Judul Asli : THE FOREST OF HANDS AND TEETH
[
book 1 of THE FOREST OF HANDS & TEETH Series ]
Copyright © 2009 by Carrie
Ryan
Cover photograph © 2010 by
Devin Force
Penerbit Kubika (imprint
of Penerbit Matahati)
Alih Bahasa : T. Dewi
Wulansari
Layout : Tim Desain Kubika
Cetakan I : September 2010
; 392 hlm ; ISBN 978-602-96987-3-2
Harga Normal : Rp. 60.000,-
Rate : 3 of 5
Sepanjang hidup Mary, ia
hanya mengetahui satu hal : Peraturan adalah Segalanya. Peraturan yang
diberikan oleh kedua orang tuanya untuk selalu mematuhi dan mengikuti telada
mereka. Peraturan yang diwajibkan oleh kakaknya Jed, agar ia senantiasa aman
dan tidak menimbulkan masalah dalam kehidupan keluarga mereka. Peraturan yang
diberikan oleh Para Pengawas yang senantiasa waspada dalam memastikan setiap
anggota penduduk desa tidak melanggar aturan dan rutinitas yang telah
berlangsung bertahun-tahun. Dan tentu saja Peraturan yang dikeluarkan oleh Para
Biarawati, sebagai pelindung, pengayom, penjaga dan mentor bagi mereka yang
ingin menjalani kehidupan penuh kebenaran dan ketenangan. Mary tidak pernah
terlalu menyukai aneka peraturan tersebut, namun ia selalu bisa menerima tanpa
banyak komentar meski terkadang ia ingin memberontak, mengajukan pertanyaan
yang terlarang ... dan ia masih bisa bertahan untuk menerima itu semua dalam
hidupnya, sampai sesuatu yang mengerikan terjadi.
Penduduk yang taat pada
peraturan mengetahui bahwa pelanggaran menerobos pagar yang mengelilingi desa
mereka, hanya akan membawa mereka pada pertemuan dengan makhluk-makhluk
mengerikan di dunia luar, terutama makhluk-makhluk Belantara Tangan dan Gigi.
Ayah Mary dan Jed telah menjadi salah satu korban Para Ternoda, atau setidaknya
demikian dugaan penduduk desa tatkala mendapati ia tak pernah kembali ke dalam
lindungan pagar desa. Hanya sang istri yang mempercayai bahwa kekasih hatinya
masih hidup di dunia luar pagar. Keyakinan yang berbahaya, dan pada akhirnya
membuat dirinya menjadi salah satu korban baru Para Ternoda. Dalam sekejab
kehidupan Mary berubah 180 derajat. Ia tidak lagi memiliki orang tua, bahkan
Jed menolak menerima dirinya dengan alasan demi keselamatan Beth, istrinya yang
sedang mengandung. Mary tak bisa memilih untuk menikah apalagi membentuk
keluarga, karena pria yang ia cintai justru memilih sahabat karibnya, dan kakak
pria yang ia sukai membatalkan niat untuk ‘memlih’ Mary sebagai pasangannya ...
Buku ini adalah salah satu
dari sekian banyak ‘timbunan’ bertahun-tahun yang nyaris terlupakan, hanya
teringat bahwa dulu membeli gara-gara penasaran berat hasil ‘kompor’ anak-anak
kutu buku. Terus terang diriku sendiri sudah lupa, sebenarnya apa yang menyebabkan
buku ini sempat jadi perbincangan hangat. Berbekal ingatan sekedarnya, akhirnya
tahun ini kucoba membaca demi mengusir rasa penasaran yang kembali muncul. Dari
awal kisah, rasa penasaran yang sudah muncul semakin memuncak, melalui
penuturan gadis bernama Mary yang tampaknya hidup di suatu wilayah tertentu,
nyaris mirip tahanan rumah dengan alasan demi keamanan dan keselamatan dirinya.
Walau alurnya berjalan cukup lambat, masih tetap kuteruskan dengan penuh
semangat – mengingat saat awal membaca Shatter Me karya Tahereh Mafi (salah
satu karya favoritku) hal yang sama juga kualami, dan sangat bersyukur karena
ending buku pertama hingga buku ketiga sangat memuaskan. Dan apakah pengalaman
serupa terjadi pada kasus kisah “The Forest of Hands & Teeth” ... sayangnya
sama sekali jauh dari perkiraan (-__-)
Begitu mengetahui bahwa
penyebab utama ‘masalah’ dalam kisah ini adalah ‘Kaum Ternoda’ (sempat
membuatku bertanya-tanya di awal kisah) dan ternyata mereka adalah kaum Zxxxxx
– karakter yang paling tidak kusukai dalam kisah apa pun, ekspektasiku sudah
mulai menurun. Masih berharap adanya sesuatu yang bisa membuatku menaruh
perhatian lebih, dan hingga akhir halaman, ternyata benar-benar kisah tentang
Zxxxxx #krik-krik \(---_-)9 bisa ditebak deh antusias dan rasa penasaran yang
menggebu-gebu segera ‘cooling-down to zero’. Ok, mungkin bagi sebagian besar
penggemar kisah semacam ini, ceritanya cukup intense dan mencekam. Sayangnya
(again) diriku bukan penggemar kisah sejenis ini. Ditambah dengan ending yang
nyaris ‘cliffhanger’ bisa jadi karena ‘ternyataaaa’ ini buku pertama dari
sebuah serial #sigh, maka cukup 3 bintang dariku untuk kisah yang disebut-sebut
‘fenomenal’ ini. (P.S. mengapa jenis kisah ini bukan favoritku, karena alur
cerita sudah bisa ditebak semenjak awal, satu demi satu jadi korban Zxxxxx
hingga entah bagaimana endingnya)
[
more about this author & related works, just check at here : Carrie Ryan | on Goodreads
| at Twitter | at Facebook ]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/