Translate

Thursday, August 13, 2015

Books "CITY OF MASKS"

Books “CITY OF MASKS”
Judul Asli : CITY OF MASKS
[ book 1 of STRAVAGANZA Series ]
Copyright © 2008 by Mary Hoffman
Penerbit Mizan Fantasi / Orange Books
Alih Bahasa : Rini Nurul Badariah
Editor : Richanadi
Layout : Novia Fajriani
Desain sampul : Windu Tampan
Cetakan I : Oktober 2011 ; 426 hlm ; ISBN 978-979-433-659-5
Harga Normal : Rp. 65.000,-
Rate : 3.5 of 5

Dua dunia. Dua masa yang berbeda. Dua Negara. Dua Kota. Dihubungkan oleh Satu – remaja pria yang menderita kanker parah di satu dunia, dan segar bugar di dunia lainnya. Ia adalah Stravagante – pemilik jimat yang mampu bepergian menembus ruang dan waktu. Namun jauh sebelum ia terlibat lebih jauh dengan petualangan nan menebarkan sekaligus memberikan harapn baru bagi dirinya, ia hanyalah remaja normal yang menderita akibat penyakitnya. Ketika sebuah kesempatan untuk memiliki kehidupan yang sama sekali berbeda, ia tak mampu menolak godaan untuk meraihnya, hingga ia dihadapkan pada sebuah konsekuensi, yang berarti ia harus rela kehilangan keluarga dan orang-orang yang ia kasihi ...


Lucien sedang berusaha menerima kenyataan bahwa dirinya tidak akan pernah hidup layaknya remaja seusianya, ketika vonis dokter bahwa kanker yang ia derita berkembang menjadi sesuatu yang lebih ganas. Ia tak mampu memberikan penghiburan kepada kedua orang tuanya yang ikut merasakan penderitaan serta ketakutan melihat putra mereka secara perlahan-lahan mulai menjelang ajal di usia sangat muda. Ketika ayahnya memberikan hadiah sebuah buku menarik tentang Venesia, Lucien mendapati hal tersebut cukup memberikan sedikit penghiburan bagi dirinya, hingga ia tertidur saat melihat-lihat buku tersebut, kemudian terbangun di suatu tempat yang sama sekali tak dikenalinya ...

Arianna, dibesarkan layaknya anak gadis dan sebagai satu-satunya putri kesayangan keluarganya serta penduduk Torrone. Meski demikian ia memiliki impian yang sama sekali berbeda, ia tak ingin menghabiskan hidupnya di pulau dimana masa kanak-kanaknya dihabiskan untuk menjejahi setiap jengkal wilayah pulau tersebut. Ia ingin menjadi seorang mandolier, yang umumnya dilakukan oleh kaum lelaki, dan demi mewujudkan impiannya yang unik, diam-diam sebuah rencana untuk melarikan diri dari keluarganya dan menyelinap dengan samaran sebagai bocah lelaki, ia hendak ikut serta dalam seleksi pemilihan calon mandolier di Bellezza. Dan ketika rencana itu tampak berjalan lancar, ia bertemu dengan pemuda aneh yang muncul secara tiba-tiba ...

Lucien – pemuda yang berasal dan tinggal di London, Inggris di abad ke-20, tiba-tiba berada di kawasan bernama Bellezza, Talia yang sungguh serupa dengan gambaran Venesia, Italia di abad ke-16. Pertemuannya dengan gadis aneh yang tampaknya menyamar sebagai bocah lelaki, bukan saja merupakan awal dari petualangan menegangkan dan membahayakan jiwanya, tetapi juga perubahan besar dalam kehidupannya. Di Bellezza ia dikenal sebagai Luciano – yang mendadak terpilih sebagai salah satu mandolier Duchessa of Bellezza, dan bertemu dengan Signor Rodolfo – Senator dan orang kepercayaan Duchessa, yang mengetahui rahasia Lucien / Luciano sebagai ‘stravagante’ – pengembara antardunia.

Di saat ia mengalami segala kesakitan di dunia asalnya, Lucien justru sangat sehat dan kuat saat berada di Bellezza. Namun ia berhati-hati untuk mengingat petunjuk Signor Rodolfo dalam usaha melakukan ‘lintas-dunia’ agar ia tidak terjebak di salah satu tempat. Kesulitan mulai muncul ketika ia harus menyesuaikan kegiatan sesuai kondisi yang dituntut pada dua dunia tersebut. Ditambah saat musuh yang harus dihadapi di Bellezza, keluarga di Chimici yang berkuasa di Talia, serta mengincar Bellezza agar tunduk di bawah kekuasaan mereka, tak segan-segan menggunakan segala cara untuk menjatuhkan kekuasaan Duchessa of Bellezza yang menjadi panutan rakyat di sekitarnya kawasan tersebut.

Talia's Map
Awal diriku tertarik pada buku ini asli karena covernya yang menarik dengan warna yang tidak kalah ngejreng, plus sinopsis yang menjanjikan sebuah ‘petualangan’ (I love Adventure Story, asal jangan sampai mengalaminya sendiri hahaha). Ternyata perkiraanku rada sedikit meleset. Secara keseluruhan kisah ini dibangun atas ide dan latar belakang yang bisa dipastikan menarik perhatian pembaca, terutama penggemar fantasi dan travelling seperti diriku. Tema ‘time travel’ (perjalanan melintasi waktu) yang dipadu dengan unsur historical, dannnn lokasi nan romantis di Venesia, Italia yang membuat imajinasi melayang-layang (padahal aslinya kota tersebut puanaasssnya minta ampun, but ada gelato auper yummy tersedia di berbagai sudut kota #malahngomonginkuliner).

Jangan lupa dalam sejarah, justru kawasan Italia seperti Venesia merupakan wilayah paling berdarah saking banyaknya perang, perseteruan dan konflik tiada henti (yang juga menjadi salah satu daya tarik dalam kisah ini). Mandolier yang cakep, well aku sendiri belum menjumpai model seperti dalam kisah, rata-rata para pendayung di Venesia sudah rada berumur hehehe, kecuali klo mau liat pasukan Garda Swiss di Vatican yang ehemm..ehemm (malah ngelantur ke topik lain ini). Ok kembali ke topik awal, dengan menggunakan istilah-istilah yang cukup dikenal, terutama menyangkut konflik dan kudeta antara keluarga di Chimici (kemungkinan merujuk pada Klan Medici) hingga pergolakan dalam perebutan kekuasaan Gereja Katolik dan Kristen, antara Spanyol, Portugal dan Venesia yang tidak pernah mau tunduk pada kekuatan kedua belah pihak, tergambar sangat jelas pada latar belakang Bellezza dan Talia yang dikuasai oleh Klan Di Chimici.

~ Stravaganza Series versi UK ~
Jika semua kombinasi unsur yang menarik dan mengundang penasaran menjadi landasan kisah ini, seharusnya diriku mampu memberikan minimal 4 bintang. Sayangnya ada sedikit masalah yang mengganggu kenikmatanku sepanjang kisah ini. Gaya penuturan yang digunakan penulis berupa penggalan-penggalan pendek adegan-adegan, membuat jeda dan perpindahan situasi yang sangat cepat, membuat diriku tak mampu menjalin ikatan ‘emosi’ yang lebih dalam terutama pada masing-masing karakter. Proses pengalihan antara seting modern dengan seting masa lalu juga kurang nyaman, detil-detil yang seharusnya bisa memperjelas situasi juga tidak muncul, alhasil diriku bagai terombang-ambing penuh tanda tanya dalam ‘membaca’ perjalanan tokoh kisah ini. Mungkin saja hal ini memang belum terungkap karena ini adalah buku pertama dari seri Stravaganza, dan sayangnya edisi terjemahan ini tampaknya tidak berlanjut. Maka di sinilah diriku harus mengakhiri petualangan yang (sebenarnya) menarik dengan ketidak-puasan bagaikan makan tanpa kenikmatan atau rasa puas tersendiri ...

[ more about the author & related works, just check at here : Mary Hoffman | on Goodreads | on Wikipedia | Stravaganza’s Site ]

Best Regards,

@HobbyBuku

1 comment:

  1. teks ni sangat menarik gan..
    mantap deh artikel ni...
    maksih gan atas infonya.

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...