Translate

Saturday, June 9, 2012

Books "THE LOST COLONY"


Judul Asli : ARTEMIS FOWL – THE LOST COLONY  
( book 5 of Artemis Fowl Series )
Copyright ©2006 by Eoin Colfer
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Poppy Damayanti Chusfani
Editor : Indah S. Pratidina
Proof reader : Primadonna Angela
Cover by Martin Dima
Cetakan I : Mei 2012 ; 416 hlm 

Sinopsis :
Setelah mengalami perang besar-besaran, maka para tokoh utama yang kita kenal menjalani kehidupan baru dengan pandangan serta tindakan yang berbeda dengan sebelumnya. Artemis Fowl didampingi Butler – sang pengawal setia, tetap menjalani kehidupan sehari-hari layaknya bocah remaja berusia 14 tahun. Selain melakukan pemantaun balik lewat sistim keamanan yang dipasang oleh Foaly untuk mengawasi sepak-terjangnya (tentu saja sebagai bocah jenius, melakukan hack-ing dan mengirim virus adalah hal yang mudah bagi Artemis), ia juga harus belajar tentang hal baru : masalah hormonal, apalagi jika ada wanita cantik yang mendadak muncul, entah mengapa konsentrasinya mendadak ‘meluncur’ ketempat lain. Meski merasa sangat gelisah dengan hal ini, akhirnya Artemis bisa ‘sedikit’ diyakinkan oleh Butler bahwa itu adalah hal yang ‘wajar dan normal’


Artemis belajar untuk mengendalikan diri serta pikirannya menyangkut masalah hormonal ini. Karena ada hal penting yang harus ia lakukan. Sebuah misi penting yang memenuhi pikirannya, terutama semenjak petualangan terkahir dengan Kaum yang sangat dahsyat sekaligus memakan korban. Artemis memiliki misi untuk menjadi penjaga dan pelindung Kaum terhadap berbagai hal yang dapat dan akan membahayakan kelangsungan hidup mereka, apalagi di sana tinggal sahabat-sahabat yang sudah menjadi keluarga baginya. Namun bukan Artemis Fowl jika bertindak secara terbuka. Ia lebih suka tampak di belakang layar hingga saat yang tepat untuk tampil. Bahkan Butler tak mendapat kejelasan tentang berbagai misi aneh yang dilakukan Artemis saat melakukan penyelidikan. Untung Butler sudah terbiasa dan memahami, jika Artemis belum mau menceritakan rencananya secara lengkap, maka percuma saja memaksa dirinya. 

Foaly: (suspiciously to Artemis) Just what else can that mobile phone do?
Artemis: It can play solitare and minesweeper.
Satu hal yang Artemis amati lewat data-data yang dihack dari database keamanan Foaly, bahwa ada suatu kehidupan, atau entitas dari dunia lain yang berusaha berhubungan dengan dunia manusia dan Kaum, dan hal itu akan terjadi dalam waktu dekat. Meski ia tidak begitu memahami tentang adanya dunia paralel serta terowongan yangmenjadi penghubung antar dunia, teori ini bukanlah suatu yang mustahil bagi seorang Artemis Fowl. Maka dalam percobaan yang sedang ia lakukan, mengakibatkan dirinya serta tertarik oleh sosok ‘goblin’ melalui terowongan waktu, kembali pada masa lampau dan akan terus berlanjut mundur ke masa berabad-abad lampau, seandainya saja Butler tidak dengan sigap menarik Artemis keluar dari terowongan tersebut (salah satu tangan Butler masih menempel dan memegang bahu Artemis saat ia mendadak menghilang).


Kejadian di Barcelona, Spanyol itu ternyata mendapat sorotan berbagai pihak. Pihak manusia yang kebetulan saja ada di lokasi hanya menggambarkan hal itu sebagai fenomena yang aneh. Tapi ada seorang gadis remaja (lumayan cantik dan menarik menurut pandangan Artemis), didampingi dua orang pria yang tampak bak pengawal menyeramkan, yang sangat menaruh perhatian pada hal itu. Sedangkan pihak lain tentunya pihak Kaum, dalam hal ini Foaly yang telah melalukan pengamatan ketat terhadap Artemis Fowl. Maka tak berapa lama setelah peristiwa itu terjadi, pihak Kaum mulai menyadari ada sesuatu yang mencurigakan berkaitan dengan kegiatan Artemis Fowl. Mengingat sejarah mereka dengan sosok remaja ini, harus segera diambil suatu tindakan antisipasi demi mencegah apa pun yang akan terjadi. Maka dicari seseorang yang mampu berhubungan dengan Artemis : Holly Short.

Holly Short sudah keluar dari LEPrecon. Bersama Mulch Diggums – kurcaci yang mantan buronan, ia mendirikan usaha detektif swasta. Ternyata lumayan sulit, apalagi ia terbiasa dengan segala fasilitas dan kemudahan sebagai anggota LEP. Untung saja ada Mulch Diggums dengan berbagai koneksi di dunia gelap. Maka betapa herannya saat ia dan Mulch sedang berusaha meringkus Doodah Day – pixie mungil penyelundup ikan, malah kedatangan rombongan LEP bersenjata yang dipimpin oleh Komandan Vinyaya. 


Sang Komandan yang selalu menjadi sekutu Julius Root dan membela status Holly saat dianggap sebagai ancaman berbahaya, kali ini meminta mereka mengikuti dirinya ke suatu tempat. Mereka pergi ke markas rahasia  yang disebut Seksi Delapan, dan tentu saja di sana ada Foaly – centaur paranoid, jenius tentang tehnologi dan komputer.  Holly segera diberi penjelasan peristiwa yang baru saja terjadi, yang berhubungan dengan Artemis Fowl. Dan ia diminta dengan sangat untuk bersedia menerima tugas barunya. Maka dalam waktu singkat Holly kembali pada statusnya sebagai Kapten, namun menerima fasilitas dan perlengkapan yang jauh lebih canggih, dan ia tetap diperbolehkan mempertahankan Mulch Diggums sebagai partner dalam tugas ini (siapa tahu ia dibutuhkan, terbukti dalam pengalaman tahun-tahun sebelumnya, keahlian Mulch Diggums mampu menolong mereka semua). 

Beau: I hope it's sugar free chocolate. Because daddy says God knows I'm hyper enough without sugar, but he still loves me.
Mulch: (checks the packet and sees that it is 18% sugar) Yep. Sugar free.
Di dunia atas, Artemis Fowl dan Butler sedang berada di sebuah panggung teater terkenal di Sisilia. Mengapa jauh-jauh kesana, karena Artemis sudah memperkirakan bahwa akan ada peristiwa yang kurang lebih sama seperti yang dialaminya di Barcelona, akan terjadi di tempat itu. Ternyata bukan hanya dirinya seorang yang hadir. Tak lama kemudian ‘muncul’lah Holly Short. Belum sempat mereka bertukar penjelasan lebih panjang, Butler yang selalu waspada mengawasi sekeliling, melihat bahwa 3 orang yang pernah dilihatnya di Barcelona, sekarang berada di tempat itu pula. Butler tidak percaya pada suatu kebetulan, pasti ada alasan kuat mengapa mereka ada di sana. Dan ia tak menyukai hal itu. Dalam beberapa menit kemudian, terjadi kehebohan, muncul suatu bukaan yang menampakkan sosok imp (goblin yang belum berubah wujud), dan dalam sekejap mata, ketiga orang asing itu menangkap makhluk aneh itu dan segera keluar dari tempat pertunjukan meninggalkan segala kehebohan yang terjadi.  


Maka dimulailah petualangan Artemis, Butler, Holly dalam membebaskan goblin malang itu dari tahanan Minerva Paradizo – remaja berusia 12 tahun, putri ahli bedah kosmetik terkenal Gaspard Paradizo. Bukan hanya mereka harus menerobos masuk kediaman Paradizo yang tertutup oleh berbagai macam pengamanan, masih ada sejumlah besar pasukan keamanan yang berkeliaran di mana. Sungguh mustahil hanya mengandalkan kekuatan mereka bertiga.  Harapan Holly untuk meminta bantuan pasukan LEP musnah saat Foaly mengatakan kegiatan rahasia mereka diketahui Komandan Ark Sool – pengganti Julius Root yang sangat tidak menyukai Holly serta kawan-kawannya, dan itu dirinya juga merupakan alasan utama mengapa Holly memilih keluar dari LEP daripada harus bekerja di bawah perintah orang seperti itu. Maka waktunya memanggil bala bantuan khusus : Mulch Diggums disertai pixie Doodah Day – yang sudah diberikan janji amnesti jika ia membantu kasus ini.  

Kesan :
Jika dalam buku sebelumnya, adrenalin bagai terpacu dengan kencang mengikuti ritme yang sangat cepat, maka kisah kali membutuhkan sedikit konsentrasi. Terutama karena seting dan karakter yang berbeda-beda menjadi tema kisah ini. Di dunia manusia, tergambar kesibukan Artemis Fowl dan aktifitas Minerva Paradizo. Di dunia bawah, tempat para Kaum, ada Holly dan Mulch Diggums, berlawanan denga kegiatan LEP. Dan ada dunia lain, tempat di bawah kawanan goblin yang terkucilkan, akibat kesalahan para penyihir warlock yang memindahkan pulau kediaman mereka melalui dunia paralel (setidaknya itu sejarah yang dipercayai dan dikisahkan berulang kali pada para goblin, dan nanti terbukti bahwa fakta yang terjadi adalah sebaliknya). 


Mereka semua akan bertemu dan ‘bertempur’ dalam mempertahankan prinsip dan keyakinan masing-masing. Persahabatan yang terjalin antara Artemis dan Holly serta Butler kembali menghadapi cobaan. Apalagi bagi Artemis, sebagai otak di balik setiap rencana (rencana awal, rencana cadangan, bahkan rencana darurat), ia berhasil memilih dan mengambil keputusan yang bakal merubah seluruh hidupnya kelak. Artemis Fowl bukan lagi remaja genius, semaunya sendiri (terkadang masih seperti itu, tapi ia sudah lebih toleran terhadap orang lain), gila hormat dan kejayaan. Ia berubah menjadi remaja yang lebih bertanggung jawab dan menaruh belas kasihan pada lawan-lawannya. Bukannya mencari kemenangan atas musuhnya, melainkan berusaha mencari jalan agar mereka mau menyerah dengan sukarela. 
N°1: I am Number One - not a very good name, I know, but I console myself with the fact that it's better than Number Two.

Meski kisah ini berkesan lebih serius namun dengan hadirnya tokoh-tokoh seperti Mulch Diggums, Foaly serta si pixie Doodah Day sungguh sangat menghibur. Demikian juga tahanan imp yang dijuluki si No. 1 – selain memiliki kekaguman terhadap berbagai hal yang dilihatnya di dunia baru ini, ia lumayan cerewet dan suka latah meniru berbagai kata atau kalimat dan menerjemahkannya bagai kamus, terutama jika ia sedang gelisah atau ketakutan.  Sekali lagi Eoin Colfer mampu menyajikan  hal-hal baru yang sangat menggelitik dan menyegarkan. Mmm, berapa lama ya menanti kelanjutan kisahnya ... jangan terlalu lama dech :D 

Tentang Penulis :


Eoin Colfer lahir pada tanggal 14 Mei 1965 di Wexford, Irlandia. Ia terkenal dengan novel fantasi Artemis Fowl Series yang melejitkan namanya saat buku pertama seri ini rilis pada tahun 2001, dan semenjak itu hampir semua novelnya menempati posisi sebagai New York Times Bestseller. 

Seri Artemis Fowl yang menggabungkan legenda dan mitos dengan seting waktu masa depan, mampu menggugah imajinasi para pembaca, dan sampai saat ini telah rilis 7 judul, menyusul sekitar pertengahan tahun 2012 ini buku ke-8 ‘The Last Guardian’ akan rilis. Untuk melengkapi antusiame para penggemarnya, Eoin juga menulis berbagai buku berisi kisah-kisah pendek yang merupakan ‘companion’ untuk memberi panduan lebih jelas tentang dunia elf, dwarf, centaur, dan tentu saja bocah ajaib Artemis Fowl. 


Kesuksesan Eoin Colfer membuat dirinya ‘diundang’ untuk meneruskan karya fantasi sci-fi, serial “The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy” yang ditulis oleh Douglas Adams – penulis yang juga terkenal akan idenya dalam pembuatan film layar lebar maupun serial televisi “Dr. Who”  ... maka setelah 5 judul novel, tongkat estafet diserahkan kepada Eoin Colfer untuk meneruskan petualangan menjelajahi galaksi semesta lewat buku ke-6 serial ini. Sebagai penggemar berat serial ini, tentu saja merupakan kebanggaan tersendiri bagi Eoin untuk mengembangkan kisah yang luar biasa lewat imajinasinya yang tak pernah kering. 

Colfer called the opportunity “Like suddenly being offered the superpower of your choice ... For years I have been finishing this incredible story in my head and now I have the opportunity to do it in the real world ... It is a gift from the Gods.”

Untuk mengetahui tentang karya-karya Eoin Colfer selengkapnya, silahkan kunjungi : website Eoin Colfer dan untuk para penggemar Artemis Fowl jangan lupa kunjungi websitenya di : USA Fansite  atau UK Fansite

Best Regards,
* Hobby Buku * 

3 comments:

  1. Ya ampun. Sejak lama, mungkin hampir satu tahun aku mencatat buku ini sebagai wishlist. Dari keempat buku sebelumnya, om Colfer sungguh cerdas mengalunkan cerita tentang manusia tamak dan bangsa peri yang merasa selangkah lebih maju dalam segala hal di depan manusia. Bagaimana kelanjutannya ya?

    Setelah membaca ini aku jadi lebih ingin cepat-cepat membacanya. Artemis semakin dewasa dan Kapten Holly Short yang sarkastis terhadap Artemis; mungkin akan membuat cerita semakin menarik. Apakah mau meminjamkan bukunya untukku, dear kawan penimbun buku?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh aja klo mau pinjam, but as fellow fantasimania, Artemis Fowl ini layak buat dijadikan koleksi pribadi lho (^_^)

      Delete
  2. aku baru aja selesai baca buku yang ke6 time paradox, kok ngga dilanjutim review nya? heheh, sekarang lagi mau lanjut atlantic complex tp kok mood nya hilang nya, mungkin krn ceritanya terlalu berat atau gimana hehe, ditunggu review nya siapa tau mood buat lanjutin atlantic complex balik lagi hehe

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...