Translate

Monday, June 8, 2015

Books "VANDARIA SAGA : REDFANG"

Judul : VANDARIA SAGA – REDFANG
Copyright © 2011 by Fachrul R.U.N
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Editor : Louis Javano
Layout : Mulyono
Pencipta Hikayat : Ami Raditya
Penyusun Hikayat : Felix Adrianto, Rama Indra, Fachrul R.U.N, Melody Violine, Anindito Alfaritsi
Ilustrasi dalam : Happy Mayorita
Desain & ilustrasi sampul : V. Weyland
Cetakan I : 2011 ; 430 hlm ; ISBN 978-979-22-9092-9
Rate : 4 of 5

Cassius dan Velius Red Fang, putra Duke Claudius Redfang, penguasa wilayah Canivius – bangsawan terhormat Kerajaan Blackmoon. Mereka tidak menyukai frameless, namun Velius cukup blak-blakan menentang frameless dan mendukung keluarga Hailstrom di kawasan utara yang gencar melakukan kampanye antiframeless. Sebagai putra sulung sudah sewajarnya Cassius merupakan ahli waris kerajaan, namun sifat dan wataknya yang dingin, keji dan otoriter membuat dirinya tidak disukai oleh rakyat, yang lebih menyukai Velius dengan pembawaan ramah, periang, supel walau agak temperamental. Dan betapa terkejutnya Cassius tatkala wasiat ayahnya dibacakan usai pemakamannya, karena sang ayah juga berpendapat Velius lebih layak sebagai penggantinya, dan memerintahkan Cassius untuk mendampingi sang adik dalam pemerintahan.

Ambisi membabi-buta disertai amarah, terlebih setelah Velius dengan tegas menolak tawaran kakaknya untuk mengambil alih tampuk kekuasaan, membuat Cassius nekad melakukan sebuah rencana keji. Ia membunuh Velius dengan cara licik dan menyembunyikan mayatnya yang hancur sehingga tak seorang pun mengetahui keberadaannya ketika smeua pihak akhirnya menyadari Velius telah menghilang. Cassius berhasil meraih impian dan menyebar kekuasaan melalui teror dan ketakutan di masyarakat. Namun ia juga memiliki kecerdasan hingga membuat Canivius menjadi wilayah yang lebih makmur selama 8 tahun masa pemerintahannya. Hingga kejadian-kejadian aneh mulai membayangi kehidupannya. Dimulai dari mimpi-mimpi aneh yang dialami oleh Avenia Fang, istri dan permaisuri yang sangat ia cintai.

Avenia adalah sahabat putra-putra Redfang semenjak kanak-kanak, hingga ia lebih memilih Velius dan menjadi tunangannya, sebelum Velius menghilang secara tiba-tiba. Kini setelah nyaris 8 tahun menjalani kehidupan rumah tangga yang tenang dan bahagia, mendadak Avenia diusik oleh mimpi akan ‘kedatangan’ Velius yang mencari dirinya, dan memberi kabar bahwa ia masih hidup dan berada di kawasan desa Antipia. Hati dan pikiran Cassius menjadi tidak tenang, mengingat di desa itu pula ia telah membunuh Velius. Didampingi oleh Ninh – wanita patarung dari Ardelkay sekaligus pengawal pribadi Cassius, mereka berangkat untuk mengetahui kebenaran dari mimpi-mimpi Avenia. Benarkah Velius masih hidup dan selama 8 tahun sengaja bersembunyi dari keluarga maupun kenalannya ? Bagaimana mungkin ia ‘bangkit’ dari kematian jika Cassius sendiri telah memastikan bahwa adiknya tewas di tangannya ?

Kisah ini mengingatkan akan ‘The Tragedy of Hamlet’ karya William Shakespeare, dan kisah yang awalnya kuduga cukup sederhana, tentang pertikaian antar keluarga memperebutkan kekuasan, ternyata berubah menjadi kasus yang cukup pelik. Bukan sekedar sajian fantasi belaka, penulis memasukan unsur supranatural yang berbalut misteri suspense pada beberapa bagian sehingga menimbulkan nuansa kelam penuh intensitas ala Poe’s writing style. Di sisi lain, kehadiran karakter yang dipertanyakan ‘keberadaannya’ – apakah merupakan realita atau sekedar halunisasi akibat gunjangan jiwa, bermain-main dengan efek psikologis dalam mengembangkan karakter dalam kisah ini, yang bisa saja menjadi kisah monoton dengan alur lambat, tapi yang terjadi dalam Red Fang justru sebaliknya.

Tanpa membaca seri Vandaria sebelumnya, sehingga pada beberapa bagian diriku sedikit kebingungan dengan latar belakang kaum frameles maupun kerajaan-kerajaan besar wilayah Vandaria, kisah ini tetap dapat dinikmati layaknya ‘single-novel’ karena dari awal-pertengahan-akhir semuanya tersaji dalam paket tersendiri, kompleks, penuh konflik serta detil-detil yang mampu memuaskan pembaca ambisius (istilahku untuk ‘keserakahan’ dalam usaha mencari sesuatu yang spesial dalam setiap kisah) semacam diriku. Jika ini dikatakan sebagai novel perdana sang penulis, maka acungan jempol layak kuberikan karena merupakan kepuasan tersendiri dalam menuntaskan kisah ini hingga mampu membekas dalam ingatan usai halamn terakhir tertutup. Sekaligus mengundang tanda tanya, bagaimana kelanjutan konflik dan konspirasi yang telah terbentuk sepanjang kisah ini ? Saatnya untuk mencari (jika ada) kelanjutan Red Fang \(^-^)/

[ more about the author & related works, just check at here : Fachrul R.U.N. | at Twitter | Vandaria Saga | Vandaria Fanpage ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...