Translate

Wednesday, December 2, 2015

Books "THE LOST REALM"

Books “KERAJAAN YANG HILANG”
Judul Asli : THE LOST REALM
Originally : CRONACHE DEL REGNO DELLA FANTASIA BOOK 1 – IL REAME PERDUTO
Based on an idea by Elizabetta Dami (www.geronimostilton.com)
[ book 1 of THE CHRONICLES OF FANTASY KINGDOM Series ]
Text copyright © 2008 by Geronimo Stilton
Original cover by Iacopo Bruno
Illustration by Danilo Barozzi
Graphic Novel by Tommaso Valsecchi
Graphic Novel Illustration by Stefano Turconi
Maps by Carlotta Casalino
Penerbit Elex Media Komputindo
Alih Bahasa : Novia Cici Anggraeni
Editor : Desy Natalia                                                            
Desain sampul : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan I : September 2012 ; 338 hlm ; ISBN 978-602-00-2438-7
Harga Normal : Rp. 65.000,-
Rate : 4 of 5

~ WARNING : SPOILER ALERT ~

Pada jaman dahulu kala, Kerajaan Fantasia terdiri atas tanah luas tak berbatas, hingga terdapat beragam penduduk dan kerajaan-kerajaan lain yang dibentuk untuk memudahkan pengawasan dan pengaturan sistem pemerintahan. Namun jarak yang terlalu luas, acapkali menyulitkan perjalanan panjang antara satu kerajaan dengan kerajaan lainnya. Untuk itulah, para peri yang dipimpin oleh Ratu Floridiana yang bijaksana, membangun Pintu Gerbang di setiap kerajaan, yang memungkinkan mereka saling berhubung dengan mudah termasuk dengan pusat pemerintahan Kerajaan Fantasia. Jika para peri membangun Pintu Gerbang untuk menyebarkan perdamaian, pengetahuan dan harmoni, hal ini justru dimanfaatkan oleh para penyihir dari kerajaan kecil dan kelam, untuk memperluas pengaruh Kejahatan. Inilah awal Masa Kegelapan.


Ia dikenal memiliki nama Audace, namun lebih akrab dipanggil Ombroso – pemuda yang pendiam dan pemalu. Walau hampir sepanjang hidupnya dihabiskan bersama kaum Elf Kerajaan Bintang, mudah sekali untuk mengenali dirinya yang memiliki penampilan serta pembawaan berbeda dengan penduduk di kerajaan ini. Ombroso juga mengetahui perihal ‘kedatangan’ dirinya, bocah kecil yang diletakkan di depan pintu Observatorium saat badai mengguncang kawasan tersebut. Eridanus – bangsawan yang menemukan Ombroso, mengenalinya sebagai Elf Hutan. Namun ketika ia mencoba memastikan asal sang bocah, ia mendapati Pintu Gerbang menuju Kerajaan Elf Hutan telah tertutup rapat, rusak dan hangus terbakar. Maka semenjak itu, Audace menjadi bagian keluarganya bersama dengan kedua anak Eridanus, Regulus dan Spica, dalam pengawasan Merope – pengasuh dan pelayan keluarga tersebut.

Bertahun-tahun kemudian, Ombroso, Regulus dan Spica tanpa sengaja menemukan Pintu Gerbang yang hangus saat mengejar burung murai yang mencuri jepit rambut peninggalan ibu Spica. Selain itu, Ombroso juga menemukan batu giok yang unik dan inilah awal terbukanya rahasia yang disimpan rapat-rapat oleh Eridanus atas perintah Stellarius – penasehat pribadi Antares, Raja Elf Bintang sekaligus ahli sihir terkuat di kawasan itu. Batu penemuan Ombroso ternyata merupakan batu Kunci untuk membuka Pintu Gerbang yang tertutup. Sesuai dengan janji, pada saat yang tepat, Eridanus membeberkan kisah masa lalu dan ramalan tentang peran serta bocah bernama Audace yang kelak akan membebaskan kaumnya dari Kegelapan. Rasa penasaran, takut sekaligus khawatir memenuhi benak Audace / Ombroso, namun ia mengetahui, bahwa takdirnya telah ditetapkan, dan ia harus pergi untuk mengetahui kebenarannya.

Regulus yang sangat mengenal sahabatnya, tidak bersedia melepas begitu saja kepergian Ombroso yang dilakukan diam-diam. Ketika Pintu Gerbang menuju Kerajaan Elf Hutan yang hilang akhirnya terbuka, dua sahabat, Regulus dan Ombroso berangkat memasuki dunia yang sama sekali tak mereka kenal, untuk menjalankan misi yang tak diketahui kecuali mereka akan berhadapan dengan kekuatan yang sangat menakutkan. Tanpa sepengetahuan keduanya, diam-diam Spica ternyata berusaha mengikuti mereka, sebelumnya akhirnya ketahuan. Tak berhasil meyakinkan baik Ombroso maupun kakaknya agar ia boleh ikut serta, Spica akhirnya tinggal. Kepergian dua bocah laki-laki memasuki Pintu Gerbang, nyaris bersamaan dengan munculnya  Stellarius – sang ahli sihir, dan ia pun memanggil Spica untuk menjalani latihan khusus karena ia harus berangkat menyusul Ombroso dan Regulus ke Kerajaan Elf Hutan.

Kisah pun bergulir antara perjuangan Spica untuk menguasai kemampuan memanah dalam pelatihan intensif Stellarius, dan di sisi dunia lain, Regulus maupun Ombroso berjuang menghadapi aneka hal baru di dunia yang sama sekali asing. Pertemuan aneh dengan Elf Hutan bernama Robinia dan Brugus – bagian dari kawanan pemberontak yang bertahan saat kehancuran Kerajaan Elf Hutan. Kedatangan Ombroso dan Regulus tidak mendapat sambutan hangat, bahkan mereka dicurigai memiliki itikad buruk, terutama saat melihat Ombroso yang serupa dengan seseorang yang dianggap sebagai pengkhianat serta penyebab kejatuhan Elf Hutan di tangan Ratu Hitam. Di sinilah kisah tentang komandan Kesatria Penjaga Malam – Cuortenance, yang menjadi orang kepercayaan Raja Cipresso, dielu-elu sebagai pahlawan dan pembela kebenaran.

Hingga sang raja wafat dan digantikan oleh putranya, Raja Pyraster yang masih sangat muda. Ketika banyak pihak meminta kesediaan Cuortenance agar beralih menjadi Pengawal Kerajaan, hal ini membuat dirinya mengetahui sepak terjang Raja Pyraster. Kecurigaan bahwa beliau telah menjalin hubungan dengan Ratu Hitam tidak bisa dibuktikan secara jelas. Hingga tragedi yang menyebabkan kematian banyak pihak dan tertutupnya Pintu Gerbang, menghilangnya Cuortenance memastikan kabar yang disebar oleh Raja Pyraster bahwa ia adalah pengkhianat yang menyebabkan kejatuhan kaum Elf Hutan. Hanya segelintir orang yang mengenal baik Cuortenance, meragukan hal tersebut, namun tiada bukti yang bisa mendukung sebaliknya. Untuk menemukan jawaban sekaligus cara untuk menyelamatkan Kerajaan Fantasia, Ombroso dan Regulus harus bekerja sama dengan Robinia menelusuri serangkaian petunjuk berupa teka-teki aneh.

Ditemani Zolfanello – naga mungil kesayangan Robinia, mereka menempuh perjalanan jauh dan medan yang berat, berlomba dengan waktu karena musuh telah menyergap kawanan pemberontak. Teka-teki aneh yang menjadi petunjuk, tidak memudahkan mereka untuk segera menemukan jalan keluar dan menolong kaum Elf Hutan yang sedang berjuang menghadapi serangan Kaum Hitam. Pengkhianat serta mata-mata yang menyusup, turut mempersulit pergerakan Ombroso dan kawan-kawannya. Namun di saat marabahaya menghadang di depan mereka, bantuan muncul dari tempat yang tak terduga ... Mampukah sekawanan Elf yang masih muda dan tidak berpengalaman mengalahkan kekuatan kegelapan Stria – sang Ratu Hitam beserta anak buahnya ?
“Demikianlah perburuan dimulai, selama sang penyihir belum terusir. Busur, Pedang, Angsa dan Naga akan dipersatukan ... dan gerombolan kematian akan dikalahkan.”
Mengenal nama Geronimo Stilton – nama pena yang digunakan oleh penulis yang terkenal akan karya-karya seri petualangan dan fantasi mengambil karakter tikus-tikus yang berperilaku layaknya manusia normal, jujur diriku agak terkejut mendapati ada pula novel yang ditulis atas namanya. Gara-gara ilustrasi serta desain sampul yang memikat (ilustrasi karya Iacopo Bruno selalu kusukai pada buku-buku fantasi dan petualangan), alhasil buku ini pun masuk dalam (daftar) timbunanku. Ketika akhirnya sempat kubaca, di luar dugaan, kisahnya cukup menarik dan lebih dalam, pada awalnya kuduga ini merupakan bacaan ringan yang lebih tepat untuk anak-anak (atau remaja). Latar belakang keberadaan Kerajaan Fantasia sendiri, dengan aneka ragam kerajaan-kerajaan lain di bawah naungannya, konflik serta kuasa hitam perseteruan antara kaum penyihir, kaum peri dan lainnya, sangat mengingatkan akan kisah dunia Vandaria Saga (sebuah nofan karya asli penulis Indonesia). Siapa meniru siapa ... bukan masalah bagi diriku, karena masing-masing kisah memiliki keunggulan serta daya tarik tersendiri yang layak dinikmati oleh pembaca.

Dunia yang kompleks, karakter yang beraneka ragam dan variasi yang muncul silih berganti, konflik yang mengalir tiada henti menimbulkan suasana menegangkan sekaligus membangkitkan rasa penasaran, masih ditambah dengan aneka ragam ilustrasi yang menambah ‘nilai-plus’ kisah ini. Dari ilustrasi sampul karya Iacopo Bruno yang sangat terkenal, hingga ilustrasi isi, diagram serta peta-peta yang menakjubkan, mudah sekali untuk memasuki dan hanyut dalam dunia imajinasi sang penulis. Ini pun masih ditambah dengan adanya ‘halaman extra’ berupa graphic novel sepanjang 32 halaman berwarna yang mengungkap bagian dari kisah ini. WOW !!! Jujur, di tengah maraknya kisah fantasi distopia yang entah mengapa mayoritas berasal dari penulis Amerika, jujur kisah fantasi sejenis ini memberikan angin segar dan memuaskan rasa ‘dahaga’ akan petualangan seru, persahabatan, serta perburuan sembari memecahkan teka-teki untuk memperoleh jawaban. Ibarat membaca high-fantasi versi remaja kisah Lord of The Ring karya Tolkien (^_^) ... terlepas dari ketidak-sukaanku akan bacaan anak-anak (atau remaja) yang cenderung childish atau menggurui, buku pertama Chronicles of Fantasy Kingdom ini jauh dari hal-hal tersebut. Tak sabar untuk segera berlanjut pada bacaan buku kedua ...

[ more about this author & related works, just check at here : Geronimo Stilton | on Goodreads | Books by Series ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...