Books
“MIMPI-MIMPI YANG MENGERIKAN”
Judul Asli : SILVER IS FOR SECRETS
[
book 3 of THE BLUE IS FOR NIGHTMARES ]
Copyright © 2005 by Laurie
Faria Stolarz
Penerbit Q-Press (imprint
Penerbit Pustaka Hidayah)
Alih Bahasa : Ilyas Hasan
Editor : Sigit Haryoto
Lay-out : Ruslan Abdulgani
Lubis
Desain sampul : gB
Cetakan I : September 2005
; 388 hlm ; ISBN 978-979-99542-8-2
Rate
: 3.5 of 5
Akhirnya
liburan musim panas tiba. Untuk melepas ketegangan setelah ujian dan
peristiwa-peristiwa mengerikan yang terjadi semasa sekolah, Stacey dan
sahabat-sahabatnya menghabiskan liburan di pantai, menyewa kondominium bersama,
berenang, menikmati pesiar dengan kapal dan tentu saja menghabiskan waktu
bersama kekasih tercinta. Amber tentu saja bersama PJ – pasangan yang aneh
karena senantiasa berdebat dan saling mengolok satu sama lain, dan tentu saja
ada Drea dan Chad, yang kembali menemukan ‘hati’ mereka pada pasangan
masing-masing. Sedangkan Stacey sangat bersyukur bertemu dengan Jacob –
pasangan hati yang lebih sesuai, terutama semenjak cowok itu sengaja pindah
jauh dari kediaman maupun sekolahnya demi menyelamatkan Stacey dari pemburu
yang berniat menghabisi nyawanya. Jacob juga memiliki pandangan serupa dengan
Stacey, karena ia mampu ‘melihat’ mimpi-mimpi yang dialami oleh gadis itu, jauh
sebelum mereka berkenalan.
Di
tengah keceriaan dan suasana yang menyenangkan itu, mereka kedatangan
pengunjung, seorang gadis yang menarik bernama Clara. Clara kerap berkunjung
karena merasa kesepian, ia tinggal di pondokan musim panas bersama kedua orang
tuanya, yang tampaknya selalu bepergian karena tak pernah diketahui oleh Stacey
dan kawan-kawan. Sedangkan remaja-remaja lain seusia mereka, tampaknya tidak
menerima kehadiran Clara dengan tangan terbuka. Hal itu cukup membuat Stacey
dan yang lain keheranan, karena Clara gadis yang manis dan ramah. Namun setelah
beberapa waktu mereka mulai akrab satu sama lain, terungkaplah masalah yang
membuat Clara dijauhi oleh remaja lain di lingkungan tersebut. Clara ternyata
termasuk gadis ‘penggoda’ yang melibatkan hubungan yang lebih intim dengan
cowok-cowok lain, terutama mereka yang sebenarnya sudah memiliki kekasih. Tak
pelak situasi mulai tidak menyenangkan, dari Amber yang geram melihat tingkah
laku Clara dengan PJ, dan akhirnya Drea yang murka saat mendapati Clara berada
pada posisi mencurigakan dengan Chad.
Stacey
sendiri sebenarnya tidak menyukai kondisi yang terjadi, dengan adanya
pertengkaran dang perpecahan di antara mereka. Ia tidak bisa mengikuti komentar
Amber dan Drea untuk ‘menyingkirkan’ Clara, karena ia mengetahui dengan pasti
bahwa Clara dalam bahaya besar, ia akan tewas dalam waktu dekat jika tidak
diperingatkan sebelumnya. Stacey kembali mengalami mimpi-mimpi buruk, yang
cukup membingungkan karena sama sekali tidak memberikan petunjuk apa yang akan
terjadi, atau hal apa yang harus ia lakukan. Satu hal yang pasti, ia tahu bahwa
Clara akan meninggal jika ia tidak turun tangan. Perjuangan Stacey kali ini
cukup berat karena kedua sahabat karibnya, Drea maupun Amber tidak bersedia
untuk membantu Clara dengan sukarela. Di sisi lain, Stacey mengharapkan bantuan
dan dukungan Jacob sebagaimana ia selalu berada di sisi Stacey saat kesulitan
melanda. Namun kali ini Jacob justru menjauh tanpa alasan jelas. Entah mengapa,
Stacey mendapatkan firasat bahwa sesuatu yang sangat-sangat buruk akan segera
terjadi, dan ia tak memliki kekuatan untuk menghadapinya ...
Kisah
kali ini benar-benar menimbulkan ‘mixed-feelings’ hampir sepanjang halaman demi
halaman. Latar belakang yang berbeda, suasana yang berbeda dan perkembangan
hubungan antara para karakter yang mulai melekat di hati ini, cukup menarik
untuk disimak lebih lanjut. Satu-satunya hal yang tak kusukai justru kehadiran
sosok Clara, walau semenjak awal diriku belum mengetahui peran yang ia jalani,
entah mengapa justru ‘dislike’ itu muncul – jangan-jangan diriku juga memiliki
kemampuan meramal seperti Stacey hahahaha. But that’s true, I don’t like Clara
! And by the end of this story, my feelings are correct ... she is a
trouble-maker – big-time too !! Dan endingnya bikin pengen garuk-garuk saking
keselnya. Kok dibuat tragis banget, bikin mata berkedip-kedip menahan tangis
(tapi ngak sampai gegulingan kok). Karena tidak ada jalan lain untuk menghapus
perasaan ‘tidak-enak’ ini, mari kita lanjut buku ke-4 – dan berharap kisahnya
mampu mengobati dan memulihkan ‘broken-hearted’ yang kualami #lebaymodeon (^_^)
[ more about this author and related
works, just check at here : Laurie
Faria Stolarz | on
Goodreads | on
Wikipedia | at Twitter ]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
218th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/