Books
“CITY OF MASKS”
Judul Asli : CITY OF MASKS
[
book 1 of STRAVAGANZA Series ]
Copyright © 2008 by Mary
Hoffman
Penerbit Mizan Fantasi /
Orange Books
Alih Bahasa : Rini Nurul
Badariah
Editor
: Richanadi
Layout
: Novia Fajriani
Desain sampul : Windu
Tampan
Cetakan I : Oktober 2011 ;
426 hlm ; ISBN 978-979-433-659-5
Harga Normal : Rp. 65.000,-
Rate : 3.5 of 5
Dua dunia. Dua masa yang
berbeda. Dua Negara. Dua Kota. Dihubungkan oleh Satu – remaja pria yang
menderita kanker parah di satu dunia, dan segar bugar di dunia lainnya. Ia
adalah Stravagante – pemilik jimat
yang mampu bepergian menembus ruang dan waktu. Namun jauh sebelum ia terlibat
lebih jauh dengan petualangan nan menebarkan sekaligus memberikan harapn baru
bagi dirinya, ia hanyalah remaja normal yang menderita akibat penyakitnya.
Ketika sebuah kesempatan untuk memiliki kehidupan yang sama sekali berbeda, ia
tak mampu menolak godaan untuk meraihnya, hingga ia dihadapkan pada sebuah
konsekuensi, yang berarti ia harus rela kehilangan keluarga dan orang-orang
yang ia kasihi ...
Lucien sedang berusaha
menerima kenyataan bahwa dirinya tidak akan pernah hidup layaknya remaja
seusianya, ketika vonis dokter bahwa kanker yang ia derita berkembang menjadi
sesuatu yang lebih ganas. Ia tak mampu memberikan penghiburan kepada kedua
orang tuanya yang ikut merasakan penderitaan serta ketakutan melihat putra
mereka secara perlahan-lahan mulai menjelang ajal di usia sangat muda. Ketika
ayahnya memberikan hadiah sebuah buku menarik tentang Venesia, Lucien mendapati
hal tersebut cukup memberikan sedikit penghiburan bagi dirinya, hingga ia
tertidur saat melihat-lihat buku tersebut, kemudian terbangun di suatu tempat
yang sama sekali tak dikenalinya ...
Arianna, dibesarkan
layaknya anak gadis dan sebagai satu-satunya putri kesayangan keluarganya serta
penduduk Torrone. Meski demikian ia memiliki impian yang sama sekali berbeda,
ia tak ingin menghabiskan hidupnya di pulau dimana masa kanak-kanaknya
dihabiskan untuk menjejahi setiap jengkal wilayah pulau tersebut. Ia ingin
menjadi seorang mandolier, yang umumnya dilakukan oleh kaum lelaki, dan demi
mewujudkan impiannya yang unik, diam-diam sebuah rencana untuk melarikan diri
dari keluarganya dan menyelinap dengan samaran sebagai bocah lelaki, ia hendak
ikut serta dalam seleksi pemilihan calon mandolier di Bellezza. Dan ketika
rencana itu tampak berjalan lancar, ia bertemu dengan pemuda aneh yang muncul
secara tiba-tiba ...
Lucien – pemuda yang
berasal dan tinggal di London, Inggris di abad ke-20, tiba-tiba berada di
kawasan bernama Bellezza, Talia yang sungguh serupa dengan gambaran Venesia,
Italia di abad ke-16. Pertemuannya dengan gadis aneh yang tampaknya menyamar
sebagai bocah lelaki, bukan saja merupakan awal dari petualangan menegangkan
dan membahayakan jiwanya, tetapi juga perubahan besar dalam kehidupannya. Di
Bellezza ia dikenal sebagai Luciano – yang mendadak terpilih sebagai salah satu
mandolier Duchessa of Bellezza, dan bertemu dengan Signor Rodolfo – Senator dan
orang kepercayaan Duchessa, yang mengetahui rahasia Lucien / Luciano sebagai ‘stravagante’ – pengembara antardunia.
Di saat ia mengalami
segala kesakitan di dunia asalnya, Lucien justru sangat sehat dan kuat saat
berada di Bellezza. Namun ia berhati-hati untuk mengingat petunjuk Signor
Rodolfo dalam usaha melakukan ‘lintas-dunia’ agar ia tidak terjebak di salah
satu tempat. Kesulitan mulai muncul ketika ia harus menyesuaikan kegiatan
sesuai kondisi yang dituntut pada dua dunia tersebut. Ditambah saat musuh yang
harus dihadapi di Bellezza, keluarga di Chimici yang berkuasa di Talia, serta
mengincar Bellezza agar tunduk di bawah kekuasaan mereka, tak segan-segan
menggunakan segala cara untuk menjatuhkan kekuasaan Duchessa of Bellezza yang
menjadi panutan rakyat di sekitarnya kawasan tersebut.
Talia's Map |
Awal diriku tertarik pada
buku ini asli karena covernya yang menarik dengan warna yang tidak kalah
ngejreng, plus sinopsis yang menjanjikan sebuah ‘petualangan’ (I love Adventure
Story, asal jangan sampai mengalaminya sendiri hahaha). Ternyata perkiraanku rada
sedikit meleset. Secara keseluruhan kisah ini dibangun atas ide dan latar
belakang yang bisa dipastikan menarik perhatian pembaca, terutama penggemar
fantasi dan travelling seperti diriku. Tema ‘time travel’ (perjalanan melintasi
waktu) yang dipadu dengan unsur historical, dannnn lokasi nan romantis di
Venesia, Italia yang membuat imajinasi melayang-layang (padahal aslinya kota
tersebut puanaasssnya minta ampun, but ada gelato auper yummy tersedia di
berbagai sudut kota #malahngomonginkuliner).
Jangan lupa dalam sejarah,
justru kawasan Italia seperti Venesia merupakan wilayah paling berdarah saking
banyaknya perang, perseteruan dan konflik tiada henti (yang juga menjadi salah
satu daya tarik dalam kisah ini). Mandolier yang cakep, well aku sendiri belum
menjumpai model seperti dalam kisah, rata-rata para pendayung di Venesia sudah
rada berumur hehehe, kecuali klo mau liat pasukan Garda Swiss di Vatican yang
ehemm..ehemm (malah ngelantur ke topik lain ini). Ok kembali ke topik awal,
dengan menggunakan istilah-istilah yang cukup dikenal, terutama menyangkut
konflik dan kudeta antara keluarga di Chimici (kemungkinan merujuk pada Klan
Medici) hingga pergolakan dalam perebutan kekuasaan Gereja Katolik dan Kristen,
antara Spanyol, Portugal dan Venesia yang tidak pernah mau tunduk pada kekuatan
kedua belah pihak, tergambar sangat jelas pada latar belakang Bellezza dan
Talia yang dikuasai oleh Klan Di Chimici.
~ Stravaganza Series versi UK ~ |
Jika semua kombinasi unsur
yang menarik dan mengundang penasaran menjadi landasan kisah ini, seharusnya diriku
mampu memberikan minimal 4 bintang. Sayangnya ada sedikit masalah yang
mengganggu kenikmatanku sepanjang kisah ini. Gaya penuturan yang digunakan
penulis berupa penggalan-penggalan pendek adegan-adegan, membuat jeda dan
perpindahan situasi yang sangat cepat, membuat diriku tak mampu menjalin ikatan
‘emosi’ yang lebih dalam terutama pada masing-masing karakter. Proses
pengalihan antara seting modern dengan seting masa lalu juga kurang nyaman,
detil-detil yang seharusnya bisa memperjelas situasi juga tidak muncul, alhasil
diriku bagai terombang-ambing penuh tanda tanya dalam ‘membaca’ perjalanan
tokoh kisah ini. Mungkin saja hal ini memang belum terungkap karena ini adalah
buku pertama dari seri Stravaganza, dan sayangnya edisi terjemahan ini
tampaknya tidak berlanjut. Maka di sinilah diriku harus mengakhiri petualangan
yang (sebenarnya) menarik dengan ketidak-puasan bagaikan makan tanpa kenikmatan
atau rasa puas tersendiri ...
[
more about the author & related works, just check at here : Mary Hoffman | on Goodreads | on Wikipedia | Stravaganza’s Site ]
Best Regards,
@HobbyBuku
teks ni sangat menarik gan..
ReplyDeletemantap deh artikel ni...
maksih gan atas infonya.