Translate

Thursday, April 12, 2012

Books "RISE OF THE EVENING STAR"

Judul Buku : RISE OF THE EVENING STAR ( book 2 of FABLEHAVEN )
Copyright © 2007 by Brandon Mull  
Penerbit : Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Reni Indardini
Editor : Rika Iffati Farihah, Tisa Anggraini & Alfiyan 
Ilustrasi Isi : Sweta Kartika
Desain Sampul : Fahmi Ilmansyah 
Cetakan I : Agustus  2011 ; 584 hlm 

Sinopsis :  
Sudah setahun semenjak peristiwa di Fablehaven, Kendra dan Seth telah kembali ke tempat tinggal mereka, menjalani rutinitas sebagai seorang anak : bersekolah dan bergaul dengan teman-teman sebaya, melakukan permainan atau sekedar menghabiskan waktu. Meski terlihat sebagai remaja biasa, keduanya telah mengalami perubahan besar dalam hidupnya, tepatnya mengalami petualangan luar biasa yang nyaris mengorbankan nyawa keduanya serta kakek nenek mereka. 

Liburan yang dihabiskan di kediaman Granpa dan Granma Sorenson, yang ternyata merupakan kawasan suaka bagi berbagai makhluk gaib dan magis yang sudah banyak mengalami kepunahan. Suaka Fablehaven merupakan tempat rahasia yang diawasi oleh pemelihara secara bergantian, dan Granpa serta Granma Sorenson merupakan penjaga serta pemelihara pada saat itu. 

Kendra dan Seth tanpa sengaja melakukan tindakan yang berdampak pada bangkitnya Kegelapan ( sebenarnya yang memicu adalah Seth, tentu saja karena ia selalu ingin tahu terutama pada hal-hal yang terlarang ). Dan setelah berhasil keluar dari jebakan maut Kegelapan, Granpa dan Granma Sorenson menaruh keyakinan bahwa baik Kendra maupun Seth bisa dilatih menjadi penerus pemelihara Fablehaven, tentunya masih sangat lama sebelum mereka berdua dinyatakan layak untuk mengganti kakek neneknya. 

Seth meski masih tetap bandel, tapi ia sudah lebih berhati-hati dalam bertindak ( dan juga dalam menyiasati agar perbuatannya bernegosiasi dengan dua satyr nakal demi mendapatkan harta emas batangan, soalnya Seth anak yang banyak akal dan pantang menyerah hehe… ).


Dan Kendra mengalami perubahan drastis akibat ‘disambar’ kawanan peri, membuatnya memiliki kemampuan melihat makhluk gaib atau sesuatu yang magis, tanpa harus meminum susu ramuan magis. Jadi bayangkan betapa kagetnya Kendra mendapati ada goblin jelek dan menjijikan memasuki kelasnya sebagai murid baru. 

Masalahnya hanya Kendra yang bisa melihat wujud aslinya, orang lain melihatnya sebagai cowok ganteng, menarik banyak perhatian terutama para gadis, termasuk sahabat karib Kendra. Apalagi saat goblin yang mengaku bernama Casey ‘Case’ Hancock itu mengajak Alyssa pergi nonton, tegakah Kendra membiarkan sahabatnya berdua dengan goblin itu ?

Kendra kebingungan, apa yang harus ia lakukan … satu-satu orang yang terpikir bisa membantunya : Granpa Sorenson, tidak bisa dihubungi, baik via telepon maupun surat-surat yang dikirim oleh Kendra. Hingga mendadak muncul Errol Fisk – pria aneh yang mengaku dipanggil secara khusus oleh sahabat Granpa Sorenson : Coulter Dixon, yang telah ditugasi mengawasi kedua cucunya.

Dan ia bersedia membantu Kendra dan Seth mengusir si goblin yang keusilannya sudah cukup mengganggu. Tapi syaratnya, mereka harus ‘mencuri’ figurin magis milik makhluk lain. Meski hanya Seth yang mampu menembus ‘pertahanan sihir’ yang ada di kediaman pemilik figurin itu. 

Berkat keberanian Seth, figurin berbentuk katak itu berhasil diambil, meski sempat ‘menggigit’ jari Seth sesaat setelah figurin itu terbangun dari ikatan sihirnya.
Dan rencana itu berhasil !! Dengan menggunakan figurin itu, mereka bisa membuat goblin tersebut segera pergi dan tak akan pernah kembali dalam waktu singkat. 

Dan Errol Fisk yang berhasil membantu Kendra dan Seth, meminta pertolongan kembali, agar mereka bersedia mendampinginya ‘mencuri’ jimat dari anggota Perhimpunan Bintang Malam. Seth langsung setuju, apalagi diajak melawan anggota Perhimpunan Bintang Malam – kelompok yang berada dibalik kekacauan di Fablehaven sebelumnya, karena mereka bertujuan memusnahkan semua suaka magis yang ada, membiarkan Kegelapan yang berkuasa di atas kekuatan Terang.

Hanya Kendra yang masih tidak terlalu yakin dengan rencana tersebut, apalagi ia masih belum bisa berhubungan dengan kakeknya. Pada malam beberapa jam menjelang rencana keberangkatan mereka dengan Errol, di luar dugaan Granpa Sorenson !! Kendra sangat girang akhirnya bisa berbicara dengan kakeknya. Tapi beliau membawa kabar buruk, Kendra dan Seth harus berhati-hati serta waspada karena ada kemungkinan pihak Kegelapan akan mengusik mereka.

Dan betapa terkejut dan khawatirnya baik Kendra dan Granpa Sorenson, tentang keberadaan Errol Fisk serta tujuannya mengajak Kendra dan Seth bepergian. Karena tidak mungkin ia suruhan Coulter Dixon – sahabat Granpa Sorenson, Coulter sdh berbulan-bulan tinggal di Fablehaven, bukan di dekat kediaman Kendra dan Seth. Granpa Sorenson segera mengambil tindakan, mengirim  seseorang menjemput Kendra dan Seth saat itu juga ke dalam perlindungan Fablehaven. 


Kesan  :
Meluncur ke buku kedua, ketegangan segera dimulai dengan kehadiran ‘kobold’ semacam goblin yang mengganggu lingkungan kediaman Kendra dan Seth. Tapi jangan khawatir bahwa kisah ini menakutkan, karena dibaliknya terselip berbagai adegan yang bakal membuat dirimu terkekeh-kekeh hingga terbahak-bahak … apalagi jika melibatkan Seth, sungguh bocah yang tak pernah bisa diam sejenak pun, dengan keberanian yang seringkali sangat ‘nekad’ … bayangkan sudah pernah dikutuk peri sehingga jadi makhluk aneh, sekarang ia kena kutuk lagi, digigit Olluch si Rakus – patung katak yang menjelma hidup jadi katak raksasa, yang punya satu misi : memakan makhluk pertama yang digigitnya, siapa lagi jika bukan Seth (^_^)

Berbagai karakter baru muncul sebagai sekutu para penjaga Fablehaven, ada Vanessa Santoro – wanita cantik dan menarik yang memiliki keahlian akan hewan-hewan magis, dan Tanugatoa ‘Tanu’ Dufu – pria Samoa kekar namun ceria serta lembut, ahli dalam ramuan magis serta Coulter Dixon – sahabat Granpa Sorenson. Selain itu, muncul berbagai kejelasan akan peristiwa-peristiwa yang melatar belakangi munculnya kembali kekuatan Kegelapan, terutama dalam kisah buku pertama.

Ibarat menemukan kunci untuk membuka kotak misteri dan mendapati di dalamnya ada kotak misteri lain yang harus dipecahkan dan dicari kunci pembukanya, well … tidak sesulit itu, meski juga tidak bisa mempercepat proses rasa ingin-tahu ku akan jawaban misteri-misteri yang muncul dalam kisah ini ( aku jadi bisa sedikit memaklumi perasaan Seth, jika rasa ingin-tahu itu senantiasa ‘menggelitik’ tentunya tidak bisa hanya berdiam diri atau mundur … ) maka jalan satu-satunya terus melaju halaman demi halaman, menikmati petualangan mengasyikan di dunia yang penuh peri, liliput, kurcaci, brownie, naiad, satyr, golem serta hantu gentayangan hehe …  ok, next book please !!!


Tentang Penulis :
Brandon Mull adalah penulis seri Beyonders serta Fablehaven, seri terlaris versi New York Times, USA Today, dan Wall Street Journal. Dia tinggal di Utah, di lembah kecil indah dekat mulut sebuah ngarai, bersama istri dan keempat anaknya. Moto hidupnya adalah : “Jangan membuat orang lain merasa bosan.”
 

Best Regards,
* HobbyBuku *

1 comment:

  1. Regina Kencono Putri
    inase_michaelis@yahoo.co.id
    Buku fantasi yang tokohnya anak-anak itu enak aja buat dinikmati,biasanya konflik gak terlalu rumit dan alurnya gak bikin pusing,cerita petualangannya bikin penasaran

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...