Books
“PRINCESS OF THE MIDNIGHT BALL”
Judul Asli : PRINCESS OF THE MIDNIGHT BALL
[
book 1 of THE PRINCESSES OF WESTFALIN Trilogy ]
Copyright © 2009 by
Jessica Day George
Penerbit Atria
Alih Bahasa : Ferry Halim
Editor : Ida Wajdi
Proofreader : Jia Effendie
Lay out : Aniza
Cetakan I : Februari 2010
; 386 hlm ; ISBN 978-979-1411-92-9
Harga Normal : Rp. 55.000,-
Rate : 3 of 5
Kerajaan Westfalin
akhirnya memenangkan peperangan berkepanjangan yang telah memakan sekian banyak
korban rakyatnya, terutama kaum muda. Galen adalah salah satu dari segelintir
pemuda yang selamat, meski ia kehilangan seluruh keluarganya, ayah, ibu serta
adiknya, semuanya tewas dalam masa peperangan. Tanpa tujuan khusus, ia berangkat
ke ibukota untuk menemui satu-satunya kerabat yang ia ingat dari kisah-kisah
yang dulu dilontarkan oleh sang ibu. Melalui perjalanan panjang nan melelahkan,
akhirnya ia berhasil menemui bibi Liesel – saudara ibunya, yang telah menikah
dengan Reiner Orm – sosok cukup terkenal di kota Bruch. Keluarga Reiner Orm –
bukan sekedar kerabat Galen, tetapi juga memiliki profesi sebagai kepercayaan
Raja Westfalin untuk mengurus kebun dan taman istana yang juga sangat dikenal
oleh penduduk Westfalin.
Ketika Galen ikut serta
membantu pekerjaan sang paman, ia berkesempatan untuk melihat sisi lain dari
Istana, dan tanpa disengaja bertemu dengan putri tertua dari 12 bersaudari
putri Raja Wesflalin. Pertemuan tersebut ternyata memberikan kesan mendalam
bagi kedua belah pihak. Tanpa menyadari bahwa ia telah memasuki lingkungan
kehidupan yang sama sekali berbeda, Galen mendapati ada rahasia aneh yang
menyelubungi ke-12 putri tersebut. Isu dan rumor tentang keseharian mereka,
semakin rumit tatkala sebagian dari mereka mulai beranjak dewasa dan telah
menginjak masa untuk diperkenalkan ke khalayak umum. Raja Westfalin bahkan
membuat sayembara bagi para pangeran di segala penjuru negeri, untuk mengungkap
misteri yang terjadi di istana, dan pemenang akan berhak memilih salah satu
putri sebagai calon istri sekaligus menerima warisan harta Westfalin.
Satu persatu pangeran dari
aneka kerajaan muncul dan berusaha memperoleh jawaban. Namun mereka semua
pulang dengan kegagalan. Situasi semakin rumit ketika diketahui para peserta
yang gagal ternyata tidak satu pun kembali dengan selamat. Jika mereka sempat
pulang ke kerajaan masing-masing, secara mendadak mereka meninggal akibat
penyakit aneh atau kecelakaan fatal. Keluarga kerajaan tetangga mulai memandang
hal ini sebagai ancaman dan menyalahkan Kerajaan Westfalin sebagai penyebab
kematian-kematian tersebut. Sebagai penguasa dan penakluk sekian banyak wilayah
serta kerajaan lain, Raja Westfalin mulai merasakan kegelisahan serta khawatir
akan masa depan keluarga serta bangsanya. Dan satu-satunya kunci untuk
menyelamatkan mereka semua dari ancaman serta bencana perang baru, maka rahasia
yang terjadi pada ke-12 putrinya harus dipecahkan dalam waktu singkat.
Kisah yang ditulis
berdasarkan dongeng ‘Twelve Dancing Princess’ karya klasik Grimm Bersaudara ini
seharusnya mampu memberikan kesan khusus serta daya tarik tersendiri. Entah
mengapa, hal tersebut sama sekali tidak kuperoleh, selain perasaan ‘janggal’
yang menyelimuti sepanjang kisah ini. Ibarat membaca penggalan-penggalan adegan
yang berusaha dirangkai menjadi kesatuan kisah, sayangnya justru jalinan yang
terjadi terasa janggal dan kaku. Kekuatan emosi yang juga seharusnya tergambar
pada kondisi ke-12 putri, keputus-asaan hingga kesedihan yang terjadi selama
bertahun-tahun, tidak menimbulkan kesan yang cukup dalam. Masuknya sosok Galen
yang seharusnya cukup kuat dan dominan, juga berkesan sekedar ‘tempelan’
belaka. Terlepas dari ide (yang memang bagus dari versi aslinya) dan latar
belakang yang menarik, tampaknya penulis berusaha ‘menulis-ulang’ kisah yang
seharusnya sangat kelam (sejenis dark-fantasy) menjadi lebih ‘ringan’ untuk
kalangan anak-anak, dan hasilnya justru berkesan ‘setengah-matang’ ...mungkin
lebih baik jika penulis membuat versi yang sama sekali berbeda, bisa jauh lebih
berkesan dan perkembangan emosional yang terjalin juga bisa lebih terasa.
[
more about the author & related works, just check at here : Jessica Day George | on
Goodreads | at Twitter ]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/