Translate

Saturday, November 15, 2014

Books "PEGASUS"

Judul Asli : PEGASUS
[ book 1 of PEGASUS Series ]
Copyright © 2010 by Robin McKinley
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Gusti Nyoman Ayu Sukerti
Editor : Reni Indardini
Prooferader : Putri Rosdiana
Layout  : elcreative
Desain sampul : Tyo/RAI Studio
Cetakan I : Agustus 2012 ; 488 hlm ; ISBN 978-979-433-689-2
Rate : 3.5 of 5

Syahdan hidupnya kaum pegasus dalam jumlah yang sangat besar dengan penuh ketenangan dan kedamaian. Kemudian datanglah makhluk-makhluk lain, sebagian tertarik karena mendengar keelokan negeri yang dihuni oleh kaum pegasus, sebagian lagi ingin menguasai wilayah-wilayah yang subur, makmur dan penuh dengan kekayaan alam. Kaum manusia adalah sebagian besar di antaranya, yang ingin menjadi penguasa atas lahan yang luas sehingga timbullah peperangan di antara kaum mereka sendiri. Namun terlebih dahulu, mereka menyingkirkan makhluk-makhluk lain yang dianggap tidak setara atau memiliki kesamaan dengan kaumnya. Maka kaum pegasus yang cinta damai mulai tersingkirkan, sebagian tewas dan kepunahan mulai mengancam kelestarian hidup mereka. Belum reda konflik yang mengancam keselamatan kaum masing-masing, muncul makhluk-makhluk lain yang tak kalah kejinya dan ingin mengambil bagian dalam kerusuhan. Demi keselamatan dan kelangsungan hidup di masa depan, kaum manusia mengajak kaum pegasus untuk berdamai dan bekerja sama menumpas makhluk-makhluk lain yang ingin membuat onar. Sebuah perjanjian – pakta yang mengikat kedua belah pihak pun diresmikan.



Dan semenjak itu kaum manusia memerintah negeri didampingi oleh kaum pegasus yang kuat dan memiliki pengetahuan luas. Kedamaian dan ketenangan berlangsung ... atau benarkah demikian ? Selama ratusan tahun semenjak pakta perjanjian antara kaum manusia dan kaum pegasus, Aliansi Ras – demikian sebutan untuk pasangan yang menjalani ikatan sihir, antara anggota kerajaan manusia dengan keturunan kerajaan pegasus. Pada saat anak manusia menginjak usia ke-12, maka akan diadakan upacara pengikatan sumpah dengan pegasus pasangannya. Mereka akan menjalani kehidupan dan memerintah bersama-sama, saling mendukung satu sama lain. Karena bahasa yang digunakan oleh kaum pegasus tidak mudah dipahami oleh kaum manusia maka dibutuhkan penutur atau penerjemah yang senantiasa hadir terutama pada acara-acara penting kenegaraan, sebagai penyambung lidah antar kedua belah pihak. Demi keamanan dan kerahasiaan menyangkut urusan kenegaraan, maka para penutur dipilih dari kaum penyihir atau syaman pegasus, tidak pernah dari pihak luar lingkup kerajaan. Hal ini telah berlngsung selama hampir 800 tahun, hingga serangkaian peristiwa muncul, membuka babak baru dalam hubungan antara Aliansi ras dan kaum manusia.

Putri Sylviianel dibesarkan dengan tata cara dan aturan ketat istana dan memiliki kewajiban sebagai salah satu anggota kerajaan, walaupu ia tidak dituntut akan tanggung jawab yang lebih besar sebagaimana kakaknya, Danacor – sang putra mahkota. Ayahnya Baginda Corone IV yang sangat menyayangi putri tunggalnya yang cerdas, di antara saudara-saudara lelakinya, nyaris mengabulkan semua permintaan sang putri, namun juga menuntut agar Putri Sylvi mempelajari ilmu pengetahuan dan sejarah kuno dibawa bimbingan tutornya, Ahathin – sang Penyihir Agung. Menjelang usianya ke-12, Putri Sylvi menantikan dengan harap-harap cemas akan upacara pengikatan dengan pegasus pasangannya. Dan pada upacara tersebut, terjadi sesuatu yang ajaib dan langka, karena Putri Sylvi mampu berkomunikasi dengan Ebon – pegasus jantan yang menjadi pasangannya, tanpa melalui perantara penerjemah. Hal ini membuat Fthoom – Penyihir Utama mengutarakan keberatan dan menuntut pemisahan bagi sang putri dan pegasus pasangannya, karena komunikasi langsung adalah sesuatu yang tidak layak dan dianggap menyalahi aturan serta adat istiadat yang berlaku selama ini.

[ Fanart by Katie ]
Putri Sylviianel – anak ke-4 dari Baginda Corone IV dan Ratu Eliona, justru mendapati dirinya telah menyatu dengan Ebon – putra ke-4 Lrrianay, Raja Pegasus sekaligus ayah Ebon. Persahabatan yang terjalin antara Sylvi dan Ebon semakin erat tatkala keduanya mendapati memiliki sifat yang nyaris serupa, keduanya suka bertualang dan mempertanyakan segala sesuatunya alih-alih diam dan mematuhi aneka peraturan. Ketika protes Fthoom menimbulkan gejolak keresahan di antara kaum kerajaan, Baginda Corone membuat muslihat dengan memerintahkan Fthoom melakukan penyelidikan khusus dan kemudian mengirim Putri Sylvi dalam misi khusus, berkunjung ke kerajaan Pegasus, sesuatu yang tak pernah dilakukan selama ratusan tahun semenjak pakta perjanjian ditanda-tangani oleh kedua belah pihak. Rencana kepergian Putri Sylvi disambut hangat oleh rakyat namun justru sebagian besar anggota dewan kerajaan menentang hal ini. Apakah misi yang diprakarsai oleh Ebon untuk mengundang sahabatnya, Putri Sylvi datang berkunjung ke kediamannya akan berhasil ? Dan apa yang akan menanti sang putri setibanya di wilayah pegasus yang tak pernah dikunjungi oleh manusia maupun kaum penyihir ?

Ini adalah salah satu kisah fantasi epik yang sangat menarik, dengan mengulas perihal sosok Pegasus sebagai makhluk suci yang memiliki kelebihan maupun kekurangan. Perbedaan nyata dengan mitos Pegasus yang selama ini kuketahui, penulis melukiskan bahwa kaum pegasus lebih condong pada makhluk yang memiliki kemampuan menyerupai manusia, lebih dari sekedar gamabaran umum yaitu seekor kuda dengan sayap. Pegasus dalam kisah ini memiliki akal budi, bahasa dan adat tersendiri, bahkan keterampilan khusus dalam bidang seni yang luar biasa. Sudahkah kusebtkan bahwa Pegasus di sini memiliki sepasang tangan mungil yang tersembunyi di balik sayap mereka ? Terus terang satu-satunya yang kusesali sepanjang membaca kisah ini adalah tidak adanya ilustrasi yang mampu membantu untuk mendapatkan gambaran utuh sosok pegasus yang beraneka ragam dalam kisah ini. Hal lain yang juga mengganjal, adalah gaya bahasa dan padanan kata yang cukup ‘aneh’ pada edisi terjemahan ini, yang berulang kali membuatku mengerutkan kening hingga sedikit berkurang kenyamanan dalam menikmati bacaan ini. Terlepas dari gaya penuturan sang penulis yang cukup lambat dan sedikit berputar-putar, diriku tetap ingin mengetahui kelanjutan kisah antara Putri Sylvi dan pasangannya, Ebon.

[ more about the author and related works, just check at here : Robin McKinley | on Goodreads | on Wikipedia | at Twitter | at Facebook ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
101th Book in Finding New Author Challenge
247th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...