Translate

Wednesday, July 2, 2014

Books "HEX HALL"

Books “HEX HALL”
Judul Asli : HEX HALL
[ book 1 of HEX HALL Series ]
Copyright © 2010 Rachel Hawkins
Penerbit Ufuk Fiction / Fantasious
Alih Bahasa : Dina Begum
Editor : Helena Theresia
Proofreader : Uly Amalia
Desain Sampul : Jennifer Jackman
Lay-out & re-desain : Husni Kamal – Ufukreatif Design
Cetakan I : Oktober 2011 ; 424 hlm ; ISBN 978-602-9346-10-7
Rate : 4 of 5

Pernahkah dirimu merasa terlahir sebagai manusia ‘aneh’ dan ‘berbeda’ dengan manusia normal lainnya ? Terutama bagi sosok remaja yang sudah cukup sibuk dengan segala hal yang berhubungan dengan pubertas : penampilan fisik dan popularitas di kalangan remaja lainnya. Jika dirimu mengalami problematika tersebut, jangan terburu-buru mengeluh akan ‘ketidak-adilan’ dunia terhadap dirimu, karena Sophie Mercer mengalami perjalanan panjang yang jauh lebih parah dibandingkan menjadi remaja yang tidak populer dan selalu menjadi bahan perguncingan.



Semenjak kanak-kanak, Sophie tahu bahwa dirinya ‘berbeda’ – bukan karena penampilan fisik belaka, melainkan kemampuan dalam dirinya yang harus menjadi ‘rahasia-besar’ membayangi kehidupannya. Sophie memiliki kemampuan sihir. Jangan dibayangkan nenek sihir dengan topi lancip yang suka mengaduk-aduk ramuan sihir, atau pesulap yang mengucapkan ‘abrakadabra’ membuat kelinci atau burung merpati keluar dari dalam topi. Ini adalah kemampuan sihir dimana ia bisa merapal mantra untuk memenuhi keinginannya.

Kedengarannya sangat asyik, sayangnya Sophie sama sekali tidak memahami cara atau petunjuk merapal mantra yang benar. Alhasil setiap kali ia mencoba melakukan eksperimen sihir, bencana berupa kecelakaan hingga kekacauan di pesta dansa sekolah terjadi. Tak heran setelah menjalani pindah-sekolah berkali-kali di setiap negara bagian Amerika yang berbeda-beda, akhirnya sang ibu menyerah dan mengirim Sophie ke Hecate Hall – lembaga pemasyarakat untuk remaja Prodigium yang bermasalah (12-17 tahun) Sekolah asrama yang unik, terletak di Pulau Graymalkin nan terpencil ini memberi wawasan dan pengalaman baru bagi Sophie semenjak awal kedatangannya.

Dari hampir diserang oleh bocah yang ternyata werewolf, diselamatkan oleh cowok keren yang ternyata warlock super cool, sekamar dengan gadis vampire yang gemar dengan segala sesuatu berwarna pinkies, hingga diajak bergabung dengan kelompok penyihir hitam yang terdiri dari 3 cewek keren dan populer di sekolah tersebut. Namun itu semua belum seberapa, kala Sophie secara perlahan mendapati adanya rahasia gelap yang tersembunyi di Hex Hall – julukan para murid terhadap tempat tersebut. Apalagi berjatuhan korban satu demi satu, para murid yang ditemukan tewas dengan kondisi darah terkuras habis.

Sophie Mercer yang selalu mendapati kesehariannya merupakan ‘kutukan’ akibat kemampuannya, kini mulai menyadari bahwa justru ‘kemampuan’ dirinya adalah kelebihan tersendiri, bukannya kekurangan, dan dengan bimbingan yang tepat, ia akan mampu menjadi ‘manusia’ yang lebih baik. Namun perjalanan untuk meraih kesuksesan, harus ia tempuh dengan jalur yang cukup berat. Terutama saat mendapati, malapetaka yang menyelimuti Hex Hall ternyata berhubungan erat dengan masa lalu leluhurnya, dan kotak pandora skandal kelam yang selama ini disembunyikan, mulai muncul ke permukaan. Sophie dihadapkan pada pilihan berat, antara menyelamatkan jiwa sosok yang ia kasihi dengan pilihan untuk menjadi ‘makhluk’ yang tak terkalahkan.

Setelah sekian tahun berada dalam timbunanku, akhirnya kubaca juga buku ini dan ternyata tidak mengecewakan, justru diluar dugaan sangat menarik semenjak awal, pertengahan bahkan endingnya pun bikin gregetan karena meninggalkan jejak ‘tanda-tanya’ besar akan selubung misteri kisah yang merupakan rangkaian serial trilogi ini. Jika kalian merupakan penggemar fantasi yang sarat dengan petualangan serta misteri yang bikin penasaran, plus a little bit ‘romansa’ yang disajikan dengan gaya humor (sama sekali tidak berkesan cengeng), well it’s a perfect choice on your reading list (^_^).

Kondisi ala sekolah asrama dengan siswa-siswa yang merupakan kombinasi werewolf, shapeshifter, warlock, penyihir hitam, penyihir putih, peri hingga semacam makhluk jejadian, melalui interaksi, persaingan, perselisihan, persahabatan dan percintaan remaja, membuatku melahap habis buku setebal 400 halaman ini dalam sekejab. Dan sudahkah kusebutkan pula, adanya karakter-karakter menarik sepanjang kisah ini ? Yang jelas walau diriku bukan sejenis fangirling, dipastikan semenjak buku pertama ini ada sosok yang menarik sekali untuk ‘diketahui’ secara lebih mendalam hohohoho ... Just can’t wait to read the sequels now – so see you again in the next (new) chapter of Sophie’s adventures !!

[ more about the author & related works, just check at here : Rachel Hawkins | on Goodreads | at Twitter | at Tumblr | Hex Hall Series ]

~ This Post are include in 2014 Features “Behind The Scenes #1 : Dina Begum” ~
&
~ 2014 Reading Challenge ~
48th Book in Finding New Author Challenge
125th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...