Judul Asli : PROPHECY OF THE SISTERS
[
book 1 of PROPHECY OF THE SISTERS Series ]
Copyright © 2009 by
Michelle Zink
Cover design by Alison
Impey
Cover photograph ©
Margaret Malandruccolo
Cover © 2010 Hachette Book
Group, Inc.
Penerbit Matahati
Alih Bahasa : Ida Wajdi
Editor : Aisyah
Proofreader : Tisa
Anggriani
Layout : MAB
Cetakan I : Maret 2011 ;
360 hlm ; ISBN 978-602-8590-26-6
Rate
: 3 of 5
Thomas
Milthorpe – pewaris dan pemilik Birchwood Manor meninggal dunia secara mendadak
di kediamannya, meninggalkan putri kembarnya, Amalia ‘Lia’ dan Alice (16 tahun)
dan si bungsu Henry (10 tahun), yang telah kehilangan ibu mereka saat
melahirkan Henry. Dalam pengawasan dan asuhan Bibi Virginia, saudara ibu
mereka, anggota keluarga Milthorpe tetap menjalankan rutinitas dan tanggung
jawab yang diberikan kepada mereka. Semuanya berjalan dengan tenang, para
pengurus rumah tangga membiarkan kesedihan anggota keluarga agar secara
perlahan mulai berkurang, dan suatu hari Lia tanpa sengaja menemukan Alice
melakukan hal-hal yang cukup janggal untuk ia pahami, meski jauh di lubuk hatinya
Lia mengetahui apapun yang dilakukan oleh Alice adalah tindakan terlarang.
Dari
rentetan mimpi-mimpi aneh yang mulai muncul membayangi Lia, seakan-akan ia
ditarik ke suatu tempat tanpa diketahui tujuannya, disusul dengan pertemuan
dengan gadis bernama Sonia Sorrenson yang memiliki kemampuan ‘melihat’ di masa
depan, di mulailah sisi lain dari kehidupan yang selama ini disembunyikan dari
dirinya. Tingkah laku Alice yang berubah total, dimana ia pernah sangat dekat
dengan dirinya, mengingat mereka adalah saudara kembar, akhirnya mulai
terungkap kala Lia menyadari rahasia yang dipendam oleh kedua orang tuanya.
Sebuah ramalan kuno yang tercantum dalam Librum Maleficii et Disordinae (The
Book of Chaos) membuka pemahaman Lia bahwa ia dan saudaranya memang ditakdirkan
untuk menjalani tugas yang berbeda satu sama lain.
Melalui api dan harmoni umat manusia
bertahan
Hingga dikirimnya para Garda
Yang mengambil istri dan kekasih dari
seorang pria,
Menimbulkan kemurkaannya.
Dua saudari, terbentuk dari samudra bergelombang
yang sama,
Yang satu sang Garda, yang lain sang
Gerbang.
Yang satu penjaga kedamaian,
Yang lain bertukar sihir untuk
pemujaan.
Dilempar dari surga, para Roh itu
Tersesat
Tatkala para Saudari melanjutkan
pertempuran
Hingga sang Gerbang memanggil mereka
kembali,
Atau sang Malaikat membawa Kunci-Kunci
menuju Neraka.
Tentara, berbaris melaui Gerbang.
Samael, sang Iblis, melalui sang
Malaikat.
Sang Malaikat, hanya dijaga oleh
perlindungan selubung halus
Empat Tanda, Empat Kunci, Lingkaran Api
Terlahir dalam nafas pertama Samhain
Dalam bayangan U;ar Batu Mistis dari
Aubur
Biarkan Gerbang Malaikat mengayun
tanpa Kunci
Diikuti Tujuh Tulah dan Tak Kembali
Kematian
Kelaparan
Darah
Api
Kegelapan
Kekeringan
Kehancuran
Rentangkan lenganmu, Nona Kekacauan
Malapetaka sang Iblis akan mengalir
seperti sungai
Karena semuanya musnah saat Tujuh
Tilah dimulai
[
~ Prophecies of the Sisters | p. 37-38 ]
Yang
satu bertugas sebagai Gerbang, dan yang lain sebagai Garda, memiliki tugas yang
berbeda namun memiliki satu tujuan, menjadi keseimbangan antar dunia dan
memastikan agar Samael – sang Iblis tidak leluasa memasuki dunia
makhluk-makhluk lain. Hanya satu yang mampu memanggil kedatangan Samael dan
membuka kunci pintu dunia, ia adalah Malaikat Kekacauan yang memiliki kekuasaan
tertinggi pemimpin pasukan perang. Dan Lia Milthorpe tak pernah menyangka tugas
apa yang dibebankan kepada dirinya hingga terlambat. Ia harus menemukan 4 kunci
utama yang memastikan Samael tidak bangkit dari kurungannya. Dibantu oleh
sahabat barunya. Luisa Torelli dan Sonia Sorrenson, mereka bertiga berusaha
memecahkan misteri dan menemukan ke-4 kunci sebelum didahului pihak lain, lawan
yang sangat tangguh, tidak lain dari saudara kembar Lia, Alice Milthorpe yang
memiliki kekuatan magis melalui kegelapan.
“Untuk menemukan bagian akhir dari buku,Seberangilah hutan kuno menuju pulau mistis.Setelah itu, siapkan dirimu untuk pertempuran yang akan tiba ...Dan jangan percaya pada siapa pun.”[ ~ Prophecies of the Sisters | p. 351 ]
Secara
keseluruhan kisah ini menarik untuk disimak lebih jauh, tentang pencarian
‘kunci-kunci’ yang akan menentukan siapa yang memegang kendali kekuasaan untuk
memanggil Samael – sang Iblis. Karakter-karakter para gadis remaja yang
memiliki kemampuan supranatural, disertai konflik ala remaja seusia mereka,
turut menambah daya tarik kisah ini. Hanya saja alur kisah ini terasa berjalan
cukup lambat dan bertele-tele, hingga hal-hal yang memberikan pencerahan
sekaligus mengundang rasa penasaran akhirnya muncul justru menjelang akhir
kisah buku pertama dari serial ini. Perkembangan karakter dan perseteruan
antara Lia dan Alice juga terasa ‘hambar’ – tidak jelas kemana arah atau tujuan
mereka, apakah mereka akan menjadi lawan tangguh satu sama lain, atau tetap berhubungan
sebagai saudara. Maka cukup 3.5 bintang untuk buku pertama yang penuh dengan
tanda tanya ini ....
[ more about this author & related
works, just check at here : Michelle Zink | on Goodreads
| on Wikipedia | at Facebook | at Twitter ]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
98th Book in
Finding New Author Challenge
243th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/