Books “PEPERANGAN
RAJA-RAJA”
Judul Asli : A CLASH OF
KINGS
[ book 2 of A SONG OF ICE & FIRE Saga ]
Copyright © 1999 by George R.R. Martin
Penerbit Fantasious
Alih Bahasa : Barokah Ruziati & Angelic Zaizai
Editor : Mery Riansyah
Proofreader : Westeros Indonesia
Lay-out : Yhogi Yhordan
Desain sampul : Yhogi Yhordan
Cetakan I : November 2015 ; 1200 hlm ; ISBN 978-602-72989-3-4
Harga Normal : Rp. 130.000,-
( Gift from Secret Santa )
Rate : 4 of 5 (nilai sebenarnya 5 bintang)
Usai menuntaskan kisah ‘A Games of Thrones’ yang
meninggalkan banyak sekali tanda tanya terutama menyangkut nasib putra-putri
keturunan Eddard Stark yang tercerai-berai, berusaha bertahan hidup dan
berjuang memulihkan nama baik keluarga yang disebut sebagai ‘pengkhianat’
melalui kematian ayah mereka atas tuduhan penguasa baru Takhta Besi : Joffrey
Lannister – bocah yang bengis, keji dan semena-mena mengingat usianya baru 13
tahun. Kematian Robert Baratheon menyusul terbunuhnya Eddard Stark – Tangan Kanan
Raja, ternyata membawa dampak sangat besar bagi Westeros. Perang pun berkobar,
bukan hanya antar Klan Lannister dan Klan Stark beserta sekutu masing-masing,
tetapi juga kericuhan yang disebabkan antara dua bersaudara Baratheon, Lord
Stannis – adik Robert yang seharusnya ditunjuk sebagai pewaris oleh Eddard, dan
si bungsu Renly Baratheon yang berhasil mengikat persekutuan dengan menikah
putri Klan Tyrell – penguasa Nadir Selatan, yang menobatkan dirinya menjadi
Raja melawan Klan Lannister.
Di sisi lain, Robb Stark – pewaris gelar Stark bertekad membalas
dendam dan memulihkan nama keluarganya, terombang-ambing dalam setiap
keputusan, di saat ia berusaha menjadi pemimpin Klan-Klan yang bersekutu dengan
Klan Starks. Tugas sekaligus beban yang sangat berat untuk ditanggung pemuda
usia belasan. Robb bahkan harus berhadapan dengan sang ibu, Lady Catelyn saat
keputusan-keputusan yang diambil bertentangan dengan kebijakan sang ibu. Ketika
sekutu-sekutu mereka mengangkat dirinya sebagai Raja Utara, menuntut pembebasan
diri dari pemerintahan Baratheon maupun Lannister, jalur perdamaian semakin
sulit untuk diraih. Dampak perang langsung terasa pada kehidupan penduduk,
tiada satu pun yang selamat dari serangan, jarahan, perampokan, pemerkosaan dan
pembunuhan brutal tanpa pandang bulu. Situasi panas nan suram dan awan kelam menggelayuti
kehidupan Westeros yang pernah ada, dan masa depan yang tidak bisa dipastikan
menanti mereka.
Sesuai dengan judulnya, Peperangan Raja-Raja ( A Clash of Kings ),
dimana muncul lebih dari ‘satu’ Raja yang menuntut hak masing-masing hingga
hampir dipastikan melupakan kewajiban paling penting yaitu mengutamakan
keselamatan jiwa-jiwa alih-alih melampiaskan dendam, memuaskan ego atau sekedar
memenuhi nafsu serta keserakahan. Setiap perang yang dijalankan, memiliki misi
tersendiri dan jujur bisa kukatakan tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk
mengingat korban jiwa yang berjatuhan dan derita yang dialami para korban yang
selamat tak kalah mengerikan. Pembaca juga diajak mengikuti perjalanan Garda
Malam melalui penuturan Jon Snow – yang terikat sumpah hingga tidak bisa ikut
menuntut balas kematian ayahnya, karena Garda Malam memiliki misi khusus yang
tak kalah penting : menemukan makhluk-makhluk yang dijuluki ‘The Others’
(dugaanku mereka semacam vampir) yang telah menelan korban tidak sedikit. Dan
jangan lupakan perjalanan panjang Daenerys ‘Dany’ Stormborn putri keturunan
terakhir Klan Targaryen, yang telah ‘melahirkan’ tiga ekor Naga sebagai bukti
keturunan Api yang bangkit dari kematian.
Membaca buku pertama merupakan pengalaman menakjubkan bagi diriku,
dan kelanjutan kisah ini ternyata masih mampu membuatku ‘tenggelam’ sedemikian
rupa dalam dunia yang sangat kompleks dan ‘so real’ melambungkan imajinasiku,
benar-benar George R.R. Martin harus diberi gelar ‘Raja Dongeng’ melalui karya
yang bisa dikatakan nyaris sempurna, dengan rangkaian cakupan detail, suasana,
penjabaran yang anehnya bisa dengan mudah diterima oleh nalar (mengingat ini
adalah kisah fantasi) – bisa diibaratkan seperti membaca kisah sejarah yang
jauh dari rasa bosan atau menjemukan. Dan mengingat begitu banyak aspek yang
harus dijelajahi, karakter-karakter dalam jumlah banyak yang harus dikembangkan
sedemikian rupa, sungguh luar biasa jika bisa ‘mengintip’ isi benak sang
penulis yang mampu menyajikan kisah ini. Dan sekali lagi, diriku dihadapkan
pada ‘kesulitan-besar’ untuk menulis ulasan kisah ini, dari sudut pandang mana
yang hendak kusoroti, jika semuanya sangat menarik (termasuk karakter antagonis
dan hal-hal ‘mengerikan’ yang muncul sepanjang kisah ini).
Satu-satunya pembanding akan kisah yang memiliki daya tarik dan
ke-kompleksan seperti ini, tatkala diriku membaca kisah epik Mahabharata hingga
Bharatayuda (kisah klasik yang layak dibaca penggemar kisah epik), dan
mengingat ini baru menginjak buku kedua seri ‘A Song of Ice & Fire’
– sungguh tak sabar untuk segera terjun (kembali) dalam dunia Westeros dan
sekelilingnya, mari lanjut ke buku ketiga \(^_^)/ ... oya, sebelumnya harus
kuakui, kisah ini layak mendapat 5 bintang seperti buku pertama, namun khusus
edisi terjemahan kali ini terpaksa kuberi hanya 4 bintang, karena beberapa
alasan. Yang pertama, ada halaman-halaman (tepatnya beberapa bab) dobel alias
dicetak dua kali, yaitu pada bab 21-28 yang diulang mulai bab 29 – dst-nya.
Yang kedua, baru kuketahui ternyata ada 5 Bab yang ‘hilang’ dari edisi
terjemahan, sesuatu yang tidak langsung terlihat atau diketahui, kecuali bagi
penggemar setia serial ini (diriku juga baru mengetahui saat diberi ‘kisikan’
fans serial ini yang hafal nyaris semua detil kisah-kisahnya).
Setengah tidak percaya, kucoba bandingkan dengan versi asli
berbahasa Inggris, dan ternyata memang benar <(-__-)> ... dan bab-bab
yang hilang itu (dimulai dari halaman 246, seharusnya tentang kisah yang ‘hilang’)
justru kisah tentang Tyrion Lannister, Bran Starks dan Arya Starks (tokoh-tokoh
favoritku) serta Sansa Starks (nah, yang ini sedikit menyebalkan buat diriku). Jika
diurutkan sesuai daftar isi antara edisi bahasa Inggris dengan total halaman 1368
(versi e-book) dan terjemahan bahasa Indonesia 1200 halaman ada selisih sekitar
168 halaman yang ‘raib’ membuatku bertanya-tanya, seberapa banyak yang tidak
tercantum pada edisi terjemahan ini (0_0). Rasanya harus ‘membaca’ ulang versi
bahasa Inggris untuk mengetahui keseluruhan kisah, dan karena bulan Januari
batas akhir untuk postingan buku yang juga merupakan hadiah event Secret Santa
ini, maka ulasan edisi tambahan untuk ‘The
Missing Chapters’ dari ‘A Clash of
Kings’ akan kubuat segera menyusul di awal Februari ya. Dan untuk ‘cacat-buku’
terkait masalah ini, menurut ‘mereka’ yang sudah melaporkan / komplain, belum
ada tanggapan hingga kini. Lumayan lho, 5 Bab yang hilang #sigh
NOTE : Postingan ini
terkait dengan Event Secret Santa 2015 sekaligus Postingan Who Is Your Secret
Santa (bisa dilihat di SINI)
yang terkait dengan 2016 Event Posting Bersama BBI (Edisi Januari)
[ more about this author
& related works, just chcek at here : George R.R. Martin | on
Goodreads | on
Wikipedia | on IMDb | at Twitter ]
Best Regards,
@HobbyBuku
Wih...baru tahu kalo versi terjemahan segitunya. Itu ilang 5 bab tuh terjadi di semua cetakan, mbak? Ato cuma kejadian di beberapa eksemplar?
ReplyDeleteKalo yg cacat produksi halaman dobel2 mah kayaknya bisa ditukar, mbak
Klo yg dobel tidak masalah mbak, cmn bikin berat bukunya.
DeleteTapi yang 5 bab hilang itu seperti lumayan banyak yang komplain, tapi kt mereka tidak ada tanggapan, aku pribadi belum ikutan komplain / kontak penerbit atau penerjemahnya.
penerbitnya bungkam seribu bahasa, Mbak.
ReplyDeleteLah, pantesan aku cari bab yg hilang tidak ketemu, lha aku nyarinya setelah 7 bab yang terulang itu #tepokjidat
Jadi mulai halaman 246 di ebook kah? Kemarin gk terliti ngeceknya karena kejar tayang ngelarin bukunya sih #sigh
Aku dibantu temanku yang sudah cek duluan mbak, hahaha, mabuk klo liatin sendiri satu-satu, tapi setelah dapat e-book kemarin aku cross-check memang benar, 5 Bab setelah halaman 245 itu hilang
DeleteACoK ku belum terbuka mbak dan masih tersegel dengan rapi. Tapi, kalo sampek hilang 5 bab (5bab itu bisa nyampek 100 halaman lebih dengan deskripsi yang luar biasa).. wes, eman sekali mbak Mar.
ReplyDeleteKalo dikembalikan ke tempat dimana kita beli, bisa nggak ya mbak?
Rasanya dikembalikan juga percuma Sasti, klo semua cetakan sama 'cacatnya' :( tapi dicoba aja, kali benar-benar bisa dapat yang utuh, cuman kok tidak ada tanggapan dari penerbit itu yang rada aneh
Deletembaaa jadi siapa santamu? aku penasaran XD
ReplyDeleteSanta-ku mbak Vina (baru ngaku itu) dan aku masih belum tahu cara pecahin riddlenya hahahaha
DeleteMungkin mereka bingung balik modalnya Mba Maria buat nerbitin versi revisi XD
ReplyDeleteDilihat - lihat juga terbitan baru mereka semua keluar versi ebook dulu, ga ada yang cetak. Aku sih mau beli ACOK kalau udah direvisi. Males kan dapat yang produk gagal