Translate

Sunday, May 22, 2016

[ 2016 | #37 ] : "THE MARK OF THE DRAGONFLY"

Judul Asli : THE MARK OF THE DRAGONFLY
by Jaleigh Johnson
Penerbit Metamind
Alih Bahasa : Angelic Zaizai
Editor : Yenni Saputri
Layout : Tofa
Ilustrasi Peta : Bayu
Ilustrasi sampul : Arrahmanrendi
Desain isi & sampul : @pras_santosa
Cetakan I : Januari 2016 ; 416 hlm ; ISBN 978-602-72834-5-9
Harga Normal : Rp. 73.000,-

Ini adalah kisah tentang Dunia Solace yang luas tanpa batas, dengan aneka anomali yang tidak pernah dikenal sebelumnya. Dan kisah kali ini tentang dua kawasan terbesar, dua penguasa yang memiliki tujuan berbeda dengan satu kesamaan : ingin menjadi satu-satunya penguasa di kawasan tersebut. Kerajaan Merrow yang terletak di bagian Utara, telah ada lebih dahulu, mengundang pendatang dari segala penjuru wilayah, dan sebagian besar akhirnya menetap. Perkembangan dan kemajuan peradaban, mendorong munculnya tehnologi yang membantu masyarakat, hingga Raja Aron – yang menetapkan diri sebagai Penguasa Teritorial Capung, kawasan yang kemudian dikenal sebagai sumber tehnologi terbaru sekaligus sumber daya besi dari pertambangan.


Aron adalah penggemar penemuan sekaligus ilmuwan yang senantiasa tertarik pada hal-hal baru, terutama mesin. Namun hal tersebut menjadi obsesi tersendiri hingga ia berniat menciptakan mesin yang mampu membawa para penjelajah menyeberangi Pegunungan Hiterian yang terletak di perbatasan Utara. Hal itu sangat mustahil karena setiap orang tahu bahwa tidak ada cara atau jalan untuk menembus kawasan itu. Akan tetapi Aron tidak bersedia menyerahkan impian bgitu saja, ia menutup jalur perdagangan besi sekaligus akses masuk penduduk Kerajaan Merrow, agar dapat memanfaatkan seluruh sumber daya besi bagi penelitiannya yang absurb bagi kebanyakan orang.

Hal ini juga berarti menutup sumber penghasilan hampir sebagian besar penduduk Merrow dan sekitarnya. Kondisi mereka bisa dikatakan pas-pasan, kini jatuh dalam jurang kemiskinan dan perjuangan berat. Bertahun-tahun kemudian, muncul kota-kota rongsokan di pinggir pemukiman, yang perlahan ditinggalkan penghuninya dan pada akhirnya menyatu menjadi kawasan kumuh dan termiskin. Kawasan yang menjadi hunian pengumpul rongsokan, pemulung, yang menggali apa saja yang dibawa oleh badai dari dunia lain. Menjadi pemulung adalah cara bagi rakyat Merrow untuk mencari nafkah, meskipun tidak terlalu memadai dan memiliki resiko tinggi berbahaya bagi nyawa mereka.

Pilihan lain adalah bekerja pada pabrik-pabrik mesin di Noveen – ibukota Teritorial Capung yang didirikan oleh Raja Aron, dan resiko usia pendek akibat asap buangan yang mereka hirup, kurang lebih sama buruknya. Baik penguasa Merrow maupun Teritorial Capung menjaga situasi ‘tenang’ diantara mereka, namun diam-diam menghimpun kekuatan untuk mengalahkan musuh masing-masing. Hal ini meninggalkan rakyat jelata terjepit dalam situasi yang semakin lama semakin memburuk. Seandainya ada cara lain untuk keluar dari situasi tersebut, mungkin hanya segelintir dari mereka yang memiliki keberanian untuk mengambil keputusan, langkah baru pada harapan yang berbeda.

Piper Linny boleh jadi baru berusia 13 tahun, namun ia telah menghabiskan sepanjang hidupnya berjuang dan bertahan hidup hari demi hari. Terutama semenjak ayahnya meninggal tanpa pernah sempat ia temui, karena ia harus meninggalkan Piper di Kota Rongsokan Nomor Enam Belas, untuk bekerja di salah satu pabrik mesin, yang akhirnya merenggut nyawanya. Piper mencari nafkah sebagai pemulung, namun ia memiliki kelebihan yang bisa dimanfaatkan, pengetahuan serta pemahaman untuk memperbaiki aneka jenis mesin. Keahliannya sangat unik, membuat siapa pun yang kesulitan pasti mencari dirinya untuk bantuan, namun hal itu membuatnya dipandang ‘aneh’ dan dijauhi oleh mereka yang menaruh kecurigaan pada dirinya.
“Orang-orang di kota bilang hubunganmu dengan mesin itu aneh. Kau seperti tabib untuk mesin. Bedanya, jika tabib menyembuhkan luka parah, selalu ada bekasnya. Kalau kau memperbaiki suatu perangkat, tak ada jejaknya.”
Piper berusaha untuk tidak memperdulikan pandangan masyarakat sekitar terhadap dirinya. Ia cukup tahu diri untuk menyembunyikan kemampuannya secara tersamar. Terlepas dari penderitaan yang ia alami, harapan serta impian untuk keluar dan hidup di kawasan yang berbeda, menjadi keyakinan kuat yang membuatnya bertahan. Hingga suatu hari, saat badai meteor kembali melanda, Piper justru keluar dari lubang perlindungan untuk mencari Micah – bocah berusia 11 tahun, sahabat yang cukup ia sayangi. Micah ternyata diam-diam keluar menuju ladang tuaian di tengah badai dengan harapan bisa menemukan barang berharga lebih dulu dibandingkan para pemulung yang menunggu badai reda.

Badai meteor paling ganas justru terjadi saat itu, Piper nyaris tewas dan Micah terluka parah. Saat Piper berusaha menyelamatkan Micah, ia justru menemukan sosok gadis tak sadarkan diri dari timbunan puing-puing karavan yang hancur saat badai. Tanpa menyadari keputusan yang diambil saat itu, Piper membawa gadis tak dikenal di kediamannya. Ini merupakan awal dari rangkaian peristiwa yang akan merubah kehidupan sekaligus masa depan Piper. Karena gadis yang kemudian diketahui bernama Anna, diburu oleh sosok pria aneh sekaligus menakutkan, dan tampak tak segan-segan melakukan perbuatan buruk demi mendapatkan keinginannya.

Putus asa dan ketakutan saat berusaha melarkan diri, Piper mendapati dirinya membawa Anna menyelundup masuk ke dalam Kereta Api 401  - satu-satu angkutan darat yang diperbolehkan melalui akses jalur antara Teritorial Capung dan Merrow. Sayangnya mereka dipergoki justru oleh kepala keamanan kereta, pemuda berpenampilan misterius bernama Gee. Satu-satunya alasan mengapa mereka tidak ditangkap atau dilempar keluar dari kereta, berkat tato simbol Capung Mekanis yang tertera pada Anna, karena itu adalah tanda bahwa pemiliknya dalam perlindungan Raja Aron. Siapa sebenarnya Anna – gadis aneh yang tak memiliki ingatan tentang siapa dirinya atau masa lalunya, namun mampu membuat Piper bersikeras melindunginya ?

Buku ini kuambil dari salah satu rak buku gara-gara ‘salah-baca’ melihat judul ‘dragon’ dengan asumsi ini adalah kisah tentang ‘naga’ ... ya, mungkin perlu ganti kacamata baru karena sudah ‘siwer’ (>,<). Untungnya, kisah ini ternyata menarik sekaligus ‘berbeda’ dari mayoritas fiksi fantasi yang bertebaran saat ini. Penulis menciptakan seting dunia yang unik, disebut sebagai Dunia Solace, walau dalam buku pertama ini tidak terlalu banyak diungkapkan gambaran keseluruhan atau detil-detil yang menonjol, daya tarik yang muncul tetap mampu membuatku terpaku menikmati keseluruhan kisahnya.

~ The World of Solace's Map ~
Selain seting yang menarik, karakter-karakter yang terlihat juga cukup menonjol dengan kemampuan yang berbeda-beda. Sayangnya, eksplorasi lebih jauh menyangkut perkembangan baik lokasi maupun karakter berjalan lumayan lambat, hingga menjelang akhir kisah, jujur diriku menginginkan sesuatu yang ‘lebih’ karena ekspektasi yang telah terbentuk dari perjalanan awal kisah ini. Walau jauh dari kesan membosankan, seakan-akan kisah sepanjang 400 halaman mengalir begitu saja tanpa kusadari, bisa jauh lebih memuaskan seandainya keseluruhan kisha ini lebih ‘kompleks’ pada detil dan alur yang lebih cepat, atau kisah yang lebih panjang dari (hanya) 400 halaman hahahaha ...

Salah satu karakter, Anna dan hubungannya dengan Piper, yang memiliki kemampuan sebagai ‘sinergis’ – mengingatkan diriku pada kisah ‘Clockwork’ (All Wound Up) karya maestro fantasi Philip Pullman, tentang kedatangan ‘bocah asing’ di sebuah kota yang berhubungan dengan ‘mechanical prince’ dan ilmuwan yang sebenarnya ‘devil’ dan sebagian besar detil menyangkut tokoh-tokoh utama entah mengapa lumayan mirip dengan karya Pullman. Tentu saja gaya penuturan keduanya berbeda, mungkin lebih tepat kukatakan jika JJ bisa jadi mendapat inspirasi dari karya Pullman. Terlepas dari kemiripan antara keduanya, tidak menutup untuk menikmati karya-karya ini, dan dipastikan diriku menanti kelanjutan kisah seputar Dunia Solace (^0^)

Judul Asli : THE MARK OF THE DRAGONFLY
[ book 1 of WORLD OF SOLACE Series ]
Copyright © 2014 by Jaleigh Johnson
Rate : 4 of 5

Tentang Penulis :
Jaleigh Johnson adalah seorang pembaca, pemain game, dan penyambang bioskop. Tak ada yang lebih disukainya selain melarikan diri ke dunia fiktif dan mengambil bagian dalam petualangan seru. Dia tinggal dan menulis di alam liar Midwest bersama suaminya.

[ more about the author & related works : Jaleigh Johnson | on Goodreads ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...