Translate

Tuesday, June 2, 2015

Books "PRINCE OF THORNS"

Judul Asli : PRINCE OF THORNS
[ book 1 of THE BROKEN EMPIRE Series ]
Copyright © 2011 by Mark Lawrence
Penerbit Ufuk Fantasi
Alih Bahasa : Linda Boentaram
Proofreader : Tendy Yulianes Susanto
Layout : Husni Kamal | Ufukreatif Design
Desain sampul : Jason Chan
Cetakan I : Juni 2012 ; 440 hlm ; ISBN 978-602-18349-3-0
Harga Normal : Rp. 55.000,-
Rate : 3.5 of 5

Ia terlahir sebagai Pangeran Honorous Jorg Ancrath – pewaris Klan Ancrath, sebelum tragedi mengerikan mengubah hidupnya. Ditemukan dalam keadaan nyaris tewas terperangkap semak-semak berduri, bocah berusia 9 tahun itu berhasil bangkit hanya berbekal rasa benci dan dendam yang merasuk ke dalam jiwanya. Ia telah menyaksikan saat kelompok pemberontak menyergap rombongannya, menyiksa dan membunuh ibu serta adiknya dengan cara yang mengerikan hingga menghantui mimpi-mimpi sepanjang hidupnya. Saat mengetahui bahwa ayahnya bahkan tidak menuntut balas kematian ibu serta adiknya, justru menjalin perjanjian kerjasama dengan sosok yang berperan atas kematian orang-orang yang dicintainya, sang pangeran berusaha keras memulihkan kondisinya hanya untuk diam-diam menyelinap keluar dari lingkungan istana – untuk menuntut balas pada setiap orang yang telah menjadi musuhnya ...


Diam-diam ia dibimbing oleh sang tutor untuk menempuh kehidupan keras demi mewujudkan cita-cita barunya, ia akhirnya menghilang dari kerajaan, setelah melakukan pembobolan penjara tahanan yang disiksa, dan pada akhirnya memimpin rombongan manusia-manusia aneh dan mengerikan, menjadi pasukan khusus yang menebar teror. Sang pangeran hilang tanpa jejak, terutama untuk menghindar dari kejaran pasukan kerajaan yang diperintah oleh ayahnya : untuk melenyapkan dirinya !! Bersama pasukan baru yang merupakan buronan kerajaan, mereka menjarah kawasan-kawasan tertentu, merampas harta benda dan membantai orang-orang yang menghalangi langkah mereka. Tiada seorang pun mengetahui rencana sang pemimpin, bocah laki-laki yang kemudian tumbuh menjadi sosok manusia bengis, berdarah dingin sekaligus memiliki kecerdasan otak untuk melakukan persiapan pembalasan dendam yang mematikan.

Enam tahun kemudian, tanpa pernah diduga oleh siapa pun, ia kembali muncul bersama pasukan yang menakutkan, datang menghadap penguasa Ancrath sekaligus ayah kandungnya, menuntut hak sebagai ahli waris kerajaan atas imbalan kesediaannya untuk ‘mengampuni’ nyawa sang ayah bersama keluarga barunya. Namun pemuda yang telah tumbuh menjadi pria kuat tanpa memiliki belas kasih ini, berpegang teguh pada tujuan yang ditanamkan sebagai satu-satunya kekuatan yang membuatnya mampu bertahan terhadap segala penderitaan yang ia alami – membunuh Count Renar, paman yang telah bertanggung jawab atas kematian ibu dan adiknya. Dan demi itu semua, ia mampu mengorbankan siapa saja, asalkan hal tersebut dapat membuatnya semakin dekat dengan manusia yang diburu selama ini.

Brutal, sadis, penuh dengan detil serta sajian perburuan dan pembunuhan tiada henti. Sedikit mengingatkan diriku kisah Finnikin of the Rock (Winterlich) karya Melina Marchetta, walau terus terang karakter Jorg Ancrath di sini jauh lebih mengerikan, mungkin bisa disanding dengan kisah kebrutalan ala Attila the Hun. Penulis tampaknya sengaja ‘menjerumuskan’ pembaca dalam perjalanan kisah petualangan ala prajurit Viking, di mana garis tipis antara kebenaran, keadilan dan kejahatan, nyaris tidak dapat dibedakan karena masing-masing pihak memiliki alasan tersendiri untuk membenarkan aneka tindakan yang pada akhirnya merenggut nyawa orang lain. Pembalasan dendam merupakan tema sehari-hari yang menjadi landasan untuk menegakkan keadilan. Meski latar belakang serta situasi yang cukup kompleks terjalin dalam sajian kisah yang cukup mengundang rasa penasaran ini, tidak dapat kupungkiri perasaan ‘tidak nyaman’ sepanjang (usaha) menikmati kisah ini ... selain beberapa pilihan gaya bahaya yang cukup membuatku mengerutkan kening, tiada satau pun karakter dalam kisah ini yang mampu menarik simpatiku. Mungkin menjadi tren tersendiri bagi sebagian kalangan pembaca bahwa semakin brutal dan sadis sajian sebuah kisah, semakin populer di kalangan pembaca. Well – it’s not my (choices) type of reading anyway (-__-)   

[ more about this author & related works, just check at here : Mark Lawrence | on Goodreads | on Wikipedia ]

Best Regards,

@HobbyBuku


No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...