Books
“DUA SAUDARI BERTUDUNG MERAH”
Judul Asli : SISTERS RED
[
book 1 of RETOLD FAIRYTALES Series ]
Copyright © Jackson
Pearce, 2010
Penerbit Atria
Alih Bahasa : Ferry Halim
Editor : Ida Wajdi
Layout : Aniza Pujiati & Hadi
Desain sampul : Melati
Puspa Indah
Cetakan I : Februari 2011
; 434 hlm ; ISBN 978-979-024-464-1
Rate : 3.5 of 5
“Seorang gadis cilik bertudung merah sedang berjalan di tengah hutan. Ia hendak berkunjung ke rumah nenek sambil membawa keranjang makanan buatan sang ibu. Gadis cilik yang lucu dan ceria ini tak pernah menduga bahwa ada sosok yang mengintai dirinya. Seekor serigala buas yang berusaha melakukan tipu daya demi memuaskan rasa rakusnya ... bagaimana nasib si kecil tudung merah ?”
Dongeng yang ditulis ulang
oleh Grimm Bersaudara ini merupakan salah satu dari sekian banyak kisah yang
berasal dari cerita-cerita rakyat, legenda serta mitos hingga terkenal
berabad-abad kemudian, dengan aneka perubahan dan variasi kisah yang bisa
diolah sedemikian rupa oleh imajinasi para penulis. Di antara mereka, Jackson
Pearce menyajikan kisah fantasi yang memadukan dasar-dasar dari Dongeng Grimm
Bersaudara, dengan kreatifitas dan imajinasi tersendiri, untuk memberikan
serial Retelling Fantasy ini sebagai bacaan yang tak kalah menariknya.
Alkisah di sebuah
pinggiran kota kecil yang dikenal dengan nama kota Ellison, tinggal dua bersaudari
Scarlet dan Rosie March. Keduanya tinggal sendiri semenjak kematian sang nenek
akibat pembunuhan yang brutal dan meninggalkan ‘bekas’ permanen berupa luka
fisik maupun hati pada kedua kakak beradik ini. Sang pembunuh bukanlah manusia
biasa melainkan Fenris – manusia serigala yang hanya bisa dikenali oleh
golongan tertentu. Scarlet yang masih kanak-kanak saat itu, menyaksikan
pembunuhan brutal sang nenek, bertekad melawan Fenris demi melindungi Rosie.
Makhluk itu berhasil ia bunuh, namun meninggalkan luka parah yang menyebabkan
Scarlet kehilangan sebelah matanya.
Dibesarkan dan dibimbing
oleh satu-satunya tetangga terdekat mereka, Charlie Reynold – sang tukang kayu,
kedua saudari March mempelajari keahlian bela diri dan kemampuan melacak serta
membunuh kaum Fenris. Pa Reynold, demikian anak-anaknya serta kedua anak angkat
itu memanggil beliau, membekali keahlian khusus bagi setiap anggota
keluarganya. Ketika mereka beranjak dewasa, masing-masing dari putra-putrinya
pergi meninggalkan kota Ellison, mencari pengalaman serta kehidupan baru. Yang
masih tinggal hanya Silas – putra bungsu Reynold , serta Scarlet dan Rosie.
Kemudian Silas juga pergi
mencari pengalaman di California, menempuh kuliah layaknya anak remaja. Scarlet
masih menjalani misinya untuk membasmi setiap Fenis yang ada di wilayah
Ellison. Dan Rosie tidak akan meninggalkan sang kakak yang telah mengorbankan
dirinya demi keselamatan diri Rosie. Namun semuanya berubah. Pa Reynold
terserang Parkinson hingga harus dirawat di panti. Silas pun pulang terutama
setelah ia menerima warisan dari pamannya, Jacob Reynolds. Dan anehnya, kaum
Fenris mulai bermunculan bagai wabah, ditandai dengan menghilangnya anak-anak
muda tanpa jejak, baik penduduk maupun pendatang.
Scarlet melihat kesempatan
besar untuk membalaskan dendamnya pada kaum Fenris, dan tetap berusaha dengan
ketat menjaga serta mengawasi Rosie. Namun kedua gadis yang kini berusia 18
tahun dan 16 tahun itu berkembang serta berubah tanpa mereka sadari. Terutama
jika menyangkut hubungan mereka dengan Silas Reynolds – pemuda menarik berusia
19 tahun yang selalu siap membantu keluarga March. Kala rentetan peristiwa
memaksa mereka untuk mengambil keputusan dalam waktu singkat, berburu kaun
Fenris diluar wilayah Ellison, sebuah rahasia kelam menyangkut keluarga mereka
akhirnya terkuak ... dan masing-masing harus berhadapan dengan realita yang
menyakitkan !!
Kisah ini memiliki
keunikan tersendiri yang bisa juga dikatakan perpaduan aneka kisah mitos serta
imajinasi sang penulis. Walau secara garis besar mengusung tema kisah Red
Riding Hood, jangan salah menduga bahwa ini sekedar tulisan spin-off belaka,
karena penulis berhasil menyajikan kisah yang sama sekali berbeda dan tetap
mempertahankan nuansa kisah dark-fantasi ala Grimm, dengan tambahan bumbu
romance yang sama sekali tidak berkesan ‘cengeng’ atau ‘melodramatic’ ... sayangnya,
akhir kisah ini terus terang membuatku sedikit kecewa dan penasaran karena
beberapa pertanyaan yang belum terjawab. Mungkin juga ini merupakan siasat sang
penulis, sebagaimana kisah serial biasa ditulis ...
[
more about this author & related works, just check at here : Jackson Pearce |
on
Goodreads | on Wikipedia
| at Twitter ]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
61th Book in
Finding New Author Challenge
157th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/