Translate

Sunday, June 7, 2015

Books "VANDARIA SAGA : TAKDIR ELIR"

Judul : VANDARIA SAGA - TAKDIR ELIR
[ book 1 of TRILOGI ELIR | CHRONICLES OF ELIR Series ]
Copyright © 2012 by Hans J. Gumulia
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Editor : Reyner Nabeel
Proofreader : Bonmedo Tambunan, Dina Begum, Adit Hadi Pratama
Layout : Mulyono
Pencipta Hikayat : Ami Raditya
Penyusun Hikayat : Rama Indra, Azisa Noor
Desain sampul & ilustrasi dalam : Rama Indra, Hans J, Gumulia
Cetakan I : Maret 2015 ; 244 hlm ; ISBN 978-979-22-8138-5
Rate : 3.5 of 5

Benua Elir pada masa 842 A.R. – terletak di kawasan timur laut Tanah Utama Vandaria, diramalkan akan mengalami masa-masa sulit, pertikaian dan konflik silih berganti, hingga pecahnya peperangan antara dua kerajaan besar, Vandergaard dan Serenade, merubah masa depan kehidupan makhluk-makhluk yang tinggal di kawasan tersebut. Demi mencegah terjadinya mala petaka yang mengerikan, dipilih wakil-wakil pilihan yang akan berjuang menegakkan keadilan sekaligus kedamaian di Elir. Dari Tanah Suci Bedina – seorang Ksatria Valiant Ordo Vhranas, gadis frameless bernama Rozmerga khusus berangkat untuk menjadi penghubung dan pembawa pesan dari Pendeta Agung Xafalian kepada Raja Xaliber Reginhild – penguasa Vandergaard, dan Raja Althor Rauzell Serenade. Sementara itu dari Hutan Tenteram Raz’Vinel, seorang gadis frameless bernama Liarra Valweyn Flavianus – keturunan marga suci Flavianus ‘terkirim’ bersama Valuminiare – busur panah salah satu dari artefak suci, dengan misi serupa, menyelamatkan Elir dari bayangan kegelapan yang mengintai. Mereka akan bertemu dengan Sigmar Arvhelon – pemuda separuh frameless dari Republik Highwind yang menguasai pengetahuan serta tehnologi yang sangat canggih. Tiga sosok yang asing satu sama lain,  memiliki kemampuan, pengetahuan dan bakat yang berbeda, menempuh ‘perjalanan’ aneh, unik sekaligus menegangkan demi memenuhi sebuah misi khusus demi menyelamatkan Elir dari kehancuran. Mampukah mereka menyatukan kekuatan dan menuntaskan misi sebelum semuanya terlambat ?


Kisah Vandaria Saga cukup dikenal dikalangan penggemar fantasi sebagai karya anak bangsa yang berusaha mengangkat pamor karya asli penulis Indonesia, yang (seharusnya) tidak kalah dengan karya penulis luar. Terus terang, diriku bukan penggemar karya asli, bukan karena fanatisme, lebih karena telah terbiasa dengan karya penulis luar sehingga ekspektasi yang sering muncul tatkala diriku (berusaha) mencoba karya asli, acapkali tidak terpenuhi alias kecewa dan tidak puas. Sebagai penggemar kisah fantasi, Vandaria Saga turut menggelitik rasa ingin tahuku, sayangnya perkenalan pertamaku justru membuatku ‘malas’ untuk mencoba membaca seri Vandaria Saga lainnya. Bisa jadi karena (pilihan) bacaan pertamaku adalah Kristalisasi – sebuah kumcer, tipikal jenis bacaan yang biasanya kuhindari karena kurangnya permainan yang tertata dengan baik antara awal-pertengahan-akhir sebuah kisah. Dan kini, setelah bertahun-tahun kemudian, dalam rangka beres-beres timbunan, kucoba kembali membaca salah satu dari seri Vandaria Saga dengan judul Takdir Elir. Luar biasanya, diriku cukup tertarik semenjak awal kisah, dimulai dengan pembukaan serba misterius, dilanjutkan dengan petualangan yang menegangkan, menarik bahkan cukup menggelitik melalui karakter yang cukup ‘kocak’ hingga alur yang komplkes disertai konflik penuh teka-teki yang mau tak mau membuatku penasaran hingga akhir, untuk mengetahui kebenaran di balik semua rahasia yang muncul dengan aneka petunjuk serba terselubung.

Salah satu kelemahan yang acapkali muncul pada karya asli yang mengambil latar belakang epik fantasi, bukan saja harus membuat latar belakang yang cukup kompleks, baik lokasi maupun pengenalan dan pengembangan para karakter, dalam jalinan alur yang tidak mudah ditebak namun juga tidak terjebak dalam ‘keruwetan’ yang sering muncul pada pertengahan kisah, hingga kesulitan untuk menutup kisah dengan ending yang memuaskan. Demikian pula dengan kisah yang ternyata merupakan buku pertama dari Trilogi Elir ini, dengan adanya karakter-karakter silih berganti disertai nama-nama yang cukup panjang (bisa bikin lidah terselip jika harus mengucapkan berulang kali), ternyata cukup dipermudah untuk dihafalkan. dengan penekanan perbedaan nyata serta kekuatan (dan juga kelemahan) para karakter utama yang dikembangkan hingga mampu memikat pembaca. Tentu saja ilustrasi yang diberikan turut menunjang imajianasi pembaca untuk memahami penuturan dan deskripsi yang diberikan oleh sang penulis. Kerumitan situasi dan lokasi, juga lebih mudah dipahami oleh pembaca karena dibagi menjadi beberapa bagian, di mana kemunculan para tokoh-tokoh utama, dijabarkan terlebih dahulu, digiring menuju proses perjalanan hingga dipertemukan dalam adegan seru yang tak mudah dilupakan begitu saja. Sisi lain yang tak kalah menarik, penulis memadukan unsur-unsur ‘kuno’ melalui legenda, mitos dan tentu saja ‘sihir’, ditambah dengan munculnya unsur tehnologi canggih ala sc-fi, sedikit banyak mengingatkan diriku akan karya fenomenal Edgar Rice Burroughs melalui ‘John Carter of Mars’ – yang semakin menambah nilai plus karya ‘perdana’ seri Vandaria yang layak diacungi jempol !

[ more about the author & related works, just check at here : Hans J. Gumulia | at Facebook | Vandaria Saga | Vandaria Fanpage ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...