Translate

Tuesday, October 7, 2014

Books "RED IS FOR REMEMBRANCE"

Books “MIMPI-MIMPI BURUK YANG MEMBAYANGI”
Judul Asli : RED IS FOR REMEMBRANCE
[ book 4 of THE BLUE IS FOR NIGHTMARES ]
Copyright © 2005 by Laurie Faria Stolarz
Penerbit Q-Press (imprint Penerbit Pustaka Hidayah)
Alih Bahasa : Rahmani Astuti
Editor : M.S. Nasrulloh
Lay-out : Tito F. Hidayat
Desain sampul : gB
Cetakan I : Februari 2006 ; 440 hlm ; ISBN 978-979-99941-1-0
Rate : 4 of 5

Pertama-tama perlu kusampaikan ini adalah kisah favoritku dari keempat buku yang telah kubaca. Baik karakter-karakter yang muncul, plot dan alur yang bikin penasaran abis, dan tentu saja perpaduan antara misteri, drama sekaligus suspense yang benar-benar pas banget. Penulis bahkan menyajikan kisah kali ini dalam format yang berbeda, membuat kesan yang tak mudah dilupakan begitu saja. Tampaknya penulis semakin ‘matang’ dalam mengolah dan membuat sajian kisah yang layak untuk kuberi 4 bintang. Penasaran nih ceritanya ? Ok, langsung saja meluncur pada paragraf berikutnya ya ...



Stacey Brown menjalani hari demi hari, menit demi menit, detik demi detik dengan perasaan hampa dan pikiran kosong. Ia tak mampu membangkitkan semangat untuk beraktititas apalagi membuang jauh-jauh luka yang menganga di hatinya. Kondisinya yang bisa dikatakan depresi berat, sempat menjalani istirahat panjang dan cuti dari kegiatan kuliah. Sementara teman-temannya melanjutkan kehidupan mereka, ia menangisi kehilangan sosok yang telah mengisi hatinya. Hanya Amber yang dengan sukarela bahkan ikut mengambil cuti untuk mendampingi Stacey dalam masa-masa berduka-cita. Satu semester penuh ia mengurung diri dan menutup rapat hatinya. Hingga sang ibu turun tangan, memberikan ultimatum untuk kembali ke peradaban.

Stacey menerima beasiswa penuh di Beacon University – universitas yang terkenal di kawasan Pantai Timur. Ia mulai memasuki semester awal, terlambat dari rekan-rekan seusianya, hanya didampingi oleh Amber yang sekali lagi membuktikan sebagai sahabat setia, rela mengurus kepindahannya untuk lebih dekat dengan Stacey. Meski demikian Stacey tidak mampu merasa girang atau bersyukur atas keistimewaan yang ia terima. Alih-alih ia memilih untuk tenggelam dalam tidur tanpa mimpi dengan menegak obat-obatan yang diresepkan oleh psikiaternya. Hal ini akan terus berlanjut seandainya saja Amber tidak turun tangan, memaksa dirinya untuk kembali ‘normal’ – bahkan ibu Stacey khusus datang berkunjung untuk melihat kondisi Stacey.

Kemudian datanglah panggilan khusus dari rektor Universitas, Dr. Wallace yang ingin bertemu langsung dengan Stacey. Tanpa pernah bisa menduga-duga apa gerangan yang hendak dilakukan oleh sang rektor, Stacey menemukan kejutan berupa penawaran sekaligus peringatan yang akan merubah seluruh hidupnya. Ternyata beasiswa yang diterima oleh Stacey berkat campur-tangan Dr. Wallace, dan ia memiliki tujuan khusus berkaitan dengan kemampuan Stacey. Ia meminta Stacey untuk membantu putrinya Porsha yang mengalami mimpi-mimpi buruk semenjak kematian ibunya. Kondisi Porsha nyaris bisa dikatakan mengalami tekanan batin dan gangguan jiwa yang cenderung melukai dirinya sendiri. Dr. Wallace sangat khawatir bahwa Porsha semakin memburuk dan menghabisi nyawanya sendiri.

Stacey hendak menolak permintaan Dr. Wallace, mengingat kondisinya sendiri yang kacau-balau. Tapi semenjak pertemuan tak disengaja dengan Porsha, Stacey justru mengalami mimpi-mimpi aneh yang mengarahkan dirinya untuk membantu Porsha. Karena kesulitan yang dihadapi Porsha, memiliki hubungan dengan permasalahan Stacey, bahwa ia belum melepas kepergian Jacob sebagaimana semua orang telah mengatakan kepada dirinya : bahwa Jacob telah tiada !! Stacey masih memegang harapan, karena adanya perasaan bahwa Jacob belum ‘benar-benar’ pergi ke ‘dunia yang lain’ ... namun apakah itu berarti Jacob masih hidup atau tidak, hal-hal ini yang tak bersedia ia hadapi. Maka Stacey memilih untuk menolong Porsha mengatasi perasaan bersalah akibat kematian ibunya, dan dalam proses ia menemukan hal-hal lain yang mengusik hatinya, karena Porsha memimpikan seorang remaja laki-laki yang tersesat dalam kamp sekte misterius ...

Kisah kali disajikan dalam bentuk yang berbeda. Di satu bagian merupakan narasi yang disampaikan oleh Stacey Brown, tentang keseharian yang ia jalani di tempat kuliah yang baru, kamar asrama serta teman-teman yang baru pula. Di bagian lain, merupakan kisah seorang remaja bernama Shell, yang hidup di dalam kamp bersama orang-orang yang memiliki menjalani kehidupan dengan aturan yang berbeda. Shell tidak mampu mengingat masa lalunya atau siapa nama aslinya. Yang ia ketahui dari kisah teman-teman barunya di kamp tersebut, bahwa dirinya telah ‘terlahir’ kembali setelah mengalami peristiwa ‘nyaris tewas’ – dan untuk itu ia berhutang budi pada penyelamatnya, yang membawa dan merawat dirinya hingga pulih di dalam kamp. Melalui dua narator yang berbeda, pembaca diajak mengikuti jejak langkah menelusuri labirin yang membingungkan, demi mendapatkan jawaban pasti, tentang pencarian jati diri dan tujuan hidup.

Dari tiga buku sebelumnya, perjalanan sosok Stacey telah mengalami perkembangan sedemikian rupa, melalui aneka peristiwa dan pengalaman yang nyaris bisa dikategorikan ‘cukup dramatis’ hingga ending buku ke-3 pun cukup membuat ‘galau’ diriku selaku pembaca. Kehadiran buku ke-4 yang sama sekali berbeda tema maupun nuansa, entah mengapa terasa lebih cocok bagi diriku dan mampu membuatku tertarik kembali untuk menelusuri perjalanan kisah Stacey Brown pada kelanjutan kisah ini. Sayangnya edisi terjemahan berakhir pada buku ke-4 ini, semoga bisa kutemukan versi e-book untuk mengetahui bagaimana Stacey dan kawan-kawannya menempuh kehidupan baru dan tentu saja disertai petualangan menegangkan lainnya. Apalagi kehadiran karakter favoritku kembali muncul ... semoga saja ‘ia’ masih beredar dalam kisah kelanjutannya ... (^_^)

[ more about this author and related works, just check at here : Laurie Faria Stolarz | on Goodreads | on Wikipedia | at Twitter ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
219th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

3 comments:

  1. Halo :)
    Saya sukaaaaaaaaaaaaaaaa banget buku ini!!!!!
    Tapi sayang, belum bisa baca yang seri Red! bahkan seri terakhir Black is for Begin pun juga belum! mau dowbload ebook nya tapi gak tau dimana downloadnya?? :(

    ReplyDelete
  2. Astaga kebalik! seri terakhir adalah RED! Bahkan Black pun saya juga belum :( adakah web yg menyediakan free download ini novel??? dengan bahasa indonesia??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi, iya ini juga salah satu cerita favoritku, sayangnya yang kubaca ini printed copy dan bukunya termasuk jadul alias sdudah tidak dicetak lagi. Jika mau cari e-booknya, coba saja google tapi pasti bahasa inggris tidak ada yang bahasa indonesia :D

      Delete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...