Translate

Showing posts with label Suddenly Supernatural Series. Show all posts
Showing posts with label Suddenly Supernatural Series. Show all posts

Wednesday, June 20, 2012

Books "SCHOOL SPIRIT"


Judul Asli : SUDDENLY SUPERNATURAL – SCHOOL  SPIRIT
( book 1 of Suddenly Supernatural Series )
Copyright © 2008 Elizabeth Cody Kimmel
Penerbit : Atria
Alih Bahasa : Barokah Ruziati
Editor : Ida Wadji & Fenty Nadia
Cetakan I : Februari 2011 ; 210 hlm 

Para arwah merusak hidupku. Aku menyalahkan ibuku. Ibuku seorang medium, seseorang yang mampu berkomunikasi dengan dunia arwah dan hantu gentayangan ...

Katherine yang sering dipanggil Kat tinggal berdua dengan ibunya di Medford – sebuah kota kecil. Ditinggal pergi oleh suami sekaligus ayah, mereka berdua harus berjuang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski serba kekurangan, Kat cukup bahagia dengan perhatian serta kasih sayang ibunya, kecuali satu hal, masalah yang berhubungan dengan para arwah ini. Kat sudah terbiasa dengan pandangan aneh dari orang-orang di sekeliling mereka, terutama jika menyangkut ibunya. 

Meski tidak terlalu berharap menjadi anak yang cantik dan populer (mmm...kadang-kadang ia juga berkhayal seandainya hidupnya tidak seperti ini), bukan berarti ia suka dengan segala cemooh, ejekan serta perlakuan semena-mena dari kelompok anak-anak populer. Dan lebih parah lagi, saat ia berulang tahun yang ketiga belas, mendadak Kat memiliki kemampuan sama : mampu melihat dan berbicara dengan arwah serta hantu ...

Setelah itu kehidupan pribadi Kat berubah total. Karena ke mana pun ia berada, entah di rumah, di sekolah, di jalanan, ia melihat sosok yang tampak seperti manusia biasa, namun hanya dirinya yang bisa melihatnya. Repotnya, Kat juga susah mebedakan mana yang manusia asli atau sekedar hantu yang berwujud manusia. Ditambah dengan adanya teror baru dari kelompok Cewek Satelit yang dipimpin oleh Shoshanna Longbarrow –cewek cantik dan populer, dan berada tepat di dalam rumah Kat saat terjadi sesi pemanggilan arwah ...

Jika ada satu hal yang patut disyukuri oleh Kat, akhirnya ia punya sahabat !!! Namanya Jac (aslinya Jacqueline, tapi ia tak akan menoleh jika dipanggil dengan nama itu), cewek mungil berambut merah yang doyan banget makan dan suka menyeret kotak selo yang besarnya hampir sama dengan tubuhnya. Jac adalah murid baru, yang meski kelihatan aneh dan selalu sendirian, Kat mendapati Jac ternyata cerewet, menyenangkan dan satu-satunya orang yang bisa diajak bicara selain dengan ibunya.  Masalahnya, Jac selalu ingin tahu dan ia sangat cerdas. Kat takut jika rahasianya sebagai anak yang bisa melihat arwah terbongkar, ia akan kehilangan satu-satunya sahabat yang pernah dimiliki. Bahkan Kat belum berani menceritakan kemampuannya kepada sang ibu, ia hanya berharap suatu saat, kemampuan aneh ini akan menghilang, dan ia dapat menjadi anak normal ... 

Kesan : 


Membaca buku ini mengingatkan diriku akan sebuah serial TV berjudul “Ghost Whisperer”, tentang  seorang gadis yang mewarisi ‘bakat’ untuk berkomunikasi dengan arwah semenjak kanak-kanak dari garis keluarga ibunya. Mendengar kata-kata ‘arwah atau hantu’ sudah cukup mengerikan bagi sebagian besar orang, termasuk diriku. Namun saat pertama kali melihat episode awal serial ini, justru ada beberapa hal yang kupetik dan menjadi pengalaman baru. Ternyata para ‘arwah atau hantu’ ini sama dengan diri kita – manusia yang masih hidup, dan mereka berada di dunia yang bukan tempat mereka alias masih ‘gentayangan’ di dunia manusia karena ada beberapa hal yang membuat mereka tertahan, misalnya urusan yang belum terselesaikan di dunia, dan kematian mendadak membuat mereka penasaran. 

Sama dengan kisah tokoh Kat di seri Suddenly Supernatural ini, dibesarkan oleh sang ibu yang juga medium, ternyata Kat juga memiliki ‘bakat’ melihat para arwah ini. Akan tetapi berbeda dengan sang ibu yang ‘menerima’ dan menjalankan kemampuannya, Kat justru ingin melenyapkan kemampuan yang membuatnya tidak seperti anak-anak normal lainnya. Bahkan ketika para arwah mulai mencoba berkomunikasi dengannya, ia justru berusaha menolak dengan keras, yang justru membuat dirinya merasa ‘kesakitan’ dan mengalami berbagai hal yang tidak menyenangkan. 

Arwah itu seperti bayi. Mereka menjerit dan melolong saat menginginkan sesuatu, dan mereka akan terus melakukannya sampai kau mengatasi masalah mereka. Dan, lagi-lagi seperti bayi, arwah sering tidak dapat memberitahukan apa masalah mereka, atau apa yang mereka butuhkan. Kau tidak bisa sekedar mematikan mereka saat merasa lelah atau butuh rehat dari kesibukan menolong mereka. Menjadi seorang medium berarti diingatkan terus-menerus tentang rasa sakit yang mungkin kau alami dalam hidup. ( p. 32 ) 

Dengan memakai sosok remaja seperti Kat, penulis mampu memberikan pendekatan yang cukup menarik bagi pembaca. Meski demikian, jangan dianggap kisah ini sebagai sekedar bacaan remaja belaka ( praduga salah yang juga merupakan perkiraan awalku – sebelum membaca buku ini ), karena bukan hanya menghibur, namun kisah ini mampu memberikan penekanan, bahwa apapun yang terjadi, diri kita, diri setiap manusia dan makhluk hidup satu dengan yang lain pasti berbeda, dan justru dengan perbedaan tersebut, membuat kita ‘unik’ dan ‘tiada-dua’ –nya. Tak dapat disangkal bahwa setiap orang ( terutama para remaja seperti Kat yang sedang mencari jati diri pada usia tersebut ), selalu berusaha mencari pembenaran diri justru pada sosok orang yang lain yang dianggap populer, padahal mereka pun juga manusia biasa yang memiliki kelemahan. 

Lewat buku pertama serial ini, diriku menjadi tertarik pada keseluruhan kisah serta kelanjutannya. Dan serial ini sangat ‘recommended’ bagi Anda yang tidak segan-segan membuka pikiran dan wawasan untuk menerima sedikit pembelajaran tentang kehidupan dan sekaligus terhibur dengan berbagai keanehan dan kelucuan di dalamnya. Salah satu kesukaanku, saat Kat dan Jac berada di dalam museum, dan di sanalah terlihat sosok aktor yang memerankan Pa – ayah Laura dari kisah Little House on The Prairie ...(^_^) dan ternyata itu bukan aktor, tapi hantu Pa yang sedang menaiki gerobaknya, jadi teringat aktor Michael Landon yang memainkan sosok Pa di serial ini hahaha...


Note : dengan banyaknya kisah tentang hantu dan arwah serta kekuatan medium, banyak pual film serta serial TV yang diadaptasi dari berbagai kisah ini, tapi ada satu yang kisahnya cukup mendekati kisah sosok Kat dalam Suddenly Supernatural ini, yaitu serial TV “Ghost Whisperer” yang dibintangi oleh Jennifer Love Hewitt, jika Anda tertarik untuk mengetahui bagaimana petualangan seorang medium, silahkan tonton serial ini (^_^).

Tentang Penulis :
Elizabeth Cody Kimmel yang biasa dipanggil Beth, lahir di New York City, dan menghabiskan masa kecilnya di Westchester County, sebelum kemudian pindah ke Brussels, Belgia. Semenjak kecil ia dalah seorang pembaca, pembeli dan pengagum buku-buku yang sangat aktif. Karena sangat menyukai hal-hal yang berhubungan dengan bangunan gothic serta program simulasi interaktif, ia memasuki Emma Willard School di Troy, New York serta meneruskan ke Kenyon College di Gambier, Ohio.  

Memiliki banyak kegemaran serta akal untuk mendapatkan keinginannya, Elizabeth berhasil mengatur agar ia bisa bekerja di tempat-tempat yang menjadi subyek kegemarannya dalam berbagai buku yang ditulisnya. Elizabeth sangat menyukai hal-hal yang berkaitan dengan Antartika, cerita hantu, sejarah abad pertengahan, penguin, dan dunia penulisan, semuanya dapat dijumpai dalam berbagai karakter dan plot dalam semua buku-bukunya yang telah diterbitkan. 


Elizabeth Cody Kimmel kini tinggal dengan keluarganya di wilayah New York’s Hudson Valley. Ia juga berperan aktif sebagai pembicara tamu di berbagai sekolah di berbagai negara. Beth, sosok yang humoris dan suka berinteraksi langsung dengan para pembaca dari berbagai usia. Ia membagi waktunya sehari-hari  antara membaca, hiking, menyanyi dalam kelompok paduan suara, melakukan panjat tebing, atau sekedar melakukan tugas harian seperti mencuci pakaian serta berusaha melakukan ‘hubungan telepati’ dengan anjing beagle-nya. 

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang berbagai karya Elizabeth Cody Kimmel silahkan kunjungi website www.codykimmel.com atau kunjungi pula website www.suddenlysupernatural.com 

Best Regards, 
* Hobby Buku * 

Books "SCAREDY KAT"


Judul Asli : SUDDENLY SUPERNATURAL – SCAREDY KAT
( book 2 of Suddenly Supernatural Series )
Copyright © 2009 Elizabeth Cody Kimmel
Penerbit : Atria
Alih Bahasa : Barokah Ruziati
Editor : Pujia Pernami
Cetakan III : Februari 2012 ; 162 hlm 

Sinopsis : 
Liburan baru dimulai, namun Kat sudah merasa bosan. Apalagi tak ada orang yang bisa diajak bicara atau sekedar ngobrol, tentu saja sang ibu senantiasa ada bersamanya, tapi di saat-saat seperti ini, saat ibunya sibuk ‘bercakap-cakap’ dengan berbagai tanamannya ( ya benar, ibu Kat seorang medium dan biasa bercakapcakap dengan tumbuhan juga ). Sahabatnya, Jac sedang bepergian menghadiri konferensi musisi selo ( Jac, selain sahabat sejati, ia juga gadis jenius di bidang musik, terutama dalam memainkan selo ). Maka Kat iseng-iseng memotret rumah kosong di depan rumahnya, untuk salah satu proyek tugas sekolahnya, dan saat ia selesai memotret dan membuak file-filenya di komputer, tampak sesuatu yang ganjil di antara foto-foto itu. Ada sosok wajah bocah laki-laki yang terekam dalam foto di dalam jendela rumah kosong itu !! 

Antara rasa takut dan penasaran, yang terakhir akhirnya menang, maka Kat melakukan penyelidikan di rumah kosong itu. Saat mulai memasuki rumah kosong itu, Kat langsung menyadari ada ‘sesuatu’ yang berada di dalamnya. Dan ketika akhirnya ia berhasil ‘melihat’ sosok bocah yang diduga sebagai hantu, anehnya bocah itu tak merespons pertanyaan Kat, bahkan seakan-akan ia tak melihat keberadaan Kat.  Belum selesai masalah itu, Kat juga harus berhadapan dengan ‘sosok’ mengerikan – dalam arti sosok ini menimbulkan ketakutan serta kengerian pada sekujur tubuhnya. Kat tahu bahwa ‘sesuatu’ itu tidak memiliki maksud baik, meski ia tak tahu dengan jelas apa sebenarnya keberadaan ‘entitas’ tersebut.

Dengan kepulangan Jac dari konferensi, mereka berdua segera melakukan penyelidikan latar belakang rumah kosong berhantu itu. Dan ternyata memang pernah terjadi peristiwa tragis yang menyebabkan kematian salah satu putra pemilik rumah itu, dan satu putra yang selamat, masih dalam keadaan koma selama bertahun-tahun akibat kecelakaan tragis yang menimpa dua bersaudara itu. Masalah Kat tidak berputar pada hal ini saja. Munculnya sosok pria aneh yang tampak pertama kali berada di rumah kosong itu, disusul dengan kehadirannya di kediaman Kat, dan ia mengaku sebagai ‘teman lama’ ibunya, membuat perasaan Kat semakin resah. Apalagi pria itu ternyata memiliki ‘kemampuan’ melihat diri Kat sebenarnya, terutama kemampuan Kat yang disembunyikan, bahkan dari ibunya sendiri. 

Kesan : 


Kelanjutan kisah Kat, sang medium cilik, yang siap bertualang dengan sahabatnya Jac, dalam menangani kasus-kasus hantu serta arwah gentayangan semakin menarik untuk disimak. Pada kasus ini, tantangan terberat yang harus dilakukan oleh Kat adalah menerima kekuatannya serta berusaha mengendalikannya, bukan justru ‘menutup’ diri serta membentengi kekuatannya dari para hantu. Kat belajar untuk menjadi lebih dewasa dalam hal kemampuan mediumnya. Alih-alih berteriak meminta bantuan pada sang ibu, ia bersikeras untuk menyelesaikan masalahnya seorang diri – sesuatu yang sangat tidak mudah.

“Ya ampun. Aku jadi depresi.” Kata Jac. “Bayangkan bagaimana perasaanku, Jac. Aku dikelilingi orang mati.” Jac menatapku dengan penuh simpati. ( p. 73 ) 

Munculnya beberapa karakter baru, memberikan variasi serta kejelasan akan dibawa kemana kisah ini, terutama dalam mematangkan karakter Kat. Dan penulis tetap mampu memberikan hiburan yang menarik dan menyegarkan lewat bacaan tipis. Jika Kat mendapatkan hal-hal baru yang bisa menjadi pelajaran, sebagai pembaca diriku juga mendapat masukan, terutama tentang hal yang berhubungan dengan istilah ‘koma’ atau ‘mati-suri’ ...mengingatkan akan kisah nyata seseorang yang ‘bangkit’ dari kematian, tapi ia sadar menjelang kematian hingga berangkat ke tempat yang mirip surga, dan akhirnya kembali ke tubuhnya ... ( itu cerita yang lain yang akan dibagikan suatu waktu ), namun intinya, alam bawah sadar manusia, tubuh fisik serta keberadaan roh itu benar-benar ada, bukan sekedar kisah isapan-jempol atau khayalan.  Namun semuanya kembali pada Anda, apakah mempercayainya atau tidak. Untuk diriku, hal-hal ini tetap kuterima dengan pikiran terbuka, karena apa pun bisa terjadi di dunia ini (^_^) 

“Baiklah, aku bingung, Voodoo Mama. Kalau Tank masih hidup, lalu bagaimana dia bisa ... bagaimana kau bisa ...” “Aku tahu. Bagaimana aku bisa melihat hantu orang yang masih hidup ?” ( p. 117 )

Note : dengan banyaknya kisah tentang hantu dan arwah serta kekuatan medium, banyak pual film serta serial TV yang diadaptasi dari berbagai kisah ini, tapi ada satu yang kisahnya cukup mendekati kisah sosok Kat dalam Suddenly Supernatural ini, yaitu serial TV “Ghost Whisperer” yang dibintangi oleh Jennifer Love Hewitt, jika Anda tertarik untuk mengetahui bagaimana petualangan seorang medium, silahkan tonton serial ini (^_^).

Tentang Penulis :
Elizabeth Cody Kimmel yang biasa dipanggil Beth, lahir di New York City, dan menghabiskan masa kecilnya di Westchester County, sebelum kemudian pindah ke Brussels, Belgia. Semenjak kecil ia dalah seorang pembaca, pembeli dan pengagum buku-buku yang sangat aktif. Karena sangat menyukai hal-hal yang berhubungan dengan bangunan gothic serta program simulasi interaktif, ia memasuki Emma Willard School di Troy, New York serta meneruskan ke Kenyon College di Gambier, Ohio.  


Memiliki banyak kegemaran serta akal untuk mendapatkan keinginannya, Elizabeth berhasil mengatur agar ia bisa bekerja di tempat-tempat yang menjadi subyek kegemarannya dalam berbagai buku yang ditulisnya. Elizabeth sangat menyukai hal-hal yang berkaitan dengan Antartika, cerita hantu, sejarah abad pertengahan, penguin, dan dunia penulisan, semuanya dapat dijumpai dalam berbagai karakter dan plot dalam semua buku-bukunya yang telah diterbitkan. 

Elizabeth Cody Kimmel kini tinggal dengan keluarganya di wilayah New York’s Hudson Valley. Ia juga berperan aktif sebagai pembicara tamu di berbagai sekolah di berbagai negara. Beth, sosok yang humoris dan suka berinteraksi langsung dengan para pembaca dari berbagai usia. Ia membagi waktunya sehari-hari  antara membaca, hiking, menyanyi dalam kelompok paduan suara, melakukan panjat tebing, atau sekedar melakukan tugas harian seperti mencuci pakaian serta berusaha melakukan ‘hubungan telepati’ dengan anjing beagle-nya. 

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang berbagai karya Elizabeth Cody Kimmel silahkan kunjungi website www.codykimmel.com atau kunjungi pula website www.suddenlysupernatural.com 

Best Regards,
* Hobby Buku * 
 

Books "UNHAPPY MEDIUM"


Judul Asli : SUDDENLY SUPERNATURAL – UNHAPPY MEDIUM  
( book 3 of Suddenly Supernatural Series )
Copyright © 2009 Elizabeth Cody Kimmel
Penerbit : Atria
Alih Bahasa : Barokah Ruziati
Editor : Ida Wadji & Fenty Nadia
Cetakan I : Desember 2011 ; 218 hlm 

Aku tidak minta menjadi medium. Itu terjadi begitu saja. Rupanya bakat turunan. Ibuku bilang kalau suatu saat nanti aku punya anak, ada kemungkinan lima puluh persen bahwa pada ulang tahunnya yang ketiga belas anak itu juga akan mulai melihat hantu. 

Maka Kat berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi yang dialaminya. Karena sekarang, bakatnya telah berkembang lebih pesat. Dan kemana pun ia pergi, selalu ada hantu yang muncul dan membutuhkan bantuannya. Tapi saat ini setidaknya ia memiliki suatu selingan yang berbeda, ia berlibur di Whispering Pines Mountain House – hotel tetirah terkenal, tempat dimana diselenggarakan Konvensi Musisi Muda, tempat di mana Jac ‘terpaksa’ mengikuti desakan ibunya, dan akhirnya bersedia ikut dengan syarat Kat harus menemaninya selama seminggu penuh. 

Sebagai hotel yang dibangun semenjak pertengahan 1800-an, maka hotel tersebut dapat dikatakan bakal memiliki banyak ‘hantu’. Dan benar saja, begitu Kat memasuki kamar tidurnya, langsung mucul sosok wanita bertubuh besar dengan dandanan alan Victorian. Wanita itu bernama Madame Serena – seorang medium terkenal pada jamannya, permasalahannya, tampaknya Madame Serena tidak sadar bahwa ia sudah meninggal sekian abad lamanya, justru ia menganggap bahwa Kat adalah ‘arwah’ yang berhasil dihubunginya ... haha, kebayang khan bagaimana bingungnya Kat (^_^).

Demi menolong Madame Serena, Kat dan Jac hendak melakukan penyelidikan seperti kasus-kasus yang mereka hadapi sebelumnya. Tapi belum sempat hal itu terlaksana, datang ‘gangguan’ berupa sosok cowok cakep dan keren bernama Colin, yang membuat Jac ‘tergila-gila’ hingga mampu meninggalkan Kat seorang diri, dalam menghadapi kasus hantu aneh. Permasalahan yang dihadapi Kat bukannya segera tuntas, tetapi semakin bertambah, dengan adanya ‘bayangan’ pembunuhan tragis di kamar tempat Mrs. Gray – ibu Jac, tidur dan membuat ia melakukan hal-hal aneh. Dan sesuatu yang pernah membayangi Kat dalam kasus sebelumnya, sesuatu yang menakutkan dan mengerikan, kembali muncul dengan kekuatan yang berbeda ...

Kesan : 


Membaca buku yang lumayan tebalnya ( maksudnya agak tipis ... ), ternyata tidak menghilangkan kenikmatan dalam membaca, karena petualangan Kat dan hantu barunya sungguh seru dan lawan yang dihadapi oleh Kat semakin kuat. Kondisi Kat yang jauh dari sang ibu, tak ada seorang pun yang bisa dimintai pertolongan ( memang ada Jac, tetapi mereka bertengkar dengan hebat suatu hari ), maka Kat harus belajar mengandalkan kekuatan yang sudah ada dalam dirinya. Yang lebih seru, kali ini ada hantu betulan yang membantu dirinya, asyik sekali sekaligus menegangkan membaca peristiwa ini. 

Dalam kisah ini penulis mengungkap lebih jauh tentang ‘dunia arwah’, bahwa tidak seperti yang banyak diduga oleh kebanyakan orang, bahwa arwah atau hantu hanya merupakan sosok yang telah meninggal dunia. Di dalam dunia dimana manusia serta arwah berada, masih ada hal-hal lain yang ‘hidup’ – semacam entitas yang bisa bersifat baik, ada pula yang bersifat sangat buruk dan cenderung negatif bahkan bisa menjadi sangat jahat jika mencapai kekuatan penuh. Entitas negatif ini akan semakin kuat jika ia menyerap ketakutan, kebencian, dendam pada makhluk hidup lain, dan ‘ia’ akan mempengaruhi makhluk-makhluk seperti manusia, terutama yang lemah pertahanan pikiran serta keyakinannya. Ia mampu merasuk dalam benak, sehingga mereka yang dipengaruhi akan melakukan berbagai kejahatan.  

Secara umum, atau semasa kecil kita selalu dinasehati bahwa melakukan kenakalan, gangguan bahkan kejahatan itu adalah hasil bisikan setan. Sehingga jika ingin menjadi ‘anak-baik’ hendaknya selalu mendengarkan nasehat orang tua, ajaran agama, serta berpedoman pada hati nurani. Meski penulis tidak berusaha ‘mencekoki’ pikiran pembaca dengan maksud demikin, entah bagaimana hal ini cukup tersirat dan terlintas dalam benakku saat membaca buku ini. Lewat sosok Kat, seorang gadis remaja dengan segala pergolakan batin yang dialaminya, Kat berusaha menemukan ‘jati-diri’ dan pengakuan akan dirinya lewat berbagai tindakan yang ia lakukan. Kat bukan sosok yang sempurna. Bahkan lewat curahan hatinya, ia mengalami rasa benci, marah, iri, kesepian, dan ketakutan. Namun dengan perjuangan yang tidak mudah, ia belajar mengatasi satu demi satu halangan yang menghadang dirinya. Lewat sosok Kat, kita diajarkan untuk ulet, tidak mudah menyerah, yakin dan teguh pada pendirian, serta yang paling penting : Percaya Pada Diri Sendiri dan Belajar Menerima Diri-Mu Apa Adanya (^_^).

“Tidak apa-apa, Mom,” aku menenangkan. “Aku juga mencolok. Dan sungguh, aku tidak keberatan.  Aku sebenarnya mulai menyukainya.” ( p. 193 )
 
Note : dengan banyaknya kisah tentang hantu dan arwah serta kekuatan medium, banyak pual film serta serial TV yang diadaptasi dari berbagai kisah ini, tapi ada satu yang kisahnya cukup mendekati kisah sosok Kat dalam Suddenly Supernatural ini, yaitu serial TV “Ghost Whisperer” yang dibintangi oleh Jennifer Love Hewitt, jika Anda tertarik untuk mengetahui bagaimana petualangan seorang medium, silahkan tonton serial ini (^_^).

Tentang Penulis : 

Elizabeth Cody Kimmel yang biasa dipanggil Beth, lahir di New York City, dan menghabiskan masa kecilnya di Westchester County, sebelum kemudian pindah ke Brussels, Belgia. Semenjak kecil ia dalah seorang pembaca, pembeli dan pengagum buku-buku yang sangat aktif. Karena sangat menyukai hal-hal yang berhubungan dengan bangunan gothic serta program simulasi interaktif, ia memasuki Emma Willard School di Troy, New York serta meneruskan ke Kenyon College di Gambier, Ohio.  

Memiliki banyak kegemaran serta akal untuk mendapatkan keinginannya, Elizabeth berhasil mengatur agar ia bisa bekerja di tempat-tempat yang menjadi subyek kegemarannya dalam berbagai buku yang ditulisnya. Elizabeth sangat menyukai hal-hal yang berkaitan dengan Antartika, cerita hantu, sejarah abad pertengahan, penguin, dan dunia penulisan, semuanya dapat dijumpai dalam berbagai karakter dan plot dalam semua buku-bukunya yang telah diterbitkan. 


Elizabeth Cody Kimmel kini tinggal dengan keluarganya di wilayah New York’s Hudson Valley. Ia juga berperan aktif sebagai pembicara tamu di berbagai sekolah di berbagai negara. Beth, sosok yang humoris dan suka berinteraksi langsung dengan para pembaca dari berbagai usia. Ia membagi waktunya sehari-hari  antara membaca, hiking, menyanyi dalam kelompok paduan suara, melakukan panjat tebing, atau sekedar melakukan tugas harian seperti mencuci pakaian serta berusaha melakukan ‘hubungan telepati’ dengan anjing beagle-nya. 

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang berbagai karya Elizabeth Cody Kimmel silahkan kunjungi website www.codykimmel.com atau kunjungi pula website www.suddenlysupernatural.com

Best Regards, 
* Hobby Buku * 

Books "CROSSING OVER"


Judul Asli : SUDDENLY SUPERNATURAL – CROSSING OVER
( book 4 of Suddenly Supernatural Series )
Copyright © 2010 Elizabeth Cody Kimmel
Penerbit : Atria
Alih Bahasa : Barokah Ruziati
Editor : Ida Wadji & Jia Effendie 
Cetakan I : April 2012 ; 198 hlm 

Sinopsis : 
Kat dan Jac akan bersenang-senang dalam darmawisata sekolah untuk kelas bahasa Prancis ke Montreal, Kanada. Tapi ada kabar buruk menyertai kegembiraan mereka. Karena ini merupakan perjalanan sekolah, maka mereka juga bersama-sama Shoshanna Longbarrow serta kelompok pengiringnya : para Cewek Satelit, termasuk Brooklyn Bigelow – yang selalu mengganggu Kat setiap ada kesempatan. Dan seakan itu belum cukup, ibu Kat dan ibu Jac ikut serta sebagai pendamping selama darmawisata, bisa terbayangkan bagaimana perasaan Kat dan Jac, terutama Jac yang masih terlibat dalam ‘perang-dingin’ dengan sang ibu yang dianggapnya terlalu otoriter dalam mengatur kehidupannya. 

Dan ternyata Kat benar-benar akan ‘menikmati’ perjalanan ini. Karena belum  juga tiba di tempat tujuan, ia sudah bertemu dengan berbagai ‘hantu aneh’ , mulai dari hantu penjaga perbatasan, kemudian hantu gadis cantik yang mendadak jadi salah satu peserta di dalam bus sekolah mereka, kemudian hantu pemuda aneh yang tampaknya hanya bisa berbahasa Prancis, kemudian hantu pemandu wisata. Yang lebih aneh lagi, tampaknya hantu-hantu itu tertarik dan berusaha di dekat Ben Greenblott – cowok menarik, ramah dan pendiam yang lumayan menarik perhatian Kat ( ok, sebenarnya Kat sangat tertarik dengannya, tapi dengan adanya Jac yang selalu mengganggu dan menggodanya, ia harus berusaha tampak tak terlalu peduli dengan cowok itu ).

Tapi Kat tidak bisa terus-menerus berusaha tampak ‘cuek’ terhadap Ben Greenblott. Apalagi dengan semakin banyaknya hantu yang bermunculan di sekitar mereka, dan Kat mendapati ia juga mendengar ‘suara-suara’ aneh yang tak nampak dari mana asalnya. Bukan hanya itu, bahkan Ben tampaknya menaruh perhatian khusus padanya, terutama saat ia ‘berbicara’ dengan hantu-hantu yang tak nampak oleh siapa pun kecuali oleh dirinya. Yang lebih menjengkelkan lagi, Brooklyn Bigelow tampak berusaha menarik perhatian Ben juga dengan berbagai aksi serta gayanya yang biasa membuat cowok-cowok lain terpukau dan terkagum-kagum dengan kecantikannya (setidaknya itu yang ada dalam benak Brooklyn... haha)

Kesan : 


Dari buku-buku sebelumnya, buku ke-4 ini menjadi favoritku, karena kisahnya sangat lucu dan menarik dengan muculnya karakter baru yang dipastikan akan menjadi salah satu karakter penting dalam kisah-kisah selanjutnya. Jika ada arwah-arwah menyeramkan dalam kisah sebelumnya, maka bersiap-siaplah tertawa tiada henti dengan ‘kemunculan’ makhluk-makhluk unik  akibat perbenturan dua kekuatan gaib – dua sosok yang memiliki kekuatan batin untuk merasakan serta melihat dunia lain. 

Saat kami berjalan, aku samar-samar merasa bahwa kami diikuti. Tapi waktu aku menengok ke belakang, bukan Brooklyn Bigelow yang mengikuti kami. Malah bukan manusia sama sekali. Melainkan seekor penguin. “Gack,” kata si penguin, atau sosok hantu penguin. ( p. 97 )

Tanpa berniat untuk ‘spoiler’ lebih jauh, silahkan nikmati bacaan dalam kisah ini, terutama bagi Anda yang ingin mendapatkan hiburan dalam membaca, dijamin kisah ini mampu membuat bola mata berputar dan tertawa geli (^_^).


Note : dengan banyaknya kisah tentang hantu dan arwah serta kekuatan medium, banyak pual film serta serial TV yang diadaptasi dari berbagai kisah ini, tapi ada satu yang kisahnya cukup mendekati kisah sosok Kat dalam Suddenly Supernatural ini, yaitu serial TV “Ghost Whisperer” yang dibintangi oleh Jennifer Love Hewitt, jika Anda tertarik untuk mengetahui bagaimana petualangan seorang medium, silahkan tonton serial ini (^_^).

Tentang Penulis : 

Elizabeth Cody Kimmel yang biasa dipanggil Beth, lahir di New York City, dan menghabiskan masa kecilnya di Westchester County, sebelum kemudian pindah ke Brussels, Belgia. Semenjak kecil ia dalah seorang pembaca, pembeli dan pengagum buku-buku yang sangat aktif. Karena sangat menyukai hal-hal yang berhubungan dengan bangunan gothic serta program simulasi interaktif, ia memasuki Emma Willard School di Troy, New York serta meneruskan ke Kenyon College di Gambier, Ohio.  

Memiliki banyak kegemaran serta akal untuk mendapatkan keinginannya, Elizabeth berhasil mengatur agar ia bisa bekerja di tempat-tempat yang menjadi subyek kegemarannya dalam berbagai buku yang ditulisnya. Elizabeth sangat menyukai hal-hal yang berkaitan dengan Antartika, cerita hantu, sejarah abad pertengahan, penguin, dan dunia penulisan, semuanya dapat dijumpai dalam berbagai karakter dan plot dalam semua buku-bukunya yang telah diterbitkan. 


Elizabeth Cody Kimmel kini tinggal dengan keluarganya di wilayah New York’s Hudson Valley. Ia juga berperan aktif sebagai pembicara tamu di berbagai sekolah di berbagai negara. Beth, sosok yang humoris dan suka berinteraksi langsung dengan para pembaca dari berbagai usia. Ia membagi waktunya sehari-hari  antara membaca, hiking, menyanyi dalam kelompok paduan suara, melakukan panjat tebing, atau sekedar melakukan tugas harian seperti mencuci pakaian serta berusaha melakukan ‘hubungan telepati’ dengan anjing beagle-nya. 

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang berbagai karya Elizabeth Cody Kimmel silahkan kunjungi website www.codykimmel.com atau kunjungi pula website www.suddenlysupernatural.com

Best Regards,
* Hobby Buku * 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...