Books
“MIMPI-MIMPI BURUK YANG MEMBAYANGI”
Judul Asli : RED IS FOR REMEMBRANCE
[
book 4 of THE BLUE IS FOR NIGHTMARES ]
Copyright © 2005 by Laurie
Faria Stolarz
Penerbit Q-Press (imprint
Penerbit Pustaka Hidayah)
Alih Bahasa : Rahmani
Astuti
Editor : M.S. Nasrulloh
Lay-out : Tito F. Hidayat
Desain sampul : gB
Cetakan I : Februari 2006
; 440 hlm ; ISBN 978-979-99941-1-0
Rate
: 4 of 5
Pertama-tama
perlu kusampaikan ini adalah kisah favoritku dari keempat buku yang telah
kubaca. Baik karakter-karakter yang muncul, plot dan alur yang bikin penasaran
abis, dan tentu saja perpaduan antara misteri, drama sekaligus suspense yang
benar-benar pas banget. Penulis bahkan menyajikan kisah kali ini dalam format
yang berbeda, membuat kesan yang tak mudah dilupakan begitu saja. Tampaknya
penulis semakin ‘matang’ dalam mengolah dan membuat sajian kisah yang layak
untuk kuberi 4 bintang. Penasaran nih ceritanya ? Ok, langsung saja meluncur
pada paragraf berikutnya ya ...
Stacey
Brown menjalani hari demi hari, menit demi menit, detik demi detik dengan
perasaan hampa dan pikiran kosong. Ia tak mampu membangkitkan semangat untuk
beraktititas apalagi membuang jauh-jauh luka yang menganga di hatinya.
Kondisinya yang bisa dikatakan depresi berat, sempat menjalani istirahat
panjang dan cuti dari kegiatan kuliah. Sementara teman-temannya melanjutkan
kehidupan mereka, ia menangisi kehilangan sosok yang telah mengisi hatinya.
Hanya Amber yang dengan sukarela bahkan ikut mengambil cuti untuk mendampingi
Stacey dalam masa-masa berduka-cita. Satu semester penuh ia mengurung diri dan
menutup rapat hatinya. Hingga sang ibu turun tangan, memberikan ultimatum untuk
kembali ke peradaban.
Stacey
menerima beasiswa penuh di Beacon University – universitas yang terkenal di
kawasan Pantai Timur. Ia mulai memasuki semester awal, terlambat dari
rekan-rekan seusianya, hanya didampingi oleh Amber yang sekali lagi membuktikan
sebagai sahabat setia, rela mengurus kepindahannya untuk lebih dekat dengan
Stacey. Meski demikian Stacey tidak mampu merasa girang atau bersyukur atas
keistimewaan yang ia terima. Alih-alih ia memilih untuk tenggelam dalam tidur
tanpa mimpi dengan menegak obat-obatan yang diresepkan oleh psikiaternya. Hal
ini akan terus berlanjut seandainya saja Amber tidak turun tangan, memaksa
dirinya untuk kembali ‘normal’ – bahkan ibu Stacey khusus datang berkunjung
untuk melihat kondisi Stacey.
Kemudian
datanglah panggilan khusus dari rektor Universitas, Dr. Wallace yang ingin
bertemu langsung dengan Stacey. Tanpa pernah bisa menduga-duga apa gerangan
yang hendak dilakukan oleh sang rektor, Stacey menemukan kejutan berupa
penawaran sekaligus peringatan yang akan merubah seluruh hidupnya. Ternyata
beasiswa yang diterima oleh Stacey berkat campur-tangan Dr. Wallace, dan ia
memiliki tujuan khusus berkaitan dengan kemampuan Stacey. Ia meminta Stacey
untuk membantu putrinya Porsha yang mengalami mimpi-mimpi buruk semenjak
kematian ibunya. Kondisi Porsha nyaris bisa dikatakan mengalami tekanan batin
dan gangguan jiwa yang cenderung melukai dirinya sendiri. Dr. Wallace sangat
khawatir bahwa Porsha semakin memburuk dan menghabisi nyawanya sendiri.
Stacey
hendak menolak permintaan Dr. Wallace, mengingat kondisinya sendiri yang
kacau-balau. Tapi semenjak pertemuan tak disengaja dengan Porsha, Stacey justru
mengalami mimpi-mimpi aneh yang mengarahkan dirinya untuk membantu Porsha.
Karena kesulitan yang dihadapi Porsha, memiliki hubungan dengan permasalahan
Stacey, bahwa ia belum melepas kepergian Jacob sebagaimana semua orang telah
mengatakan kepada dirinya : bahwa Jacob telah tiada !! Stacey masih memegang
harapan, karena adanya perasaan bahwa Jacob belum ‘benar-benar’ pergi ke ‘dunia
yang lain’ ... namun apakah itu berarti Jacob masih hidup atau tidak, hal-hal
ini yang tak bersedia ia hadapi. Maka Stacey memilih untuk menolong Porsha
mengatasi perasaan bersalah akibat kematian ibunya, dan dalam proses ia
menemukan hal-hal lain yang mengusik hatinya, karena Porsha memimpikan seorang
remaja laki-laki yang tersesat dalam kamp sekte misterius ...
Kisah
kali disajikan dalam bentuk yang berbeda. Di satu bagian merupakan narasi yang
disampaikan oleh Stacey Brown, tentang keseharian yang ia jalani di tempat
kuliah yang baru, kamar asrama serta teman-teman yang baru pula. Di bagian
lain, merupakan kisah seorang remaja bernama Shell, yang hidup di dalam kamp
bersama orang-orang yang memiliki menjalani kehidupan dengan aturan yang
berbeda. Shell tidak mampu mengingat masa lalunya atau siapa nama aslinya. Yang
ia ketahui dari kisah teman-teman barunya di kamp tersebut, bahwa dirinya telah
‘terlahir’ kembali setelah mengalami peristiwa ‘nyaris tewas’ – dan untuk itu
ia berhutang budi pada penyelamatnya, yang membawa dan merawat dirinya hingga
pulih di dalam kamp. Melalui dua narator yang berbeda, pembaca diajak mengikuti
jejak langkah menelusuri labirin yang membingungkan, demi mendapatkan jawaban
pasti, tentang pencarian jati diri dan tujuan hidup.
Dari
tiga buku sebelumnya, perjalanan sosok Stacey telah mengalami perkembangan
sedemikian rupa, melalui aneka peristiwa dan pengalaman yang nyaris bisa
dikategorikan ‘cukup dramatis’ hingga ending buku ke-3 pun cukup membuat ‘galau’
diriku selaku pembaca. Kehadiran buku ke-4 yang sama sekali berbeda tema maupun
nuansa, entah mengapa terasa lebih cocok bagi diriku dan mampu membuatku
tertarik kembali untuk menelusuri perjalanan kisah Stacey Brown pada kelanjutan
kisah ini. Sayangnya edisi terjemahan berakhir pada buku ke-4 ini, semoga bisa
kutemukan versi e-book untuk mengetahui bagaimana Stacey dan kawan-kawannya
menempuh kehidupan baru dan tentu saja disertai petualangan menegangkan
lainnya. Apalagi kehadiran karakter favoritku kembali muncul ... semoga saja ‘ia’
masih beredar dalam kisah kelanjutannya ... (^_^)
[ more about this author and related
works, just check at here : Laurie
Faria Stolarz | on
Goodreads | on
Wikipedia | at Twitter ]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
219th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
Halo :)
ReplyDeleteSaya sukaaaaaaaaaaaaaaaa banget buku ini!!!!!
Tapi sayang, belum bisa baca yang seri Red! bahkan seri terakhir Black is for Begin pun juga belum! mau dowbload ebook nya tapi gak tau dimana downloadnya?? :(
Astaga kebalik! seri terakhir adalah RED! Bahkan Black pun saya juga belum :( adakah web yg menyediakan free download ini novel??? dengan bahasa indonesia??
ReplyDeleteHi, iya ini juga salah satu cerita favoritku, sayangnya yang kubaca ini printed copy dan bukunya termasuk jadul alias sdudah tidak dicetak lagi. Jika mau cari e-booknya, coba saja google tapi pasti bahasa inggris tidak ada yang bahasa indonesia :D
Delete