Translate

Thursday, October 30, 2014

Books "GHOST GIRL"

Books “GHOST GIRL – REST IN POPULARITY”
Judul Asli : GHOST GIRL
[ book 1 of GHOST GIRL Series ]
Copyright © 2008 by Tonya Hurley
Penerbit Atria
Alih Bahasa : Berliani M. Nugrahani
Layout  : Atu Kesuma
Desain sampul : Melati Puspa Indah
Cetakan II : Oktober 2009 ; 404 hlm ; ISBN 978-979-1411-68-4
Rate : 2.5 of 5
“Satu-satunya hal yang lebih buruk daripada digunjingkan adalah tidak digunjingkan.” __ Oscar Wilde
Charlotte Usher memiliki Rencana Besar menyangkut masa depannya. Dan hal itu akan dimulai pada hari pertama sekolah dimulai, dimana ia akan menjadi ‘Charlotte Yang Populer’ alih-alih menjadi bagian dari siswa ‘kasat mata’ hingga menjelang kelulusan di Hawthorne High. Dari usaha untuk menjerat Damen Dylan – cowok paling keren dan populer di SMA-nya, dan tentu saja menjadi pasangannya di Pesta Dansa Musim Gugur.



Ia bahkan mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi pemandu sorak. Dan keinginan terpendam lainnya adalah menyingkirkan status Petula Kensington – gadis terpopuler dengan gengnya The Wendys (Wendy Thomas dan Wendy Anderson). Charlotte penuh dengan impian, semangat serta antusias menggebu-gebu. Sepertinya dewi fortuna akhirnya datang menghampiri dirinya, ketika Damen akhirnya ‘menyapa’ dirinya, meminta bantuan dalam bimbingan pelajaran. 

Dannnn....kemudian dunia terjungkir-balik. Karena Charlotte mendadak meninggal. Begitu saja di dalam kelas, tanpa seorang pun mengetahuinya hingga terlambat. Penyebabnya ? Tersedak permen kenyal berbentuk beruang. Lebih celaka lagi, Charlotte tidak langsung masuk ke Surga (atau Neraka, walau ia yakin bahwa dirinya pasti masuk ke Surga). Alih-alih, ia bertemu dengan beberapa arwah yang sedang dalam proses pembelajaran memahami kematian, sembari menunggu waktu yang tepat bagi mereka untuk ‘menyeberang’ ke tempat lain.

Jika hampir sebagian besar para arwah berusaha mematuhi peraturan dan menerima proses pembelajaran, Charlotte meski berwujud arwah, tetap memiliki Impian Besar serta sifat keras kepala. Dengan waktu yang tak bisa ditentukan, tekad Charlotte sebelum ia lenyap dari dunia manusia, adalah menghantui sekolahnya dan berusaha menjadi pasangan dansa Damen Dylan dengan cara apa pun. Bantuan muncul tanpa disangka-sangka, ketika seorang gadis remaja ternyata ‘mampu’ melihat keberadaan arwah Charlotte. Ia adalah Scarlet Kensington – adik Petula yang memiliki sifat serta karakter yang justru bertolak belakang dengan kakaknya.

Ini adalah salah satu buku yang berada di timbunanku sepanjang tahun semenjak pertama kali rilis. Tergoda oleh ‘popularitas’ kisah ini (pada waktu itu), kini diriku mempertanyakan apa sebenarnya yang menarik dari kisah ini ? Tema antara kaum minoritas (underdog) dengan golongan yang lebih populer merupakan hal yang selalu ‘menarik’ untuk menggambarkan rumitnya dunia kaum remaja. Umumnya, garis batas antar dua golongan ini dibedakan menjadi pihak yang benar / baik dan pihak yang sok / suka mengganggu pihak lain.

Sayangnya justru reaksi yang kualami berbalik 180 derajat. Sembari mengikuti sepak terjang sosok Charlotte, yang awalnya kukira merupakan karakter yang patut dikasihani, berubah total seiring berlalunya halaman demi halaman. Jika karakter Petula dan The Wendys jelas-jelas merupakan sosok antagonis, menjengkelkan dan tidak disukai karena pemikiran yang picik, maka hal ini juga berlaku pada diri Charlotte.

Menjadi seorang arwah atau bisa dikatakan gadis yang meninggal secara mendadak, memiliki obsesi yang tidak wajar hingga membuatnya ‘menghantui’ dunia manusia. Charlotte Usher atau hantunya, adalah penggambaran karakter yang egois, picik sekaligus menghalalkan segala cara mengatas namakan ketidak-adilan. Jika serial ini menjadi kisah yang digemari oleh kaum remaja, sungguh menyedihkan mengambil karakter Charlotte sebagai panutan yang nyaris bisa kukatakan tak bermoral (bagi remaja seusianya).

Jika kisahnya masih bisa dikatakan ‘cukup menarik’ terutama dari sebuah ide tentang arwah gentayangan gadis remaja yang tewas secara mendadak, maka tidak bisa kukatakan hal yang serupa untuk karakter utama kisah ini yang membuatku nyaris ‘muak’ dengan ke-egoisannya. Karakter pendampingnya Scarlet justru sedikit banyak lebih menarik untuk dibahas lebih lanjut. Terlahir dalam keluarga yang nyaris tidak bisa dikatakan ‘beres’ maka ia tumbuh menjadi gadis yang memiliki identitas sendiri (which is a good thing for teenager). Yang jelas diriku tak sanggup membaca kelanjutan kisah ini apalagi jika harus berhadapan sekali lagi dengan Charlotte Usher .... (*~*)

[ more about this author & related works, just check at here : Tonya Hurley |  on Goodreads | on Wikipedia | on IMDbat Twitter ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
87th Book in Finding New Author Challenge
221th Book in TBRR Pile

Best Regards,
Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...