Translate

Showing posts with label Ufuk Fantasi. Show all posts
Showing posts with label Ufuk Fantasi. Show all posts

Friday, July 8, 2016

[ 2016 | #42 ] : "GRIM"

Books “SEGEL API” | ‘GRIM’
by Gessa Schwartz
Penerbit Ufuk Fantasi
Alih Bahasa : Limala Ratni S.K.
Editor : Nur Sofiyani
Proofreader : Eko Prasetya
Layout : Husni Kamal (Ufukreatif Design)
Desain sampul : Max Meinzold
Cetakan I : September 2012 ; 720 hlm ; ISBN 978-602-18349-9-2
Harga Normal : Rp. 95.000,-

Tahukah dirimu tentang ‘gargoyle’ – selain sebagai istilah patung-patung makhluk menyeramkan yang banyak terdapat di atap-atap bangunan kuno Eropa, sebagian besar merupakan bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai ‘talang hujan’ dan sebagian lagi menghiasi bangunan-bangunan bersejarah termasuk gereja (yang cukup aneh karena gambaran makhluk ini lebih menyerupai sosok dari neraka). Nah, hal ini kurang lebih benar, namun tahukah dirimu kisah sebenarnya dari perwujudan ‘gargoyle’ ini ? Bhawa mereka bukan sekedar patung batu, melainkan makhluk ‘hidup’ dengan usia berabad-abad, hidup dan berkeliaran di tengah manusia tanpa pernah ada yang menyadari ... kecuali beberapa di antara mereka yang memiliki kemampuan khusus.

Saturday, November 15, 2014

Books "NUMBERS"

Books “NUMBERS”
Judul Asli : NUMBERS – TIME TO RUN
[ book 1 of NUMBERS Series ]
Copyright © 2009 by Rachel Ward
Penerbit Ufuk
Alih Bahasa : Dina Begum
Editor : Siti Aenah
Prooferader : Tendy Yulianes Susanto
Layout  : Husni Kamal (Ufukreatif Design)
Desain sampul : Apung Donggala (Ufukreatif Design)
Cetakan I : Februari 2012 ; 464 hlm ; ISBN 978-602-9159-78-3
Rate : 3.5 of 5

Manusia dilahirkan dengan kemampuan serta bakat yang berbeda-beda, yang membuat timbulnya perbedaan status dan kelas yang ditentukan oleh lingkungan sekitar. Beberapa di antara mereka memiliki kemampuan yang membuat mereka ‘diterima’ dalam kalangan tertentu, sebagian lagi masuk dalam kategori manusia normal karena tidak memiliki ‘sesuatu’ yang menonjol atau terlihat langsung oleh masyarakat umum. Namun ada sebagian kecil yang memiliki kemampuan luar biasa, bahkan tidak ada yang memiliki kemampuan serupa yang mereka miliki. Tetapi alih-alih menganggap hal tersebut sebagai kelebihan yang bisa ditonjolkan atau dimanfaatkan dengan baik, mereka menganggap bakat dan kemampuan tersebut sebagai ‘kutukan’ dan siksaan sepanjang kehidupan mereka ...

Thursday, June 5, 2014

Books "VIOLET WINGS"

Books “VIOLET WINGS”
Judul Asli : VIOLET WINGS
[ book 1 of ZARIA TOURMALINE Series ]
Copyright © 2009 Victoria Hanley
Penerbit Ufuk Fiction / Fantasious
Alih Bahasa : Istiani Prajoko
Proofreader : Merry Riansyah
Desain Sampul : Apung Donggala – Ufukreatif Design
Lay-out & re-desain : Husni Kamal – Ufukreatif Design
Cetakan I : Maret 2012 ; 512 hlm ; ISBN 978-602-9346-35-0
Rate : 4 of 5

Tahukah dirimu bahwa semua dongeng tentang peri, kurcaci dan jin yang selama ini diceritakan, ternyata sama sekali tidak benar, bahwa kenyataan yang terjadi memang ada dunia lain di luar dunia manusia ... dan mereka ‘sengaja’ dibuat tak mampu melihat dunia lain demi kepentingan keamanan dan kedamaian kehidupan  di dunia masing-masing. Namun apa yang terjadi jika hal tersebut berubah, bahwa garis batas yang menghubungkan antar dunia terbuka lebar, memungkinkan siapa saja atau apa pun bebas melintasi dan menjelajahi keberadaan dunia-dunia yang berbeda ?

Thursday, January 31, 2013

Books "CHARLIE BONE & THE BLUE BOA"



Judul Asli : CHARLIE BONE and THE BLUE BOA
( book 3 of Charlie Bone Series )
Copyright © 2006 by Jenny Nimmo
Penerbit Ufuk Fiction
Alih Bahasa : Dhieni Purwandini
Editor : Uly Amalia & Tisa Anggriani
Desain Cover by Scott Altmann | Husni Kamal - Ufukkreatif Design
Cetakan I : Agustus 2012 ; 433 hlm
Rate  5 of 5

Charlie Bone terbangun di suatu hari mendapati Paman Buyut Paton yang tak pernah keluar dari kamarnya kecuali berjalan-jalan di malam hari, menghilang dan hanya meninggalkan pesan bahwa ia harus segera pergi untuk mencegah rencana jahat yang tak sengaja ia dengar dari percakapan saudari-saudarinya, para Bibi Buyut Keluarga Yewbeam. Hilangnya beliau disusul dengan kedatangan gadis cantik bernama Belle, yang tinggal di Darkly Wynd – kediaman para bibi buyut, dan bersekolah di Bloor’s Academy. Namun Charlie tak sempat berpikir lebih lama tentang Belle yang mampu menimbulkan perasaan aneh dalam dirinya, karena Benjamin Brown mendadak harus pergi bersama kedua orang tuanya ke Hongkong, dan meninggalkan Runner Bean – anjing kesayangannya dalam perawatan Charlie. Bukannya Charlie keberatan, ia suka dengan anjing itu, masalah Nenek Bone sangat membenci Runner Bean, ia khawatir apa tindakan sang nenek jika mendapati ia menyembunyikan Runner Bean di kediaman mereka.

Thursday, January 17, 2013

Books "CHARLIE BONE & THE TIME TWISTER"



Judul Asli : CHARLIE BONE and THE TIME TWISTER
( book 2 of The Children of The Red King Series )
Copyright © 2003 by Jenny Nimmo
Penerbit Ufuk Fiction
Alih Bahasa : Iryani Syahrir
Editor : Helena Theresia & Tisa Anggriani
Desain Cover by Scott Altmann | Husni Kamal - Ufukkreatif Design
Cetakan I : Desember 2011 ; 416 hlm
Rate : 4 0f 5

Setelah berhasil lolos dan selamat dalam pertempuran pertama di Bloor’s Academy dan menyelamatkan Emma Tolly – gadis yang dulunya bayi hilang dalam foto, ternyata disembunyikan dan menjadi tawanan dalam pengaruh hipnotis Manfred, karena ia memiliki kemampuan ‘terbang’ , kini Charlie Bone siap kembali ke semester barunya di Bloor’s Academy. Apalagi kini ia memiliki sahabat-sahabat baru seperti Lysander Sage – pemuda asal Afrika yang memiliki kemampuan memanggil kekuatan roh leluhurnya yang perkasa, Tancred Torsson – keturunan Skandinavia yang menguasai badai, hujan, angin, guntur dan petir seperti leluhurnya Thor, Gabriel Silk – yang mampu melihat dan merasakan tentang seseorang lewat kain atau pakaian yang dikenakan, tentu saja Emma Tolly yang ia selamatkan dan dipertemukan dengan bibinya yang telah lama mencari-cari kemenakannya yang hilang.

Books "MIDNIGHT FOR CHARLIE BONE"



Judul Asli : MIDNIGHT FOR CHARLIE BONE
( book 1 of The Children of The Red King Series )
Copyright © 2002 by Jenny Nimmo
Penerbit Ufuk Fiction
Alih Bahasa : Iryani Syahrir
Editor : Siti Aenah & Uly Amalia
Desain Cover by Scott Altmann | emw - Ufukkreatif Design
Cetakan I : November 2010 ; 412 hlm
Rate : 5 0f 5

Konon hiduplah sang Raja Merah yang menguasai kekuatan sihir terbesar di dunia. Ia hidup bahagia  dengan istri dan kesepuluh anaknya yang juga mewarisi kekuatan sihir. Kemudian sang istri meninggal dunia, sang Raja berduka sekian lama dan untuk mengurangi kepedihannya ia berkelana ke penjuru dunia. Ketika sang Raja pergi, kesepuluh anaknya terpecah, lima orang berubah menjadi jahat dan memanfaatkan kekuatan sihir untuk menyengsarakan makhluk lain, dan kelima anak lainnya tetap pada jalan lurus dan berusaha mencegah perbuatan jahat saudara-saudaranya. Ketika sang Raja kembali, peperangan dan pertempuran tealh terjadi antara anak-anaknya. Mereka berpisah dan menempuh jalan masing-masing. Hingga berabad-abad kemudian, keturunan kesepuluh anak Raja Merah ini masih saling berperang, membela tujuan masing-masing.

Thursday, December 27, 2012

Books "ALANNA"



Judul Asli : ALANNA : THE FIRST ADVENTURE 
(book 1 of SONG OF THE LIONESS Series)
Copyright © 1983, Tamora Pierce
Penerbit : Ufuk Fiction
Alih Bahasa : Leinofar Bahfein
Editor : Cahyo Prasetyo
Cover by Yann Tisserob & Husni Kamal Ufukreatif Design
Cetakan I : Mei 2012 ; 312 hlm
Rate : 3 of 5

Tuesday, June 26, 2012

Books "THE SHADOWS"



Judul Asli : THE BOOK OF ELSEWHERE : THE SHADOWS
( book 1 of The Book of Elsewhere Series )
Copyright © 2010 by Jacqueline West
Penerbit Ufuk Fantasy Fiction
Alih Bahasa : Nur Aini
Editor : Tisa Anggriani
Desain Cover by Jennifer Kelly |Ufukkreatif Design 
Cetakan I : November 2011 ; 288 hlm 

Sinopsis :
Ms. McMartin meninggal dunia. Maka rumah tua peninggalan jaman Victoria yang besar di Linden Street itu pun kosong tanpa penghuni, beliau tinggal seorang diri, hanya ditemani tiga ekor kucing. Semua kerabat yang masih hidup sudah tidak ada. Jadi jalan satu-satunya adalah menjual rumah itu secepat mungkin dengan harga yang cukup rendah. 

Tak berapa lama kemudian, rumah itu dibeli pasangan matematikawan eksentrik : Mr. Alec dan Mrs. Alice Dunwoody serta putri mereka, Olive yang berusia sebelas tahun. Olive sudah terbiasa dengan kepindahan kedua orang tuanya karena tuntutan pekerjaan. Hidup berganti dari satu apartemen ke apartemen lain yang entah mengapa semuanya tampak serupa. 

Tapi kali ini berbeda. Mereka pindah ke sebuah RUMAH. Dengan ruangan tamu serta hall untuk pesta dansa yang luas, ruangan perpustakaan yang penuh dengan buku-buku dari lantai hingga mencapai langit-langit. Ruang makan serta dapur yang berisi berbagai peralatan masak. Hingga berbagai ruang tempat tidur yang berisi beraneka perabot serta barang-barang peninggalan pemilik sebelumnya. Ada pula ruang bawah tanah yang berusaha Olive hindari, bukan hanya karena gelap tapi juga ada perasaan menyeramkan tentang ruangan itu. 

Olive dapat merasakan bahwa rumah ini berbeda dengan semua tempat yang pernah ia tinggali. Dan Olive tidak menyukainya. Bukan sekedar luasnya yang luar biasa, Olive tahu ada sesuatu yang ‘salah’ pada rumah itu, menimbulkan perasaan kesepian sekaligus takut yang tidak menyenangkan. Apalagi di sepanjang lorong lantai dua, dinding-dinding antara ruang-ruang kamar dipenuhi oleh lukisan-lukisan berukuran besar. Semua lukisan ini membuat bulu-kuduk Olive meremang. 

Anehnya ketika ibunya berusaha memindahkan lukisan di depan kamar Olive agar ia merasa lebih nyaman, lukisan itu tidak bisa digeser apalagi digerakan, seakan-akan lukisan itu dilem dengan kuat ke dinding. Dan ternyata semua lukisan di sepanjang dinding juga melekat kuat, tidak bisa dipindahkan ke tempat lain. 

Semestinya Olive mau belajar untuk tidak mempedulikan keanehan tersebut, hingga suatu saat ia menemukan keanehan lain pada lukisan itu. Sesuatu dalam salah satu lukisan itu seakan-akan menatap dirinya, dan ketika ia mencoba melihat lebih jelas, tampak sosok berwarna putih yang bergerak di antara lukisan pepohonan di dalam lukisan ….membuat Olive ketakutan hingga sulit untuk tidur terutama jika malam menjelang. 


Dan pada malam berikutnya ketika ia terlalu takut untuk tertidur, datanglah seekor kucing raksasa dengan bulu oranye menyala, membuka jendela kamarnya dan masuk dengan santai. Ajaibnya kucing itu bisa berbicara !! Namanya Horatio, ia sudah tinggal lama di rumah itu bersama pemilik sebelumnya. Ia memperingatkan Olive agar berhati-hati karena ada yang tidak suka dengan kepindahan keluarga Dunwoody ke rumah itu. Kemudian ia keluar kembali lewat jendela. 

Olive mengira dirinya bermimpi aneh semalam. Bayangkan berbicara dengan seekor kucing bernama Horatio ?? Olive berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi baru yang dihadapinya. Sebagai anak yang sering diajak berpindah tempat berkali-kali, ia telah membentuk suatu kebiasaan untuk beradaptasi dengan cepat. Kedua orang tuanya segera tenggelam dalam pekerjaan masing-masing. Olive yang belum memasuki masa sekolah baru, harus memuaskan diri dengan menghabiskan waktu menelusuri lorong-lorong, menjejah ruangan-ruangan, bermain-main dengan peralatan yang tertinggal. 

Dan pada suatu hari saat ia memakai kacamata yang ditemukan di salah kamar, ia melihat lukisan wanita di dalam kamar itu tersenyum dan berkedip kepadanya. Olive bergegas melepas kacamata itu, menggosok kedua matanya, namun lukisan itu tetap seperti semula, sampai ketika ia memakai kacamata itu kembali … wanita dalam lukisan mengedipkan matanya dengan senyum yang semakin lebar !!!  

Maka ia mencobanya pada lukisan di luar kamarnya, lukisan yang membuatnya ketakutan saat melihat sosok putih bergerak didalamnya. Dengan menggunakan kacamata itu, Olive melihat lebih jauh, dan benar tampak sosok putih kembali bergerak-gerak, berlari di antara pepohonan, terjatuh tersandung akar, namun bangkit kembali dan berlari sembari menoleh kebaliknya bahunya, menatap Olive dengan sorot penuh ketakutan. Ketika Olive ingin memperjelas penglihatannya, ia dapat merasakan udara dan bau pepohonan, hidungnya terasa agak basah seakan masuk dalam jeli dingin … Olive masuk ke dalam lukisan itu dengan kacamata sebagai kuncinya.    

Kesan :
Pertama, aku suka sekali buku ini !! Kedua, aku SANGAT suka ceritanya !! Ibarat perpaduan antara kisah klasik ‘Alice in Wonderland’ by Lewis Carroll dengan kisah ‘Trilogy Inkworld’ by Cornelia Funke ( Inkheart-Inkspells-Inkdeath ) yang  juga merupakan kisah kegemaranku (^_^) ... sedikit mengingatkan diriku akan kisah di antara dunia-dunia yang berbeda ( simak saja ‘His Dark Materials Trilogy’ by Philip Pullman, atau kisah dunia atas-bawah lewat ‘Neverwhere’ by Neil Gaiman ) 

Bayangkan jika kau memiliki sebuah benda yang bisa membawa dirimu bertualang ke dunia lain, dan dalam hal ini Olive memiliki sebuah kacamata yang bisa menghubungkan dunianya dengan dunia lain – dunia sihir yang dibentuk dalam wujud lukisan-lukisan. Ouw ... jika diriku mempunyai ‘kacamata’ seperti itu, akan kubawa memasuki lukisan-lukisan Renaissance atau lukisan-lukisan yang menggambarkan berbagai tempat di dunia, mulai Prancis, Yunani, Roma, Belanda, keliling Eropa pokoknya hahaha ...

Atau memasuki lukisan-lukisan berbagai perpustakaan di dunia, mmm – sebuah impian indah. Apalagi di kombinasi dengan kemampuan mewujudkan apa pun yang dibaca (seperti kemampuan Mo dan Meggie di Inkworld Trilogy), wah, benar-benar khayalan tingkat tinggi dech. 

Ok, cukup tentang impian dan khayalan-ku. Kita kembali ke topik semula, buku tentang petualangan Olive dengan rumah baru yang ditempati keluarganya. Bukan saja ia menemukan berbagai keanehan tapi juga ternyata rumah itu merupakan milik penyihir, maka tak heran ia bertemu dengan ketiga kucing penjaga rumah itu yang mampu berbicara dan juga menjadi pemandu menuju rahasia kelam yang menyelimuti rumah beserta lingkungan di sekitarnya. Pendek kata, jangan berlama-lama lagi, segera cari bukunya dan baca segera !!! Dan wahai sang penerbit Ufuk, mohon segera terbitkan kelanjutannya ... tak sabar untuk segera mengetahui bagaimana kisah Olive, Morton, Horatio, Leopold, dan Harvey (^_^) ... btw, aku juga suka sekali dengan illustrasi di dalam serta illustrasi sampulnya (^0^)

Tentang Penulis : 


Jacqueline West sangat menyukai kisah-kisah sihir dalam kehidupan sehari-hari – kucing yang bisa bicara, kacamata ajaib, hingga lukisan yang menjadi gerbang menuju dunia lain. Lukisan apa yang akan dimasukinya jika dia mendapatkan kacamata ajaib Olive ? “Mungkin aku akan masuk ke lukisan Salvador Dali,” katanya, “karena lukisan-lukisannya pastilah luar biasa untuk dijelajahi. Kurasa semua yang ada dalam lukisan itu akan terasa seperti karet serta licin, seperti telur goreng atau Silly Putty – benda semacam karet kenyal yang bisa dibentuk sesuai keinginan.” Penyair yang telah memenangi penghargaan ini tinggal bersama suaminya di Red Wing, Minnesota. Di sana dia memimpikan kucing yang bisa bicara, perpustakaan berdebu, dan banyak petualangan lain bagi Olive dan Morton. Ini buku pertamanya. 

Penghargaan :
New York Times Bestseller ~*~ 2010 Cybils Award Winner ~*~ 2010 Minnesota Book Award Finalist ~*~ Publisher’s Weekly “Flying Start” ~*~ Summer 2010 Kid’s Indie Next List ~*~ Junior Library Guild Selection ~*~ Starred Review, Publisher’s Weekly ~*~ Starred Review, Bulletin of the Center for Children’s Books ~*~ Amazon’s Best Books of the Month, June 2010 ~*~ Nominated for the 2013 Louisiana Young Reader’s Choice Awards (Grades 3-5) ~*~ Nominated for the 2011-2012 Texas Bluebonnet Award

 
Info selengkapnya tentang penulis, silahkan kunjungi situs resminya di :  http://jacquelinewest.com/ dan kunjungi pula situs resmi serial ini di :  http://thebookofelsewhere.com/

Best Regards,
* HobbyBuku *

Books "THE MYSTERIOUS HOWLING"



Judul Asli : THE MYSTERIOUS HOWLING
( book 1 of The Incorrigible Children of Ashton Place Series )
Copyright © 2010, Maryrose Wood
Penerbit Ufuk Fiction
Alih Bahasa : Nina Setyowati
Editor : Natasya Ayu & Nur Sofiyani
Desain & Illustrasi Cover & Isi : Roni Setiawan | Apung Donggala | Husni Kamal | Ufukreatif Design
Cetakan I : Februari 2012 ; 296 hlm 

“Dibutuhkan segera : Pengajar Energik untuk Tiga Anak Bersemangat. Menguasai ilmu pengetahuan tentang Prancis, Latin. Sejarah, Etiket, Menggambar, dan Musik. Lebih Disukai Jika Berpengalaman dengan Binatang !” ( from The Mysterious Howling | p. 13 )

Saturday, April 21, 2012

Books "FALCON QUINN & THE BLACK MIRROR"



Judul Asli : FALCON QUINN & THE BLACK MIRROR
Copyright © 2010 by  Jennifer Finney Boylan
Penerbit : Ufuk Fiction
Alih Bahasa : Wawan Eko Yulianto
Editor : Sofiyani & Uly Amalia
Cover by Brandon Dorman & Ufukreatif Design
Cetakan I : Oktober 2011 ; 572 hlm

Preview :
Bagaimana jika kau sedang bersiap-siap berangkat ke sekolah, menunggu di tempat perhentian bus sekolah seperti biasa, bertemu dengan teman-teman sekolah yang juga sama-sama sedang menunggu ... dan ketika akhirnya bus sekolah datang, mereka semua dibawa ke tempat aneh bin ajaib, bukannya sekolah seperti biasa tetapi sebuah Akademi Monster !!!

Falcon Quinn – bocah laki-laki berusia 13 tahun, dengan sepasang mata yang berbeda warna satu dengan lainnya, mendapati dirinya ‘diculik’ memasuki Akademi Monster bersama dengan Megan Crofton serta Max Parsons. Menurut Mrs. Redflint – wakil kepala sekolah, mereka bertiga adalah keturunan monster, dan sudah sewajarnya pada usia tertentu anak-anak keturunan monster harus belajar di Akademi guna mempersiapkan diri di kehidupan manusia bagi masa depan mreka. 

Masalahnya, keluarga ketiga anak itu tidak ada yang menjelaskan situasi ini. Max yang bertubuh besar dan suka makan jelas-jelas keturunan Sasquatch – sejenis monster yang bertambah besar dan berbulu semacam Bigfoot. Sedangkan untuk Megan dan Falcon, keberadaan ‘jati-monster’ mereka belum nampak, maka mereka dimasukkan dalam Menara Penyimpangan. 

Di Menara Penyimpangan Falcon dan Megan bertemu dengan Perla – la Chupakabra yang mungil mirip peri tapi memiliki sengat dibagian bawah tubuhnya. Kemudian Merideath yang mengaku sebagai keturunan vampir-darah serta sahabatnya Destynee ( yang ternyata kemudian terbukti bukan vampir tapi sejenis Siput Raksasa ), serta Johnny Frankestein dan si kecil Lincoln Pugh yang tak pernah sadar jika ia menjadi Beruang Jadi-Jadian – merusak segala sesuatu di dekatnya. Jangan lupa dengan sang penjaga Menara Mr. Quimby – Roh yang dikurung didalam Kristal berendam jelly pekat. 

Di Akademi Monster mereka diajarkan untuk menekan ‘kekuatan monster’ masing-masing dan menjalani kehidupan sebagai manusia normal, karena di dunia nyata keadaan sangat berbahaya bagi para mosnter, ada sekelompok manusia yang membenci dan bertekad membasmi setiap monster yang ada didunia, apa pun jenisnya !!! 

Tak berapa lama masing-masing dari penghuni Menara Penyimpangan menunjukan sifat ‘asli-monster’ masing-masing. Megan memiliki kekuatan Angin, ia bisa menghilang ; kabur bagaikan ‘angin’ ...dan Falcon Quinn masih belum menemukan jenis mosnter apakah dirinya ?? Bahkan para guru serta dokter yang meneliti kondisinya, tidak puas dengan perkembangan yang terjadi pada Falcon. Jika dalam waktu yang ditentukan Falcon tidak bisa dimasukkan dalam kategori yang pasti, ia akan dikembalikan ke dunia nyata atau dibuat menjadi patung-batu. 

Falcon tidak menginginkan keduanya. Ia tidak bisa kembali ke dunia nyata, karena ia hanya hidup bersama neneknya yang ‘mati-terbunuh’ sesaat  setelah Falcon ‘dijemput’ ke Akademi Monster. Falcon tidak tahu di mana ibunya, kabar terakhir ia mengalami gangguan kejiwaan sehingga tidak layak mengasuh Falcon. Sedangkan keberadaan ayahnya merupakan hal yang sangat misterius dan tidak akan pernah diketahui oleh Falcon. 

Di tengah pergulatan batin yang dialaminya, Falcon terjebak dalam perseteruan dua kelompok di dalam Akademi, satu kelompok yang memihak / terpaksa memihak peraturan para guru bahwa mereka harus belajar meniadakan ‘kemonsteran’ masing-masing, dan di pihak lain ada kelompok yang justru bangga dengan keunikan monster yang mereka miliki, dan menolak kehendak para guru. Akibatnya tidak dapat dicegah, pertarungan sengit terjadi, apalagi setelah para guru dan dokter ‘memaksa dan mengurung’ anak-anak yang dianggap membangkang. 

Dan dalam konflik yang semakin memanas, rencana melarikan diri sekaligus penyelamatan, membawa Falcon dan teman-temannya dalam pencarian di dunia yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dan Akademi Monster yang terletak di wilayah Segitiga Bermuda, ternyata bukan satu-satunya tempat bagi koloni unik...terdapat tempat-tempat lain yang tidak kalah anehnya, menarik, sekaligus mengundang bahaya. Falcon menemukan identitas dirinya, asal-usulnya, serta apa tujuan hidupnya, melalui perjalanan yang penuh kegelapan-kepedihan-pengkhianatan (berkali-kali)- serta ujian cinta kasih yang menuntut pengorbanan yang sangat besar ... 

Kesan :
Really love this stories, even tough at the beginning rather conflicted with so many things – just like others stories who start with to many character, you’ll need to ‘jump’ from one to another, before beginning to understand which part of those character who will take important part in this stories.  But don’t be so worry, ‘cause at the middle of readings you’ll get excited with funfill adventurous  and dangerous plot ( just get ready to ‘tremble’ when you meet ‘angel of darkness’ ...*oops, a little spoiler ).

Not just because of the thrilling part, this stories also give something important, or I’ll say the author makes some point about awareness especially for younger who seeking the truth about yourself. Even though this is a fantasy stories, I just like when Falcon had to face ‘the mirror of the truth’ that he is not dark nor light, not black nor white ... so what are YOU ?? ( remind me of the chapter when Harry Potter thinks he seing the blast of his past on the magic-mirror, but really what you see is what you think, and it’s not determine who really you are !! )

Playing on so many character, so many various and different things, just give us some ‘though’ that there’s  so many people living in the world same like we are. Some small, some bigger. Some look beautiful or handsome, others just ordinary, or ugly even weird. There’s smart ones, there’s ‘slow’ not to bright ... but like this quote :

MONSTER JUGA INSAN ...
Monster juga Insan biarpun bukan manusia.
Monster suka musik. Seperti Beatles ! Seperti Schumann !
Dunia hanya bodoh . Dunia hanya bising.
Monster jadi MARAH. Tiada ulang tahun. Tiada gembira.
Dunia penuh SAMPAH yang tak dipahami monster.
Apakah itu masa kanak-kanak ? Apakah itu teman ?
Monster dan manusia sama-sama ingin.
Ingin berbincang. Ingin bercinta. BUKAN INGIN SAKIT.
Jika monster berbicara hati : hidup monster bertambah parah.
Monster bukan manusia : TAPI MONSTER JUGA INSAN !
( from page 356 of Falcon Quinn and The Black Mirror by Jennifer Finney Bylan )

And just like others fantasy series, the adventure begins and end, but not really done, even questions has been answers, but there’s more new questions needed to be answers ... just needed to read the next books, really hope it’s not long before I begin to forget this stories (^_^) 

Tentang Penulis :
Jennifer Finney Boylan lahir pada 1958 di Valley Forge. Boylan dibesarkan di Newtown Square dan Devon, Pennsylvania. Dia mendapat gelar B.A. dari Wesleyan University di tahun 1980 dan master dari Johns Hopkins pada tahun 1986. Sejak 1988, ia menjadi bagian dari departemen bahasa Inggris di Colby College di maine. Dia telah sering menjadi tamu pada sejumlah program televisi dan radio nasional, termasuk empat kunjungan ke Oprah Winfrey Show. Dia juga telah muncul dua kali di Larry King Live dan The Today Show. 


( from Oprah Show on Memorable Quests )
In April 2005, Oprah interviewed Jenny, a woman who'd previously been known as Jim, a married male college professor. "Jim told his wife, Deedie, that he had to have a sex change or he would die," Oprah says. "And get this—they stayed married."

After the interview, Oprah received a letter from Jenny and Deedie's oldest son, 13-year-old Zach. "Sometimes it's hard to have a family that's different," he wrote. "But most of the time I feel like the luckiest kid on earth."

Zach is 15 now and says he can hardly remember the time before Jenny's transition. "I remember Maddy before she was a woman, but I don't remember that time between Step 1 and Step 2," he says. Zach says he calls Jenny "Maddy" because it's a combination of mommy and daddy.

When Zach's friends ask who Maddy is, Zach says he's honest. "I say, 'My mom who used to be my dad.'"  

Best Regards,
* HobbyBuku * 
 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...