Judul Asli : PRINCE OF THORNS
[
book 1 of THE BROKEN EMPIRE Series ]
Copyright © 2011 by Mark
Lawrence
Penerbit Ufuk Fantasi
Alih Bahasa : Linda
Boentaram
Proofreader
: Tendy Yulianes Susanto
Layout : Husni Kamal |
Ufukreatif Design
Desain sampul : Jason Chan
Cetakan I : Juni 2012 ; 440
hlm ; ISBN 978-602-18349-3-0
Harga Normal : Rp. 55.000,-
Rate : 3.5 of 5
Ia terlahir sebagai
Pangeran Honorous Jorg Ancrath – pewaris Klan Ancrath, sebelum tragedi
mengerikan mengubah hidupnya. Ditemukan dalam keadaan nyaris tewas terperangkap
semak-semak berduri, bocah berusia 9 tahun itu berhasil bangkit hanya berbekal
rasa benci dan dendam yang merasuk ke dalam jiwanya. Ia telah menyaksikan saat
kelompok pemberontak menyergap rombongannya, menyiksa dan membunuh ibu serta
adiknya dengan cara yang mengerikan hingga menghantui mimpi-mimpi sepanjang
hidupnya. Saat mengetahui bahwa ayahnya bahkan tidak menuntut balas kematian
ibu serta adiknya, justru menjalin perjanjian kerjasama dengan sosok yang
berperan atas kematian orang-orang yang dicintainya, sang pangeran berusaha
keras memulihkan kondisinya hanya untuk diam-diam menyelinap keluar dari
lingkungan istana – untuk menuntut balas pada setiap orang yang telah menjadi
musuhnya ...
Diam-diam ia dibimbing
oleh sang tutor untuk menempuh kehidupan keras demi mewujudkan cita-cita
barunya, ia akhirnya menghilang dari kerajaan, setelah melakukan pembobolan
penjara tahanan yang disiksa, dan pada akhirnya memimpin rombongan
manusia-manusia aneh dan mengerikan, menjadi pasukan khusus yang menebar teror.
Sang pangeran hilang tanpa jejak, terutama untuk menghindar dari kejaran
pasukan kerajaan yang diperintah oleh ayahnya : untuk melenyapkan dirinya !! Bersama
pasukan baru yang merupakan buronan kerajaan, mereka menjarah kawasan-kawasan
tertentu, merampas harta benda dan membantai orang-orang yang menghalangi
langkah mereka. Tiada seorang pun mengetahui rencana sang pemimpin, bocah
laki-laki yang kemudian tumbuh menjadi sosok manusia bengis, berdarah dingin
sekaligus memiliki kecerdasan otak untuk melakukan persiapan pembalasan dendam
yang mematikan.
Enam tahun kemudian, tanpa
pernah diduga oleh siapa pun, ia kembali muncul bersama pasukan yang
menakutkan, datang menghadap penguasa Ancrath sekaligus ayah kandungnya,
menuntut hak sebagai ahli waris kerajaan atas imbalan kesediaannya untuk
‘mengampuni’ nyawa sang ayah bersama keluarga barunya. Namun pemuda yang telah
tumbuh menjadi pria kuat tanpa memiliki belas kasih ini, berpegang teguh pada
tujuan yang ditanamkan sebagai satu-satunya kekuatan yang membuatnya mampu
bertahan terhadap segala penderitaan yang ia alami – membunuh Count Renar,
paman yang telah bertanggung jawab atas kematian ibu dan adiknya. Dan demi itu
semua, ia mampu mengorbankan siapa saja, asalkan hal tersebut dapat membuatnya
semakin dekat dengan manusia yang diburu selama ini.
Brutal, sadis, penuh
dengan detil serta sajian perburuan dan pembunuhan tiada henti. Sedikit
mengingatkan diriku kisah Finnikin of the Rock (Winterlich) karya Melina
Marchetta, walau terus terang karakter Jorg Ancrath di sini jauh lebih
mengerikan, mungkin bisa disanding dengan kisah kebrutalan ala Attila the Hun.
Penulis tampaknya sengaja ‘menjerumuskan’ pembaca dalam perjalanan kisah
petualangan ala prajurit Viking, di mana garis tipis antara kebenaran, keadilan
dan kejahatan, nyaris tidak dapat dibedakan karena masing-masing pihak memiliki
alasan tersendiri untuk membenarkan aneka tindakan yang pada akhirnya merenggut
nyawa orang lain. Pembalasan dendam merupakan tema sehari-hari yang menjadi
landasan untuk menegakkan keadilan. Meski latar belakang serta situasi yang
cukup kompleks terjalin dalam sajian kisah yang cukup mengundang rasa penasaran
ini, tidak dapat kupungkiri perasaan ‘tidak nyaman’ sepanjang (usaha) menikmati
kisah ini ... selain beberapa pilihan gaya bahaya yang cukup membuatku
mengerutkan kening, tiada satau pun karakter dalam kisah ini yang mampu menarik
simpatiku. Mungkin menjadi tren tersendiri bagi sebagian kalangan pembaca bahwa
semakin brutal dan sadis sajian sebuah kisah, semakin populer di kalangan
pembaca. Well – it’s not my (choices) type of reading anyway (-__-)
[
more about this author & related works, just check at here : Mark Lawrence | on Goodreads
| on Wikipedia ]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/