Translate

Wednesday, December 10, 2014

Books "THE GHOST BRIDE"

Books “PENGANTIN ARWAH”
Judul Asli : THE GHOST BRIDE
Copyright © 2013 by YangSze Choo
Penerbit Qanita
Alih Bahasa : Angelic Zai Zai
Editor : Dyah Agustine
Proofreader : Emi Kusmiati
Desain sampul : Ozora Rahyu
Cetakan I : September 2014 ; 488 hlm ; ISBN 978-602-1637-35-7
Rate : 3.5 of 5

Penasaran !! Itulah yang muncul di benakku saat melihat display buku ini di salah satu toko buku import pertengahan tahun ini. Seperti biasa, kutunggu beberapa bulan sembari berharap buku ini masuk dalam daftar buku sale (promo khusus). Karena kesibukan, wishlist ini sempat terlupakan hingga bulan lalu menerima kabar bahwa salah satu penerbit Indonesia akan mengeluarkan edisi terjemahannya ... Yay ! (menghemat budget belanja xixixi) Dan akhirnya tiba juga buku ini ke pelukanku #halah dengan desain serta ilustrasi sampul yang menarik perhatian. Tanpa berlama-lama, kubuka pembungkus plastiknya dan segera kulahap kisah yang (kuharapkan) bisa mengingatkan diriku akan dongeng serta mitos kehidupan masyarakat Cina di masa lalu ...



Pengantin Arwah adalah sebuah ritual upacara khusus yang dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Cina, terutama mereka yang memegang keyakinan dan kepercayaan adat lama, untuk melakukan upacara pernikahan sepasang pengantin yang telah meninggal dunia. Tujuan utama adalah untuk memberikan kebahagiaan serta ketenangan bagi arwah yang baru saja meninggal. Biasanya ini terjadi pada anggota keluarga yang meninggal secara tidak wajar atau pada usia relatif muda. Adapun pasangan yang dicari tentunya juga meninggal pada usia muda, dan melalui perantara (semacam mak comblang) sebagaimana adat kuno, perjanjian disepakati untuk memberikan ‘kehidupan baru’ di dunia lain bagi pasangan tersebut.

Terus terang diriku tidak pernah mengetahui hal ini secara langsung, selain dari kisah orang-orang tua dan tentunya film-film mandarin yang pernah mengangkat tema ini (biasanya membutuhkan pendeta yang memiliki kemampuan mengendalikan arwah, rada spooky juga sih filmnya). Anyway, cukup tentang hal tersebut, mari kita kembali pada kisah yang terjadi dalam buku ini. Tokoh utama kisah ini adalah Li Lan – gadis yang hendak menginjak usia 18 tahun, cukup cantik sekaligus menarik, sayang nasibnya kurang beruntung karena di usia yang relatif terlambat (adat mengharuskan para gadis bertunangan sejak usia dini, bahkan tidak jarang yang sudah dijodohkan semenjak lahir / sebelum lahir) ia sama sekali belum menerima lamaran.

Bukan karena ia kurang menarik, masalahnya sang ibu meninggal saat ia masih kecil, dan ayahnya terpuruk dalam kedukaan (sekaligus depresi) hingga melalaikan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Li Lan dibesarkan dan diasuh oleh Amah (semacam ibu asuh) yang dulu juga membesarkan ibunya. Meski wanita tua itu berusaha sebaik mungkin, banyak hal yang terlewatkan karena bukan haknya untuk membantu Li Lan, seperti memperkenalkan pada lingkungan sosial masyarakat (mirip pesta debutan bagi gadis remaja kalangan atas di Inggris ya)> Celakanya sang ayah super duper cuek, lebih suka menghisap candu dan tenggelam dalam lamunan setiap hari.

Dan ketika ia sempat tersadar akan tanggung jawabnya, sebuah tawaran aneh yang muncul, lamaran bagi Li Lan untuk menjadi pengantin arwah !! Itu adalah sesuatu yang cukup absurb, karena normalnya hal itu terjadi pada dua pasang manusia yang telah meninggal dunia. Jika salah satunya masih hidup, maka ritual tersebut dapat membahayakan jiwanya. Permasalahannya, ternyata sang ayah memiliki hutang yang lumayan besar kepada ayah calon mempelai pria yang telah meninggal secara mendadak. Kabar baiknya, mereka adalah keluarga Lim, keluarga terkaya di kota Malaka. Jika Li Lan menerima lamaran tersebut, satu hal yang pasti hutang keluarganya terhapuskan, kedua ia dan tentu keluarganya akan terjamin secara ekonomi.

Semua tampak menjanjikan, kecuali Li Lan tak memiliki kehidupan dan masa depan sebagai manusia normal – bayangkan, menikah dengan arwah #mendadakmerinding. Tak heran jika jawaban Li Lan adalah penolakan secara tegas. Tapi, keluarga Lim bukan jenis yang bisa ditolak begitu saja. Apalagi Lim Tian Ching – putra keluarga Lim yang meninggal itu merupakan pewaris tunggal yang selalu dipenuhi semua keinginannya. Alhasil Li Lan pun mengalami serangkaian kejadian aneh yang merubah total kesehariannya. Dari mulai mimpi-mimpi buruk akan kedatangan Lim Tian Ching yang berusaha merayunya agar dengan sukarela menjadi pengantinnya. Ketika Li Lan tetap menolak, ancaman pun akhirnya keluar bahwa kehidupan normal Li Lan akan berakhir.

~ Er Lang Shen ~
[ source ]
Kisah bergulir dengan cepat dari gambaran kehidupan modern yang masih berbalut adat istiadat dan norma-norma kuno yang mengikat masyarakat secara kuat, memasuki gambaran dunia lain, dunia arwah yang tidak jauh berbeda dengan kehidupan manusia normal. Dalam dunia arwah, ada kekuatan hukum serta aturan yang dipegang teguh oleh para dewa-dewi, dan tentunya aparat yang berwenang. Cukup menarik menyimak petualangan Li Lan saat menjalani dua dunia, tidak berbeda dengan mitos Mesir atau Yunani maupun Romawi yang juga mempercayai adanya kekuatan lain di atas manusia, adanya dewa-dewi yang berwenang atas jalur kehidupan ‘mortal’ termasuk merenggut kebahagiaan dan memberikan hukuman bagi para pelanggar.

Yang menjadikan daya tarik kisah ini adalah kehadiran sosok pria aneh yang bernama Er Lang, yang bukan termasuk arwah ataupun manusia biasa. Nama ini mengingatkan diriku akan sosok Jenderal Er Lang yang mengemban tugas untuk mengawasi perilaku si kera sakti Sun Go Kong dalam kisah Journey To The West yang terkenal itu. Meski karakter Er Lang dalam kisah ini memiliki watak dan sifat yang sedikit berbeda dengan Jenderal Er Lang yang kaku dan selalu mematuhi peraturan. Secara keseluruhan kisah ini memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi pembaca yang awam dengan mitos kuno Cina. Sedangkan untuk diriku pribadi, terus terang ada sedikit rasa kecewa, karena alih-alih menyajikan kisah tentang mitos dan kehidupan dunia lain (baca : dunia dewa-dewa), penulis tampaknya terjebak di tengah-tengah, yang akhirnya berhasil menyajikan sekelumit mitologi kuno sebagai latar belakang, dan berusaha keras ‘menyeretnya’ dalam kehidupan modern yang akhirnya tidak lebih dari sajian drama romansa tentang seorang gadis yang mencari belahan jiwanya. Tiga bintang untuk kisah ini, plus tambahan setengah bintang untuk ide awal penggabungan mitos dan keyakinan kuno dalam nuansa kehidupan yang lebih modern.

Tentang Penulis :
Yangsze Choo adalah orang Malaysia keturunan Cina generasi keempat. Setelah meraih gelar sarjana dari Harvard, dia bekerja sebagai konsultan manajemen dan di sebuah perusahaan rintisan sebelum ia memenulis novel pertamanya. Kini dia tinggal di California bersama suami dan kedua anak mereka, dan senang makan serta membaca (seringnya pada saat bersamaan).

[ more about the author & related works, just check at here : Yangsze Choo | on Goodreads | at Facebook | at Twitter ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
113th Book in Finding New Author Challenge
269th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...