Books
“KERAJAAN YANG HILANG”
Judul Asli : THE LOST REALM
Originally : CRONACHE DEL REGNO DELLA FANTASIA BOOK 1 –
IL REAME PERDUTO
[
book 1 of THE CHRONICLES OF FANTASY KINGDOM Series ]
Text copyright © 2008 by
Geronimo Stilton
Original cover by Iacopo
Bruno
Illustration by Danilo
Barozzi
Graphic Novel by Tommaso
Valsecchi
Graphic Novel Illustration
by Stefano Turconi
Maps by Carlotta Casalino
Penerbit Elex Media
Komputindo
Alih Bahasa : Novia Cici
Anggraeni
Editor
: Desy Natalia
Desain sampul : Eduard
Iwan Mangopang
Cetakan I : September 2012
; 338 hlm ; ISBN 978-602-00-2438-7
Harga Normal : Rp. 65.000,-
Rate : 4 of 5
~ WARNING : SPOILER ALERT
~
Pada jaman dahulu kala, Kerajaan
Fantasia terdiri atas tanah luas tak berbatas, hingga terdapat beragam penduduk
dan kerajaan-kerajaan lain yang dibentuk untuk memudahkan pengawasan dan
pengaturan sistem pemerintahan. Namun jarak yang terlalu luas, acapkali
menyulitkan perjalanan panjang antara satu kerajaan dengan kerajaan lainnya.
Untuk itulah, para peri yang dipimpin oleh Ratu Floridiana yang bijaksana,
membangun Pintu Gerbang di setiap kerajaan, yang memungkinkan mereka saling
berhubung dengan mudah termasuk dengan pusat pemerintahan Kerajaan Fantasia.
Jika para peri membangun Pintu Gerbang untuk menyebarkan perdamaian,
pengetahuan dan harmoni, hal ini justru dimanfaatkan oleh para penyihir dari
kerajaan kecil dan kelam, untuk memperluas pengaruh Kejahatan. Inilah awal Masa
Kegelapan.
Ia
dikenal memiliki nama Audace, namun lebih akrab dipanggil Ombroso – pemuda yang
pendiam dan pemalu. Walau hampir sepanjang hidupnya dihabiskan bersama kaum Elf
Kerajaan Bintang, mudah sekali untuk mengenali dirinya yang memiliki penampilan
serta pembawaan berbeda dengan penduduk di kerajaan ini. Ombroso juga
mengetahui perihal ‘kedatangan’ dirinya, bocah kecil yang diletakkan di depan
pintu Observatorium saat badai mengguncang kawasan tersebut. Eridanus –
bangsawan yang menemukan Ombroso, mengenalinya sebagai Elf Hutan. Namun ketika
ia mencoba memastikan asal sang bocah, ia mendapati Pintu Gerbang menuju
Kerajaan Elf Hutan telah tertutup rapat, rusak dan hangus terbakar. Maka
semenjak itu, Audace menjadi bagian keluarganya bersama dengan kedua anak
Eridanus, Regulus dan Spica, dalam pengawasan Merope – pengasuh dan pelayan
keluarga tersebut.
Bertahun-tahun
kemudian, Ombroso, Regulus dan Spica tanpa sengaja menemukan Pintu Gerbang yang
hangus saat mengejar burung murai yang mencuri jepit rambut peninggalan ibu
Spica. Selain itu, Ombroso juga menemukan batu giok yang unik dan inilah awal
terbukanya rahasia yang disimpan rapat-rapat oleh Eridanus atas perintah
Stellarius – penasehat pribadi Antares, Raja Elf Bintang sekaligus ahli sihir
terkuat di kawasan itu. Batu penemuan Ombroso ternyata merupakan batu Kunci untuk
membuka Pintu Gerbang yang tertutup. Sesuai dengan janji, pada saat yang tepat,
Eridanus membeberkan kisah masa lalu dan ramalan tentang peran serta bocah
bernama Audace yang kelak akan membebaskan kaumnya dari Kegelapan. Rasa
penasaran, takut sekaligus khawatir memenuhi benak Audace / Ombroso, namun ia
mengetahui, bahwa takdirnya telah ditetapkan, dan ia harus pergi untuk
mengetahui kebenarannya.
Regulus
yang sangat mengenal sahabatnya, tidak bersedia melepas begitu saja kepergian
Ombroso yang dilakukan diam-diam. Ketika Pintu Gerbang menuju Kerajaan Elf
Hutan yang hilang akhirnya terbuka, dua sahabat, Regulus dan Ombroso berangkat
memasuki dunia yang sama sekali tak mereka kenal, untuk menjalankan misi yang
tak diketahui kecuali mereka akan berhadapan dengan kekuatan yang sangat
menakutkan. Tanpa sepengetahuan keduanya, diam-diam Spica ternyata berusaha
mengikuti mereka, sebelumnya akhirnya ketahuan. Tak berhasil meyakinkan baik
Ombroso maupun kakaknya agar ia boleh ikut serta, Spica akhirnya tinggal. Kepergian
dua bocah laki-laki memasuki Pintu Gerbang, nyaris bersamaan dengan
munculnya Stellarius – sang ahli sihir,
dan ia pun memanggil Spica untuk menjalani latihan khusus karena ia harus
berangkat menyusul Ombroso dan Regulus ke Kerajaan Elf Hutan.
Kisah
pun bergulir antara perjuangan Spica untuk menguasai kemampuan memanah dalam
pelatihan intensif Stellarius, dan di sisi dunia lain, Regulus maupun Ombroso
berjuang menghadapi aneka hal baru di dunia yang sama sekali asing. Pertemuan
aneh dengan Elf Hutan bernama Robinia dan Brugus – bagian dari kawanan
pemberontak yang bertahan saat kehancuran Kerajaan Elf Hutan. Kedatangan
Ombroso dan Regulus tidak mendapat sambutan hangat, bahkan mereka dicurigai
memiliki itikad buruk, terutama saat melihat Ombroso yang serupa dengan
seseorang yang dianggap sebagai pengkhianat serta penyebab kejatuhan Elf Hutan
di tangan Ratu Hitam. Di sinilah kisah tentang komandan Kesatria Penjaga Malam
– Cuortenance, yang menjadi orang kepercayaan Raja Cipresso, dielu-elu sebagai
pahlawan dan pembela kebenaran.
Hingga
sang raja wafat dan digantikan oleh putranya, Raja Pyraster yang masih sangat
muda. Ketika banyak pihak meminta kesediaan Cuortenance agar beralih menjadi
Pengawal Kerajaan, hal ini membuat dirinya mengetahui sepak terjang Raja
Pyraster. Kecurigaan bahwa beliau telah menjalin hubungan dengan Ratu Hitam
tidak bisa dibuktikan secara jelas. Hingga tragedi yang menyebabkan kematian
banyak pihak dan tertutupnya Pintu Gerbang, menghilangnya Cuortenance
memastikan kabar yang disebar oleh Raja Pyraster bahwa ia adalah pengkhianat
yang menyebabkan kejatuhan kaum Elf Hutan. Hanya segelintir orang yang mengenal
baik Cuortenance, meragukan hal tersebut, namun tiada bukti yang bisa mendukung
sebaliknya. Untuk menemukan jawaban sekaligus cara untuk menyelamatkan Kerajaan
Fantasia, Ombroso dan Regulus harus bekerja sama dengan Robinia menelusuri
serangkaian petunjuk berupa teka-teki aneh.
Ditemani
Zolfanello – naga mungil kesayangan Robinia, mereka menempuh perjalanan jauh
dan medan yang berat, berlomba dengan waktu karena musuh telah menyergap
kawanan pemberontak. Teka-teki aneh yang menjadi petunjuk, tidak memudahkan
mereka untuk segera menemukan jalan keluar dan menolong kaum Elf Hutan yang
sedang berjuang menghadapi serangan Kaum Hitam. Pengkhianat serta mata-mata
yang menyusup, turut mempersulit pergerakan Ombroso dan kawan-kawannya. Namun
di saat marabahaya menghadang di depan mereka, bantuan muncul dari tempat yang
tak terduga ... Mampukah sekawanan Elf yang masih muda dan tidak berpengalaman
mengalahkan kekuatan kegelapan Stria – sang Ratu Hitam beserta anak buahnya ?
“Demikianlah perburuan dimulai, selama sang penyihir belum terusir. Busur, Pedang, Angsa dan Naga akan dipersatukan ... dan gerombolan kematian akan dikalahkan.”
Mengenal
nama Geronimo Stilton – nama pena yang digunakan oleh penulis yang terkenal
akan karya-karya seri petualangan dan fantasi mengambil karakter tikus-tikus
yang berperilaku layaknya manusia normal, jujur diriku agak terkejut mendapati
ada pula novel yang ditulis atas namanya. Gara-gara ilustrasi serta desain
sampul yang memikat (ilustrasi karya Iacopo Bruno selalu kusukai pada buku-buku
fantasi dan petualangan), alhasil buku ini pun masuk dalam (daftar) timbunanku.
Ketika akhirnya sempat kubaca, di luar dugaan, kisahnya cukup menarik dan lebih
dalam, pada awalnya kuduga ini merupakan bacaan ringan yang lebih tepat untuk
anak-anak (atau remaja). Latar belakang keberadaan Kerajaan Fantasia sendiri,
dengan aneka ragam kerajaan-kerajaan lain di bawah naungannya, konflik serta
kuasa hitam perseteruan antara kaum penyihir, kaum peri dan lainnya, sangat
mengingatkan akan kisah dunia Vandaria Saga (sebuah nofan karya asli penulis
Indonesia). Siapa meniru siapa ... bukan masalah bagi diriku, karena
masing-masing kisah memiliki keunggulan serta daya tarik tersendiri yang layak
dinikmati oleh pembaca.
Dunia
yang kompleks, karakter yang beraneka ragam dan variasi yang muncul silih
berganti, konflik yang mengalir tiada henti menimbulkan suasana menegangkan
sekaligus membangkitkan rasa penasaran, masih ditambah dengan aneka ragam
ilustrasi yang menambah ‘nilai-plus’ kisah ini. Dari ilustrasi sampul karya
Iacopo Bruno yang sangat terkenal, hingga ilustrasi isi, diagram serta
peta-peta yang menakjubkan, mudah sekali untuk memasuki dan hanyut dalam dunia
imajinasi sang penulis. Ini pun masih ditambah dengan adanya ‘halaman extra’
berupa graphic novel sepanjang 32 halaman berwarna yang mengungkap bagian dari
kisah ini. WOW !!! Jujur, di tengah maraknya kisah fantasi distopia yang entah
mengapa mayoritas berasal dari penulis Amerika, jujur kisah fantasi sejenis ini
memberikan angin segar dan memuaskan rasa ‘dahaga’ akan petualangan seru,
persahabatan, serta perburuan sembari memecahkan teka-teki untuk memperoleh
jawaban. Ibarat membaca high-fantasi versi remaja kisah Lord of The Ring karya
Tolkien (^_^) ... terlepas dari ketidak-sukaanku akan bacaan anak-anak (atau
remaja) yang cenderung childish atau menggurui, buku pertama Chronicles of
Fantasy Kingdom ini jauh dari hal-hal tersebut. Tak sabar untuk segera
berlanjut pada bacaan buku kedua ...
[ more about this author & related
works, just check at here : Geronimo Stilton | on Goodreads |
Books by Series ]
Best
Regards,
@HobbyBuku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/