Judul Asli : WARM BODIES
[
book 1 of WARM BODIES Series ]
Copyright © 2011 by Isaac
Marion
Penerbit Ufuk Fiction
Alih Bahasa : Meda Satrio
Editor : Ully Amalia
Layout : Husni Kamal –
Ufukreatif Design
Desain sampul : Kyoto
Watanabe
Cetakan I : Juli 2012 ; 376
hlm ; ISBN 978-602-18349-6-1
Rate
: 3.5 of 5
Ia terbangun tanpa ingatan
sedikit pun. Tentang siapa gerangan dirinya, di mana ia tinggal, dan mengapa ia
berada di tempat dan kondisi aneh saat terbangun. Ia hanya mengetahui bahwa tubuhnya sedang dalam tahap awal pembusukan. Kulitnya
berwarna kelabu dan berbau tidak enak, disertai lingkaran gelap di bawah mata, mengenakan
pantalon hitam, kemeja abu-abu, dan dasi merah. Satu hal yang sempat muncul
dalam benaknya, ia bernama ‘R’ atau setidaknya itu inisial yang bisa ia ingat.
Berdasarkan teori dan pemahaman yang diperoleh melalui kelompok makhluk-makhluk
serupa di mana ia terbangun, mereka adalah ‘zombie’ – mayat hidup, akibat suatu
wabah penyakit yang tidak diketahui. Satu hal yang jelas, sebagai ‘zombie’
mereka (termasuk dirinya) mengalami rasa lapar dari waktu ke waktu, yang jika
dibiarkan akan membuat mereka menjadi gila.
Maka mereka harus keluar,
berburu mencari mangsa, yaitu makhluk hidup lain, diutamakan manusia yang masih
hidup. Dan demikianlah suatu hari ‘R’ pergi bersama rombongan untuk berburu
demi menghilangkan kelaparan yang menguasai akal sehat. Meski enggan dan sama
sekali tidak memiliki minat untuk melakukan perburuan atau ‘menyantap’ manusia
hidup, ‘R’ mendapati tubuhnya mengambil alih kekuatan saat kelaparan melanda
dalam suatu penggerebekan tempat persembunyian manusia. Saat ‘R’ mengambil otak
salah satu korban (otak manusia hidup sangat lezat dan penuh nutrisi, demikian
pengetahuan yang diperoleh oleh kaum zombie), terjadi hal aneh yang merubah
kehidupan ‘R’ selamanya. Otak manusia yang ia makan, menyebabkan aneka kilasan
ingatan dan kenangan tentang pria bernama Perry Kelvin – sang korban, yang
jatuh hati pada Julie ‘Cabernet’ Grigio, yang kebetulan juga berada di lokasi
itu.
R berubah pikiran saat
melihat sosok Julie, alih-alih menjadikannya sasaran, ia membawa Julie
hidup-hidup ke sarang mereka. R bahkan menjaga keselamatan Julie dari zombie-zombie
lainya. R juga mulai memiliki perasaan khusus terhadap Julie, apalagi semenjak
ia melihat kilasan kenangan Perry terhadap Julie. Seakan-akan Perry Kelvin
hidup kembali dalam diri R, meski ia masih memiliki suatu kesadaran bahwa jati
dirinya sebagai R juga masih ada di dalamnya. Dorongan R untuk menolong Julie
sangat kuat, hingga ia bersedia mengantarkan gadis itu kembali ke pemukiman
manusia – Kaum Hidup. Walau untuk itu R harus berhadapan dengan kawanan Kaum
Tulang – tetua para zombie yang sangat kuat, ganas dan bengis. Perilaku R yang
cukup menyimpang, anehnya menimbulkan perubahan di dalam kelompok zombie,
bahkan sebagian dari mereka, mengikuti jejak R ...
Kisah ini cukup unik
sekaligus janggal, alih-alih tipikal kisah horor tentang zombie pemakan
manusia, penulis menyajikan sebuah kisah
yang seharusnya menakutkan, menjadi perjalanan pencarian jati diri makhluk yang
secara fisik seperti zombie namun masih memiliki kesadaran kuat akan makna
sosok manusia sehat. Bisa dikatakan seperti vampire yang memilih tidak
menghisap darah manusia. Sosok R sendiri mengundang rasa geli, terutama ketika
ia menyusup di tengah Kaum Hidup agar bisa senantiasa dekat dengan Julie.
Hubungan antara R dan Julie juga sangat aneh, membuatku sedikit ‘bergidik’
sekaligus geli akibat penyesuaian yang berusaha dilakukan oleh kedua belah
pihak. Bagaimana sosok zombie berusaha ‘menikmati’ sajian pad-thay saat indera
perasanya telah lama mati. Bagaimana pula Julie menjalani tingkah laku zombie
demi keselamatannya saat berada di sarang Kaum Mati.
“Wabah ini ..., kupikir bukan dari mantra atau virus atau sinar nuklir. Kurasa asalnya dari tempat yang lebih dalam. Selama berabad-abad kita menghancurkan diri kita sendiri. Mengubur diri kita di bawah ketamakan dan kebencian, dan entah dosa-dosa lainnya yang bisa ditemukan, hingga jiwa kita akhirnya terbentur dasar terbawah jagad raya. Dan kemudian, mereka mengerik sebuah lubang menembus dasar itu, memasuki suatu ... tempat gelap. Kita melepaskan wabah itu. Kita menyodok-nyodok dasar laut. Minyak pun menyembur, membuat kita hitam, menarik keluar penyakit batin kita untuk dilihat semua orang. Sekarang di sinilah kita di bangkai dunia yang kering ini, membusuk di atas kaki kita sampai tidak ada lagi yang tersisa selain tulang dan dengung lalat.” [ p. 349-350 ]
Dengan akur yang awalnya
berjalan cukup lambat (dan sedikit membosankan plus membingungkan), daya tarik
mulai muncul menjelang pertengahan hingga akhir, terutama saat R melakukan
terobosan dengan menyusul kepergian Julie dan berusaha sebaik-baiknya ‘berpura-pura’
menjadi manusia normal di tengah kawasan pemukiman Kaum Hidup. Munculnya salah
satu rekanan R, monster ganas yang lucunya memiliki sifat dan pembawaan sebagai
playboy (bisa kau bayangkan zombie playboy), yang bernama M dengan membawa
serta beberapa zombie lainnya, untuk bergabung dengan R – maka bisa dibayangkan
apa yang akan terjadi di kawasan Kaum Hidup saat kedatangan rombongan zombie ...
meski mereka berniat untuk menjalin persahabatan dan hidup berdampingan.
Permasalahannya bisakah hal ini terlaksana ?
“Dia adalah segalanya. Tubuhnya menyimpan sejarah kehidupan, yang diingat dalam bentuk senyawa-senyawa kimia. Benaknya menyimpan sejarah semesta, yang diingat dalam rasa sakit, dalam kegembiraan dan kesedihan, setiap pikiran akan Tuhan, lampau-kini-mendatang, diingat, dirasakan, dan diharapkan serempak. Aku tidak punya jawaban untuknya. Tapi aku mengerti bahwa aku mencintainya. Dan jika dia adalah segalanya, mungkin itu cukup sebagai jawaban.” [ p. 351 ]
[
more about the author & related works, just check at here : Isaac Marion | on Goodreads
| on Wikipedia | on IMDb | at Twitter ]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
95th Book in
Finding New Author Challenge
234th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/