Books
“PENGANTIN ARWAH”
Judul Asli : THE GHOST BRIDE
Copyright © 2013 by
YangSze Choo
Penerbit Qanita
Alih Bahasa : Angelic Zai
Zai
Editor : Dyah Agustine
Proofreader : Emi Kusmiati
Desain sampul : Ozora
Rahyu
Cetakan I : September 2014
; 488 hlm ; ISBN 978-602-1637-35-7
Rate
: 3.5 of 5
Penasaran
!! Itulah yang muncul di benakku saat melihat display buku ini di salah satu
toko buku import pertengahan tahun ini. Seperti biasa, kutunggu beberapa bulan
sembari berharap buku ini masuk dalam daftar buku sale (promo khusus). Karena
kesibukan, wishlist ini sempat terlupakan hingga bulan lalu menerima kabar
bahwa salah satu penerbit Indonesia akan mengeluarkan edisi terjemahannya ...
Yay ! (menghemat budget belanja xixixi) Dan akhirnya tiba juga buku ini ke
pelukanku #halah dengan desain serta
ilustrasi sampul yang menarik perhatian. Tanpa berlama-lama, kubuka pembungkus
plastiknya dan segera kulahap kisah yang (kuharapkan) bisa mengingatkan diriku
akan dongeng serta mitos kehidupan masyarakat Cina di masa lalu ...
Pengantin
Arwah adalah sebuah ritual upacara khusus yang dipercaya oleh sebagian besar
masyarakat Cina, terutama mereka yang memegang keyakinan dan kepercayaan adat
lama, untuk melakukan upacara pernikahan sepasang pengantin yang telah
meninggal dunia. Tujuan utama adalah untuk memberikan kebahagiaan serta
ketenangan bagi arwah yang baru saja meninggal. Biasanya ini terjadi pada
anggota keluarga yang meninggal secara tidak wajar atau pada usia relatif muda.
Adapun pasangan yang dicari tentunya juga meninggal pada usia muda, dan melalui
perantara (semacam mak comblang) sebagaimana adat kuno, perjanjian disepakati
untuk memberikan ‘kehidupan baru’ di dunia lain bagi pasangan tersebut.
Terus
terang diriku tidak pernah mengetahui hal ini secara langsung, selain dari kisah
orang-orang tua dan tentunya film-film mandarin yang pernah mengangkat tema ini
(biasanya membutuhkan pendeta yang memiliki kemampuan mengendalikan arwah, rada
spooky juga sih filmnya). Anyway, cukup tentang hal tersebut, mari kita kembali
pada kisah yang terjadi dalam buku ini. Tokoh utama kisah ini adalah Li Lan –
gadis yang hendak menginjak usia 18 tahun, cukup cantik sekaligus menarik,
sayang nasibnya kurang beruntung karena di usia yang relatif terlambat (adat
mengharuskan para gadis bertunangan sejak usia dini, bahkan tidak jarang yang
sudah dijodohkan semenjak lahir / sebelum lahir) ia sama sekali belum menerima
lamaran.
Bukan
karena ia kurang menarik, masalahnya sang ibu meninggal saat ia masih kecil,
dan ayahnya terpuruk dalam kedukaan (sekaligus depresi) hingga melalaikan
tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Li Lan dibesarkan dan diasuh oleh
Amah (semacam ibu asuh) yang dulu juga membesarkan ibunya. Meski wanita tua itu
berusaha sebaik mungkin, banyak hal yang terlewatkan karena bukan haknya untuk
membantu Li Lan, seperti memperkenalkan pada lingkungan sosial masyarakat
(mirip pesta debutan bagi gadis remaja kalangan atas di Inggris ya)>
Celakanya sang ayah super duper cuek, lebih suka menghisap candu dan tenggelam
dalam lamunan setiap hari.
Dan
ketika ia sempat tersadar akan tanggung jawabnya, sebuah tawaran aneh yang
muncul, lamaran bagi Li Lan untuk menjadi pengantin arwah !! Itu adalah sesuatu
yang cukup absurb, karena normalnya hal itu terjadi pada dua pasang manusia
yang telah meninggal dunia. Jika salah satunya masih hidup, maka ritual
tersebut dapat membahayakan jiwanya. Permasalahannya, ternyata sang ayah
memiliki hutang yang lumayan besar kepada ayah calon mempelai pria yang telah
meninggal secara mendadak. Kabar baiknya, mereka adalah keluarga Lim, keluarga
terkaya di kota Malaka. Jika Li Lan menerima lamaran tersebut, satu hal yang
pasti hutang keluarganya terhapuskan, kedua ia dan tentu keluarganya akan
terjamin secara ekonomi.
Semua
tampak menjanjikan, kecuali Li Lan tak memiliki kehidupan dan masa depan
sebagai manusia normal – bayangkan, menikah dengan arwah #mendadakmerinding.
Tak heran jika jawaban Li Lan adalah penolakan secara tegas. Tapi, keluarga Lim
bukan jenis yang bisa ditolak begitu saja. Apalagi Lim Tian Ching – putra
keluarga Lim yang meninggal itu merupakan pewaris tunggal yang selalu dipenuhi
semua keinginannya. Alhasil Li Lan pun mengalami serangkaian kejadian aneh yang
merubah total kesehariannya. Dari mulai mimpi-mimpi buruk akan kedatangan Lim
Tian Ching yang berusaha merayunya agar dengan sukarela menjadi pengantinnya.
Ketika Li Lan tetap menolak, ancaman pun akhirnya keluar bahwa kehidupan normal
Li Lan akan berakhir.
~ Er Lang Shen ~ [ source ] |
Kisah
bergulir dengan cepat dari gambaran kehidupan modern yang masih berbalut adat
istiadat dan norma-norma kuno yang mengikat masyarakat secara kuat, memasuki
gambaran dunia lain, dunia arwah yang tidak jauh berbeda dengan kehidupan
manusia normal. Dalam dunia arwah, ada kekuatan hukum serta aturan yang
dipegang teguh oleh para dewa-dewi, dan tentunya aparat yang berwenang. Cukup
menarik menyimak petualangan Li Lan saat menjalani dua dunia, tidak berbeda
dengan mitos Mesir atau Yunani maupun Romawi yang juga mempercayai adanya
kekuatan lain di atas manusia, adanya dewa-dewi yang berwenang atas jalur
kehidupan ‘mortal’ termasuk merenggut kebahagiaan dan memberikan hukuman bagi
para pelanggar.
Yang
menjadikan daya tarik kisah ini adalah kehadiran sosok pria aneh yang bernama
Er Lang, yang bukan termasuk arwah ataupun manusia biasa. Nama ini mengingatkan
diriku akan sosok Jenderal Er Lang yang mengemban tugas untuk mengawasi
perilaku si kera sakti Sun Go Kong dalam kisah Journey To The West yang
terkenal itu. Meski karakter Er Lang dalam kisah ini memiliki watak dan sifat
yang sedikit berbeda dengan Jenderal Er Lang yang kaku dan selalu mematuhi
peraturan. Secara keseluruhan kisah ini memiliki daya tarik tersendiri,
terutama bagi pembaca yang awam dengan mitos kuno Cina. Sedangkan untuk diriku
pribadi, terus terang ada sedikit rasa kecewa, karena alih-alih menyajikan
kisah tentang mitos dan kehidupan dunia lain (baca : dunia dewa-dewa), penulis
tampaknya terjebak di tengah-tengah, yang akhirnya berhasil menyajikan
sekelumit mitologi kuno sebagai latar belakang, dan berusaha keras
‘menyeretnya’ dalam kehidupan modern yang akhirnya tidak lebih dari sajian
drama romansa tentang seorang gadis yang mencari belahan jiwanya. Tiga bintang
untuk kisah ini, plus tambahan setengah bintang untuk ide awal penggabungan
mitos dan keyakinan kuno dalam nuansa kehidupan yang lebih modern.
Tentang
Penulis :
Yangsze
Choo adalah orang Malaysia keturunan Cina generasi keempat. Setelah meraih
gelar sarjana dari Harvard, dia bekerja sebagai konsultan manajemen dan di
sebuah perusahaan rintisan sebelum ia memenulis novel pertamanya. Kini dia
tinggal di California bersama suami dan kedua anak mereka, dan senang makan
serta membaca (seringnya pada saat bersamaan).
[ more about the author & related
works, just check at here : Yangsze Choo | on Goodreads |
at Facebook | at Twitter ]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
113th Book in
Finding New Author Challenge
269th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/