Translate

Tuesday, March 3, 2015

Books "FADE"

Books “PUDAR”
Judul Asli : FADE
[ book 2 of WAKE Trilogy ]
Copyright © 2009 by Lisa McMann
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Rosemary Kesauly
Editor : Diniarty Pandia
Desain sampul : Martin Dima (martin_twenty1@yahoo.co.id)
Cetakan I : April 2010 ; 264 hlm ; ISBN 978-979-22-5584-3
Harga Normal : Rp. 37.000,-
Rate : 4 of 5

Janie Hannagan dan Cabel Strumheller menjalani kehidupan sehari-hari sebagai remaja SMU Fieldridge High, namun mereka harus merahasiakan hubungan sebagai sepasang kekasih karena misi khusus yang diemban oleh keduanya sebagai agen pihak kepolisian yang menyamar, demi mengungkap isu seputar kasus yang melibatkan pelecehan seksual antara guru dan murid di sekolah mereka. Sayangnya petunjuk yang ada sangat samar dan tidak mampu menuntun pihak kepolisian kepada penyelidikan secara resmi. Karena kemampuan Janie dan kerjasamanya dengan Cabel yang terbukti berhasil mengungkap konspirasi di balik penjualan narkotika di lingkungan sekolah, Kapten Polisi Fran Komisky menaruh kepercayaan atas kemampuan mereka berdua menyelidiki hal-hal yang tidak ‘semestinya’ terjadi di sekolah.



Cabel secara pribadi keberatan meletakkan Janie pada posisi yang berbahaya, karena ia bukan sekedar bekerja di balik layar seperti kasus sebelumnya, tetapi juga berperan aktif sebagai ‘umpan’ bagi predator yang diduga mengincar siswi-siswi Fieldridge High. Bagi Janie, ini adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa ia mampu mengendalikan ‘kemampuannya’ terutama setelah menerima jurnal Miss Stubin dari Kapten Komisky. Miss Stubin adalah mantan pasien rawat Heather Nursing Home (panti jompo) dimana Janie bekerja sebagai paruh waktu, sebelum ia terjuan dalam dunia ‘mata-mata’ ini. Janie baru mengetahui kemampuan Miss Stubin sebagai ‘penangkap mimpi’ yang luar biasa justru setelah beliau meninggal, melalui kunjungan aneh saat Janie bermimpi. Melalui beliau pula, Janie belajar untuk menerima sekaligus memanfaatkan kemampuannya untuk membantu orang-orang yang menderita pada alam bawah sadar mereka ...

Karena misi khusus yang menuntut Janie untuk menggali informasi, maka ia memperkuat kemampuan untuk ‘masuk’ dalam mimpi-mimpi orang-orang di sekolahnya, sesuatu yang sebelumnya justru sangat ia hindari. Tugas ini benar-benar menguras tenaga dan kekuatan Janie, walaupun Cabel selalu siap untuk menemani dan mengawasi dirinya, terutama di saat-saat rentan. Dan hal ini tidak semakin mudah, karena semakin dekat Janie untuk mengungkap pelaku dan dalang predator pelecehan seksual dan pemerkosaaan tersebut, hubungannya dengan Cabel semakin menjauh – ketidaksetujuan Cabel membuatnya bersikap ‘dingin’ ketika Janie menolak berulang kali anjurannya untuk ‘melepas’ kasus tersebut. Mampukah Janie menuntaskan dan menangkap sang pelaku tanpa membahayakan dirinya sendiri – yang harus berperan sebagai umpan bagi predator tersebut ?

Kisah kali memiliki alur yang cepat, menegangkan sekaligus nuansa kelam. Penggambaran penulis tentang perilaku guru-guru yang menjurus pada pelecahan seksual (dan ditiru oleh beberapa orang siswa lainnya) terus terang membuatku merinding dan bergidik. Bagaimana mungkin sosok yang disumpah untuk melindungi dan memberikan pengetahuan bagi remaja yang berjuang mencari jati diri demi masa depan mereka, justru bagai serigala berbulu domba yang memangsa mereka di luar kesadaran dan kehendak mereka ... Tidak bisa kubayangkan juga, bagaimana Janie, terlepas dari kemampuannya yang luar biasa, ia juga hanya seorang remaja berusia 17 tahun. Budaya dan kultural masyarakat Barat memang berbeda dengan masyarakat Timur (Asia) yang lebih tertutup tentang seks di luar nikah, dan hal ini yang tampaknya hendak disoroti oleh penulis, betapa tipis garis batas antara hubungan seksual secara sukarela dengan pemerkosaan menggunakan ‘obat’ (date-rape) yang membuat korban tidak pernah bisa mengingat peristiwa yang merusak harga diri dan jiwanya – hanya ingatan bawah sadar yang muncul dalam teror mimpi-mimpi buruk mengerikan yang harus dihadapi pula oleh Janie untuk mengungkap sekaligus menolong korban-korban tak berdaya ini ... Sebuah sajian kisah fantasi yang tidak biasa dan tak mudah dilupakan begitu usai membacanya, tak sabar untuk berlanjut ke kisah berikutnya (^_^)

[ more about this author & related works, just check at : Lisa McMann | on Goodreads | on Wikipedia | at Twitter | at Facebook ]

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...