Judul
Asli : THE MARK OF THE DRAGONFLY
by Jaleigh Johnson
Penerbit
Metamind
Alih
Bahasa : Angelic Zaizai
Editor
: Yenni Saputri
Layout
: Tofa
Ilustrasi
Peta : Bayu
Ilustrasi
sampul : Arrahmanrendi
Desain
isi & sampul : @pras_santosa
Cetakan
I : Januari 2016 ; 416 hlm ; ISBN 978-602-72834-5-9
Harga
Normal : Rp. 73.000,-
Ini
adalah kisah tentang Dunia Solace yang luas tanpa batas, dengan aneka anomali
yang tidak pernah dikenal sebelumnya. Dan kisah kali ini tentang dua kawasan
terbesar, dua penguasa yang memiliki tujuan berbeda dengan satu kesamaan :
ingin menjadi satu-satunya penguasa di kawasan tersebut. Kerajaan Merrow yang
terletak di bagian Utara, telah ada lebih dahulu, mengundang pendatang dari
segala penjuru wilayah, dan sebagian besar akhirnya menetap. Perkembangan dan
kemajuan peradaban, mendorong munculnya tehnologi yang membantu masyarakat,
hingga Raja Aron – yang menetapkan diri sebagai Penguasa Teritorial Capung,
kawasan yang kemudian dikenal sebagai sumber tehnologi terbaru sekaligus sumber
daya besi dari pertambangan.
Aron
adalah penggemar penemuan sekaligus ilmuwan yang senantiasa tertarik pada
hal-hal baru, terutama mesin. Namun hal tersebut menjadi obsesi tersendiri
hingga ia berniat menciptakan mesin yang mampu membawa para penjelajah
menyeberangi Pegunungan Hiterian yang terletak di perbatasan Utara. Hal itu
sangat mustahil karena setiap orang tahu bahwa tidak ada cara atau jalan untuk
menembus kawasan itu. Akan tetapi Aron tidak bersedia menyerahkan impian bgitu
saja, ia menutup jalur perdagangan besi sekaligus akses masuk penduduk Kerajaan
Merrow, agar dapat memanfaatkan seluruh sumber daya besi bagi penelitiannya
yang absurb bagi kebanyakan orang.
Hal
ini juga berarti menutup sumber penghasilan hampir sebagian besar penduduk
Merrow dan sekitarnya. Kondisi mereka bisa dikatakan pas-pasan, kini jatuh
dalam jurang kemiskinan dan perjuangan berat. Bertahun-tahun kemudian, muncul
kota-kota rongsokan di pinggir pemukiman, yang perlahan ditinggalkan
penghuninya dan pada akhirnya menyatu menjadi kawasan kumuh dan termiskin.
Kawasan yang menjadi hunian pengumpul rongsokan, pemulung, yang menggali apa
saja yang dibawa oleh badai dari dunia lain. Menjadi pemulung adalah cara bagi
rakyat Merrow untuk mencari nafkah, meskipun tidak terlalu memadai dan memiliki
resiko tinggi berbahaya bagi nyawa mereka.
Pilihan
lain adalah bekerja pada pabrik-pabrik mesin di Noveen – ibukota Teritorial Capung
yang didirikan oleh Raja Aron, dan resiko usia pendek akibat asap buangan yang
mereka hirup, kurang lebih sama buruknya. Baik penguasa Merrow maupun
Teritorial Capung menjaga situasi ‘tenang’ diantara mereka, namun diam-diam
menghimpun kekuatan untuk mengalahkan musuh masing-masing. Hal ini meninggalkan
rakyat jelata terjepit dalam situasi yang semakin lama semakin memburuk.
Seandainya ada cara lain untuk keluar dari situasi tersebut, mungkin hanya
segelintir dari mereka yang memiliki keberanian untuk mengambil keputusan,
langkah baru pada harapan yang berbeda.
Piper
Linny boleh jadi baru berusia 13 tahun, namun ia telah menghabiskan sepanjang
hidupnya berjuang dan bertahan hidup hari demi hari. Terutama semenjak ayahnya
meninggal tanpa pernah sempat ia temui, karena ia harus meninggalkan Piper di
Kota Rongsokan Nomor Enam Belas, untuk bekerja di salah satu pabrik mesin, yang
akhirnya merenggut nyawanya. Piper mencari nafkah sebagai pemulung, namun ia
memiliki kelebihan yang bisa dimanfaatkan, pengetahuan serta pemahaman untuk
memperbaiki aneka jenis mesin. Keahliannya sangat unik, membuat siapa pun yang
kesulitan pasti mencari dirinya untuk bantuan, namun hal itu membuatnya
dipandang ‘aneh’ dan dijauhi oleh mereka yang menaruh kecurigaan pada dirinya.
“Orang-orang di kota bilang hubunganmu dengan mesin itu aneh. Kau seperti tabib untuk mesin. Bedanya, jika tabib menyembuhkan luka parah, selalu ada bekasnya. Kalau kau memperbaiki suatu perangkat, tak ada jejaknya.”
Piper
berusaha untuk tidak memperdulikan pandangan masyarakat sekitar terhadap
dirinya. Ia cukup tahu diri untuk menyembunyikan kemampuannya secara tersamar.
Terlepas dari penderitaan yang ia alami, harapan serta impian untuk keluar dan
hidup di kawasan yang berbeda, menjadi keyakinan kuat yang membuatnya bertahan.
Hingga suatu hari, saat badai meteor kembali melanda, Piper justru keluar dari
lubang perlindungan untuk mencari Micah – bocah berusia 11 tahun, sahabat yang
cukup ia sayangi. Micah ternyata diam-diam keluar menuju ladang tuaian di tengah
badai dengan harapan bisa menemukan barang berharga lebih dulu dibandingkan
para pemulung yang menunggu badai reda.
Badai
meteor paling ganas justru terjadi saat itu, Piper nyaris tewas dan Micah
terluka parah. Saat Piper berusaha menyelamatkan Micah, ia justru menemukan
sosok gadis tak sadarkan diri dari timbunan puing-puing karavan yang hancur
saat badai. Tanpa menyadari keputusan yang diambil saat itu, Piper membawa
gadis tak dikenal di kediamannya. Ini merupakan awal dari rangkaian peristiwa
yang akan merubah kehidupan sekaligus masa depan Piper. Karena gadis yang
kemudian diketahui bernama Anna, diburu oleh sosok pria aneh sekaligus
menakutkan, dan tampak tak segan-segan melakukan perbuatan buruk demi
mendapatkan keinginannya.
Putus
asa dan ketakutan saat berusaha melarkan diri, Piper mendapati dirinya membawa
Anna menyelundup masuk ke dalam Kereta Api 401
- satu-satu angkutan darat yang diperbolehkan melalui akses jalur antara
Teritorial Capung dan Merrow. Sayangnya mereka dipergoki justru oleh kepala
keamanan kereta, pemuda berpenampilan misterius bernama Gee. Satu-satunya
alasan mengapa mereka tidak ditangkap atau dilempar keluar dari kereta, berkat
tato simbol Capung Mekanis yang tertera pada Anna, karena itu adalah tanda
bahwa pemiliknya dalam perlindungan Raja Aron. Siapa sebenarnya Anna – gadis
aneh yang tak memiliki ingatan tentang siapa dirinya atau masa lalunya, namun
mampu membuat Piper bersikeras melindunginya ?
Buku
ini kuambil dari salah satu rak buku gara-gara ‘salah-baca’ melihat judul ‘dragon’
dengan asumsi ini adalah kisah tentang ‘naga’
... ya, mungkin perlu ganti kacamata baru karena sudah ‘siwer’ (>,<).
Untungnya, kisah ini ternyata menarik sekaligus ‘berbeda’ dari mayoritas fiksi
fantasi yang bertebaran saat ini. Penulis menciptakan seting dunia yang unik,
disebut sebagai Dunia Solace, walau dalam buku pertama ini tidak terlalu banyak
diungkapkan gambaran keseluruhan atau detil-detil yang menonjol, daya tarik
yang muncul tetap mampu membuatku terpaku menikmati keseluruhan kisahnya.
~ The World of Solace's Map ~ |
Selain
seting yang menarik, karakter-karakter yang terlihat juga cukup menonjol dengan
kemampuan yang berbeda-beda. Sayangnya, eksplorasi lebih jauh menyangkut
perkembangan baik lokasi maupun karakter berjalan lumayan lambat, hingga
menjelang akhir kisah, jujur diriku menginginkan sesuatu yang ‘lebih’ karena
ekspektasi yang telah terbentuk dari perjalanan awal kisah ini. Walau jauh dari
kesan membosankan, seakan-akan kisah sepanjang 400 halaman mengalir begitu saja
tanpa kusadari, bisa jauh lebih memuaskan seandainya keseluruhan kisha ini
lebih ‘kompleks’ pada detil dan alur yang lebih cepat, atau kisah yang lebih
panjang dari (hanya) 400 halaman hahahaha ...
Salah
satu karakter, Anna dan hubungannya dengan Piper, yang memiliki kemampuan
sebagai ‘sinergis’ – mengingatkan diriku pada kisah ‘Clockwork’ (All Wound
Up) karya maestro fantasi Philip Pullman, tentang kedatangan ‘bocah
asing’ di sebuah kota yang berhubungan dengan ‘mechanical prince’ dan ilmuwan
yang sebenarnya ‘devil’ dan sebagian besar detil menyangkut tokoh-tokoh utama
entah mengapa lumayan mirip dengan karya Pullman. Tentu saja gaya penuturan
keduanya berbeda, mungkin lebih tepat kukatakan jika JJ bisa jadi mendapat
inspirasi dari karya Pullman. Terlepas dari kemiripan antara keduanya, tidak
menutup untuk menikmati karya-karya ini, dan dipastikan diriku menanti
kelanjutan kisah seputar Dunia Solace (^0^)
Judul Asli : THE MARK OF THE DRAGONFLY
[ book 1 of WORLD OF SOLACE Series ]
Copyright © 2014 by Jaleigh Johnson
Rate : 4 of 5
Tentang Penulis :
Jaleigh
Johnson adalah seorang pembaca, pemain game, dan penyambang bioskop. Tak ada
yang lebih disukainya selain melarikan diri ke dunia fiktif dan mengambil
bagian dalam petualangan seru. Dia tinggal dan menulis di alam liar Midwest
bersama suaminya.
Best
Regards,
@HobbyBuku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/