiannya membawa kabar buruk tentang keberadaan sang ibu ...

Ketika Wardof – sang Pemburu Penyihir muncul dan berusaha menculik Brusenna, ia tahu bahwa satu-satunya jalan adalah menemukan sang ibu. Melalui serangkaian petunjuk yang samar-samar, Brusenna ditemani Bruke menempuh perjalanan jauh ke tempat yang tak pernah ia ketahui, untuk menghadapi pengkhianat kaum Penyihir – sang Penyihir Kegelapan yang telah menangkap dan mengambil kekuatan sihir dari kaum Penjaga Alam. Tiada pilihan lain ketika ia dihadapkan pada kenyataan bahwa dirinya yang sama sekali tak memiliki pengalaman dan pengetahuan adalah satu-satunya penyihir yang tersisa dan belum tertangkap oleh Penyihir Kegelapan. Dengan bantuan Joshen – putra Wittin dan kemenakan Sherif Tomack, anggota Pengawal Penyihir yang diam-diam mengawasi dan menjaga kaum Penjaga yang tersisa, sebuah perjalanan menempuh medan yang berat, hutan belantara, lautan yang ganas hingga pegunungan yang curam. Dari wilayah kekuasaan bangsa Nefalie hingga menyeberangi Haven, Brusenna harus berhadapan dengan penguasa Tarten yang bekerja sama dengan Penyihir Kegelapan untuk melenyapkan kaum Penyihir dari muka bumi.

Kisah fantasi yang mengambil tema dan latar belakang kehidupan masyarakat, kala pemahaman tentang kekuatan alam serta kaum yang menguasai pengetahuan berbeda dianggap sebagai sosok yang ditakuti sekaligus dimusuhi, cukup menarik untuk disimak lebih lanjut. Memadukan unsur supranatural tentang kekuatan mengendalikan alam dan berkomunikasi terhadap makhluk hidup lainnya, seperti hewan maupun tumbuh-tumbuhan, menambah daya tarik kisah ini. Petualangan sosok Brusenna dan pendampingnya, Joshen – manusia biasa atau bisa disebut sebagai mortal, serta rumitnya hubungan antara mereka, seharusnya bisa membuatku semakin tenggelam dalam kisah sepanjang 500 halaman ini. Namun apa daya, semenjak awal, proses kenikmatan ini berjalan tersendat-sendat, dimulai dengan gaya penuturan serta adegan yang meloncat-loncat tanpa kejelasan, dan karakter sang tokoh utama : Brusenna yang sama sekali tak mampu memikat diriku untuk bersimpati lebih jauh. 

Seakan-akan membaca kisah fantasi yang diperuntukan bagi kanak-kanak, kisah ini berjalan cukup datar tanpa menimbulkan daya tarik secara emosional. Alih-alih menekankan pada pengembangan karakter, penulis justru sibuk dengan aneka detil latar belakang yang terus terang justru membuatku bingung dan pusing dengan banyaknya hal yang harus diingat-ingat. Alhasil, hingga menjelang ending, sebuah kelegaan tersendiri bagi diriku bahwa kisah ini (akhirnya) usai. Mengingat ini adalah buku pertama dari sebuah kisah trilogi, tiada minat atau ketertarikan untuk menelusuri kelanjutan kisah Brusenna dan petualangan lainnya ... Satu-satunya hal yang bisa kupuji adalah desain sampul yang menarik dan sangat cantik, dan sayangnya tidak sesuai dengan isi yang tercantum di dalamnya \(-__-)/  

Tentang Penulis :
Amber Argyle, dibesarkan bersama ketiga saudara lelakinya di sebuah peternakan di Pegunungan Rocky. Dia gemar berkuda, menjelajahi pegunungan, dan bermain di istal keluarga yang angker. Lingkungan ini memperkaya imajinasinya selama dia menulis novel perdananya. Dia pernah bekerja sebagai koki, pesuruh, dan di rumah sakit jiwa, sehingga banyak mengetahui tentang kondisi manusia. Pengalaman itu pulalah yang memudahkan dirinya menciptakan beberapa karakter unik. Dia menerima gelar sarjana Sastra Inggris dan Pendidikan Olahraga dari Utah State University. Saat ini, dia tinggal di Utah bersama suami dan ketiga anaknya. ( sumber : Penerbit Atria )

[ more about this author & related works, just check at here : Amber Argyle | on Goodreads | at Facebook | at Twitter ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
65th Book in Finding New Author Challenge
168th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...