Translate

Showing posts with label Tunnels Series. Show all posts
Showing posts with label Tunnels Series. Show all posts

Monday, May 7, 2012

Books "TUNNELS"



Judul Asli : TUNNELS ( book 1 of TUNNELS SERIES / Will Burrows Adventure )
Copyright © 2007 by Roderick Gordon & Brian Williams 
Inside Illustration © 2007 by Brian Williams
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Berliani M. Nugrahani
Editor : Andhy Romdani
Proofreader : Adriyani Kamsyah
Ilustrasi Isi : Sweta Kartika & Radhinal Indra
Desain Sampul : Ian Butterworth
Cetakan ke-1 : 660 hlm , Juni 2008  

Sinopsis :
Kisah dibuka dengan kehidupan yang dijalani oleh keluarga Burrows, yang terdiri dari Dr.Burrows – seorang sarjana arkeolog dengan kegemaran melakukan penggalian bawah tanah disertai dengan putranya, Will Burrows yang berusia 14 tahun. Sang istri, Mrs. Burrows sehari-hari menghabiskan waktunya di depan televisi mengikuti berbagai program serial TV dan meninggalkan tanggung jawab mengurus keperluan rumah tangga pada putrinya, Rebecca yang baru berusia 12 tahun namun terampil dan cekatan dalam hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh kedua orang tuanya. 

Jika Rebecca tampak sebagai gadis manis yang cerdas, maka Will sungguh sangat berbeda secara fisik dan penampilan. Tubuhnya yang berkulit putih susu hampir mendekati kulit ‘albino’ membuat dirinya tak memiliki banyak teman dalam pergaulannya, bahkan ia cenderung diejek dan dipermainkan oleh sebagian teman-teman sekolahnya. Maka Will menenggelamkan sebagian besar waktu di penggalian, dalam dunia bawah tanah yang menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi dirinya dimana ia tak harus berhubungan dengan orang lain, kecuali ayahnya yang memiliki minat sama. 

Hingga suatu hari Will memutuskan mengajak Chester Rawls, salah seorang teman sekolah yang cukup dekat dengan dirinya, untuk bergabung dalam kegiatan penggaliannya. Chester yang bertubuh besar dan gempal, merupakan kebalikan dari Will yang tinggi dan cenderung kurus. Namun ia memiliki persamaan yaitu diolok-olok karena kondisi kulitnya yang mengidap penyakit kulit sejenis eksim yang parah. Dan sejak itu mereka berdua meluangkan waktu sepulang sekolah untuk menggali. 

Sementara itu Dr. Burrows di tengah kebosanan menjalani rutinitas sebagai curator di Museum Highfield, mendapati serangkaian peristiwa dan penemuan yang unik. Karena keingin-tahuan yang besar ia mencoba menyelidiki hal tersebut tanpa menyadari bahwa dirinya akan memasuki suatu rahasia besar yang akan membahayakan dirinya serta banyak orang. Dan suatu pertengkaran besar antara dirinya dan sang istri, memicu tindakan yang akan mengawali petualangan besar dalam kehidupannya … Dr. Burrows memutuskan melakukan penggalian dan penyelidikan secara diam-diam demi membuktikan teori penelitiannya, dan ia menghilang tanpa jejak di suatu hari. 

Walau pun Dr. Burrows menghilang sekian lama, satu-satunya yang terpengaruh dan kehilangan akan kehadiran beliau adalah Will. Dan ia memutuskan untuk menyelidiki penelitian terakhir sang ayah dibantu oleh Chester. Dan penyelidikan tersebut membawa mereka ke suatu lubang galian menuju terowongan bawah tanah yang disembunyikan oleh Dr. Burrows. Dalam usaha menelusuri jejak penggalian Dr. Burrows, menyeret Will dan Chester dalam dunia bawah tanah yang aneh, dimana terdapat kehidupan di bawah sana – suatu koloni tersendiri yang hidup bagaikan London jaman dahulu kala. Tanpa sempat meneliti lebih lanjut, mereka berdua ditangkap dan dipenjara oleh Styx – pasukan yang menjaga ‘keamanan dan kelangsungan’ KOLONI bawah tanah. 

Baik Will maupun Chester mengalami penyiksaan agar mau mengungkap rahasia serta tujuan mereka menyusup dalam Koloni. Penderitaan tersebut akan berkepanjangan jika saja tidak muncul seseorang yang ‘membebaskan’ Will dari penjara, seorang bocah bernama Caleb Jerome yang dipanggil ‘Cal’ … dan ia mengaku sebagai adik kandung Will yang sebenarnya bernama Seth Jerome, yang dilarikan oleh ibu mereka-Sarah Jerome saat masih kecil ke dunia atas. Kemudian Will bertemu dengan ayah kandung, serta sisa keluarga Macaulay yaitu nenek dan paman saudara ibunya, dan yang lebih membingungkan adalah riwayat Will serta pelarian ibunya yang dianggap sebagai pengkhianat hingga diburu oleh para Styx. 

Dan Will atau Seth, harus memutuskan langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya. Apakah ia akan menyesuaikan diri dan menjalani kehidupannya sebagai anggota keluarga Jerome dan melupakan pencarian ‘ayahnya’ – Dr. Burrows, yang diketahui menghilang ke dunia bawah tanah yang lebih dalam. Dan bagaimana dengan nasib Chester, sahabatnya yang masih terkurung dalam penjara Styx. Lalu bagaimana dengan keluarganya di dunia atas, Rebecca serta ibunya, Mrs. Burrows yang hampir tak pernah memperhatikan dirinya ? Dan apakah Sarah Jerome, ibu kandungnya masih hidup di dunia atas sana? 

Will Burrows tak akan pernah menduga kelanjutan nasibnya, bagaimana ia harus mengambil keputusan demi keputusan yang menentukan keselamatan orang lain serta menyebabkan kematian orang-orang yang dikasihinya, berhadapan muka dengan pengkhianatan serta berpacu dengan waktu dari perburuan dan pemusnahan umat manusia karena Impian gila dari sekelompok makhluk yang hendak menciptakan dunia baru dan menyingkirkan semua jenis kehidupan lain. 

Kesan :
Melihat sederet pujian serta penghargaan untuk buku ini, mulai dari Bestseller versi New York Times, No. #1 Bestseller di Eropa, Best Children Book di Inggris, telah diterjemahkan dalam 21 bahasa, bahkan mendapat rekomendasi khusus dari Barry Cunningham – editor & penemu buku Harry Potter, hingga telah dipersiapkan sebagai naskah film yang tidak kalah dengan Harry Potter … well, sungguh membuat penasaran, seberapa bagus buku ini. Maka akhirnya ku-buka halaman pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya … wah tak bisa berhenti (berarti indikasi bagus nich jika dalam waktu singkat separuh buku ku-lahap dengan cepat).


Walau tak dapat dibandingkan dengan Harry Potter yang bergenre fantasi dengan mengulas kehidupan sihir serta dongeng, maka kisah Will Burrows merupakan jenis fantasi di dunia yang berbeda. Kisah ini dimulai dari ide sepasang sahabat yang memiliki kegemaran mendalami dunia arkeologi dan terobsesi untuk menulis kisah tentang dunia bawah tanah. Bahkan ciri-ciri fisik Will dan Chester yang sedikit mirip dengan sosok kedua penulis, mampu menggambarkan Impian sang penulis akan suatu kehidupan baru yang tak pernah kita jumpai. Jangan membayangkan ‘aliens’ tapi bisa saja makhluk-makhluk yang berwujud mirip dengan manusia namun menjalani kehidupan bawah tanah ( jadi sedikit ingat dengan kisah Neverwhere-Neil Gaiman, kisah London Bawah dan London Atas he…he… ).

Meski penuh dengan detil akan penggalian dan kehidupan bawah tanah, namun penulis tidak terjebak dalam suasana yang monoton, malah cenderung membuat setting serta suasana menjadi sangat intens – penuh ketegangan dan konflik, apalagi dengan plot yang berbeda-beda pada tokoh-tokoh yang berbeda pula ( paling tidak hampir sebagus cara penyusunan plot The Subtle Knife-Philip Pullman dalam Trilogy His Dark Materials, hemm… kapan filmnya keluar ya menyusul Golden Compass … ). 

Ok, kembali ke asal … penerbit Mizan Fantasi yang berhasil sukses dengan menggiring Trilogy Black Magician Trudi Canavan, tampaknya mulai serius dengan menghadirkan genre Fantasi-Petualangan sekelas serial Tunnels. Walau setting ini belum banyak hadir di kalangan penggemar justru membawa ‘angin baru’ yang akan mewarnai kisah-kisah fantasi yang dipenuhi dengan penyihir dan Naga. Dan daku tak sabar untuk melanjutkan petualangan perjalanan Will pada buku kedua …  

Tentang penulis : 


Roderick Gordon dan Brian Williams adalah sahabat karib yang sama-sama menggemari arkeologi dan berobsesi besar membuat cerita kehidupan dunia bawah tanah. Berawal dari pembicaraan hangat pada suatu sore di taman rumah Gordon – Iswlington, London bagian utara, maka Tunnels : Petualangan Will Burrows dan Koloni Misterius Bawah Tanah, pun lahir.  

Gordon, adalah lulusan Universitas College London dan pernah bekerja di salah satu perusahaan financial hingga dia memutuskan ‘membebaskan diri’ dengan menulis. Sementara Williams, yang menghabiskan masa kecilnya di Afrika, dan kembali ke Liverpool pada tahun 1970-an, adalah lulusan The Slade School of Fine Arts. Dia bekerja sebagai seniman dan actor film. 

Info selengkapnya silahkan kunjungi website : "TUNNELS Series"

Best Regards,
* Hobby Buku *

Books "DEEPER"



Judul Asli : DEEPER ( book 2 of TUNNELS SERIES / Will Burrows Adventure )
Copyright © 2008 by Roderick Gordon & Brian Williams
Inside Illustration © 2008 by Brian Williams ; except “The Bridge” © 2008 by Roderick Gordon
Cover Illustration © 2008 by David Wyatt
Penerbit Mizan Fantasi                                                            
Alih Bahasa : Maria M. Lubis
Editor : Andhy Romdani
Proofreader : M. Eka Mustamar
Ilustrasi Isi : Sweta Kartika
Desain Sampul : Ian Butterworth
Cetakan ke-1 : 816 hlm , November 2008

Sinopsis :
Will dan Cal berhasil memasuki dunia bawah tanah sekali lagi dan mereka akhirnya bertemu dengan Chester yang dikirim ke tempat pengasingan. Kegembiraan bertemu kembali dengan sahabatnya tak mampu mengurangi kepedihan hati Will akan tewasnya Tam Macaulay, paman mereka dalam melindungi perjalanan kedua kemenakannya. Namun Will harus segera fokus pada tujuan berikutnya, menemukan jalan keluar dan mencari ayahnya – Dr. Burrows yang diketahui terakhir juga menuju Pengasingan. Tanpa bimbingan serta petunjuk dari pamannya yang telah tiada, ia harus berusaha dan memutar otak guna menemukan petunjuk-petunjuk ke mana mereka harus melangkah. Bukan hal yang mudah, apalagi ternyata antara Cal dan Chester sering timbul perselisihan pendapat, membuat dirinya semakin repot dan jengkel akan tingkah laku mereka. 

Terhadap Cal, adik kandung yang baru saja ditemukan, ia memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatannya, apalagi mengingat sumpah yang diminta oleh pamannya sesaat sebelum mereka berpisah. Namun sungguh sulit jika Cal tak mampu menuruti perkataannya dan sering kali melakukan tindakan penyelidikan seorang diri dan tidak mengikuti kelompok mereka. Ditambah dengan kejengkelan serta kemarahan Chester jika Cal bertindak seenaknya, sungguh sulit bagi Will menjaga perdamaian diantara mereka … dan satu-satunya penguat hanyalah kepedihan akan pengkhianatan Rebecca serta harapan untuk menemukan ayahnya. 

Sementara itu di dunia atas, ibu kandung Will dan Cal – Sarah Jerome ternyata masih hidup dan hidup berpindah-pindah guna menyembunyikan keberadaannya dari kejaran Styx. Dan hal itu tidak berlangsung lama, tepat setelah Sarah menerima surat rahasia yang mengabarkan kematian Tam yang dibunuh oleh Will … ia berubah pikiran untuk tidak lagi bersembunyi tapi menelusuri jejak Will dan mencari tahu kebenaran peristiwa tewasnya Tam – serta membalaskan kematiannya jika diperlukan. Maka Sarah harus kembali ke tempat di mana ia dulu meninggalkan putranya Seth, yang kemudian diadopsi oleh pasangan Burrows dan berubah nama menjadi Will Burrows. Sarah tahu bahwa tindakannya akan membuat persembunyian terbuka dan keberadaannya diketahui oleh para pemburu yang tak akan memaafkan tindakan melarikan diri dari dunia bawah tanah. Dan ternyata musuh sudah siap di tempat dan Sarah disergap dengan mudah. 

Nun jauh di dalam bumi, Dr. Burrows mendapati bahwa dirinya semakin dekat dengan penemuan akbar yang menjadi Impian-nya selama ini. Namun ia dihadapkan pada problema baru, karena juga muncul semakin banyak petunjuk-petunjuk baru serta penemuan-penemuan baru yang menarik perhatiannya. Dan di saat-saat itu pula ia teringat akan keluarga yang ditinggalkannya demi mewujudkan Impian menjadi pria yang patut dibanggakan atas prestasi serta keberhasilannya. Kerinduan untuk melihat keluarganya berusaha ia lupakan dan terus fokus pada tujuannya, karena jika ia berhasil maka ia akan mampu membahagiakan keluarganya… setidaknya itulah pikiran yang berusaha ia tanamkan. Dan justru di saat Dr. Burrows memutuskan untuk lebih fokus pada penyelidikannya, hal tersebut membuatnya ‘melewati’ Will, Cal dan Chester yang berpapasan langsung dengannya … masing-masing tak menyadari bahwa mereka sudah sangat dekat satu sama lain hingga akhirnya terpisah lagi. 

Will, Cal, dan Chester semakin dalam menelusuri dunia bawah tanah, semakin terperosok dalam ‘lubang’ menuju poros bumi, bertemu lawan-lawan baru serta kawan-kawan baru bernama Drake serta gadis ahli senjata bernama Elliot … bersama-sama mereka bahu-membahu lari dari kejaran Rebecca beserta para Styx – dan juga Sarah Jerome !!! 

Kesan : 

Konflik pribadi serta hubungan yang terjalin antar individu dalam kisah ini dikupas semakin dalam, terutama penggambaran mengapa Will muncul sebagai sosok anak remaja yang cuek dan acuhdemi menyembunyikan kepedihan hatinya akibat cercaan serta penolakan dari lingkungan sekelilingnya, hingga perjalanan dirinya untuk lebih dewasa dalam menyikapi segala sesuatu yang tak berjalan sebagaimana dikehendaki … suatu proses yang sangat berat dan Will harus mengalami kepedihan dan penderitaan yang luar biasa untuk dapat menerima makna kehidupan yang sebenarnya. 

Didukung dengan masuknya tokoh Sarah Jerome yang semula diperkirakan telah tewas, semakin menambah suasana semakin intens dan tegang, karena Sarah Jerome keluar dari persembunyian demi membuat perhitungan dengan putra yang telah ditinggalkan semasa kanak-kanak, dan kini sang putra dituduh melakukan pembunuhan kerabat terdekat serta membahayakan nyawa saudara kandungnya … membuat pembaca semakin menduga-duga, apa yang akan terjadi jika kedua orang yang telah terpisah sekian tahu kemudian berhadapan muka dan salah satu diantara mereka berniat untuk menghabisi nyawa yang lain !!!  

Sungguh pembuatan alur serta plot yang kompleks sekaligus menggugah rasa ingin tahu halaman demi halaman, hingga sampai pada halaman terakhir … dan harus menunggu keluarnya buku ketiga … hmmm, benar-benar juga harus berlatih kesabaran demi mencapai tujuan – menuntaskan kisah petualangan seru ini !!!  

Tentang penulis : 


Roderick Gordon dan Brian Williams adalah sahabat karib yang sama-sama menggemari arkeologi dan berobsesi besar membuat cerita kehidupan dunia bawah tanah. Berawal dari pembicaraan hangat pada suatu sore di taman rumah Gordon – Iswlington, London bagian utara, maka Tunnels : Petualangan Will Burrows dan Koloni Misterius Bawah Tanah, pun lahir. 

Gordon, adalah lulusan Universitas College London dan pernah bekerja di salah satu perusahaan financial hingga dia memutuskan ‘membebaskan diri’ dengan menulis.  Sementara Williams, yang menghabiskan masa kecilnya di Afrika, dan kembali ke Liverpool pada tahun 1970-an, adalah lulusan The Slade School of Fine Arts. Dia bekerja sebagai seniman dan actor film. 

Info selengkapnya silahkan cek website : "about TUNNELS"

Best Regards,
* Hobby Buku *

Books "FREEFALL"


Judul Asli : FREEFALL ( book 3 of TUNNELS SERIES / Will Burrows Adventure )
Copyright © 2009 by Roderick Gordon & Brian Williams
Inside Illustration © 2009 by Brian Williams ;  © 2009 by Roderick Gordon ; © Fireworks
Cover Illustration © 2009 by David Wyatt
Penerbit Mizan Fantasi                                                            
Alih Bahasa : Maria M. Lubis
Editor : Nur Aini
Proofreader : M. Kadapi
Ilustrasi Isi : Sweta Kartika
Desain Sampul : Ian Butterworth & Steve Wells
Cetakan ke-1 : 724 hlm , November 2009

Sinopsis :
Chester, Will, Cal dan Elliot, semuanya terjatuh ke dalam lubang gelap nan dalam, dalam usaha menghindari penyergapan pasukan Styx yang dipimpin si kembar Rebecca. Kejadian mengerikan itu terjadi begitu cepat, setelah Cal tertembak, dan menyeret mereka semua yang terikat pada tali pengaman. Dan Sarah Jerome yang terluka parah, harus menyaksikan kenyataan pahit bahwa ia telah diperalat guna menemukan kedua anaknya, dan menyaksikan mereka terluka dan terjatuh ke dalam lubang yang tampak tak memiliki dasar. Maka ia pun membalaskan dendamnya dengan membawa si kembar Rebecca “terjun” ke dalam lubang yang sama – meninggalkan Drake seorang diri di atas permukaan, terpana melihat semua kejadian, dan terlalu jauh untuk segera membantu mereka semua. 

Maka petualangan baru dimulai.  Chester yang lebih dahulu sadar dari peristiwa ‘jatuh-terjun-bebas’ ke dalam lubang dalam yang disebut Pore, mendapati dirinya berada di sebuah tempat yang empuk, berbau aneh, dan menyelimuti tubuhnya bak semen gipsum. Ia tersadar karena Bartleby – kucing raksasa milik Cal, yang merasakan kehilangan majikannya, dan berusaha menolong penggantinya : Will Burrows – kakak kandung Cal yang  masih dalam kondisi ‘shock’ akibat kematian Cal di depan matanya. Jika selama ini Wil selalu memimpin di depan, kali ini Chester harus membantunya, menyadarkan dirinya yang mengalami ‘mati-rasa’.  Namun mereka tak bisa berlama-lama bersedih, terutama setelah melihat kondisi Elliot yang  telah jatuh pada posisi kurang tepat, menyebabkan tangannya terlihat ‘patah’ pada posisi yang aneh. Will harus meninggalkan jenazah adiknya, dan bersama Chester, mereka mencari jalan keluar, untuk membantu Elliot yang tak sadarkan diri.


Sementara mereka berusaha menjelajah di kedalaman pusat bumi, Drake yang berhasil lolos bergegas menuju suatu lokasi, menghancurkan laboratorium bawah tanah milik Styx, guna menyempurnakan pengorbanan Sarah Jerome yang membawa serta si kembar Rebecca ke dalam lubang Pore, dan keduanya membawa serta botol virus serta vaksin yang akan digunakan menghabisi para Topsoilers. Drake tahu ia berlomba dengan waktu, maka setelah ia berhasil meledakkan laboratorium tersebut dengan bantuan beberapa pekerjan Coprolite ( sesuatu yang sungguh di luar dugaannya ), segera menuju permukaan guna menyusun strategi penyerangan terhadap Styx. Namun ia justru mendapati bahwa jaringan mata-mata yang dibentuk, telah porak-poranda. Banyak agen tertangkap, sebagian tewas, sebagian lenyap tanpa jejak. Drake harus segera menyusun rencana baru !!

Di sisi lain, pada permukaan, Celia Burrows tersadar dari ‘mimpi-buruk’ dan pada suatu hari, ia memutuskan sudah waktunya untuk turun-tangan mencari kebenaran tentang anak dan suaminya yng menghilang. Ia pergi ke saudaranya Jean, guna bertemu anaknya Rebecca yang dititipkan  di sana selama ia menjalani terapi pengobatan. Namun ia hanya mendapati bahwa Rebecca sudah lama meninggalkan tempat itu, tanpa diketahui di mana sekarang keberadaannya. Dan yang lebih mengejutkan, Jean bercerita bahwa Will yang hilang, pernah muncul di kediamannya beberapa saat, bersama seorang pemuda bernama Cal dan kucing raksasa bernama Bartleby ( = baca DEEPER ). Celia sadar, banyak hal yang harus ia lakukan, maka ia memulihkan kesehatan tubuh dan pikirannya, berusaha fokus pada pencarian informasi yang bisa memberikan kejelasan di mana gerangan para anggota keluarganya. 


Kembali di dalam bumi, Dr. Roger Burrows yang tersesat karena terjatuh ke dalam Pore saat melakukan penelitian, tanpa disangka-sangka bertemu dengan salah satu dari si kembar Rebecca ( ya, mereka tidak tewas, sama dengan Will, Chester dan Elliot yang terjatuh pada semacam jamur raksasa ), mendapati kenyataan bahwa anak perempuannya ternyata seorang Styx. Dan Rebecca secara halus ‘memaksanya’ mempelajari lebih lanjut tablet-tablet penemuannya guna menemukan jalan keluar dari Pore. Dr. Burrows tidak terlalu senang juga sedikit bingung dengan kondisi yang dihadapinya. Tapi seperti biasa, ia tidak terlalu mempermasalahkan hal-hal lain, kecuali penelitiannya. 

Will dan Chester serta Bartleby, yang membawa Elliot yang masih tak sadar, akhirnya bertemu dengan wanita aneh bernama Martha, yang tampaknya sudah bertahun-tahun tinggal di kedalaman Pore dan ia bersedia menampung mereka bertiga, sembari merawat Elliot agar segera pulih. Will dan Chester menjalani rutinitas baru di kediaman Martha yang cukup unik. Mulai dari memburu hewan-hewan aneh untuk makanan mereka. Menjelajahi tempat penyimpanan harta yang di kumpulkan oleh Nathaniel – putra Martha yang tewas akibat serangan laba-laba monyet. Dan tentu saja mempelajari lingkungan sekitar, seperti berbagai tanaman yang berguna untuk pengobatan maupun sebagai senjata melawan berbagi makhluk aneh di kedalaman Pore. 


Kelihatannya kehidupan nyaman dan tenang mulai dinikmati oleh Will dan Chester. Tapi satu hal yang sangat merisaukan, kondisi Elliot semakin lama semakin mengkhawatirkan, dan ia tak pernah sadar sama sekali.  Dan keadaan semakin parah ketika mendadak salah satu dari si kembar Rebecca muncul dan meminta bantuan Will karena ia telah berpisah dengan kembaran lainnya. Rebecca berusaha menyakinkan Will bahwa ia adalah adiknya selama ini, dan ia dipaksa melakukan berbagai hal yang lama-kelamaan tidak disetujuinya. Dan puncaknya, ia bertengkar dengan kembarannya – kini ia ingin membantu Will !!!

Apa yang harus dilakukan oleh Will dalam kondisi seperti ini ? Ia merasa harus segera pergi mencari bantuan bagi keselamatan Elliot, tapi bagaimana dengan Martha, yang selama ini telah membantu mereka dan memberikan larangan keras bagi mereka jika keluar dari wilayah kediamannya, karena bahaya mengincar setiap saat di dunia luar. Belum lagi perseteruan antara Rebecca dan Chester, Will terjepit posisinya dan ia harus segera mengambil keputusan. 

Kesan :
Melanjutkan petualangan seru Will Burrows beserta kawan serta lawannya. Klimaks pada buku ke-2 membuat penasaran akan nasib para tokoh kisahnya ini segera terjawab begitu membuka halaman-halaman awal. Eitss .. tapi jangan bernafas lega terlebih dahulu, karena masing-masing dari mereka terlibat dalam suatu kondisi baru yang sangat aneh sekaligus menarik. 

Sungguh gabungan imajinasi kedua penulis ini mampu membawa pembacanya dalam situasi yang tampak ‘simpang-siur’ namun secara perlahan jika kita bersabar sedikit melahap halaman demi halaman, maka masing-masing kisah yang terpecah dan terpisah, ternyata terhubung pada suatu ‘benang tipis’ yang akan mempertemukan mereka semua pada situasi dan kondisi yang lebih baru lagi. 


Namun ada beberapa saat diriku sedikit tak sabar dengan penggambaran yang agak bertele-tele tentang dunia arkeologi, bukan karena tidak menarik tapi jika mulai masuk pada hal-hal yang berbau teoritis dan agak panjang, well – jadi seperti mendengarkan mata kuliah umum hehe. Dan satu hal yang paling membuat diriku tak sabaran dan jengkel, karakter Dr. Burrows yang sejak awal dimaklumi sebagai ahli arkeolog ( tentunya ia senang dengan segala macam teori yang kusebutkan di atas :D ), bukan sekedar membuat diriku sedikit ‘boring’ ... tapi mulai digambarkan sebagai sosok egois dan tidak memperdulikan apa pun selain penelitiannya. Bahkan digambarkan dalam berbagai kejadian di mana ia tidak memperdulikan istri maupun anaknya. Will yang semula digambarkan sangat memuja ayahnya, di sini mulai menyadari bahwa sering kali ayahnya hanya memanfaatkan dan sedikit memperalat dirinya agar membantu penelitiannya. Benar-benar hilang rasa simpatiku pada sosok Dr. Burrows yang pada kedua buku sebelumnya digambarkan masih memiliki perhatian pada Will ...

Dan yang membuat kondisi berbalik, jika sebelumnya sosok Celia Burrows – istri Roger Burrows dan ibu angkat Will serta Rebecca, digambarkan secara negatif, dalam buku ini ia mulai bangkit dari keterpurukan dan mampu menunjukkan kekuatan serta kasihnya pada keluarganya, terutama terhadap Will, dan ia seorang wanita pejuang yang tak kenal lelah, penuh tekad dan pemberani, meski harus berkorban nyawa. So, not like Mr. Burrows ( you even may hate him so much ) but much more like Mrs. Buroows for now (^_^). Dan seperti biasa, dengan berbagai episode serta surprise yang bikin jantung naik-turun, ditutuplah kisah dalam buku ke- 3 ini dengan ( sekali lagi ) teka-teki dan kejadian yang membuat ‘tanda tanya besar’ ( ?? ) apa yang akan terjadi berikutnya  ... 

Tentang penulis : 


Roderick Gordon dan Brian Williams adalah sahabat karib yang sama-sama menggemari arkeologi dan berobsesi besar membuat cerita kehidupan dunia bawah tanah. Berawal dari pembicaraan hangat pada suatu sore di taman rumah Gordon – Iswlington, London bagian utara, maka Tunnels : Petualangan Will Burrows dan Koloni Misterius Bawah Tanah, pun lahir. 

Gordon, adalah lulusan Universitas College London dan pernah bekerja di salah satu perusahaan financial hingga dia memutuskan ‘membebaskan diri’ dengan menulis.  Sementara Williams, yang menghabiskan masa kecilnya di Afrika, dan kembali ke Liverpool pada tahun 1970-an, adalah lulusan The Slade School of Fine Arts. Dia bekerja sebagai seniman dan actor film. 

Info selengkapnya silahkan cek website : "about TUNNELS"

Best Regards,
* Hobby Buku *

Books "CLOSER"


Judul Asli : CLOSER ( book 4 of TUNNELS SERIES / Will Burrows Adventure )

Copyright © 2010 by Roderick Gordon & Brian Williams
Inside Illustration & photographs  © 2010 by Roderick Gordon
Cover Illustration © 2009 by David Wyatt
Penerbit Mizan Fantasi                                                            
Alih Bahasa : Maria M. Lubis
Editor : Esti Budihabsari
Proofreader :  M. Eka Mustamar
Ilustrasi Isi : Sweta Kartika
Desain Sampul : Steve Wells
Cetakan ke-1 : 628 hlm , November 2010

Sinopsis :
Will Burrows dan ayahnya, Dr. Burrows kembali ke pusat Bumi dengan membawa perlengkapan yang disediakan oleh Drake, meski keduanya memiliki agenda yang berbeda. Will ingin menemukan dan menyelamatkan Chester, Elliot dan Martha yang terpisah saat bertarung melawan si kembar Rebecca, sedangkan Dr. Burrows terobsesi dengan berbagai hal yang mampu membuat penelitiannya menjadikan dirinya sosok yang terkenal dan berhasil dalam bidangnya. Maka bukan suatu hal yang mudah bagi mereka berdua, terutama bagi Will untuk bekerja sama, dengan dua tujuan yang berbeda. 

Sementara itu, si kembar Rebecca tidak dalam kondisi baik. Salah satu terluka parah akibat tembakan yang dilakukan oleh Will, dan yang satu tidak terluka namun tak bisa menemukan jalan keluar karena timbunan longsoran akibat ledakan bom yang dilakukan oleh Elliot. Melihat kondisi kembarannya yang sangat lemah, Rebecca memutar otak dan berusaha mencari alternatif lain, keluar dari tempat mereka terkurung, dan mencari bantuan. Dendam kesumat menyala dalam hati keduanya, terutama pada Will dan Elliot yang telah mengakibatkan penderitaan yang saat ini mereka alami. 

Jika Will dan Dr. Burrows memiliki misi masing-masing, maka Celia Burrows pun bekerja sama dengan Drake, berusaha memancing keluar Mr. Big – sosok di balik layar semua perintah yang dijalankan oleh Styx. Berbekal pengetahuan dan informasi yang diberikan oleh Will, maka mereka memasang perangkap untuk mengetahui sekaligus sebisa mungkin menangkap orang ini. Dan sebagai umpan guna menarik perhatian Styx, Celia Burrows bersedia menanggung resiko, bahkan jika harus berkorban nyawa, demi anaknya Will, terutama setelah ia mengetahui kenyataan pahit bahwa Rebecca bukan seperti yang selama ini ia ketahui. 

Will dan Dr. Burrows akhirnya berhasil menemukan Chester, Elliot dan Martha serta si kucing Pemburu – Bartleby. Namun pertemuan mereka hanya sekejap, karena Dr. Burrows melakukan suatu tindakan, sesuatu yang diam-diam telah memenuhi benaknya selama ini. Ia terjun menuju kedalam lubang yang lebih dalam lagi – guna mencari dan meneliti pusat Bumi, karena di baliknya pasti ada dunia lain yang selama ini dikenal sebagai mitos belaka. Semua terkejut dengan kejadian itu, tapi tidak terlalu lama bagi Will untuk mengambil keputusan, tindakan apa yang akan dilakukannya. Ia segera menyusul ayahnya, terjun ke dalam kegelapan, setelah sebelumnya memberikan bekal dan petunjuk bagi sisa rombongan untuk kembali ke permukaan. Tanpa ia ketahui, Elliot juga memutuskan terjun menemaninya disertai Bartleby, meninggalkan Chester dan Martha ...

Jika petualangan baru dimulai kembali di bawah permukaan bumi, maka di atas, terjadi peristiwa yang tak kalah pentingnya, Perangkap yang dilakukan oleh Drake dan pasukannya mengalami kegagalan. Lawan mereka, pasukan Styx sudah menyiapkan ‘senjata’ yang melumpuhkan mereka semua, dan semuanya dibunuh oleh Styx, menyisakan Celia Burrows yang ditahan guna diperiksa lewat Cahaya Gelap, serta Drake yang dalam kondisi pingsan diam-diam diselamatkan oleh sosok misterius sebelum pembantaian dimulai. 

Kembali pada si kembar Rebecca, dalam penelusuran mencari jalan keluar, mereka menemukan suatu tempat di mana terdapat kota bawah tanah, dengan peradaban yang terlihat sudah lewat beberapa masa. Ternyata mereka menemukan populasi para pengungsi Jerman, mantan anggota Nazi yang terkumpul saat ide pembentukan ‘Dunia Baru’ oleh Hitler dikeluarkan ( meski sang pemimpin akhirnya tak berhasil melarikan diri dan tewas ). Melihat potensi serta kekuatan yang ada pada kota tersebut, si kembar Rebecca memperoleh ide guna memanfaatkannya, apalagi ketika kedatangan mereka bertepatan dengan tibanya bala bantuan pasukan Limiter yang memang ditugaskan oleh si Styx Tua untuk mencari dan menemukan si kembar sebagai pembawa virus dan vaksin. 

Dr. Burrows, Will, Elliot dan Bartleby terlempar dan terbawa kekuatan ‘arus-gravitasi’ menuju pusat Bumi, dan setelah sekian lama terombang-ambing tanpa menemukan ‘pendaratan’ yang tepat, akhirnya tiba di dunia baru – tepat di kedalam pusat Bumi, dunia yang tak mengenal kegelapan dan malam hari, dengan sinar matahari kedua, makhluk serta hewan langka yang sudah punah di dunia yang Will kenal, serta berbagai vegetasi dan kondisi alam yang berbeda pula. Penjelajahan mereka akhirnya sampai pada bangunan tiga buah piramid, yang membuat Dr. Burrows kegirangan serta antuias karena akan menemukan ‘kunci’ dari berbagai pertanyaan tentang asal-usul kehidupan di dunia serta alam semesta. 

Chester yang ditinggal bersama Martha, memutuskan menelusuri jalur dan jejak petunjuk yang ditinggalkan Will, guna naik ke Topsoilers. Ia memutuskan naik karena ingin bertemu dengan kedua orang tuanya. Akan tetapi ia sedikit was-was dengan kondisi Martha yang berubah menjadi aneh dan sedikit membuat dirinya tak nyaman dengan perhatian penuh yang Martha lakukan padanya. Meski ia enggan membawa Martha ikut dengannya, tak ada jalan lain karena dibutuhka minimal dua orang untuk mengemudikan perahu menuju ke atas. Chester hanya berharap Drake menerima pesan rahasia yang disampaikan lewat telepon tanpa sepengetahuan Martha, karena ia tak tahu di mana nanti mereka akan keluar, dan bagaimana ia dapat pergi ke kediaman orang tuanya. 

Apakah Chester dapat bertemu dengan kedua orang tuanya ? Bagaimana nasib Mrs. Burrows yang tertangkap dan di-interogasi dengan Cahaya Gelap ? Dan apakah Dr. Burrows berhasil menemukan kunci dari misteri yang dicarinya selama ini ? Lalu apakah Will akhirnya memiliki keberanian mengungkapkan isi hatinya kepada Elliot  ... yang tampaknya lebih tertarik membicarakan hal-hal lain ketimbang tentang mereka berdua ?? Dan Drake yang terselamatkan, bisa kah ia kembali mengumpulkan kekuatan serta pasukan guna melawan Styx yang sudaj semakin dekat denga rencana peluncuran virus mematikan bagi semua penghuni Topsoilers ??? 

Kesan : 

Ho...ho...ho... semakin seru dan menegangkan !!!  Seperti menonton film-action dengan pergantian adegan demi adegan secara cepat, kisah ini dimulai .... halaman demi halaman tanpa sadar meluncur dengan cepat mengikuti alur cerita yang melompat dari berbagai kejadian dan berbagai tokoh. Jika di awal kisah mulai dari buku pertama banyak berputar pada sosok Will, maka kali ini porsi kelihatannya dibagi rata pada semua karakter yang terlibat. Masing-masing memegang peran tersendiri dan kisah yang berbeda. 

Mungkin jika dibayangkan Anda menghadapi berbagai layar monitor di depan, ada yang menunjukkan tentang perjalanan Will, Dr. Burrows dan Elliot, ada layar lain yang menampilkan perjalanan Chester dan Martha, di layar lain ada tentang Celia Burrows yang mejadi tawanan, kemudian ada yang menunjukkan tentang si kembar Rebecca, ada lagi yang menayangkan nasib Drake yang terlunta-lunta tapi dibantu oleh penyelamat misteriusnya, tidak lain ayah kandung Elliot, seorang mantan Limiter ( ya, ia seorang Styx yang memiliki agenda berbeda dengan rombongan Rebecca, dan ya Elliot yang tangguh adalah setengah manusia setengah Styx ).

Jika dalam buku ke-3 pembacaan ada kalanya melangsung lambat, dan beberapa bagian sedikit membosankan, maka jangan khawatir pada buku ke-4 ini dijamin tak akan dapat melepaskan mata dari gejolak serta serunya petualangan Will dan kawan-kawan. Ada yang semula kuat jadi gila,  dan yang terganggu pikirannya justru semakin kuat dan mampu melawan musuh terkuat yang merusak pikiran, ada yang egois jadi mau sedikit berkorban, pokoknya asyik sekali ... pembaca akan sedikit dipermainkan perasaannya oleh penulis karena berbagai perubahan pada setiap karakter sesuai dengan perjalanan yang mereka alami dalam masing-masing petualangannya. Just can wait to read the next book “SPIRAL” ... *finger-cross* hope and pray : gets this book very soon (^_^)

Tentang penulis : 

Roderick Gordon dan Brian Williams adalah sahabat karib yang sama-sama menggemari arkeologi dan berobsesi besar membuat cerita kehidupan dunia bawah tanah. Berawal dari pembicaraan hangat pada suatu sore di taman rumah Gordon – Iswlington, London bagian utara, maka Tunnels : Petualangan Will Burrows dan Koloni Misterius Bawah Tanah, pun lahir. 

Gordon, adalah lulusan Universitas College London dan pernah bekerja di salah satu perusahaan financial hingga dia memutuskan ‘membebaskan diri’ dengan menulis.  Sementara Williams, yang menghabiskan masa kecilnya di Afrika, dan kembali ke Liverpool pada tahun 1970-an, adalah lulusan The Slade School of Fine Arts. Dia bekerja sebagai seniman dan actor film. 

Info selengkapnya silahkan kunjungi website : about "TUNNELS"

Best Regards,
* Hobby Buku *

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...