Books
“TERJAGA”
Judul Asli : WAKE
[
book 1 of WAKE Trilogy ]
Copyright © 2008 by Lisa
McMann
Penerbit Gramedia Pustaka
Utama
Alih Bahasa : Rosemary
Kesauly
Editor : Diniarty Pandia
Desain sampul : Martin
Dima (martin_twenty1@yahoo.co.id)
Cetakan I : Januari 2010 ;
216 hlm ; ISBN 978-979-22-5246-0
Harga Normal : Rp. 37.000,-
Rate : 4 of 5
Janie Hannagan memiliki
‘masalah besar’ dalam hidupnya. Pada usianya ke-17, ia harus bekerja sekaligus
menyelesaikan sekolahnya, karena ibunya tenggelam dalam botol-botol minumannya
semenjak – entah kapan, mungkin dari ia kanak-kanak. Sejauh ini Janie bisa
mengatur waktu dan berperan sebagai pencari nafkah sekaligus pengatur urusan
rumah tangga yang terdiri dari mereka
berdua. Prestasi Janie cukup bagus, dan ia berharap bisa mendapat beasiswa
untuk melanjutkan kuliah. Namun bukan hal tersebut yang menjadi ‘rahasia’ yang
disembunyikan oleh Janie semenjak ia berusia 8 tahun – ketika ia menyadari
‘kemampuan khusus’ yang juga merupakan kutukan membayangi kehidupannya. Janie
bisa memasuki ‘mimpi-mimpi’ orang lain yang tertidur di dekatnya.
Dari sekedar mimpi-basah
siang hari bolong yang dialami oleh teman-teman sekolahnya yang tertidur
sepanjang pelajaran, hingga mimpi buruk mengerikan yang mampu membuat Janie
‘jungkir-balik’ sebagai reaksi tubuhnya atas kondisi emosional yang ia rasakan.
Janie terbiasa mengalami mual hingga muntah-muntah sampai nyaris pingsan,
hilang kesadaran selama beberapa saat. Sejauh ini, ia berhasil menjaga
kondisinya hingga tak seorang pun mencurigai jika ia harus segera lari ke
toilet atau ke klinik kesehatan. Selain Carrie Brandt yang merupakan satu-satunya sahabat, walau ia
pun tak mengetahui ‘rahasia’ Janie, teman-teman sekolah lainnya termasuk pada
guru tidak terlalu memperhatikan Janie serta kondisi sebenarnya kehidupan yang
ia jalani selama 17 tahun ... hingga suatu hari ia bertemu dengan Cabel
Strumheller – cowok bermasalah yang segera menjadi ‘masalah baru’ dalam
kehidupan Janie.
Rahasia Janie terungkap
saat ia tanpa sengaja memasuki mimpi buruk Cabel, dan anehnya cowok itu mampu
menyadari keberadaan Janie dalam mimpinya, berbeda dengan orang-orang lain yang
selama ini ‘menarik’ Janie dalam mimpi-mimpi mereka. Cabel – cowok yang
memiliki reputasi dan sejarah buruk di masa lalu, ternyata sangat perhatian
atas kondisi Janie dan berusaha membantu melindungi gadis yang seumur hidup berusaha
keras untuk mandiri mempertahankan dan menjaga ‘kewarasan’ benaknya. Hubungan
antara keduanya semakin dekat, kemudian Janie menemukan Cabel tidak terbuka
sepenuhnya kepada Janie. Janji-janji yang di-ingkari, pertemuan-pertemuan
dengan gadis yang yang tanpa sengaja Janie temukan, semuanya membuat gadis ini
kembali menutup cangkang perlindungan yang dibentuk semenjak kanak-kanak
Sebuah kematian yang tak
disangka-sangka, menuntun pemahaman Janie tentang dunia yang sama sekali baru,
tentang kemampuannya yang ternyata juga dimiliki oleh orang-orang tertentu di
dunia, segelintir dari sekian banyak, dan yang terpenting bagaimana Janie
belajar mengendalikan dan mengembangkan kemampuannya sebagai seorang ‘penangkap
mimpi’ (dreamcatcher). Janie segera terlibat dalam serangkaian penjelajahan
dengan misi tertentu – untuk mengungkap kejahatan dan menegakkan keadilan. Ia
bukan sekedar berperan sebagai saksi bisu atas mimpin-mimpi yang ia masuki
melainkan berperan aktif untuk mengarahkan pihak-pihak tertentu. Di saat hubungannya
dengan Cabel nyaris bagaikan benang tipis yang perlahan-lahan terurai mendekati
‘putus’ – rahasia baru tentang kehidupan Cabel menyeret Janie dalam petualangan
yang lebih berbahaya bagi jiwanya ...
“Aku punya masalah dan aku perlu memecahkannya. Aku ingin bermimpi tentang cara memecahkan masalah ini. Aku ingin bermimpi tentang apa yang bisa kulakukan untuk memblokir mimpi-mimpi orang lain. Aku ingin membantu orang lain ... aku juga ingin hidup normal ... supaya mimpi-mimpi mereka tidak menghancurkan hidupku selamanya.” [ p. 134 – 135 ]
~ Lisa McMann ~ |
Sebuah kisah yang tidak
biasa – tentang gadis yang memiliki kemampuan sebagai ‘penangkap mimpi’ dan
terus terang diriku cukup lega tidak mengalami apa yang dimiliki oleh Janie.
Sangat tidak menyenangkan ‘mengintip’ kedalam benak orang lain, terlebih jika dirimu
mengenal orang tersebut, seakan-akan mengetahui rahasia yang sengaja disimpan
dalam-dalam. Sosok Janie digambarkan cukup tangguh sebagai remaja yang harus
menghidupi sekaligus mengatur kehidupan sehari-hari bagi dirinya maupun ibunya
(yang sama sekali tidak pernah memperdulikan dirinya). Ditambah dengan
‘kelebihan’ yang lebih sebagai beban alih-alih karunia, Janie berhasil dengan
susah payah meraih hasil dan prestasi melalui gejolak dan gangguan dari
teman-teman sekitarnya. Sebagai korban bullies, Janie ternyata memiliki hati
nurani yang jauh lebih baik dengan tidak ‘membalas’ para pelaku yang kerap
mengusik dirinya, dengan mengungkap rahasia mereka yang ia ketahui lewat
‘mimpi-mimpi’ yang tanpa sengaja ia masuki. Kemunculan karakter Cabel yang
tidak kalah uniknya, karena ia juga bocah korban masa lalu yang cukup traumatis
akibat perlakuan orang tua yang tega menyakiti secara fisik maupun mental,
bagaimana penulis mengarahkan hubungan yang terjalin antara Janie dan Cabel –
setahap demi setahap, cukup membuatku tertarik sekaligus penasaran menantikan
kelanjutan kisah ini ...
[
more about this author & related works, just check at : Lisa McMann | on Goodreads
| on Wikipedia | at Twitter | at Facebook ]
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/