Judul Asli : LIPS TOUCH : THREE TIMES
Copyright © 2009, Laini
Taylor
Penerbit Ufuk
Alih Bahasa : Melody
Violine
Editor : Olga Dories
Proofredaer : W. Oktavia
Layout : Arie Moel
(Ufukreatif Design)
Desain Sampul : Apung
Donggala (Ufukreatif Design)
Cetakan I : Februari 2012
; 388 hlm ; ISBN 978-602-9159-09-7
Rate : 3.5 of 5
~ Finalist National Book
Award ~
Mengenal Laini Taylor
sebagai penulis serial Dreamdark, ternyata tidak mampu memberikan petunjuk
khusus akan isi buku ini, yang sama sekali berbeda dari dugaan awal – sebuah
kisah fantasi dengan bumbu romance, well, sebenarnya memang kisah sejenis itu
tetapi disajikan dalam bentuk yang cukup mengejutkan. Lips Touch Three Times
merupakan serangkaian antologi kisah-kisah tentang anak manusia, mengangkat
tema seputar kehidupan dan kematian, dunia akhirat yang terbagi antara surga
dan neraka. Bukan sekedar menambahkan nuansa fantasi ke dalamnya, Laini juga
mengusung mitologi Hindu yang dipadukan dengan unsur-unsur modern, menjadikan kisah-kisah
di dalamnya bisa dikatakan ‘unik’ dan ‘menarik’ ; memicu sedikit kontroversi
tentang aliran kepercayaan dan pemahaman tentang makna sosok manusia dan
makhluk-makhluk lain yang ada di dunia ...
[ ~ SPICY LITTLE CURSES ~ | source ] |
“Pada sebagian besar hari, aku percaya bahwa aku bisa membunuh dengan usaha tidak lebih dari sekedar bernyanyi atau berdoa. Suaraku tertidur dan aku tidak memiliki dorongan kuat yang menyesakkan untuk berbicara. Namun terkadang aku terbangun dengan keraguan dan lebih parah lagi, kedengkian yang sangat, hingga setiap saat tuturan bergetar kuat sampai aku harus menggigit bibirku – suaraku, keinginanku ibarat burung dalam sangkar.”
Dibuka dengan ‘Kutukan
Kecil’ (Spicy Little Curses Such As These) yang merupakan kisah favoritku, tentang perjanjian antara Estella – Duta
Besar Neraka dengan Vasudev – Iblis Neraka yang gemar menjatuhkan dan
memberikan kutukan kepada setiap makhluk yang tersesat di wilayahnya. Adalah
Yama – Raja Neraka yang melihat bahwa keseimbangan dunia membutuhkan
pengawasan, terutama di saat manusia semakin terpuruk dalam dosa. Maka ia
memberikan kekuasaan bagi Estella untuk melakukan negosiasi dengan Iblis,
memastikan jiwa-jiwa manusia yang meninggal akan berangkat ke tempat yang
sesuai. Tugas ini tidaklah mudah karena ia harus berhadapan dengan Vasudev –
iblis penjaga gerbang akhirat, dimana ia bisa menentukan mana yang masuk Neraka
dan mana yang lanjut ke penantian berikutnya. Berkat kelicikan Vasudev, Estella
terpaksa menyetujui untuk memberikan ‘kutukan’ mematikan pada diri seorang bayi
perempuan, demi mendapatkan 22 jiwa anak-anak lainnya.
Estella harus memberikan
kutukan pada bayi mungil – putri ketiga Agen Politisi India, bahwa bayi
tersebut akan tumbuh menjadi wanita cantik dan memiliki suara yang sangat indah
pula yang pernah diperdengarkan oleh manusia. Namun suara itu akan membunuh
siapa saja yang berada di sekelilingnya. Maka semenjak saat itu, bayi ini
hingga beranjak dewasa tak pernah mengeluarkan suara sekecil apa pun, karena ia
diingatkan bahwa suaranya akan membunuh siapa saja, terutama orang-orang yang
mengasihi dan berada di sekelilingnya. Apakah kutukan Estella berlangsung
selamanya, dan bagaimana sang gadis yang semakin beranjak dewasa mengatasi
kutukan tersebut ? Penulis menunjukan sebuah keyakinan bahwa kematian tidak
pernah terjadi berdasarkan kepercayaan Hindu, bahwa jiwa manusia hanya
berpindah-pindah ke tempat peralihan, hingga ia siap untuk ‘lahir’ kembali ...
dimana reinkarnasi juga berkaitan dengan hukum karma, bahwa sebuah perjanjian
mampu ‘diatur’ untuk membuat keadilan bagi pihak-pihak tertentu.
[ ~ GOBLIN FRUIT~ | source ] |
“Para goblin menginginkan gadis yang bermimpi sangat keras tentang menjadi cantik sehingga kerinduan mereka meninggalkan jejak yang sangat jelas, sebuah aroma yang dapa diikuti oleh para goblin seperti ikan hiu di atas sebuah semerbak halus darah.”
Kisah kedua 'Buah Goblin’ (Goblin Fruit) tentang gadis bernama Kizzy yang merasa jemu sekaligus malu dengan kondisi
kehidupan keluarga serta kerabatnya. Mereka hidup di kawasan tersendiri di luar
kota, tak memiliki televisi, komputer atau peralatan elektronik lainnya. Mereka
suka berkumpul dan bernyanyi bersama. Para wanita berkebun dan mempersiapkan
kebutuhan keluarga, sedangkan para pria berburu dan melalukan aneka perbaikan
atau membangun sesuatu. Namun Kizzy yang menginjak usia 16 tahun, bersekolah di
SMA Negeri yang cukup populer, bisa dikatakn cukup cerdas untuk menyerap aneka
pengetahun, meski ia lebih tertarik untuk mengetahui cara-cara untuk menjadi
gadis cantik yang memikat cowok populer nan keren. Dan suatu hari Impiannya
terwujud dengan munculnya cowok siswa baru yang sangat keren, yang juga sangat
menaruh perhatian terhadap diri Kizzy alih-alih cewek terpopuler disekolahnya.
[ ~ HATCHLING ~ | source ] |
“Hati-hati dengan apa pun yang ada disekelilingmu, terutama jika sesuatu itu hanya memiliki satu mata. Karena jika mereka menatapmu maka sesuatu itu akan memasuki dirimu, mengusir jiwamu hingga tubuhnya bagai tempat kosong yang tergantikan dan dikendalikan oleh mereka”
Dalam ‘Menetas’ (Hatchling) – Esme
adalah sosok gadis yang sangat menarik dan sepanjang hidupnya dihabiskan
bersama sang ibuu, Mab dalam kediaman mereka tanpa pernah berhubungan langsung
dengan orang-orang lain. Kehidupan yang Esme ketahui hanya menyangkut mereka
berdua. Hingga suatu hari ia dikejutkan oleh keputusan Mab untuk berpindah
tempat, hal ini berhubungan dengan mata Esme yang berubah warna menjelang ulang
tahunnya ke-14. Semenjak itu dimulai petualangan melelahkan sekaligus
menakutkan, karena Mab merahasiakan alasan mengapa mereka harus ‘melarikan
diri’ dan siapa gerangan yang mengejar mereka. Ketika akhirnya musuh berhasil
menemukan mereka, Esme mempelajari tentang kehidupannya di dunia, jauh sebelum
ia terlahir sebagai Esme. Kisah tentang bangsa Druj (Druid), kemampuan dan
kekuatan sihir mereka yang berasal dari sosok manusia yang sangat haus akan
pengetahuan dan kekuasaan, hingga bersedia menukarnya demi mendapatkan
kehidupan abadi tanpa disertai jiwa dan hati mereka.
Secara keseluruhan,
penulis berusaha menyajikan sudut pandang yang berbeda, tentang pemahaman Surga
dan Neraka. Bukan saja pada keyakinan agama Hindu yang menjadi dasar serta sumber
ide beliau, melainkan juga aliran kepercayaan kuno yang masih berakar kuat pada
masyarakat India, terutama agama Persia Kuno yang disebut sebagai
Zoroastrianisme, melalui aneka cerita rakyat serta legenda yang dikumpulkan
oleh beliau. Inti dari keseluruhan ide yang terjalin dalam rangkaian kisah yang
terkadang cukup absurb bagi pembaca yang asing dengan ide-ide supranatural atau
adanya dunia lain yang berputar di sekeliling kehidupan manusia, sesuatu yang
mungkin dikenal sebagai dunia roh, adalah ketiadaan antara ‘hitam’ dan ‘putih’
karena masing-masing memiliki hukum serta aturan yang diyakini adalah
kebenaran. Bahkan makhluk-makhluk yang dianggap berdosa pun, masih diberikan
kesempatan untuk menebus dosa melalui reinkarnasi yang terkait pada hukum karma
semasa menjalani kehidupan fana.
Note
: satu-satunya hal yang patut disayangkan untuk edisi terjemahan ini, ilustrasi
asli yang tercantum di dalamnya ternyata tidak disertakan. Bisa jadi edisi yang
diambil edisi paperback, dan dari beberapa blogger luar yang memiliki edisi
hardcover, mereka mencantumkan ilustrasi yang sangat menarik untuk
menggambarkan nuansa ‘alam-lain’ yang dikisahkan oleh sang penulis. Berikut dalam postingan ini
kusertakan sebagian dari ilustrasi tersebut (^_^)
[ ~ GOBLIN FRUIT ~ | source ] |
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
62th Book in
Finding New Author Challenge
160th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
Ternyata isi bukunya heboh ya. Sama sekali nggak nyangka kalau hanya melihat covernya.
ReplyDeleteIya, aku juga baru tahu setelah baca :D *ditimbun sekian lama*
Delete