Judul Asli : ARTEMIS FOWL – THE LOST COLONY
(
book 5 of Artemis Fowl Series )
Copyright ©2006 by
Eoin Colfer
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Poppy Damayanti
Chusfani
Editor : Indah S. Pratidina
Proof reader : Primadonna
Angela
Cover by Martin Dima
Cetakan I : Mei 2012 ; 416 hlm
Sinopsis :
Setelah mengalami perang
besar-besaran, maka para tokoh utama yang kita kenal menjalani kehidupan baru
dengan pandangan serta tindakan yang berbeda dengan sebelumnya. Artemis Fowl
didampingi Butler – sang pengawal setia, tetap menjalani kehidupan sehari-hari
layaknya bocah remaja berusia 14 tahun. Selain melakukan pemantaun balik lewat
sistim keamanan yang dipasang oleh Foaly untuk mengawasi sepak-terjangnya
(tentu saja sebagai bocah jenius, melakukan hack-ing dan mengirim virus adalah
hal yang mudah bagi Artemis), ia juga harus belajar tentang hal baru : masalah
hormonal, apalagi jika ada wanita cantik yang mendadak muncul, entah mengapa
konsentrasinya mendadak ‘meluncur’ ketempat lain. Meski merasa sangat gelisah
dengan hal ini, akhirnya Artemis bisa ‘sedikit’ diyakinkan oleh Butler bahwa
itu adalah hal yang ‘wajar dan normal’
Artemis belajar untuk
mengendalikan diri serta pikirannya menyangkut masalah hormonal ini. Karena ada
hal penting yang harus ia lakukan. Sebuah misi penting yang memenuhi
pikirannya, terutama semenjak petualangan terkahir dengan Kaum yang sangat
dahsyat sekaligus memakan korban. Artemis memiliki misi untuk menjadi penjaga
dan pelindung Kaum terhadap berbagai hal yang dapat dan akan membahayakan
kelangsungan hidup mereka, apalagi di sana tinggal sahabat-sahabat yang sudah
menjadi keluarga baginya. Namun bukan Artemis Fowl jika bertindak secara
terbuka. Ia lebih suka tampak di belakang layar hingga saat yang tepat untuk
tampil. Bahkan Butler tak mendapat kejelasan tentang berbagai misi aneh yang
dilakukan Artemis saat melakukan penyelidikan. Untung Butler sudah terbiasa dan
memahami, jika Artemis belum mau menceritakan rencananya secara lengkap, maka
percuma saja memaksa dirinya.
- Foaly: (suspiciously to Artemis) Just what else can that mobile phone do?
- Artemis: It can play solitare and minesweeper.
Satu hal yang Artemis amati
lewat data-data yang dihack dari database keamanan Foaly, bahwa ada suatu
kehidupan, atau entitas dari dunia lain yang berusaha berhubungan dengan dunia
manusia dan Kaum, dan hal itu akan terjadi dalam waktu dekat. Meski ia tidak
begitu memahami tentang adanya dunia paralel serta terowongan yangmenjadi penghubung
antar dunia, teori ini bukanlah suatu yang mustahil bagi seorang Artemis Fowl.
Maka dalam percobaan yang sedang ia lakukan, mengakibatkan dirinya serta
tertarik oleh sosok ‘goblin’ melalui terowongan waktu, kembali pada masa lampau
dan akan terus berlanjut mundur ke masa berabad-abad lampau, seandainya saja
Butler tidak dengan sigap menarik Artemis keluar dari terowongan tersebut
(salah satu tangan Butler masih menempel dan memegang bahu Artemis saat ia
mendadak menghilang).
Kejadian di Barcelona, Spanyol
itu ternyata mendapat sorotan berbagai pihak. Pihak manusia yang kebetulan saja
ada di lokasi hanya menggambarkan hal itu sebagai fenomena yang aneh. Tapi ada
seorang gadis remaja (lumayan cantik dan menarik menurut pandangan Artemis),
didampingi dua orang pria yang tampak bak pengawal menyeramkan, yang sangat
menaruh perhatian pada hal itu. Sedangkan pihak lain tentunya pihak Kaum, dalam
hal ini Foaly yang telah melalukan pengamatan ketat terhadap Artemis Fowl. Maka
tak berapa lama setelah peristiwa itu terjadi, pihak Kaum mulai menyadari ada
sesuatu yang mencurigakan berkaitan dengan kegiatan Artemis Fowl. Mengingat
sejarah mereka dengan sosok remaja ini, harus segera diambil suatu tindakan
antisipasi demi mencegah apa pun yang akan terjadi. Maka dicari seseorang yang
mampu berhubungan dengan Artemis : Holly Short.
Holly Short sudah keluar dari
LEPrecon. Bersama Mulch Diggums – kurcaci yang mantan buronan, ia mendirikan
usaha detektif swasta. Ternyata lumayan sulit, apalagi ia terbiasa dengan
segala fasilitas dan kemudahan sebagai anggota LEP. Untung saja ada Mulch
Diggums dengan berbagai koneksi di dunia gelap. Maka betapa herannya saat ia
dan Mulch sedang berusaha meringkus Doodah Day – pixie mungil penyelundup ikan,
malah kedatangan rombongan LEP bersenjata yang dipimpin oleh Komandan Vinyaya.
Sang Komandan yang selalu
menjadi sekutu Julius Root dan membela status Holly saat dianggap sebagai
ancaman berbahaya, kali ini meminta mereka mengikuti dirinya ke suatu tempat.
Mereka pergi ke markas rahasia yang
disebut Seksi Delapan, dan tentu saja di sana ada Foaly – centaur paranoid,
jenius tentang tehnologi dan komputer. Holly
segera diberi penjelasan peristiwa yang baru saja terjadi, yang berhubungan
dengan Artemis Fowl. Dan ia diminta dengan sangat untuk bersedia menerima tugas
barunya. Maka dalam waktu singkat Holly kembali pada statusnya sebagai Kapten,
namun menerima fasilitas dan perlengkapan yang jauh lebih canggih, dan ia tetap
diperbolehkan mempertahankan Mulch Diggums sebagai partner dalam tugas ini
(siapa tahu ia dibutuhkan, terbukti dalam pengalaman tahun-tahun sebelumnya,
keahlian Mulch Diggums mampu menolong mereka semua).
- Beau: I hope it's sugar free chocolate. Because daddy says God knows I'm hyper enough without sugar, but he still loves me.
- Mulch: (checks the packet and sees that it is 18% sugar) Yep. Sugar free.
Di dunia atas, Artemis Fowl dan
Butler sedang berada di sebuah panggung teater terkenal di Sisilia. Mengapa
jauh-jauh kesana, karena Artemis sudah memperkirakan bahwa akan ada peristiwa
yang kurang lebih sama seperti yang dialaminya di Barcelona, akan terjadi di
tempat itu. Ternyata bukan hanya dirinya seorang yang hadir. Tak lama kemudian
‘muncul’lah Holly Short. Belum sempat mereka bertukar penjelasan lebih panjang,
Butler yang selalu waspada mengawasi sekeliling, melihat bahwa 3 orang yang
pernah dilihatnya di Barcelona, sekarang berada di tempat itu pula. Butler
tidak percaya pada suatu kebetulan, pasti ada alasan kuat mengapa mereka ada di
sana. Dan ia tak menyukai hal itu. Dalam beberapa menit kemudian, terjadi
kehebohan, muncul suatu bukaan yang menampakkan sosok imp (goblin yang belum
berubah wujud), dan dalam sekejap mata, ketiga orang asing itu menangkap
makhluk aneh itu dan segera keluar dari tempat pertunjukan meninggalkan segala
kehebohan yang terjadi.
Maka dimulailah petualangan
Artemis, Butler, Holly dalam membebaskan goblin malang itu dari tahanan Minerva
Paradizo – remaja berusia 12 tahun, putri ahli bedah kosmetik terkenal Gaspard
Paradizo. Bukan hanya mereka harus menerobos masuk kediaman Paradizo yang
tertutup oleh berbagai macam pengamanan, masih ada sejumlah besar pasukan
keamanan yang berkeliaran di mana. Sungguh mustahil hanya mengandalkan kekuatan
mereka bertiga. Harapan Holly untuk
meminta bantuan pasukan LEP musnah saat Foaly mengatakan kegiatan rahasia
mereka diketahui Komandan Ark Sool – pengganti Julius Root yang sangat tidak
menyukai Holly serta kawan-kawannya, dan itu dirinya juga merupakan alasan
utama mengapa Holly memilih keluar dari LEP daripada harus bekerja di bawah
perintah orang seperti itu. Maka waktunya memanggil bala bantuan khusus : Mulch
Diggums disertai pixie Doodah Day – yang sudah diberikan janji amnesti jika ia
membantu kasus ini.
Kesan :
Jika dalam buku sebelumnya,
adrenalin bagai terpacu dengan kencang mengikuti ritme yang sangat cepat, maka
kisah kali membutuhkan sedikit konsentrasi. Terutama karena seting dan karakter
yang berbeda-beda menjadi tema kisah ini. Di dunia manusia, tergambar kesibukan
Artemis Fowl dan aktifitas Minerva Paradizo. Di dunia bawah, tempat para Kaum,
ada Holly dan Mulch Diggums, berlawanan denga kegiatan LEP. Dan ada dunia lain,
tempat di bawah kawanan goblin yang terkucilkan, akibat kesalahan para penyihir
warlock yang memindahkan pulau kediaman mereka melalui dunia paralel
(setidaknya itu sejarah yang dipercayai dan dikisahkan berulang kali pada para
goblin, dan nanti terbukti bahwa fakta yang terjadi adalah sebaliknya).
Mereka semua akan bertemu dan
‘bertempur’ dalam mempertahankan prinsip dan keyakinan masing-masing.
Persahabatan yang terjalin antara Artemis dan Holly serta Butler kembali
menghadapi cobaan. Apalagi bagi Artemis, sebagai otak di balik setiap rencana
(rencana awal, rencana cadangan, bahkan rencana darurat), ia berhasil memilih
dan mengambil keputusan yang bakal merubah seluruh hidupnya kelak. Artemis Fowl
bukan lagi remaja genius, semaunya sendiri (terkadang masih seperti itu, tapi
ia sudah lebih toleran terhadap orang lain), gila hormat dan kejayaan. Ia
berubah menjadi remaja yang lebih bertanggung jawab dan menaruh belas kasihan
pada lawan-lawannya. Bukannya mencari kemenangan atas musuhnya, melainkan
berusaha mencari jalan agar mereka mau menyerah dengan sukarela.
N°1: I am Number One - not a very good name, I know, but I console myself with the fact that it's better than Number Two.
Meski kisah ini berkesan lebih
serius namun dengan hadirnya tokoh-tokoh seperti Mulch Diggums, Foaly serta si
pixie Doodah Day sungguh sangat menghibur. Demikian juga tahanan imp yang
dijuluki si No. 1 – selain memiliki kekaguman terhadap berbagai hal yang
dilihatnya di dunia baru ini, ia lumayan cerewet dan suka latah meniru berbagai
kata atau kalimat dan menerjemahkannya bagai kamus, terutama jika ia sedang
gelisah atau ketakutan. Sekali lagi Eoin
Colfer mampu menyajikan hal-hal baru
yang sangat menggelitik dan menyegarkan. Mmm, berapa lama ya menanti kelanjutan
kisahnya ... jangan terlalu lama dech :D
Tentang Penulis :
Eoin Colfer lahir pada tanggal
14 Mei 1965 di Wexford, Irlandia. Ia terkenal dengan novel fantasi Artemis Fowl
Series yang melejitkan namanya saat buku pertama seri ini rilis pada tahun
2001, dan semenjak itu hampir semua novelnya menempati posisi sebagai New York
Times Bestseller.
Seri Artemis Fowl yang
menggabungkan legenda dan mitos dengan seting waktu masa depan, mampu menggugah
imajinasi para pembaca, dan sampai saat ini telah rilis 7 judul, menyusul
sekitar pertengahan tahun 2012 ini buku ke-8 ‘The Last Guardian’ akan rilis.
Untuk melengkapi antusiame para penggemarnya, Eoin juga menulis berbagai buku
berisi kisah-kisah pendek yang merupakan ‘companion’ untuk memberi panduan
lebih jelas tentang dunia elf, dwarf, centaur, dan tentu saja bocah ajaib
Artemis Fowl.
Kesuksesan Eoin Colfer membuat
dirinya ‘diundang’ untuk meneruskan karya fantasi sci-fi, serial “The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy”
yang ditulis oleh Douglas Adams – penulis yang juga terkenal akan idenya dalam
pembuatan film layar lebar maupun serial televisi “Dr. Who” ... maka setelah 5
judul novel, tongkat estafet diserahkan kepada Eoin Colfer untuk meneruskan
petualangan menjelajahi galaksi semesta lewat buku ke-6 serial ini. Sebagai
penggemar berat serial ini, tentu saja merupakan kebanggaan tersendiri bagi
Eoin untuk mengembangkan kisah yang luar biasa lewat imajinasinya yang tak
pernah kering.
Colfer called the opportunity “Like suddenly being offered the superpower of your choice ... For years I have been finishing this incredible story in my head and now I have the opportunity to do it in the real world ... It is a gift from the Gods.”
Untuk mengetahui tentang
karya-karya Eoin Colfer selengkapnya, silahkan kunjungi : website Eoin Colfer dan
untuk para penggemar Artemis Fowl jangan lupa kunjungi websitenya di : USA Fansite
atau UK Fansite
Best Regards,
* Hobby Buku *
Ya ampun. Sejak lama, mungkin hampir satu tahun aku mencatat buku ini sebagai wishlist. Dari keempat buku sebelumnya, om Colfer sungguh cerdas mengalunkan cerita tentang manusia tamak dan bangsa peri yang merasa selangkah lebih maju dalam segala hal di depan manusia. Bagaimana kelanjutannya ya?
ReplyDeleteSetelah membaca ini aku jadi lebih ingin cepat-cepat membacanya. Artemis semakin dewasa dan Kapten Holly Short yang sarkastis terhadap Artemis; mungkin akan membuat cerita semakin menarik. Apakah mau meminjamkan bukunya untukku, dear kawan penimbun buku?
Boleh aja klo mau pinjam, but as fellow fantasimania, Artemis Fowl ini layak buat dijadikan koleksi pribadi lho (^_^)
Deleteaku baru aja selesai baca buku yang ke6 time paradox, kok ngga dilanjutim review nya? heheh, sekarang lagi mau lanjut atlantic complex tp kok mood nya hilang nya, mungkin krn ceritanya terlalu berat atau gimana hehe, ditunggu review nya siapa tau mood buat lanjutin atlantic complex balik lagi hehe
ReplyDelete